Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Show SejarahKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam lebih kurangnya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, argumen tersebut tidak disepakati oleh para pandai ekonomi modern, karena menurut pandangan pengetahuan ekonomi modern, kebutuhan hidup bukanlah satu-satunya unsur dalam lebih kurang pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur perkara perekonomian merupakan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah benda/barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. KonsepBerikut merupakan sebagian konsep pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
PenghitunganJasa perbankan turut memengaruhi agungnya pendapatan nasional Pendapatan negara bisa dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi merupakan sebagai berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun kini PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 merupakan = Rp. 420 triliun. Karenanya berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya mempunyai pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19% ManfaatSelain mempunyai tujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh benda/barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, lebih kurang pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, selang lain untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional bisa dipakai untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional bisa dikenal bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan lain-lain. Disamping itu, data pendapatan nasional juga bisa dipakai untuk menentukan agungnya kontribusi beragam sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, contohnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan lain-lain. Data tersebut juga dipakai untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari masa ke masa, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. Faktor yang memengaruhi
ReferensiLihat pulaedunitas.com Page 2Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. SejarahKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam aturannya, ia mempergunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, gagasan tersebut tidak disepakati oleh para pakar ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, makanan bukanlah satu-satunya unsur dalam aturan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sbg pengukur cara perekonomian merupakan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), adalah seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. KonsepBerikut merupakan beberapa konsep pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
PenghitunganJasa perbankan ikut memengaruhi luhurnya pendapatan nasional Pendapatan negara bisa dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi merupakan sbg berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 merupakan = Rp. 420 triliun. Karenanya berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19% ArtiSelain mempunyai tujuan kepada mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan kepada memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, aturan pendapatan nasional juga mempunyai manfaat-manfaat lain, diantaranya kepada mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional bisa dipergunakan kepada menggolongkan suatu negara dijadikan negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional bisa dikenal bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sbgnya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga bisa dipergunakan kepada menentukan luhurnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, contohnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sbgnya. Data tersebut juga dipergunakan kepada membandingkan kemajuan perekonomian dari ketika ke ketika, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sbg landasan perumusan kebijakan pemerintah. Faktor yang memengaruhi
RujukanLihat pulaedunitas.com Page 3Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. SejarahKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam aturannya, ia mempergunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, gagasan tersebut tidak disepakati oleh para pakar ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, makanan bukanlah satu-satunya unsur dalam aturan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sbg pengukur cara perekonomian merupakan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), adalah seluruh jumlah barang dan tingkah laku baik yang diproduksi tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. KonsepBerikut merupakan beberapa konsep pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
PenghitunganTingkah laku baik perbankan ikut memengaruhi luhurnya pendapatan nasional Pendapatan negara bisa dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi merupakan sbg berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 merupakan = Rp. 420 triliun. Karenanya berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika dianggap harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19% ArtiSelain mempunyai tujuan kepada mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan kepada memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh barang dan tingkah laku baik yang diproduksi suatu negara selama satu periode, aturan pendapatan nasional juga mempunyai manfaat-manfaat lain, diantaranya kepada mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional bisa dipergunakan kepada menggolongkan suatu negara dijadikan negara industri, pertanian, atau negara tingkah laku baik. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional bisa dikenal bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor tingkah laku baik, dan sbgnya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga bisa dipergunakan kepada menentukan luhurnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, contohnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, tingkah laku baik, dan sbgnya. Data tersebut juga dipergunakan kepada membandingkan kemajuan perekonomian dari ketika ke ketika, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sbg landasan perumusan kebijakan pemerintah. Faktor yang memengaruhi
RujukanLihat pulaedunitas.com Page 4Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. SejarahKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam aturannya, ia mempergunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, gagasan tersebut tidak disepakati oleh para pakar ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, makanan bukanlah satu-satunya unsur dalam aturan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sbg pengukur cara perekonomian merupakan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), adalah seluruh jumlah barang dan tingkah laku baik yang diproduksi tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. KonsepBerikut merupakan beberapa konsep pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
PenghitunganTingkah laku baik perbankan ikut memengaruhi luhurnya pendapatan nasional Pendapatan negara bisa dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi merupakan sbg berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 merupakan = Rp. 420 triliun. Karenanya berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika dianggap harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19% ArtiSelain mempunyai tujuan kepada mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan kepada memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh barang dan tingkah laku baik yang diproduksi suatu negara selama satu periode, aturan pendapatan nasional juga mempunyai manfaat-manfaat lain, diantaranya kepada mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional bisa dipergunakan kepada menggolongkan suatu negara dijadikan negara industri, pertanian, atau negara tingkah laku baik. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional bisa dikenal bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor tingkah laku baik, dan sbgnya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga bisa dipergunakan kepada menentukan luhurnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, contohnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, tingkah laku baik, dan sbgnya. Data tersebut juga dipergunakan kepada membandingkan kemajuan perekonomian dari ketika ke ketika, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sbg landasan perumusan kebijakan pemerintah. Faktor yang memengaruhi
RujukanLihat pulaedunitas.com Page 5Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. SejarahKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam aturannya, ia mempergunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, gagasan tersebut tidak disepakati oleh para pakar ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, makanan bukanlah satu-satunya unsur dalam aturan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sbg pengukur cara perekonomian merupakan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), adalah seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. KonsepBerikut merupakan beberapa konsep pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
PenghitunganJasa perbankan ikut memengaruhi luhurnya pendapatan nasional Pendapatan negara bisa dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi merupakan sbg berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 merupakan = Rp. 420 triliun. Karenanya berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19% ArtiSelain mempunyai tujuan kepada mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan kepada memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, aturan pendapatan nasional juga mempunyai manfaat-manfaat lain, diantaranya kepada mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional bisa dipergunakan kepada menggolongkan suatu negara dijadikan negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional bisa dikenal bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sbgnya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga bisa dipergunakan kepada menentukan luhurnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, contohnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sbgnya. Data tersebut juga dipergunakan kepada membandingkan kemajuan perekonomian dari ketika ke ketika, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sbg landasan perumusan kebijakan pemerintah. Faktor yang memengaruhi
RujukanLihat pulaedunitas.com Page 6Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero Page 7Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero Page 8Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan Page 9Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan Page 10Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus Page 11Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus Page 12Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur Page 13Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur Page 14Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub Page 15Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub Page 16Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede Page 17Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede Page 18Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta Page 19Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta Page 20Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat Page 21Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat Page 22Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson (goalkeeper), Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip (The Deacon) Page 23Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson (goalkeeper), Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip (The Deacon) Page 24Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir Page 25Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir Page 26Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script |