Berdasarkan bentuk selnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu

Jaringan epitel adalah jaringan yang berfungsi menutup permukaan luar tubuh, memberi lapisan serta membentuk organ dalam dan kelenjar tubuh.[1] Jaringan epitel terdiri dari sel-sel epitel yang saling mengikat dan membentuk lapisan.[1] Klasifikasi jaringan epitel dapat dilakukan berdasarkan morfologi dan jumlah lapisan sel.[1] Berdasarkan morfologi, jaringan epitel dibagi menjadi tiga golongan, yaitu epitel batang (silindris), epitel pipih (skuamosa), dan epitel kubus (kuboid).[1] Berdasarkan jumlah lapisan sel, jaringan epitel yang hanya memiliki satu lapisan sel disebut epitel selapis, sedangkan jaringan epitel yang memiliki banyak lapisan disebut epitel berlapis.[1]

Berdasarkan bentuk selnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu

Jenis epitelium

Menurut fungsinya, terdapat epitel pelapis dan kelenjar.[1] Epitel pelapis berfungsi sebagai jaringan yang memproteksi permukaan, organ, dan kelenjar dalam tubuh.[1] Contohnya, epitel pelapis terdapat pada kulit dan membentuk epidermis.[2] Epitel kelenjar terdiri dari sel yang bekerja khusus untuk sekresi.[1] Epitel kelenjar dapat ditemukan di kelenjar campuran dan organ reproduksi.[1]

  1. ^ a b c d e f g h i Mescher, Anthony L. (2017). Histologi dasar junqueira : teks & atlas / Anthony L. Mescher ; alih bahasa, dr. Jan Tambayong. Jakarta: EGC. ISBN 978-979-044-813-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Kalangi, Sonny J. R. (2013). "HISTOFISIOLOGI KULIT". Jurnal Biomedik (JBM). 5 (3): 12. 

 

Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_epitel&oldid=18628780"

Epitel kubus selapis bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam menjalankan proses sekresi dan penyerapan. Epitel ini terletak pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar di dalam tubuh.

3. Epitel silindris selapis (simple columnar epithelium)

Hampir serupa dengan epitel kubus selapis, epitel silindris selapis juga melancarkan kerja organ pada proses sekresi lendir dan enzim, serta penyerapan zat-zat tertentu. Namun bedanya, epitel yang satu ini dilengkapi dengan hadirnya lendir dan silia kecil seperti rambut.

Epitel ini terdapat di saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta beberapa kelenjar lainnya.

4. Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)

Epitel pipih atau gepeng berlapis berperan dalam melindungi jaringan yang ada di bawahnya. Ada dua jenis epitel pipih berlapis, pertama yang terletak di bawah lapisan kulit dengan struktur yang lebih keras karena mengandung protein keratin di dalamnya.

Sementara yang kedua tanpa protein keratin (nonkeratinized) terletak di mulut, kerongkongan, uretra, vagina, dan anus.

5. Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)

Epitel kubus berlapis bertindak sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar, maupun sel yang ada di bawahnya. Letaknya ada di sekitar kelenjar payudara, kelenjar air liur, dan kelenjar keringat.

6. Epitel silindris berlapis (strarified columnar epithelium)

Epitel silindris berlapis bertugas untuk melancarkan proses sekresi dan perlindungan organ. Epitel ini biasanya hanya terdapat pada tubuh pria. Tepatnya di bagian uretra dan berhubungan dengan kelenjar tertentu.

7. Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium)

Epitel kolumnar pseudostratifikasi merupakan lapisan sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-beda. Tugasnya untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ. Epitel ini biasa ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar lainnya.

Kolumnar pseudostratifikasi adalah lapisan sel tunggal dengan tinggi bervariasi. Jaringan ini memungkinkan sekresi dan pergerakan lendir. Letaknya adalah di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar.

8. Epitel transisional (transitional epithelium)

Epitel transisional digambarkan sebagai jaringan yang tediri lebih dari satu lapisan sel, dengan susunan kombinasi bentuk kubus dan pipih. Letaknnya ada di sistem perkemihan, khususnya kandung kemih yang bertujuan untuk memungkinkan peregangan atau pembesaran pada organ saat menampung urin.

Daftar Isi

Macam-macam jaringan epitel (penutup) dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan susunan selnya. Contoh: epitel selapis, epitel berlapis banyak, epitel pipih, epitel kubus, dll. Pada beberapa hewan, tipe jaringan ini dapat berperan sebagai alat pernapasan atau alat gerak. Inilah penjelasan tentang jenis-jenis epitel berdasarkan bentuk dan susunan selnya.

Baca juga: Macam-macam Jaringan Tubuh Manusia dan Fungsinya

Organ tubuh dibangun dari berbagai tipe jaringan, termasuk jaringan epitelium. Jaringan ini sendiri teridiri dari beberapa jenis yang dapat dikenali dari bentuk dan susunan selnya.

Berdasarkan Bentuk Selnya

Berdasarkan bentuk sel, epitel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Epitel pipih, tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih.
  • Epitel kubus, tersusun oleh sel-sel berbentuk kubus.
  • Epitel silindris, tersusun oleh sel-sel berbentuk silindris.
  • Epitel transisional, tersusun oleh sel-sel yang dapat berubah bentuk.

Berdasarkan Susunan Selnya

Berdasarkan susunan selnya, epitel dibedakan menjadi:

  • Epitel selapis atau jaringan epitel sederhana. Terdiri dari satu lapis sel saja, dapat berbentuk pipih, kubus, dan atau silindris (batang).
  • Epitel berlapis banyak terdiri atas dua atau lebih lapis sel berbentuk pipih, kubus, silindris, atau transisional.

Untuk menambah pemahaman Anda tentang topik ini, berikut disebutkan macam-macam epitel dan contohnya.

Macam jaringan epitel dan contohnya

Berdasarkan bentuk selnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu
Gambar: Epitel lapis semu pada trakea manusia
  1. Epitel pipih selapis (epitel skuamosa), terdiri atas satu lapis sel berbentuk pipih. Contoh: permukaan kulit, epitel pembuluh darah, kapsul Bowman (ginjal), lapisan dalam alveolus (paru-paru), epitel peritonium.
  2. Epitel pipih berlapis banyak, terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk pipih. Contoh: esofagus, laring, rongga mulut, rongga hidung, vagina, dan kulit telapak kaki.
  3. Epitel batang (silindris) selapis, terdiri dari satu lapis sel berbentuk silindris. Contoh: saluran pencernaan makanan (esofagus, lambung, usus), kantong empedu, dan uterus.
  4. Epitel batang berlapis banyak, terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk silindris. Contoh: permukaan uretra pria.
  5. Jaringan epitel kubus (kuboid) selapis, terdiri dari satu lapis sel berbentuk kubus. Contoh: retina, tiroid, permukaan ovarium, dan nefron ginjal.
  6. Epitel kubus berlapis banyak, terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk kubus. Contoh: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah.
  7. Epitel lapis semu. Contoh: trakea.
  8. Epitel lapis bersilia. Contoh: saluran respirasi (rongga hidung, bronkus, trakea) dan saluran kelamin.
  9. Epitel transisional. Contoh: epitel pada kandung kemih, kelenjar pencernaan, jonjot usus, laring, faring, dan trakea.

Sekian penjelasan tentang jaringan epitel berdasarkan bentuk dan susunan selnya.

Credit gambar: Gettyimages

  • Anatomi
  • Hewan
  • Jaringan
  • Manusia

Previous Article

Berdasarkan bentuk selnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu

Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya

Next Article

Berdasarkan bentuk selnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Juga Persamaannya