Tuliskan minimal 2 penerapan sifat as sami dalam kehidupan sehari hari

Jakarta -

Allah SWT memiliki 99 nama yang indah dan mulia yang disebut Asmaul Husna. Salah satunya adalah As Sami'.

Diriwayatkan dalam hadits Bukhari & Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga," (HR. Bukhari & Muslim)

Nama-nama itu juga disebutkan dalam Q.S al-A'raf ayat 180:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menceritakan tentang nama-nama agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT. Asmaul Husna ini diartikan sebagai nama-nama Allah yang paling baik, paling luas, dan paling dalam pengertiannya.

As Sami' (السَّمِيعُ) = Maha Mendengar

Syekh Tosun Bayrak Al-Jerrahi dalam bukunya Asmaul Husna menerangkan, Allah SWT adalah Maha Mendengar. Dia mendengar semua yang terucap, yang terlintas di pikiran, dirasakan oleh hati, suara dedaunan yang tertiup angin, langkah kaki semut, bahkan atom yang bergerak dalam ruang hampa sekalipun.

As Sami' merupakan sifat kesempurnaan karena memiliki lawan kata tuli yang berarti sifat kekurangan. Kesempurnaan terbagi menjadi dua, mutlak, dan relatif.

Kesempurnaan mutlak tidak memiliki ketergantungan terhadap apapun. Tidak tergantung pada alat, keadaan, atau batasan. Sementara itu, kesempurnaan relatif merupakan lawan katanya. Yakni bergantung pada alat, keadaan, dan batasan.

Allah SWT mempunyai kemampuan mendengar tak terbatas atau kesempurnaan mutlak. Segala hal yang terjadi di alam semesta yang tidak bisa didengar oleh manusia sekalipun, akan terdengar oleh-Nya.

As Sami' disebutkan dalam Al Quran dalam beberapa surat. Di antaranya Q.S Thaha ayat 46, Q.S Fussilat ayat 36, Q.S Al-Baqarah ayat 127, Q.S Ali Imran ayat 35, Q.S Al-Maidah ayat 76, Q.S Al-An'am ayat 13 dan masih banyak lagi.

قَالَ لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰ

Artinya: "Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat." (Q.S Thaha: 46)

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya: "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Fussilat: 36)

Sahabat hikmah, mempelajari sifat-sifat Allah SWT seperti As Sami' akan menambah kecintaan kita terhadap kekuasaan dan keagungan-Nya.

(nwy/nwy)

Tuliskan minimal 2 penerapan sifat as sami dalam kehidupan sehari hari

Salah satu asmaul husna adalah As Sami. Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan As Sami dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

As Sami’ Artinya Maha Mendengar

As Sami (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar. Yakni, Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Bahkan Dia mendengar bisikan hati yang tidak terucapkan dalam lisan.

Asmaul husna ke-26 ini juga bermakna Allah Maha Mendengar segala doa hamba-Nya, Dia mengabulkan doa yang sungguh-sungguh dan penuh harap kepada-Nya. Dan sering kali ayat Al-Quran yang menyebut nama ini adalah ayat tentang doa.

Dalil Asmaul Husna As Sami’

Banyak ayat Al-Quran yang menyebut As Sami. Dalam bentuk marifat, asmaul husna ini ada dalam 19 ayat Al-Quran. Dalam bentuk nakirah, ada dalam 21 ayat Al-Quran. Dan mayoritasnya berpasangan dengan al alim. Kadang-kadang berpasangan dengan al bashir.

Dalil asmaul husna As Sami dalam Al-Quran yang berpasangan dengan Al Alim antara lain terdapat pada Surat Yunus ayat 65 dan Surat Yusuf ayat 34.

وَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yunus: 65)

فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yusuf: 34)

Sedangkan As Sami dalam Al-Quran yang berpasangan dengan Al Bashir antara lain terdapat pada Surat Al Isra ayat 1.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra: 1)

Baca juga: Ayat Kursi

Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Taala Maha Mendengar, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun tersembunyi. Bahkan, Dia Maha Mendengar bisikan hati meskipun tidak terucapkan secara lisan. Dia juga Maha Mendengar segala perencanaan dan konspirasi.

فَإِنْ آَمَنُوا بِمِثْلِ مَا آَمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 137)

Asmaul husna ini juga berarti Allah Maha Mendengar dan mengabulkan doa. Karenanya banyak ayat yang menghubungan As Sami dengan pengabulan doa. Banyak pula ayat yang mengisahkan para nabi ketika berdoa kepada Allah, mereka menyebut sifat As Sami ini. Misalnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 127)

Syaikh Musthafa Wahbah dalam Syarah Singkat Asmaul Husna menjelaskan pengabulan doa ini.

Karena itu, Allah Subhanahu wa Taala akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa dalam keadaan membutuhkan … Mahasuci Allah Yang mendengar doa dalam satu kesempatan. Mahasuci Allah yang mengabulkan beberapa doa dalam satu kesempatan.

Selain mengamalkan asmaul husna ini dengan menyebutnya dalam doa, kita juga mengamalkannya dengan cara menjaga lisan dan perbuatan kita. Sebab Allah Maha Mendengar semuanya.

Buah dari sifat ini: kau takut, malu, dan gentar bila Allah mendengar darimu ucapan yang membuat-Nya murka. Dengan demikian, kau akan menghindari segala ucapan yang tidak bermanfaat dan tidak melindungimu dari bahaya, baik di dunia maupun di akhirat, kata Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Maarif.

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna As Sami’

Setelah mengetahui makna As Sami, hendaknya kita kemudian kita mengamalkannya. Syekh Izzuddin bin Abdussalam menjelaskan, berakhlak dengan sifat As Sami adalah menjaga pendengaran kita. Mengupayakan hanya pendengaran yang baik yang kita dengarkan.

Pendengaran terbagi dua, kata Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Maarif. Pertama, pendengaran tak terhindarkan (dharuri), yaitu yang tak disengaja. Kedua, pendengaran yang diupayakan (kasbi), yaitu mendengarkan segala yang Allah wajibkan dan sunnahkan. Seperti mendengarkan bacaan Al-Quran, sunnah Rasul-Nya, mendengarkan khutbah, dan sebagainya.

Selain itu, kita juga menjaga ucapan kita. Sebab Allah mendengar segalanya. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam Hadits Arbain 15:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian asmaul husna As Sami, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Semoga bermanfaat, jazakallah khairan untuk yang bersedia membagikannya di media sosial. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]