Apa pesan moral dari cerita tupai yang sombong?

Cerita fabel sering digunakan sebagai alat pembelajaran dari orang tua untuk anak. Sedang mencari cerita yang pas untuk si kecil? Berikut adalah kumpulan kisah-kisah unik dan menarik yang bisa kamu ceritakan sebelum mereka tidur!

Menurut pengertiannya, fabel adalah kisah tentang watak dan budi manusia yang diperankan oleh para binatang.

Genre ceritanya ditemukan di abad keenam dan memiliki alur yang mengandung banyak pesan-pesan moral.

Fabel lebih populer di kalangan anak-anak karena kisahnya yang seru dan mudah dicerna.

Dengan begitu, anak-anak bisa belajar tentang moral kehidupan dengan cara yang lebih mudah dan tentunya menyenangkan.

Berikut adalah contoh cerita fabel seru yang mengandung pesan moral untuk anak-anak.

Contoh Cerita Fabel Unik dan Seru untuk Anak-anak

1. Tupai yang Sombong

Apa pesan moral dari cerita tupai yang sombong?

Cerita fabel “Tupai yang Sombong” mengajarkan kita untuk selalu memilih kebaikan, walaupun sedang diuji.

Seperti ini ceritanya.

Di hutan, hidup seekor tupai yang terkenal dengan kesombongannya.

Ia tidak pernah berhenti bicara tentang betapa hebat dirinya karena ia bisa melompati satu pohon ke pohon lainnya dengan mudah.

Tupai juga merupakan binatang yang cepat, sehingga sering lolos dari ancaman binatang buas.

Suatu hari, Si Tupai bertemu dengan seekor kura-kura dan kancil yang sedang asyik bermain tangkap bola.

Saking semangatnya, Kancil tidak sengaja menyundul bola dan membuatnya tersangkut di atas pohon.

Melihat kejadian ini, Si Tupai mengejek kedua binatang tersebut.

“Kasihan sekali kalian! Makanya, jadi binatang jangan hanya bisa berjalan! Kalian juga harus bisa memanjat pohon dan melompat ke sana kemari seperti aku!” seru Tupai dengan sombong.

Kura-Kura dan Kancil hanya menatap dengan sedih.

Mereka merelakan bola yang tersangkut di pohon Tupai dan memutuskan untuk pulang.

Namun, beberapa langkah setelah mereka berbalik, Kura-Kura dan Kancil mendengar suara teriakan Tupai.

Ternyata, Si Tupai tergelincir ketika sedang melompat dan terjatuh ke genangan air sisa hujan semalam.

Tupai berteriak meminta tolong pada Kura-Kura dan Kancil.

Alih-alih menertawakan Tupai seperti yang ia lakukan sebelumnya, Kura-Kura dan Kancil membantu menarik Tupai dari genangan air.

Akhirnya, Si Tupai merasa malu karena sudah angkuh.

Ia berterima kasih kepada Kura-Kura dan Kancil karena sudah menyelamatkan dirinya.

Tupai pun berjanji untuk selalu menolong sesama dan tidak sombong lagi.

2. Cerita Fabel Ikan dan Burung

Apa pesan moral dari cerita tupai yang sombong?

Cerita fabel “Ikan dan Burung” cukup populer di kalangan anak-anak.

Kisah ini menceritakan tentang kedua hewan yang saling membantu demi menggapai mimpi.

Mari kita simak jalan ceritanya!

Suatu saat, hiduplah dua ekor binatang di sebuah hutan, yaitu seekor burung dan ikan.

Kedua binatang tersebut merupakan teman lama yang sudah bersahabat sedari kecil.

Persahabatan mereka dimulai saat Si Ikan melihat pohon dengan biji-bijian menggantung di atas air.

“Kelihatannya biji-bijian itu lezat untuk dimakan,” pikir Ikan.

Ia berusaha lompat setinggi mungkin.

Namun, biji yang menggantung pada pohon terlalu tinggi, sehingga usahanya selalu gagal.

“Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku sayap untuk terbang agar aku bisa meraih biji-bijian itu?” kata Ikan dengan sedih.

Ikan bukan satu-satunya binatang yang punya mimpi.

Pada saat yang bersamaan, Burung terbang di atas kolam ikan dan melihat cacing-cacing yang sepertinya terlihat enak.

“Kelihatannya cacing-cacing itu lezat untuk dimakan,” ujar Burung.

Sama seperti Ikan, Si Burung berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan cacing di dalam air.

Akan tetapi, usahanya selalu gagal karena kolam ikannya terlalu dalam.

“Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku ekor dan sirip untuk berenang agar aku bisa meraih cacing-cacing dalam air itu?” tanya Burung dengan murung.

Melihat kesusahan masing-masing, akhirnya Ikan dan Burung memutuskan untuk bekerja sama dan saling menolong.

Ikan setuju mengambilkan cacing untuk Burung, dan Burung dengan suka rela memetik biji untuk Ikan.

Kedua binatang itu pun menjadi sahabat yang tidak terpisahkan setelahnya.




3. Kancil Pencuri

Apa pesan moral dari cerita tupai yang sombong?

Cerita fabel ini cukup ikonik.

Bahkan, sudah ada beberapa film pendek, animasi, dan lagu yang terinspirasi dari fabel “Kancil Pencuri”.

Ceritanya berawal dari seekor Kancil nakal yang suka mencuri ketimun.

Petani pemilik kebun ketimun merasa kesal karena kebunnya selalu rusak setiap hari.

Hasil panen sang petani pun selalu ludes dimakan orang, sehingga ia mengalami kerugian yang sangat banyak.

Suatu hari, ia memutuskan untuk memasang perangkap berupa orang-orangan sawah yang sudah dibalut dengan lem.

Si Kancil yang tidak tahu mencoba melawan orang-orangan sawah dengan cara menendangnya.

Alhasil, Kancil pun tertangkap dan digeret petani untuk dikurung di dalam rumahnya.

Di dalam rumah, Kancil bertemu dengan anjing bernama Si Ireng.

“Kenapa kamu dikurung wahai Kancil?” tanya Ireng.

Kancil tidak mau jujur dan mengaku kekalahannya, sehingga ia memutuskan untuk berbohong.

“Oh! Aku di sini karena akan dinikahkan dengan anak Pak Petani!” jawab Kancil.

“Hah? Pak Petani memilih kamu, bukan aku, seekor anjing yang sudah bertahun-tahun setia padanya sebagai seorang menantu? Ini tidak adil!” Si Ireng kesal.

Kancil menyadari perasaan Ireng, dan sifat piciknya kemudian muncul.

“Bagaimana kalau kita bertukar tempat? Aku rela kamu yang menikah dengan anak Petani. Kamu berhak mendapatkannya karena sudah setia menemani petani selama bertahun-tahun.” katanya.

Dengan polos, Si Ireng menyetujui usul Kancil dan melepaskannya dari kandang.

Kancil pun bebas.

Nasibnya jauh berbeda dengan Ireng yang terkunci di dalam kandang dan mendapatkan hukuman karena sudah membebaskan Kancil.

Petani yang marah besar memukul Ireng dan menyuruhnya untuk memburu Kancil.

Kesal, Ireng berusaha sepenuh hati untuk mengejar Kancil.

Dengan kecepatannya sebagai anjing pemburu, Kancil berhasil ia susul dan gigit.

Moral cerita fabel ini mengajarkan kita untuk tidak mencuri dan berbohong.

Pasalnya, sepandai apa pun kita dalam berbohong, akhirnya pasti ketahuan!

4. Belalang dan Musim Dingin

Apa pesan moral dari cerita tupai yang sombong?

Cerita fabel “Belalang dan Musim Dingin” mengajarkan kita untuk tidak serakah.

Cerita ini juga bisa kamu gunakan untuk mengajarkan anak-anak agar menabung dari usia dini.

Bagaimana kisah selengkapnya.

Yuk, kita mulai!

Di sebuah hutan, tinggallah seekor kumpulan belalang.

Pada musim gugur, belalang-belalang tersebut ditugaskan Ratu Belalang untuk mencari makanan ke luar sarang.

Setiap belalang pun menuruti perintah Ratu Belalang dan pergi mencari makanan.

Namun, belalang memiliki sifat yang serakah.

Makanan yang mereka dapatkan selalu dimakan di tempat dan hanya membawa segelintir saja untuk dibawa pulang.

Di antara belalang-belalang tersebut, ada satu ekor yang rajin mengumpulkan makanan yang ia temukan, ia bernama Hopper.

Ia hanya memakan sedikit dan mengumpulkan sisanya di sarang.

Belalang lain hanya tertawa Hopper.

Hopper dinilai tidak bisa makan dan menikmati hidup seperti belalang lainnya.

Beberapa bulan berlalu, datanglah musim dingin.

Ratu Belalang kembali memerintahkan anak buahnya untuk mencari makanan.

Namun, semua makanan belalang tertutup salju tebal, sehingga akhirnya mereka kelaparan.

Hal tersebut tidak terjadi pada Hopper.

Makanan yang ia simpan di sarangnya kini sudah menumpuk seperti gunung.

Belalang lain akhirnya meminta maaf karena sudah mengejek Hopper dan berjanji untuk tidak serakah lagi.

Hopper memaafkan mereka dan membagikan makanannya untuk disantap bersama.

Ratu Belalang yang terkesan akhirnya menjadikan Hopper raja dan pasangan hidupnya.

***

Semoga ceritanya menghibur ya, Sahabat 99!

angan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.

Apa pesan moral dalam dongeng tupai yang sombong?

Si tupai merasa sangat malu dengan kesombongannya dan berjanji tidak akan mengulangnya. Pesan moral dari kisah ini adalah belajar untuk tidak sombong serta tidak meremehkan kemampuan orang lain.

Bagaimana sifat yang dimiliki tupai dalam dongeng tupai yang sombong?

Sifat tokoh tupai: pantang menyerah, pemberani. Sifat kura-kura: urakan, pantang menyerah.

Apa pesan moral yang terkandung dalam dongeng tupai dan burung?

Dari cerita fabel “Tupai dan Burung Nuri” kita mendapatkan pelajaran agar mempergunakan waktu yang kita miliki sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan hanya karena ingin dipuji, kita lantas melakukan hal-hal yang tidak berguna yang dapat merugikan kita sendiri.

Apa pesan yang ada dalam dongeng keluarga tupai?

Nasihat. Nasihat dari Dongeng Anak Sebelum Tidur : Keluarga Tupai yang Baik adalah Bantulah orang disekitarmu yang sedang kesusahan. Alangkah baiknya hidup jika dapat berguna untuk orang lain.