Kelompok hewan yang menunjukkan variasi spesies dalam satu genus terdapat pada

Hai, Quipperian!

Seberapa sukakah kamu dengan pelajaran Biologi? Mungkin pelajaran satu ini memang cukup sulit dan mengharuskan kamu menghafal begitu banyak materi. Tapi, dengan pelajaran ini, kamu juga dapat mengetahui seberapa menakjubkannya dunia ini, lho! Nah, materi keanekaragaman hayati merupakan salah satu materi yang dapat memperlihatkan keajaiban dunia.

Dilihat secara etimologi, kamu tentu mengerti yang dimaksud dengan keanekaragaman, yaitu hal yang bervariasi atau bermacam-macam jenisnya. Lalu, bagaimana dengan hayati? Menurut KBBI, hayati berarti mengenai hidup atau berhubungan dengan hidup. Sudah mulai dapat gambaran besar mengenai materi keanekaragaman hayati? Dengan pengertian barusan, dapat diambil arti bahwa keanekaragaman hayati merupakan beragamnya variasi yang terdapat di antara makhluk hidup.

Keanekaragaman yang terjadi ini ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu faktor gen dan faktor lingkungan. Tidak hanya itu, keanekaragaman hayati juga meliputi beragamnya gen, spesies, dan ekosistem. Ketiga hal ini adalah tingkatan yang akan kamu jumpai dalam materi keanekaragaman hayati ini, nih. Yuk, kenalan lebih lanjut!

Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan karena adanya variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila susunannya berbeda, alhasil penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan.

Keanekaragaman satu ini cukup mudah dikenali dengan ciri-cirinya yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:

  • Padi (Oryza sativa) dengan varietas: padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dll.
  • Mangga (Mangifera indica) dengan varietas: mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dll.
  • Durian (Durio zibethinus) dengan varietas: durian petruk, durian bawor, durian monthong, dll.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:

  • Anjing (Canis familiaris) dengan ras: anjing golden retriever, anjing bulldog, anjing german shepherd, dll.
  • Kucing (Felis catus) dengan ras: kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dll.
  • Sapi (Bos taurus) dengan ras: sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dll.

Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan dapat terjadi lewat persilangan alias hibridisasi antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi.

Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies

Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama yang hidup di suatu tempat. Biasanya, semakin jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies pun menjadi semakin tinggi. Misalnya, di hutan.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan:

  • Tingkat genus
    • Genus Citrus: jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis).
    • Genus Musa: pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).
  • Tingkat famili
    • Famili Poaceae: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical).
    • Famili Zingiberaceae: kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).

Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan:

  • Tingkat genus
    • Genus Felis: kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus).
    • Genus Bos: sapi berpunuk (Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
  • Tingkat famili
    • Famili Bovidae: sapi (Bos) dan kerbau (Bubalus).
    • Famili Canidae: serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).

Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh terhadap perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi pula.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:

  • Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.
  • Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti jarum, misalnya pinus atau cemara. Di dalamnya, terdapat hewan juga, salah satunya yaitu beruang.
  • Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.
  • Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar 4000 mdpl dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup mamalia besar, karnivora, dan herbivora.
  • Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta didominasi oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil.
  • Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia berbentuk perdu atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dll.

Wah, ternyata tidak perlu jauh-jauh, ya! Di sekitar kita pun, kita dapat menyaksikan keanekaragaman hayati ini. Sekian dulu materi keanekaragaman hayati yang bisa Quipper Blog berikan kali ini. Jangan jenuh-jenuh belajar Biologi, ya, Quipperian! Biar makin semangat, yuk gabung bersama Quipper Video supaya belajarnya lebih seru. Selain ada rangkuman materi, kamu juga bisa belajar latihan soal dan nonton video dari tutor kece. Buruan daftar, ya!

Sumber:

Penulis: Evita