medcom.id, Jakarta: Kementerian kesehatan (Kemenkes) telah mempersiapkan seluruh kebutuhan kesehatan yang baik dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Persiapan dilakukan mulai dari rekuitmen tenaga kesehatan, pelatihan, penyediaan sarana dan prasana, penyediaan obat, vaksinasi, layanan katering jemaah sakit, pemeriksaan kesehatan jemaah dan petugas, rapat koordinasi dan sistem penguatan sistem informasi dari para penyelenggara kesehatan haji. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Doktor Eka Jusup Singka menjelang keberangkatannya ke Arab Saudi, yang dikutip Metrotvnews.com dan dilansir laman resmi Kemenkes, Sabtu 15 Juli 2017. Menurut Eka, Kemenkes telah merekut 1.963 tenaga kesehatan haji untuk mendukung penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi. Tenaga kesehatan haji terdiri dari tenaga kesehatan kloter atau Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.521 orang yang terdiri dari 507 dokter dan 1.014 perawat. TKHI dari dokter dan perawat ini selalu menyertai jemaah haji dalam 507 kloter penerbangan, sehingga setiap keluhan jemaah haji langsung mendapat penanganan dari tenaga kesehatan yang menyertainya. Sedangkan tenaga kesehatan non kloter yang sering disebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan sebanyak 268 orang. Tenaga ini mendapat jenis penugasan Tim Asistensi 8 orang, Tim Manajerial 13 orang, Tim Kuratif dan Rehabilitatif (TKR) 154 orang, Tim Gerak Cepat (TGC) 75 orang dan Tim Promotif dan Preventif (TPP) 18 orang. Tim Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia telah mendapatkan 2 pelatihan yakni pelatihan kompetensi kesehatan dan pelatihan integrasi. Khusus TKHI, pelatihan kompetensi dan integrasi diselenggarakan di Embargasi Provinsi. Indonesia mempunyai 13 embargasi. Guna mendukung kelancaran tugas kesehatan haji di Arab Saudi, Kemenkes telah merekut 174 orang Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK). Mereka adalah para WNI yang bermukim di Arab Saudi. Dalam penugasanya mereka ada yang bertugas sebagai pendamping jemaah sakit, pengemudi ambulan, pengemudi operasional, pengemudi TPP, TKR, TPP, administrasi perhajian, perawat, tenaga rekam medis, tenaga kebersihan, tenaga perbekalan kesehatan dan mekanik. Sementara itu, terkait kesiapan sarana dan prasarana kesehatan haji di Arab Saudi, Kemenkes telah melakukan penataan layout Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang baru, sebanyak 18 lantai di wilayah Aziziah. Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan mobil ambulan yang sudah ada, telah melakukan sewa ambulan sebanyak 15 unit, yang akan diserahkan tanggal 25 Juli dan 30 Juli 2017.