Kapan masa pemerintahan khalifah malik Al Kamil muhammad

1]mengembalikan yerusalemdam kota kota suci lainnya kepada pasukan salib,2]kaum muslimin dan yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali di sekitar masjid al-Aqsa dan masjid Umar,3] menjadi sultan dinasti ayyubiyah pada tahun 1218,4]membangun kembali tembok di yerusalem yang dirobohkan oleh Al Mu'azzam,

5] mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di kubah baitul Maqdis kepada orang kristen

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa sejak abad ke-12.

Pada masa jayanya, dinasti yang pusat pemerintahannya berada di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah Salahuddin Al-Ayubi, yang sebelumnya menjadi wazir [setara perdana menteri] di Mesir, di bawah Dinasti Fatimiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama kurang lebih satu abad, hingga pertengahan abad ke-13.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Sejarah berdirinya

Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah [909-1172].

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah mengalahkan pasukan Salib.

Menyusul keberhasilan itu, Syirkuh diangkat sebagai wazir [perdana menteri] di Mesir pada 1169. Namun, ia hanya menjabat selama dua bulan karena meninggal.

Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Jabatan Wazir Mesir kemudian digantikan oleh Salahuddin, yang memiliki ambisi menggantikan Islam Syiah [Dinasti Fatimiyah] di Mesir dengan Sunni dan memerangi orang-orang Franka dalam Perang Salib.

Karena posisi Dinasti Fatimiyah semakin lemah, Salahuddin Al-Ayyubi pun mampu menggantikannya dengan Dinasti Ayyubiyah yang didirikannya pada 1171.

Tribunnews.com Ilustrasi Shalahuddin Al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah

Masa kejayaan

Dinasti Ayyubiyah telah mengalami perkembangan pesat sejak didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi.

Ambisi Salahuddin untuk menggeser aliran Syiah dengan Islam Sunni pun tercapai. Segera setelah berkuasa, ia juga melakukan ekspansi wilayah dengan menguasai Yaman [1174], Suriah [1180-an], bahkan merebut Yerusalem dari Tentara Salib pada 1187.

Tidak berhenti di situ, wilayahnya terus meluas hingga berhasil menguasai Afrika Utara, Nubia Utara, Arab Barat, Syam, Mesopotamia, Palestina, dan Transyordania.

Selain itu, Dinasti Ayyubiah mencapai kemajuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan, dan arsitektur.

Baca juga: Revolusi Abbasiyah, Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah

Bidang ekonomi

Perang Salib ternyata tidak hanya menyisakan cerita tentang peperangan yang sadis, tetapi juga mampu menguatkan hubungan dagang dengan Eropa.

Sejak awal, Dinasti Ayyubiyah melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan produksi pertaniannya. Pada akhirnya, berbagai jenis tanaman produksinya mampu menyebar ke Eropa.

Industri dan perdagangan Dinasti Ayyubiyah pun menjadi semakin kuat karena ketertarikan bangsa Eropa terhadap barang-barang baru yang ditawarkan pedangang Muslim.

Selain hasil pertanian, berbagai kerajinan tangan seperti kaca, tembikar, dan permadani juga bernilai tinggi di Eropa.

Kemakmuran ekonomi Ayyubiyah masih berlangsung hingga pemerintahan Al-Kamil [1218-1238], yang dikenal sangat memerhatikan kondisi ekonomi negara.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Bidang pendidikan

Kemajuan pendidikan ditandai dengan dibangunnya beberapa madrasah di Aleppo, Yerussalem, Kairo, dan Iskandariyah.

Meski Dinasti Ayyubiyah menganut teologi Sunni dan bermazhab Syafi'i, pemerintah juga membangun lembaga pendidikan untuk mazhab lain, seperti Hanafi, Hanbali, dan Maliki.

Kesejahteraan guru dan siswa juga diperhatikan oleh pemerintah. Selain dibayar, guru dan siswa diberikan fasilitas tempat tinggal berupa asrama, agar kegiatan belajar mengajar semakin intens.

Bidang kesehatan

Kemajuan di bidang kesehatan dibuktikan dengan pembangunan beberapa rumah sakit dan penunjang pelayanan kesehatan di beberapa kota, seperti di Damaskus dan Kairo.

Selain itu, dibangun juga sekolah khusus untuk mencetak tenaga kesehatan.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad

Arsitektur

Dari arsitektur, pencapaian terbesar Dinasti Ayyubiyah adalah pembangunan benteng-benteng ditambah dengan sejumlah madrasah Sunni.

Pembangunan yang dilakukan difokuskan di Mesir dan Suriah. Ketika Salahuddin berkuasa, ia membangun tembok kota untuk menutup Kairo.

Pada 1183, Salahuddin juga membangun benteng di Kairo, yang diselesaikan oleh Al-Kamil.

Beberapa bangunan yang pernah didirikan pada masa Dinasti Ayyubiyah adalah Benteng Salahuddin di Kairo [1187], Benteng Aleppo, Madrasah Zahiriya [1219] di Aleppo, Madrasah al-Sahiba di Damaskus [1233], dan Madrasah Al-Salih [1243] di Kairo.

Selain itu Masjid Al-Firdaus di Allepo juga menjadi salah satu bentuk majunya arsitektur Dinasti Ayyubiyah.

Baca juga: Pertempuran Zab, Puncak Pergolakan Revolusi Abbasiyah

Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah

Selama berkuasa, Dinasti Ayyubiyah sangat bergantung pada Mamluk [tentara budak] untuk menangani urusan militernya.

Sayangnya, runtuhnya dinasti ini sebagian besar disebabkan oleh para Mamluk dari Turki sendiri.

Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan Sultan As-Salih [1240-1249]. Pada masa ini, para Mamluk telah memegang kendali atas pemerintahan.

Setelah Sultan As-Salih meninggal pada 1249, bangsa Mamluk mengangkat istri mendiang sultan, Syajarat ad-Durr, sebagai pemimpin Ayyubiyah.

Pengangkatan Syjarat ad-Durr menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan berdirinya Dinasti Mamluk [1250-1517].

Kendati demikian, keturunan Ayyubiyah ada yang masih memimpin di daerah hingga 70 tahun kemudian.

Baca juga: Faktor Penyebab Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah

Raja-raja Dinasti Ayyubiyah

  • Salahuddin Al-Ayyubi [1174-1193]
  • Al-Aziz ibn Salahuddin [1193-1198]
  • Mansur ibn al-Aziz [1198-1199]
  • Al-Adil I Ahmad ibn Ayyub [1199-1218]
  • Al-Kamil I [1218-1238]
  • Al-Adil II [1238-1240]
  • Malik al-Shalih Najmuddin [1240-1249]
  • Muazzam Tauransyah ibn Shalih [1249]
  • Syajarah al-Durr, istri Malik Saleh [1249]
  • Asyraf ibn Yusuf [1249-1250]

Referensi:

  • Ash-Shallabi, Ali Muhammad. [2016]. Bangkit dan Runtuhnya Daulah Ayyubiyah.  Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan! - Hallo sahabat Materi Pelajaran, Pada sharing pelajaran kali ini yang berjudul Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan!, dalam membantu menjawab soal atau membantu belajar sobat, mudah-mudahan isi postingan materi pelajaran yang saya bagikan ini dapat anda pahami, jika ada kesulitan jangan ragu untuk memberikan komentar. Link Judul Soal : Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan!

Jawaban:

Mempunyai nama lengkap Al Malik al adil safuddin Abu bakar bin ayyub dan julukan Saphadin untuk para tentara salib. Ayah beliau adalah Najmuddin Ayyub dan saudara muda dari Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi

*Pada tahun 1168-1169 M , ia diangkat menjadi pemimpin pasukan mengikuti ekspedisi pamannya ke Mesir

*Pada tahun 1174-1183 M , ia memerintah di mesir atas nama saudaranya menguasai syiria dan memerangi tentara salib

*Pada tahun 1176 M , ia memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen koptik di kota Qift

*Pada tahun 1183-1186 M , ia menjadi gubernur di Aleppo

*Pada tahun 1186-1192 M , ia kembali ke mesir menghadapi kaum salib

*Pada tahun 1192-1193 M , ia menjadi gubernur wilayah mesir

*Pada tahun 1193 M , saudara beliau Salahuddin Yusuf Al Ayyub wafat, ia juga menghadapi pemberontakan sekaligus perselisihan para saudara beliau. Dan menjadi gubernur syiria dan sultan di Damaskus

*2 Dekade selanjutnya, wilayah mesir dan syiria diperintah beliau dengan bijaksana dan mendorong untuk menjalin hubungan baik dengan Negara-negara salib

*Setelah kabar adanya perang salib -5 beliau kembali ke medan perang walau telah berusia lanjut dan tetap mempertahankan Mesir dan Palestina

Akan tetapi, di tengah persiapan perang beliau sakit dan meninggal dunia pada bulan Agustus 1218 M

Dan penggantian kepimimpinan di berikan oleh Al Kamil yang adalah putra beliau

*Prestasi-prestasi khalifah Al-Adil :

-Pemimpin yang dapat mengatur strategi yang efektif

-Mampu menyediakan kebutuhan militer bagi saudaranya Salahuddin Yusuf Al Ayyub

-Berhasil mengumpulkan sumber daya untuk alam dan manusia

Nama lengkapnya adalah Al-malik al-Kamil Nasiruddin Abu Al-Ma’li Muhammad. Al kamil merupakan putra dari Al-Adil.pada tahun 1218, ia memimpin pertahanan untuk menghadapi pasukan salib yang mengepung kota Dimyat [Damietta]. Beliau menjadi sultan setelah ayah beliau wafat, yaitu Al -Adil.Pada tahun 1219 M, Al-Kamil hampir kehilangan tahta karena persekongkolan kaum Kristen koptik. Beliau berhasil mengungsi ke Yaman untuk menghindari kelompok pasukan tersebut. Beliau berhasil meredam persekongkonglan Kristen koptik tersebut atas bantuan gubernur suriah, yakni Al-Mu’azzam.

Prestasi-prestasi khalifah Al-kamil

Pada bulan Februari 1229 M, Al-kamil menyepakati genjatan senjata selama kurang lebih 10 tahun dengan Fredreric II, yang isinya antara lain:1. Ia mengembalikan Yarusalem dan kota suci lainnya kepada pasukan salib.2. Kaum muslimin dan yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali di sekitaran kompleks Masjidil Aqsa dan Masjid Umar.Selain itu, ada beberapa peristiwa penting yang di alami Al-Malik al-Kamil, antara lain:1] Menjadi sultan menganikan ayahnya yang wafat pada tahun 1218 M.2] Tahun 1219 M, kota Dimayat jatuh ke tangan kaum Kristen.3] Membangun kembali tembok di Yarusalem yang di robohkan Al-Mu’azzam.4] Mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di kubah Baitul Maqdis kepada orang Kristen.

Beliau wafat pada tahun 1238 M. kedudukannya sebagai sultan digantikan oleh Salih Al-ayyubi.

Demikianlah Artikel Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan!

Sekian materi menjawab soal Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan!, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sekian postingan materi pelajaran kali ini.


Anda sedang membaca artikel pelajaran tentang Sejarah khalifah al-adil dan al-kamil, jelaskan! dan artikel pelajaran ini url permalinknya adalah //soalnanti.blogspot.com/2016/06/sejarah-khalifah-al-adil-dan-al-kamil.html Semoga artikel materi soal ini bisa membantu menjawab soal sobat, selamat belajar.

Video yang berhubungan