Kebebasan tertinggi yaitu bersatunya atman dengan brahman disebut dengan

Kebebasan tertinggi yaitu bersatunya atman dengan brahman disebut dengan

Moksa adalah suatu sradha dalam Agama Hindu, yang merupakan tujuan hidup tertinggi agama Hindu. Moksa berasal dari bahasa Sansekerta dari kata “Muc” artinya membebaskan atau melepaskan.

Dengan demikian Moksa berarti “Kelepasan dan Kebebasan”.

Moksa adalah sama artinya dengan kebahagiaan yang tertinggi. Moksa menjadi tujuan akhir dalam ajaran agama Hindu. Oleh karena itu untuk mencapainya diperlukan pengendalian diri. Pengendalian diri itu meliputi, pengendalian pikiran , pengendalian perkataan, dan pengendalian perbuatan. Apabila pengendalian diri ini dapat kita wujudkan, maka moksa sebagai tujuan akhir hidup niscaya dapat dicapai.

Ketiga pengendalian diri itu disebut dengan Tri Kaya Parisudha.

Tri Kaya Parisudha adalah tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan yaitu :

  1. Manacika, berpikir yang bersih dan suci.
  2. Wacika, berkata yang benar.
  3. Kayika, berbuat yang jujur.

Jadi dari pikiran yang bersih akan timbul, “Perkataan yang Baik dan Perbuatan yang Jujur”.

Adapun tujuan tertinggi bagi umat Hindu tersebut, tersurat dalam kitab suci Veda yaitu,

Mokshartam Jagadhitaya Ca Iti Dharma

artinya kebahagiaan jasmani dan rohani dengan berdasarkan dharma.

Untuk mencapai hal tersebut selain kita melaksanakan Tri Kaya Parisudha ada lagi yang harus kita perhatikan, diantaranya Tri Mala.

Tri Mala yaitu tiga perbuatan jelek yang perlu dihindari. Dimana Tri Mala pula diartikan tiga bentuk prilaku yang bertentangan dengan Tri Kaya Parisudha yang meliputi :

  1. Kasmala, perbuatan yang hina dan kotor.
  2. Mada, perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor. Tidak usah dipelihara sebab hal ini akan bisa mendatangkan penderitaan dan dijauhi teman-teman.
  3. Moha, pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.

Jadi, antara Tri Kaya Parisudha dengan Tri Mala adalah dua hal yang bertentangan yang harus kita pilih dan kita pilah untuk dilaksanakan dan untuk dihindari. Dengan mengamati dua hal tersebut di atas antara Tri Mala dan Tri Kaya Parisudha, tentunya Tri Kaya Parisudha yang kita pilih, karena Tri Kaya Parisudha merupakan dasar kita untuk mencapai moksa.

Baca Juga:   Perjodohanmu dalam Agama Hindu - Pal Sri Sedana

Tingkatan Moksa

Disebutkan ada beberapa tingkatan ”moksa” yang diajarkan dalam ajaran agama Hindu. Ajaran ini didasarkan pada keadaan ”atma” dalam hubungannya dengan Brahman. Adapun bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut ;

Jiwamukti adalah tingkatan moksa atau kebahagiaan/kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya, dimana atmanya tidak lagi terpengaruh oleh gejolak indrya dan maya. Istilah ini dapat pula disamakan

maksudnya dengan samipya dan sarupya.

Widehamukti adalah tingkat kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya, dimana atmanya telah meninggalkan badan wadagnya (jasadnya), tetapi roh yang bersangkutan masih kena pengaruh maya yang

tipis. Tingkat keberadaan atma pada dalam posisi ini adalah setara dengan Brahman, namun belum dapat menyatu dengan-Nya, sebagai akibat dari pengaruh maya yang masih ada. Widehamukti dapat disejajarkan dengan salokya.

Purnamukti adalah tingkat kebebasan yang paling sempurna. Pada tingkatan ini posisi atma seseorang keberadaannya telah menyatu dengan Brahman. Setiap orang akan dapat mencapai posisi ini, apabila yang bersangkutan sungguh-sungguh dengan kesadaran dan hati yang suci mau dan mampu melepaskan diri dari keterikatan maya ini. Istilah Purnamukti dapat disamakan dengan sayujya.

Secara lebih rinci sesuai uraian di atas tentang keberadaan tingkatan-tingkatan moksa dapat dijabarkan lagi menjadi beberapa macam tingkatan. Moksa dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu: Samipya, Sarupya (Sadarmya), Salokya, dan Sayujya. Adapun penjelasan keempat bagian ini dapat dipaparkan sebagai berikut ;

Samipya adalah kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia ini. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan Maha Rsi.

Srupya merupakan moksa yang dilakukan di dunia ini karena kelahirannya. Kedudukan atma pencerminan dari kemahakuasaan Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Budha Gautama, dan Sri Kresna. Walaupun Atma telah mencapai perwujudan tertentu namun ia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Baca Juga:   8 Bentuk Karma dalam Agama Hindu

Slokya adalah suatu kebebasan yang telah dicapai oleh atma dimana atma itu telah berada diposisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti ini dapat dikatakan Atma telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

Sayujna adalah suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana atma telah dapat bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa (Brahman). Dalam keadaan seperti ini sebutan “Brahma Atma Akyam” yang artinya Atma dan Brahma sesungguhnya Tunggal. Kalau dilihat dari kebebasan yang dicapai oleh Atma, maka Moksa dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

* Moksa yaitu kebebasan yang dicapai oleh seseorang tetapi masih meninggalkan bekas berupa mayat atau badan kasar.

* Adi Moksa yaitu kebebasan yang dicapai  oleh sesorang dengan meninggalkan bekas-bekas

berupa abu.

* Parama Moksa yaitu kebebasan yang dicapai oleh seseorang tanpa meninggalkan bekas.

sumber :

sejarahharirayahindu.blogspot.co.id

http://documents.tips/documents/makalah-agama-moksa-2.html

Semoga Bermanfaat

Ngiring subscribe youtube channel Mantra Hindu inggih [klik disini]

Kebebasan tertinggi yaitu bersatunya atman dengan brahman disebut dengan

Bermanfaat ? Sebarkan ke Keluarga dan Sahabatmu..

Umat Hindu bersembahyang. Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto

Moksa adalah salah satu sradha dalam ajaran agama Hindu yang menjadi tujuan tertinggi bagi penganutnya. Dalam moksa, Atman (jiwa) harus terbebas dari unsur duniawi supaya bisa menyatu dengan Brahman (Tuhan).

Orang yang sudah mencapai Moksa berarti telah mencapai alam Sat Cit Ananda, yaitu kebahagiaan yang tertinggi. Setiap orang pada hakikatnya bisa mencapai Moksa, asal mereka mengikuti jalan lurus yang ditunjuk oleh agama.

Jalan tersebut tentunya harus berpedoman pada ajaran Sang Hyang Widhi yang diturunkan kepada para Maharsi. Dalam ajaran Hindu, terdapat tingkatan moksa yang harus dipahami dan direnungi. Apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Tingkatan Moksa dalam Ajaran Agama Hindu

Moksa dikenal juga sebagai kebebasan dalam kitab suci Sarasamuscaya. Kebebasan ini dapat diraih melalui tingkatan-tingkatan tertentu. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari buku Widya Dharma Agama Hindu untuk SMA oleh Ida Bagus Sudirga, dkk:

pemeluk agama Hindu melakukan sembahyang. Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO

Samipya merupakan suatu kebebasan yang dapat dicapai seseorang selama hidup di dunia. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan Maharsi dengan melepaskan unsur-unsur duniawi sehingga dapat mendengar wahyu Tuhan.

Dalam keadaan yang demikian, Atman berada sangat dekat dengan Tuhan. Ini karena, para Yogi dan Maharsi melakukan samadhi yang dapat mengosongkan jiwa dan pikiran mereka. Ketika samadhi selesai, maka keadaan akan kembali seperti biasa.

Sarupya adalah suatu kebebasan yang didapat seseorang ketika di dunia karena sebab kelahirannya. Kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Buddha Gautama, dan Sri Kresna. Walaupun Atman telah mengambil suatu perwujudan tertentu, namun ia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Salokya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atman karena telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan ini, Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

Umat Hindu sembahyang. Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto

Selain tiga tingkatan tadi, agama Hindu juga mengenal tingkatan lain yang terdiri dari Jiwa Mukti, Wideha Mukti, dan Purna Mukti. Berikut penjelasannya, dikutip dari buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SD oleh Dewa Artana, dkk.,:

  • Jiwa Mukti adalah kebebasan yang dicapai seseorang selama hidup di dunia. Pada tingkatan ini, atman tidak lagi terpengaruh oleh unsur-unsur duniawi.

  • Wideha Mukti (Karma Mukti) yaitu kebebasan yang dicapai seseorang selama hidup di dunia. Atman orang tersebut telah meninggalkan jasadnya. Akan tetapi, atman belum bisa bersatu dengan Brahman karena masih ada pengaruh unsur-unsur duniawi.

  • Purna Mukti adalah kebebasan yang dicapai seseorang ketika atmanya telah menyatu dengan Brahman. Tingkatan moksa ini merupakan tingkatan yang paling sempurna dan tertinggi.