Kapan Bank bjb buka setelah Lebaran 2022

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) memperkirakan kebutuhan uang tunai nasabah perseroan, pada Ramadan dan Lebaran tahun ini akan meningkat tipis di bawah 5 persen dibandingkan dengan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2021.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan secara musiman kebutuhan likuiditas masyarakat, terutama uang tunai meningkat pada bulan Ramadan apalagi menjelang Idulfitri.

Dengan pelonggaran pembatasan pergerakan masyarakat yang diterapkan pemerintah, dia memperkirakan, kebutuhan likuiditas akan meningkat.

“Namun hal ini sudah kami persiapkan, likuiditas kami juga sangat cukup,” kata Yuddy kepada Bisnis, Minggu (3/4).

Sekadar informasi, pada Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 2021, Bank BJB memproyeksikan kebutuhan uang tunai sebesar Rp15,1 triliun. Dari jumlah tersebut, BJB mengalokasikan dana sebesar Rp9,3 triliun untuk pemenuhan kebutuhan operasional. Sementara sebesar Rp5,8 triliun untuk ketersediaan di ATM.

Bank BJB menilai meski kebutuhan likuiditas meningkat, namun uang tunai yang beredar di masyarakat diperkirakan pertumbuhannya tidak terlalu besar seiring dengan adopsi digital di masyarakat yang makin matang.

Bank BJB sendiri juga terus mendorong nasabah untuk bertransaksi non tunai dengan menghadirkan aplikasi DIGI by Bank BJB, DIGICash dan QRIS BJB. Bank BJB terus mengurangi layanan-layanan non tunai karena semuanya sudah tersedia di aplikasi.

“Pada tahun ini [kebutuhan uang tunai] kemungkinan ada peningkatan, tetapi tidak besar, kami perkirakan dibawah 5 persen kenaikannya,” kata Yuddy.

Yuddy mengatakan transaksi non tunai perbankan dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Perbankan pun gencar mempersiapkan ekosistem digital.

Bank BJB saat ini sudah memiliki lebih dari 600.000 merchant yang terpasang QRIS BJB untuk melayani transaksi digital untuk mengakomodir gaya hidup masyarakat yang makin digital. Dia memperkirakan transaksi digital akan makin ramai pada bulan puasa dan lebaran tahun ini.

Sementara itu untuk mengantisipasi lonjakan transaksi non tunai, perseroan telah mempersiapkan infrastruktur digital melalui kerja sama yang terjalin dengan perusahaan teknologi terkemuka.

“Salah satunya juga kerja sama melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi DCI Indonesia,” kata Yuddy.

Adapun mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), menurut Yuddy, tidak akan berdampak besar terhadap daya beli masyarakat. Konsumsi masyarakat akan tetap tinggi pada Bulan Ramadan.

Sejumlah barang/jasa juga dibebaskan PPN seperti sembako atau bahan-bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

“Volume dan transaksi di perbankan akan tetap naik,” kata Yuddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, sebagian besar operasional dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Tahun 2022 ditiadakan alias libur. Kecuali penyelenggaraan sistem BI-FAST yang beroperasi 24 jam 7 hari.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, kegiatan operasional BI akan kembali ke jadwal normal seluruhnya pada Senin, 9 Mei 2022.

"Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan operasional perbankan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank," jelas Erwin melalui siaran resminya, Senin (18/4/2022).

Ketentuan waktu operasional tersebut selaras dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Adapun kegiatan operasional dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 H/Tahun 2022, mulai Jumat, 29 April 2022 dan Senin s.d Jumat, 2 s.d 6 Mei 2022 kegiatan operasional yang ada di dalam lingkup BI ditiadakan atau tidak beroperasi. Kegiatan tersebut diantaranya:

- Kegiatan Operasional Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP).

- Kegiatan Operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

- Seluruh kegiatan layanan kas ditiadakan.

- Seluruh kegiatan transaksi operasi moneter Rupiah ditiadakan.

- Seluruh kegiatan transaksi operasi moneter valas ditiadakan.

- Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tidak diterbitkan.

- Kurs Bank Indonesia menggunakan referensi kurs hari kerja normal terakhir.

- Kegiatan Operasional Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) oleh bank kontributor ditiadakan

- Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) dan JIBOR tidak terbit.

- JISDOR tidak terbit.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Catat! Ini 21 Bank dengan Biaya Transfer Antarbank Rp 2.500

(hoi/hoi)

Kapan buka bank setelah Lebaran 2022?

Setelah lebaran, operasional akan kembali normal pada Senin (9/5/2022).

Kapan bank BRI buka lagi setelah lebaran 2022?

3. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kendati demikian, pelayanan tersebut dibuka secara terbatas pada 30 April-7 Mei 2022.