Kagetan pada bayi sampai umur berapa?

Bayi kagetan seringkali menimbulkan kekhawatiran tersendiri dibenak setiap orangtua. Namun Bunda tak perlu terlalu khawatir. Hal itu wajar dan normal dialami setiap bayi.

Bayi Kagetan Efek Refleks Moro

Kagetan pada bayi sampai umur berapa?

Kaget pada bayi ditandai dengan kedua tangan yang tiba-tiba terangkat dan kembali ke samping tubuhnya lagi. Bayi bisa terkaget saat ia bangun atau tidur.

Bunda tak perlu terlalu khawatir saat bayi kagetan. Saat bayi kaget berarti otot-otot refleksnya berjalan dengan baik. Indra pendengarannya pun berfungsi dengan baik.

Kondisi ini disebut dengan refleks moro. Refleks ini sudah ada sejak bayi baru dilahirkan dan bahkan sering diuji oleh dokter pada saat bayi baru dilahirkan.

Untuk melakukan tes refleks moro, dokter biasanya akan membaringkan bayi ditempat yang nyaman. Setelah itu, kepala bayi diangkat dengan tubuh bayi yang masih dibaringkan di tempat tidur.

Lalu kepaka bayi agak dijatuhkan untuk kemudian segera ditangkap lagi. Bayi yang normal biasanya akan langsung mengangkat kedua tangannya ke atas karena kaget.

Sebaliknya, bila bayi tidak memperlihatkan refleks yang normal maka bisa jadi dia mengalami masalah kesehatan yang cukup serius.

Misalnya, ketika bayi hanya mengangkat sebelah tangannya saat tes, bisa jadi sisi tubuh lainnya tidak aktif karena mengalami cedera saraf. Bisa juga dia mengalami patah tulang pada bahu.

Bila bayi tidak memberikan respons pada kedua sisi tubuhnya, maka dokter biasanya akan memeriksa keadaan bayi lebih lanjut. Ada kemungkinan bila dia mengalami masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan pada tulang belakang atau adanya masalah pada otak.

Artikel terkait: 10 refleks bayi baru lahir yang perlu diketahui oleh orangtua

Kagetan pada bayi sampai umur berapa?

Refleks moro adalah salah satu refleks yang dialami bayi sejak baru dilahirkan. Meskipun tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa membuat bayi sulit tidur dan bahkan terbangun saat tidur.

Bila dibiarkan secara terus menerus, kualitas tidur bayi pun menjadi kurang baik. Untuk itu, kenali beberapa cara mengatasi bayi kagetan berikut ini:

1. Membedong bayi

Tubuh bayi yang dibedong akan membuatnya merasa nyaman seperti berada di dalam rahim. Kenyamanan ini membuatnya dapat terlelap lebih lama.

Namun ingat, pastikan untuk tidak membedong bayi terlalu erat. Selain itu, gunakan kain lembut yang tidak terlalu tebal tetapi cukup lebar.

Caranya, letakan kain di tempat tidur bayi dengan salah satu ujung yang dilipat ke dalam. Setelah itu, letakan bayi di atas kain dan lilitkan ke tubuhnya. Biarkan bagian leher dan kepalanya tetap terbuka.

2. Tidur di dekat bayi

Secara alamiah, bayi akan merasa nyaman ketika dia berada di dekat orangtua. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila Bunda tidur di dekat bayi.

Bunda juga bisa memangku atau menggendong bayi sampai dia tertidur. Setelah dia terlelap, letakan bayi di tempat tidur secara perlahan.

Jangan melakukan gerakan kencang atau sentakan mendadak, hal itu dapat membuat bayi kaget dan terbangun.

3. Berikan suara halus

Penelitian menyarankan bahwa sebaiknya orangtua menggendong dan menenangkan bayi dengan suara halus ketika dia sering kaget akibat refleks moro. Sebab, bisa jadi refleks tersebut terjadi karena dia merasa takut atau tidak nyaman.

4. Lakukan peregangan

Melakukan latihan peregangan dapat mebuat bayi memperkuat pernapasan dan kekuatan otot-ototnya. Namun ingat bahwa tubuh bayi masih rentang terhadap cedera sehingga lakukan peregangan dengan lembut dan aman.

5. Jauhkan dari suara bising

Bayi kagetan memang bisa disebabkan karena berbagai macam hal, salah satunya bayi tidak merasa nyaman dengan lingkungan sekitar. Suara bising juga bisa membuat si kecil jadi mudah kaget dan terbangung dari tidurnya. Untuk itu, upayakan untuk memberikan suasana yg nyaman untuk si kecil. 

Kapan harus mewaspadai bayi yang sering kaget

Kagetan pada bayi sampai umur berapa?

Pada umumnya, semakin bertambahnya usia maka refleks moro bayi pun akan semakin menghilang. Biasanya refleks ini akan hilang saat dia berusia sekitar empat hingga enam bulan.

Waspadai bila refleks ini masih sering terjadi ketika dia telah berusia satu tahun ke atas. Waspadai pula bila refleks gerakan bayi terlihat tidak normal atau hanya terjadi di satu sisi saja. Bisa jadi dia mengalami masalah kesehatan yang cukup serius.

Referensi: Alodokter, Hello Sehat
Baca juga:

id.theasianparent.com/bayi-ajaib-jalan-setelah-baru-dilahirkan?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Sampai kapan bayi berhenti kaget?

Refleks moro merupakan indikator perkembangan bayi yang normal dan bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia. Bayi baru lahir sampai yang berusia 6 bulan akan sering tampak kaget saat sedang tidur. Frekuensi refleks Moro akan berkurang ketika si Kecil menginjak usia 2-4 bulan dan menghilang total pada usia 6 bulan.

Bagaimana cara agar bayi tidak kagetan?

Cara Atasi Bayi Kagetan.
Membedong bayi. Tubuh bayi yang dibedong akan membuatnya merasa nyaman seperti berada di dalam rahim. ... .
2. Tidur di dekat bayi. Secara alamiah, bayi akan merasa nyaman ketika dia berada di dekat orangtua. ... .
3. Berikan suara halus. ... .
4. Lakukan peregangan. ... .
Jauhkan dari suara bising..

Kenapa bayi 2 bulan masih kagetan?

Bayi sering kaget merupakan suatu hal yang wajar, hal ini dapat berlangsung hingga usia 4-6 bulan. Hal ini disebabkan oleh karena respon dari tubuh bayi yakni refleks moro. Refleks moro biasanya dilakukan pada bayi baru lahir jika didaptkan refleks moro positif maka normal.

Normalkah bayi sering kaget saat tidur?

Kondisi bayi sering kaget saat tidur sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi karena disebabkan oleh refleks alami ini. Namun, ibu tetap perlu mewaspadai kondisi ini. Kaget saat tidur pada bayi dapat disebabkan oleh kejutan dari suara keras, gerakan tiba-tiba, atau merasa seperti jatuh.