Tahu gak sih, ternyata salah satu bentuk sastra prosa tuh gak cuma cerpen, legenda, cerita rakyat aja, tapi juga ada hikayat loh! Show
Apa sih, yang dimaksud dengan Hikayat itu? Penasaran? Yuk simak seksama ulasan tentang hikayat berikut ini. Pengertian Hikayat
Terus, apa sih yang dimaksud dengan Hikayat tersebut?
Umumnya, hikayat mengisahkan tentang kehebatan atau kepahlawanan seseorang lengkap juga dengan keanehan, kesaktian, dan mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat tersebut dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara, atau bisa juga buat membangkitkan semangat juang.
Fungsi Hikayat
Terkadang, hikayat tersebut mirip dengan cerita sebuah sejarah yang isinya itu banyak ada hal-hal yang gak masuk akal dan dipenuhi dengan keajaiban. Hikayat tersebut mulai berkembang pada masa Melayu Klasik, jadi banyak kata yang ada dalam hikayat itu mengandung Bahasa Melayu Klasik yang terkadang susah buat dimengerti. Ciri-Ciri HikayatBerikut ini, ada beberapa ciri-ciri dari sebuah hikayat, diantaranya yaitu: 1. Bahasa Bahasa yang dipakai pada hikayat tersebut merupakan bahasa Melayu Lama. 2. Istana Sentries Pusat ceritanya itu ada didalam lingkungan istana, dan hikayat tersebut sering sekali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan yaitu Raja dan Pangeran (anak raja). Selain itu, latar tempat dalam cerita ini yaitu negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan. 3. Pralogis (Kemustahilan) Banyak cerita yang ada pada hikayat gak bisa buat diterima oleh akal pikiran kita. Kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa atau dari segi cerita. Kemustahilan ini berarti hal yang gak logis atau juga gak bisa diterima nalar. Contohnya: Seperti bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang. 4. Bersifat Statis dan Komunal Didalam Hikayat tersebut mempunyai sifat yang kaku dan juga tetap. Sedangkan, bersifat komunal artinya adalah menjadi milik masyarakat. 5. Kesaktian Pasti kamu sering sekali menemukan kesaktian pada para tokoh dalam sebuah cerita hikayat. Contohnya: Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan, Raksasa memberi sarung kesaktian buat mengubah wujud dan kuda hijau. 6. Anonim Anonim tersebut berarti gak diketahui dengan secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan karena, cerita yang disampaikan itu secara lisan. Artinya, gak jelas siapa yang membuat atau mengarang hikayat tersebut. 7. Arkais Menggunakan kata arkhais, bahasa yang dipakai pada masa lampau. Jarang dipakai atau gak lazim dipakai dalam komunikasi pada masa kini.
8. Bersifat Tradisional dan Didaktis Hikayat bersifat tradisional atau meneruskan budaya, tradisi, kebiasaan yang dianggap baik. Sedangkan, bersifat didaktis atau mendidik baik didaktis secara moral atau didaktis secara religi. 9. Menggunakan Bahasa Klise Pada hal ini, didalam sebuah hikayat menggunakan bahasa yang diulang-ulang. Struktur Hikayat1. Abstraksi
Abstrak ini mempunyai sifat orsional, yang artinya sebuah teks hikayat boleh gak memakai abstrak. 2. Orientasi
3. Komplikasi
Pada bagian komplikasi ini, kamu bisa mendapatkan karakter atau watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan. 4. Evaluasi
5. Resolusi
6. Koda
Unsur-Unsur HikayatUnsur-unsur hikayat itu terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Nah, berikut dibawah ini penjelasannya: 1. Unsur Intrinsik
Nah, berikut ini ada beberapa unsur-unsur intrinsik yang membangun sebuah hikayat, yaitu:
2. Unsur Ektrinsik
Unsur ekstrinsik pada hikayat ini biasanya berhubungan dengan latar belakang (background) cerita: Contohnya: Seperti latar belakang agama, adat, budaya, dan lain sebagainya. Unsur ekstrinsik juga berkaitan dengan nilai atau norma kehidupan dalam cerita. Contohnya: Seperti nilai moral, nilai agama, nilai budaya, nilai sosial, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis HikayatHikayat ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan isinya dan berdasarkan asalnya. Berikut penjelasannya: 1. Hikayat Berdasarkan IsinyaBerdasarkan Isinya, hikayat terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:
2. Hikayat Berdasarkan AsalnyaHikayat berdasarkan asalnya ini dibagi menjadi beberapa jenis, yang diantaranya sebagai berikut: a. Melayu Asli Contoh Hikayat Melayu Asli, diantaranya yaitu:
b. Pengaruh Jawa Contoh Hikayat yang mempunyai pengaruh Jawa, diantaranya sebagai berikut ini:
c. Pengaruh Hindu (India) Contoh dari Hikayat pengaruh India, diantaranya yaitu:
d. Pengaruh Arab-Persia Contoh dari Hikayat Pengaruh Arab-Persia, diantaranya sebagai berikut ini:
Nilai-Nilai dalam Hikayat1. Nilai Religius
2. Nilai Sosial
3. Nilai Budaya
4. Nilai Pendidikan
5. Nilai Kepahlawanan (Patriotik)
6. Nilai Ekonomi
7. Nilai Politik
8. Nilai Moral
9. Nilai Estetis
Estetika berurusan dengan konsep-konsep tentang apa yang indah dan buruk, yang syahdu dan lucu yang sama sekali gak ada urusan langsung dengan kegunaan atau morlitas. Nilai estetika dalam sastra berkaitan dengan bahasa dalam seni sastra. Disamping bersifat imajinatif dan fiktif, dalam bahasa sastra banyak mengandung konotatif dan makna kiasan. Makanya, karya sastra mengandung nilai estetik yang tinggi. 10. Nilai Didaktis
Kalo maksud utama pengarang yaitu menyampaikan pesan atau pengajaran, karyanya bersifat didaktis, jadi pengaranglah yang menentukannya.
Dalam hal ini hikayat termasuk folklore sastra klasik yang bentuk penyampaian pesannya hendak disampaikan pembaca. Contoh HikayatCerita Rakyat Hang Tuah
Gimana tuh pembahasannya? Sangat mudah dipahami kan? Nah, kalo ada kekurangan atau pertanyaan seputar hikayat yang ada diatas. Tulis aja di kolom komentar dibawah ini yak! Selamat belajar dan sukses selalu buat sobat cerdika 😀 |