Kata berikut yang merupakan kata baku adalah a aktif B. pasif

Jakarta -

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau tindakan. Fokus kalimat pasif berada pada orang atau benda yang terdampak.

Untuk mengetahui cara membuat kalimat pasif, simak ciri-ciri dan strukturnya berikut ini. Sebelum membuatnya, perlu diketahui bahwa kalimat pasif tidak memiliki objek karena verba yang digunakan adalah verba pasif.

Selain itu, dalam kalimat pasif kita bisa menggunakan kata benda, kelompok kata benda (frasa nomina), atau klausa sebagai subjek.

Untuk bisa membedakannya dengan kalimat aktif, perhatikan ciri-ciri kalimat pasif yang dilansir dari buku 'Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA' oleh Diana Nababan.

1. Kalimat pasif memiliki predikat berisi kata kerja berawalan di-, ter-, dan konfiks ke-an

Contoh:

  • Bima kelaparan tadi malam.
  • Jalan tol baru itu akan diresmikan oleh walikota Surabaya.

Pada kedua contoh kalimat pasif di atas, terdapat kata kelaparan dan diresmikan yang merupakan kata kerja dengan awalan di-, dan konfiks ke-an. Dengan begitu, kedua kalimat tersebut adalah kalimat pasif.

2. Memiliki bentuk diri atau pesona ku-, kau-

Contoh:

  • Coba kau lihat bunga ini.
  • Cara Membuat Kalimat Pasif dari Kalimat Pasif

Tahukah detikers, kalau kita bisa membuat kalimat pasif dari kalimat aktif, lho. Masih dilansir dari buku 'Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA' oleh Diana Nababan, ini dia caranya.

1. Tukar pengisi subjek pada kalimat aktif menjadi objek kalimat pasif.2. Ganti awalan me- pada kalimat aktif dengan di-.

3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.

Kemudian, jika subjek pada kalimat aktif merupakan kata ganti aku, saya, kami, kita, engkau, kamu, Anda, dia, beliau, atau mereka, ini dia cara mengubahnya menjadi kalimat pasif.

1. Ubahlah pola SPO menjadi OSP.2. Hapus awalan men- dari predikat.3. Rapatkan subjek dan predikat tanpa kata pemisah apa pun. Jika semula predikatnya mengandung kata bantu seperti akan, dapat, atau kata ingkar tidak, letakkan kata-kata tersebut sebelum S.

4. Ganti subjek aku dengan ku-, sedangkan engkau dengan kau.

Nah, berdasarkan cara-cara tersebut, perhatikan contoh di bawah ini, yuk!

  • Amanda memakai baju yang sama dengan Dina. (Aktif)
    Baju yang sama dipakai oleh Amanda dan Dina. (Pasif)
  • Ibu membeli sayur dan ikan di pasar. (Aktif)
    Sayur dan ikan dibeli oleh ibu di pasar. (Pasif)
  • Toni sudah merencanakan liburan ke Bali sejak dua bulan lalu. (Aktif)
    Liburan ke Bali sudah direncanakan oleh Toni sejak dua bulan lalu. (Pasif)
  • Saya sedang berlatih tari Saman untuk lomba besok. (Aktif)
    Tari Saman sedang kulatih untuk lomba besok. (Pasif)
  • Juli akan mengibarkan bendera Merah-Putih di lapangan. (Aktif)
    Bendera Merah-Putih akan dikibarkan oleh Juli di lapangan. (Pasif)

Bagaimana? Dari contoh di atas apakah sudah jelas perbandingan kalimat pasif dan kalimat aktif?

Simak Video "Melihat Objek Wisata Legenda Pasangan Kekasih Dikutuk Jadi Batu"



(pal/pal)

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Para pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa.

Jika dilhat dari dimensi fungsinya, kalimat dapat memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Ketika belajar bahasa Indonesia di sekolah, tentu guru sempat menyinggung bahwa kalimat dibagi menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif.

Kalimat aktif adalah penjelasan subjek dalam melakukan tindakan yang disebut sebagai predikat. Sedangkan kalimat pasif adalah jenis kalimat yang dimana subjeknya diberikan sebuah tindakan, dalam bentuk predikat pada objeknya.

Baca Juga

Kali ini, kita akan membahas lebih dalam terkait kalimat pasif. Penggunaan kalimat pasif tentu harus menyesuaikan situasi dan kondisi tertentu agar strukturnya tidak menyalahi kaidah tata cara penulisan bahasa Indonesia yang benar.

Untuk kalimat pasif sendiri, subjek dalam kalimat berkaitan dengan suatu tindakan.

Advertising

Advertising

Beberapa ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagai berikut.

1. Adanya imbuhan pada predikat

Imbuhan yang dimaksud yakni ter-, di-, ter-an dan ter-ke-an. Kata imbuhan ini menunjukkan subjek dalam kalimat itu berperan sebagai pihak yang dikenai aktivitas atau berperan sebagai korban. Jika ada imbuhan itu di suatu kalimat, maka termasuk kalimat pasif.

2. Subjek tidak melakukan tindakan secara langsung

Dalam kalimat pasif, subjeknya berubah menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif adalah objek dalam kalimat aktif. Begitu juga sebaliknya.

3. Mempunyai kata ganti yang bisa menunjukkan suatu kepunyaan

Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan, baik orang pertama, kedua atau ketiga disebut pronomina persona. Dalam pembentukan kalimat, pronomina persona bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek.

Baca Juga

Ada empat jenis kalimat pasif, semua itu dibagi lagi berdasarkan objek dan predikatnya.

1. Kalimat Pasif Menurut Objeknya

Kalimat ini tersusun dari rangkaian antar subjek-predikat-objek dengan diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Jika tidak ada kata pelengkap tidak masalah, karena sudah terangkai menjadi kalimat yang utuh.

Contoh:

Mobil telah diperbaiki Ayah.
Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan.

  • Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat ini tidak dilengkapi oleh objek. Posisi objek digantikan oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Pola yang terbentuk menjadi subjek-predikat-kata keterangan atau subjek-predikat-kata pelengkap.

Contoh:

Baju itu terkena tinta kemarin sore.
Kucing itu terkurung di dalam kandang.

Baca Juga

Di dalam kalimat ini, predikat berperan sebagai bentuk aktivitas atau tindakan tertentu. Imbuhan bisa ditambahkan pada predikatnya dalam bentuk di atau dalam bentuk di-kan, tergantung kalimat yang akan dirangkai.

Contoh:

Hasil prakaryaku dibuatkan oleh kakak.
Bangunan itu dirobohkan pemerintah.

Dalam kalimat ini predikat berperan dalam bentuk keadaan. Imbuhan pada predikat yang disusun dalam sebuah rangkaian kalimat bisa berupa ke-an.

Contoh:

Orang itu kecelakaan karena mengantuk.Rumahnya kebanjiran bulan lalu.

Demikian penjelasan tentang kalimat pasif. Pada intinya kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu aktivitas atau perbuatan.

Baca Juga

  1. Aku di sekolahkan di SMK YADIKA Bandar Lampung.
  2. Laptop Sandi di pinjam oleh temannya.
  3. Papa dibuatkan masakan yang enak oleh mama.
  4. Mama sangat terkerjut melihat dapurnya berantakan.
  5. Ika selalu ketiduran di sore hari.
  6. Dia sangat terpukul atas kepergian pacarnya.
  7. Abil dijatuhi buah di bawah pohon tadi.
  8. Ayah dibelikan mobil oleh anak-anaknya.
  9. Tersangka korupsi itu dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.
  10. Nenek tertidur saat sedang duduk di teras.
  11. Sebanyak 5 siswa di kelasku tertangkap basah mencontek saat ujian.
  12. Jambu dilempar Tono.
  13. Ikan mas dimasak Bu Susi.
  14. Ayam dipukul Udin.
  15. Novel dibaca Andi di kamar.
  16. Baju yang bersih telah disetrika Ibu.
  17. Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati.
  18. Buku itu sudah kubeli.
  19. Soal-soal itu sedang mereka kerjakan.
  20. Makalah ini harus kami tulis kembali.
  21. Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat.
  22. Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.
  23. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita.
  24. Fahrizal ditendang Haris.

Pengertian dan Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif – Kalimat merupakan satuan bahasa yang berbentuk kata atau suatu rangkaian kata yang dapat menyatakan arti yang lengkap dan dapat berdiri sendiri. Selain itu, kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa paling terkecil yang menyatakan isi pikiran yang disampaikan dengan cara tertulis atau lisan. Ketika diungkapkan dengan cara lisan, kalimat dapat di sampai dengan keras atau lembut, suara yang naik atau turun, dan lain sebagainya.

Sedangkan jika diungkapkan secara tertulis, kalimat disampaikan dalam bentuk tulisan latin, menggunakan huruf kapital, dan menggunakan titik di bagian akhir. Berdasarkan hubungan antara subjek, predikat, dan nilai arti, kalimat digolongkan menjadi dua yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.

Kalimat aktif dan pasif berlaku untuk semua bahasa di dunia yang digunakan oleh semua orang di belahan dunia manapun termasuk Indonesia. Keberadaan kalimat penting adanya mengingat fungsinya sebagai pembangun struktur arti bahasa secara lebih lengkap. Kamu dapat menemukan kalimat ketika kamu membaca tulisan entah itu dimuat dalam media cetak atau dalam media massa seperti internet atau media sosial. Dari banyaknya kalimat yang dibaca, kamu dapat menemukan mana yang termasuk kalimat aktif dan mana yang termasuk kalimat pasif. Lalu bagaimana definisi dari kalimat aktif dan kalimat pasif serta bagaimana penggolongan keduanya dalam tata bahasa Indonesia? Berikut penjelasannya.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif dalam tata bahasa Indonesia, apa pengertian dari keduanya? Kalimat aktif dapat diartikan sebagai kalimat yang subjeknya melakukan aktivitas atau tindakan dan menggunakan kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindaknnya tersebut. Kalimat ini sangat mudah untuk dipahami karena sebagian besar dapat ditemukan dalam teks bacaan yang sehari-hari dinikmati.

Keberadaannya sangat berguna mengingat kalimat ini dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan lebih jelas dan lebih tepat kepada penerimanya. Disebut sebagai kalimat aktif karena subjek dalam kalimat ini hanya dapat melakukan sesuatu terhadap objek karena adanya sebuah perantara.

Kalimat aktif berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik sedang atau telah melakukan sesuatu. Keberadaan subjek, predikat, dan biasanya ditambahkan dengan keterangan menjadi hal yang ditekankan dalam penggunaannya dalam percakapan atau dalam tulisan. Kalimat ini perlu dimaksimalkan dalam penggunaannya terutama bagi yang sedang belajar atau mendalami bahasa Indonesia, baik itu penulisan atau penyampaiannya.

Sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya mendapatkan perlakuan, tindakan, atau pemberian kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindakannya. Dengan kata lain, kalimat pasif menunjukkan bahwa subjek merupakan bagian yang menjadi tujuan dari adanya suatu tindakan yang sedang atau telah dilakukan. Dalam struktur kalimat pasif, maka subjek menjadi bagian yang dikenakan suatu tindakan atau aktivitas. Subjek dalam kalimat pasif tidak berposisi sebagai pelaku, melainkan peran pelaku dipegang oleh objek.

Pada dasarnya, kedua kalimat bertolak belakang dalam penggunaannya. Namun, keduanya memiliki hubungan dimana kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dan sebaliknya. Sebuah kalimat pasif juga dapat diubah menjadi kalimat pasif. Baik kalimat aktif dan kalimat pasif, keduanya sama-sama saling terhubung satu sama lain.

Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki ciri-ciri yang berbeda untuk beberapa penggunaannya secara tulisan atau lisan. Ciri-ciri kalimat aktif yaitu sebagai berikut.

Imbuhan me- atau ber- dalam kalimat aktif memiliki peranan yang penting karena dapat membedakannya dengan kalimat yang lainnya termasuk kalimat pasif. Imbuhan ini terletak pada predikat kalimat yang menjelaskan atau menerangkan suatu tindakan yang dilakukan oleh subjek. Predikat dalam kalimat aktif merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Adanya imbuhan membuat predikat berubah menjadi kata kerja aus. Maksud dari kata kerja aus adalah kata yang tidak memerlukan imbuhan karena jika diberi imbuhan maka akan menjadi ambigu dan maknanya tidak ada.

Imbuhan pada predikat juga membuat kalimat yang akan disampaikan akan menjadi tidak jelas dan tidak sesuai dengan tujuan yang akan disampaikan. Beberapa kata kerja diantaranya yaitu makan, tidur, mandi, pulang, dan sebagainya. Kata-kata tersebut jika diberi imbuhan, maka maknanya akan berbeda sangat jauh. Apabila menemukan kata aus dalam sebuah kalimat atau dalam rangkaian kalimat, hampir bisa dipastikan itu merupakan kalimat aktif.

2. Subjek Melakukan Tindakan Secara Langsung

Kalimat aktif menunjukkan bahwa subjek sedang atau telah melakukan tindakan langsung yang memberikan kemudahan bagi pembaca karena dapat memahami maksud dari penulis. Dengan hal tersebut, makna yang terkadang dalam tulisan penulis dapat lebih sempurna disampaikan kepada penerima sehingga dapat mengurangi perbedaan persepsi.

3. Memiliki Pola SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan) atau SPK (Subjek-Predikat-Keterangan)

Pola subjek diikuti predikat dan objek ditambah dengan keterangan mungkin tidak asing untuk dikenal karena materi ini dipelajari dalam bahasa Indonesia. Dalam menulis atau menyampaikan kalimat aktif, tata urutan pola tersebut harus diikuti agar dapat memberikan informasi yang jelas dan benar. Kalimat aktif dapat berupa SPOK atau juga berupa SPK, tergantung bagaimana cara penulis atau penyampaian ingin menyampaikan dalam kalimat tertentu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengidentifikasi keberadaan kalimat pasif yaitu sebagai berikut:

1. Imbuhan ter-, di-, ter- an, ter- ke- an pada Predikat

Kata imbuhan dalam kalimat pasif menunjukkan subjek dalam kalimat tersebut berperan sebagai pihak yang dikenai pekerjaan atau berperan sebagai korban. Jika imbuhan di atas dalam predikat ditemui pada suatu kalimat, maka kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif.

2. Subjek Tidak Melakukan Tindakan Secara Langsung

Jika dalam kalimat aktif subjek merupakan pihak yang melakukan tindakan secara langsung, lain halnya dengan kalimat pasif. Di dalam kalimat ini, subjeknya berubah menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif merupakan objek dalam kalimat aktif dan sebaliknya.

3. Memiliki Kata Ganti yang Dapat Menunjukkan Suatu Kepunyaan

Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan baik itu orang pertama, kedua, atau ketiga disebut dengan pronomina persona. Dalam pembentukan suatu kalimat, pronomina persona bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek. Apabila pronomina persona bergabung dengan predikat dan objek, maka bisa dipastikan kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif. Selain itu, pada bagian objek biasanya ditandai dengan adanya kata “oleh” atau “dengan”, namun hal ini tidak begitu berpengaruh. Sebab, ada tidaknya kata tersebut tidak merubah makna dari kalimat pasif tersebut.

Jenis-Jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Dalam susunannya, kalimat aktif dapat dibedakan menjadi empat yaitu transitif, intransitif, semitransitif, dan dwitransitif.

1. Kalimat Aktif Transitif

Kalimat ini merupakan kalimat yang memerlukan objek dalam susunan kalimatnya agar dapat melengkapi rangkaiannya. Dalam penggunaannya, transitif dapat diubah menjadi pasif dengan cara mengubah kata kerjanya menjadi bentuk pasif dengan imbuhan. Selain itu, untuk mengubahnya menjadi pasif maka posisi subjek dengan objek harus ditukar agar susunannya menjadi lebih tepat. Susunan kalimatnya menjadi subjek-predikat-objek.

Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang merupakan kebalikan dari transitif, dimana objek merupakan unsur yang tidak diperlukan dalam susunannya. Sebagai ganti dari hilangnya peran objek, maka kata keterangan atau kata pelengkap ditambahkan di dalamnya. Kalimatnya dapat dirangkai menjadi subjek-predikat-keterangan atau pelengkap. Hilangnya posisi objek membuat kalimat ini tidak dapat diubah menjadi pasif.

3. Kalimat Aktif Semitransitif

Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam rangkaian kalimat dan hanya bisa diikuti oleh unsur pelengkap saja. Kalimat aktif semitransitif tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif karena tidak adanya objek di dalamnya.

Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini terbentuk dari tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena adanya objek di dalamnya, maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.

Kalimat pasif berdasarkan predikat dan objeknya dapat digolongkan menjadi empat. Adapun keempat jenis kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif transitif merupakan kalimat yang tersusun dari rangkaian antara subjek-predikat-objek diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Jika tidak diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap hal itu tidak terlalu bermasalah karena sudah bisa terangkai menjadi kalimat utuh.

2. Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat ini merupakan kalimat pasif yang tidak dilengkapi oleh objek. Keberadaan objek digantikan oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Sehingga pola kalimat yang terbentuk menjadi subjek-predikat- kata keterangan atau subjek-predikat-kata pelengkap.

3. Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat pasif tindakan merupakan kalimat yang posisi predikat berperan sebagai bentuk aktivitas atau tindakan tertentu. Imbuhan dapat ditambahkan pada predikatnya dalam bentuk di atau dalam bentuk di-kan tergantung konteks kalimat yang akan dirangkai.

4. Kalimat Pasif Keadaan

Sedangkan kalimat pasif keadaan merupakan kondisi dimana predikat berperan dalam bentuk keadaan. Imbuhan pada predikat yang disusun dalam sebuah rangkaian kalimat bisa berupa ke-an.

Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa pada dasarnya tidak memiliki banyak perbedaan yang mencolok dalam penggunaannya. Tetapi, penggunaan dengan kalimat lain yang menyertai merupakan hal yang membedakan keduanya baik itu dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan yang lainnya. Sebagai contoh penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif di bahasa Inggris harus mengikuti bentuk struktur tata bahasa Inggris yang cukup rumit.

Bentuk keduanya harus mengikuti aturan seperti dalam bentuk simple present tense, past tense, perfect tense, past continuous, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, aturan penggunaan keduanya tidak terlalu rumit seperti dalam bahasa Inggris.

Secara garis besar, kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki 3 perbedaan yang mendasar dilihat dari struktur kalimatnya. Adapun ketiga perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Subjek dalam kalimat aktif merupakan pihak yang melakukan suatu pekerjaan, sedangkan subjek dalam kalimat pasif merupakan pihak yang dikenai suatu pekerjaan. b. Predikat pada kalimat aktif biasanya memiliki imbuhan ber- atau me, sementara pada kalimat pasif berupa ter-, di-, ter- an, ter- ke- an.

c. Kalimat aktif biasanya tidak memerlukan frasa oleh atau dengan, berbeda dengan kalimat pasif yang biasanya memerlukan frasa oleh atau dengan.

Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Berikut ini beberapa contoh kalimat aktif menurut penggolongannya.

1. Kalimat Aktif Transitif

a. Petani Mencangkul Sawah
Petani berposisi sebagai subjek, mencangkul adalah predikat sebagai kata kerja, sedangkan sawah adalah objek yang dicangkul oleh petani.

b. Monyet makan pisang
Kata monyet merupakan subjek, makan merupakan predikat dan termasuk kata aus karena tidak memerlukan imbuhan, dan pisang merupakan objek dalam kalimat di atas.

2. Kalimat Aktif Intransitif

a. Kerbau berendam di lumpur
Kerbau merupakan subjek, berendam merupakan predikat, dan di lumpur merupakan kata keterangan yang menunjukkan letak suatu tempat.

b. Atlet itu bertanding dengan semangat
Kata atlet itu merupakan subjek, bertanding merupakan kata predikat, dan dengan semangat merupakan kata pelengkap.

3. Kalimat Aktif Semitransitif

a. Anak-anak bermain dengan gembira
Kata anak-anak merupakan subjek, bermain merupakan predikat, sedangkan dengan gembira merupakan pelengkap.

b. Para buruh bekerja sangat giat
Para buruh berposisi sebagai subjek, kata bekerja merupakan kata yang berposisi sebagai predikat, dan sangat giat merupakan pelengkap.

5. Kalimat Aktif Dwitransitif

a. Ayah membelikan adik sepeda yang baru Kata ayah menunjukkan subjek, membelikan merupakan predikat, kata sepeda menunjukkan objek, sedangkan kata yang baru merupakan pelengkap. b. Ibu berbelanja sayur dan daging untuk makan malam

Ibu merupakan kata yang menunjukkan subjek, berbelanja merupakan kata yang menunjukkan predikat, sayur dan daging merupakan objek, sementara untuk makan malam merupakan kata pelengkap.

Sedangkan di bawah ini merupakan beberapa contoh kalimat pasif berdasarkan objek dan predikatnya.

1. Kalimat Pasif Transitif

a. Mobil telah diperbaiki oleh Ayah Mobil merupakan subjek, telah diperbaiki merupakan predikat, dan kata oleh Ayah merupakan objek. b. Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan

Pisang itu menunjukkan subjek, dimakan merupakan kata predikat, monyet merujuk pada objek, dan yang kelaparan merupakan kata pelengkap.

2. Kalimat Pasif Intransitif

a. Baju itu terkena tinta kemarin sore Kata itu baju merupakan subjek, terkena merupakan predikat, dan kata kemarin sore menunjukkan kata pelengkap. b. Kucing itu terkurung di dalam kandang

Kucing itu merupakan subjek, terkurung merupakan predikat, sedangkan di dalam kandang merupakan kata keterangan yang menunjukkan suatu tempat.

3. Kalimat Pasif Tindakan

a. Hasil prakaryaku dibuatkan oleh kakak Kata hasil prakaryaku menunjukkan subjek, dibuatkan merupakan predikat dengan imbuhan di- yang merupakan bentuk tindakan, dan oleh kakak merupakan objek. b. Bangunan itu dirobohkan pemerintah

Bangunan itu merujuk pada subjek, dirobohkan merupakan predikat dengan imbuhan di- yang menunjukkan suatu bentuk tindakan, sementara pemerintah merupakan objek.

4. Kalimat Pasif Keadaan

a. Orang itu kecelakaan karena mengantuk Orang itu merujuk pada subjek, kecelakaan merupakan predikat yang menunjukkan suatu keadaan dengan imbuhan ke-an, dan karena mengantuk merupakan kata pelengkap. b. Rumahnya kebanjiran bulan lalu

Rumahnya merupakan subjek, kebanjiran merupakan predikat yang menunjukkan keadaan dengan imbuhan ke-an, sedangkan bulan lalu menunjukkan kata pelengkap.

Itulah ulasan mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia. Mempelajari kedua kalimat ini dapat menambah kemampuanmu dalam berbahasa Indonesia dan secara tidak langsung kamu ikut melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kamu juga harus menggunakannya dengan baik dan benar sebagai wujud kecintaan kepada bahasa serta maksud dan pesan didalamnya dapat tersampaikan dengan sempurna. Sebenarnya, mempelajari bahasa ibu adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien