Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Lahirnya organisasi guru di Indonesia bersamaan dengan semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Kala itu muncul keinginan kuat dari para guru yang mengajar di sekolah-sekolah Belanda (Kweekschool) untuk membentuk suatu wadah organisasi bagi para guru. Tujuannya tidak lain demi memperjuangkan kesejahteraan guru pribumi yang timpang dibandingkan dengan guru-guru dari Eropa. Untuk itu, dibentuklah Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang menjadi organisasi guru pertama. Di luar PGHB berkembang pula organisasi guru lainnya dengan latar belakang agama dan kebangsaan. Setelah proklamasi kemerdekaan, gagasan untuk mempersatukan organisasi guru di seluruh Indonesia direalisasikan dalam suatu kongres guru di Surakarta. Konggres tersebut menyepakati pembentukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Namun dalam perjalanannya, PGRI melewati banyak tantangan. Perpecahan akibat kepentingan politik, membuat jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang bebas politik diuji. Baru pada era Orde Baru PGRI melakukan konsolidasi kembali. Memasuki era reformasi, visi dan misi PGRI kembali dipertegas agar sesuai dengan jati diri awalnya yaitu berfokus pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan guru. 30 Agustus 1851 20 Mei 1908 1 Januari 1912 12 Febuari 1912 18 Desember 1912 1932 23–25 November 1945 21–23 November 1946 27–29 Febuari 1948 20 September 1948 19–24 Desember 1950 31 Oktober – 4 November 1959 Oktober 1962 2 Februari 1966 26–30 Juni 1979 24 November 1994 25- 28 November 1998 2 Desember 2004 30 Desember 2005 |