Semakin tinggi kesadaran hukum dari sebuah bangsa, maka bangsa tersebut akan semakin beradab, tertib dan memiliki persatuan yang kuat. Tiga hal ini menjadi syarat agar sebuah bangsa menjadi bangsa yang maju. Jakarta (25/06/2021) Penegakan hukum yang adil dan konsisten dapat membuat sebuah bangsa atau negara menjadi maju. Sebab hukum dapat memutus atau mencegah terjadi hal-hal negatif yang mungkin dilakukan oleh masyarakat. Sebagai contoh, jika Sobat Revmen melancong ke Singapura lalu membuang sampah sembarangan, maka SObat Revmen akan dedenda mulai dari 300 dollar Singapura (sekitar Rp 3 juta) sampai 2.000 dollar Singapura (sekitar Rp 20 juta). Hukum ini ditegakan secara konsisten oleh pemerintah dan berada di bawah payung Undang-Undang Kesehatan Lingkungan Publik Singapura. Warga Singapura patuh pada hukum positif yang berlaku. Sehingga Singapura dianggap sebagai negara paling bersih di Asia. Jika penegakan hukum di Singapura lemah, besar kemungkinan negara itu akan kotor oleh sampah. Namun persoalan hukum bukan pada masalah kebersihan lingkungan saja. Banyak bidang lain yang dicakup oleh hukum, seperti soal ketertiban, soal keamanan, soal kesehatan, dan lain-lain. Penegakan hukum yang lemah akan memberikan dampak konkret. Sidney Jones (2015) misalnya menyatakan bahwa terjadinya kekerasan atau persekusi di beberapa kasus di Indonesia adalah karena lemahnya penegakan hukum. Jones kemudian membagi kelompok masyarakat pelaku kekerasan menjadi tiga tipologi, yaitu kelompok main hakim sendiri, kelompok advokasi di tingkat lokal dan kelompok transformatif yang ingin mengganti sistem demokrasi. Penegakan hukum yang konsisten bukan hanya harus datang dari aspek pemerintah selaku apparat penegak hukum, melainkan juga dari masyarakat yang sadar dan patuh pada hukum. Kesadaran pada hukum inilah bagian terpenting dari proses penegakan hukum. Jika masyarakat tidak sadar hukum, maka mustahil penegakan hukum dapat dilakukan secara konsisten dan demokratis. Apa yang dimaksud dengan kesadaran hukum (legal consciousness)? Menurut Silvia Kaugia (1996), kesadaran hukum adalah seperangkat gagasan, pandangan, perasaan dan tradisi yang mencerminkan sikap masyarakat terhadap persoalan hukum. Jika ada seseorang yang tidak ingin menyebarkan hoaks karena tahu bahwa menyebarkan hoaks adalah salah secara hukum, maka orang itu dapat dikatakan memiliki kesadaran hukum. Jika ada seorang pengendara motor dengan tertib menggunakan helm dan membawa surat kelengkapan berkendara setiap kali dia berkendara karena hukum mengharuskannya demikian, maka pengendara itu juga memiliki kesadaran hukum. Bagaimana menciptakan kesadaran hukum di tengah masyarakat? Bagi sebagian orang, untuk mewujudkan kesadaran hukum di tengah masyarakat cukup dengan memberikan informasi dalam bentuk penyuluhan atau kampanye. Namun itu tidak cukup. Setidaknya, selain berkampanye, ada tiga cara tambahan lain yang harus dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran hukum. Pertama, berikan teladan. Sebuah bangsa tidak akan memiliki kesadaran hukum jika tidak ada teladan dari para pemimpinnya. Contohnya, masyarakat tidak akan memiliki kesadaran hukum jika secara rutin melihat para pejabat korup melenggang bebas dari ruang pengadilan; masyarakat juga tidak akan memiliki kesadaran hukum jika melihat para pejabat seenaknya menerobos lampu merah sambil dikawal forerider. Teladan menjadi salah satu kunci utama untuk membangun kesadaran hukum di tengah masyarakat. Kedua, berikan pengetahuan hukum. Pengetahuan hukum adalah informasi yang berkenaan dengan perilaku tertentu yang diatur oleh hukum tertulis yakni tentang apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan. Masyarakat harus diberi pengetahuan mengenai hal itu agar mereka tahu apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan secara hukum. Tanpa pengetahuan itu, mustahil masyarakat akan memiliki kesadaran hukum. Ketiga, berikan ganjaran atau tindakan hukum. Hal ini menjadi salah satu cara utama untuk menanamkan kesadaran hukum pada masyarakat. Tindakan bisa dalam bentuk hukuman jika melanggar hukum dan penghargaan bagi yang mentaati hukum. Masyarakat harus memiliki mindset bahwa hukum harus ditegakkan sebagaimana mestinya, jika tidak akan terkena hukuman. Sobat Revmen, Indonesia bukan hanya memiliki keragaman dari segi budaya, melainkan juga dari segi kepentingan. Berbagai kepentingan itu harus diatur oleh hukum agar tercipta ketertiban, persatuan dan keberadaban. Tanpa hukum negara ini akan mengalami kekacauan. Agar tidak kacau, penegakan hukum mesti dilakukan secara konsisten oleh penegak hukum dan kesadaran hukum harus dimiliki oleh masyarakat. Untuk menanamkan kesadaran hukum, kita bisa memulainya sendiri dari kehidupan sehari-hari loh. Misalnya dengan mematuhi rambu lalu lintas saat berkendara atau tidak melakukan kekerasan atas nama apapun. #AyoBerubah #GerakanIndonesiaBersatu Referensi: Law-justice.co. (2019). Diakses tanggal 3 Juni 2021. Sidney Jones. (2015). Sisi Gelap Demokrasi; Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia. Jakarta: Paramadina. Silvia Kaugia. (1996). Structure of Legal Consciousness. Juridica International, Issues I, 16-20. Tempo.co. (2019). Diakses tanggal 3 Juni 2021. Penulis: Robby Milana Editor: Wahyu Sujatmoko Diunggah oleh: AdministratorSekertariat Revolusi MentalSatker Revolusi Mental
Kepatuhan terhadap Hukum dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara, Setiap anggota masyarakat mempunyai berbagai kepentingan, baik kepentingan yang sama maupun berbeda. Tidak jarang di masyarakat perbedaan kepentingan sering menimbulkan pertentangan yang menyebabkab timbulnya suasana yang tidak tertib dan tidak teratur. Dengan demikian untuk mencegah timbulnya ketidaktertiban dan ketidakteraturan dalam masyarakat diperlukan sikap positif untuk menaati setiap norma atau hukum yang berlaku di masyarakat. Kepatuhan terhadap Hukum dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara, pada bagian ini kalian akan diajak untuk mempelajari materi tentang kepatuhan terhadap hukum. Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan kalian mampu menunjukkan contoh perilaku taat terhadap hukum; menganalisis macam-macam perbuatan yang bertentangan dengan hukum; dan menganalisis macam-macam sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Perilaku yang Sesuai dengan HukumSetelah kalian mengetahui makna hukum dan peranan dari lembaga peradilan, sudah saatnya kalian mengaktualisasikan pengetahuan kalian tentang hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sambil kalian mengaktualisasikan pengetahuan kalian tersebut, melalui buku ini kalian akan dibimbing dan di ajak untuk mengidentifikasi perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Berbangsa dan bernegara, kita tidak akan bisa mengabaikan semua aturan atau hukum yang berlaku. Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, kita senantiasa akan membentuk suatu komunitas bersama guna menciptakan lingkungan yang aman, tertib dan damai. Untuk menuju hal tersebut, diperlukan suatu kebersamaan dalam hidup dengan menaati peraturan atau hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam kehidupan sehari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Baca juga Hakikat Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tuliskan Contoh Sikap yang Menunjukan Mematuhi Aturan di Rumah, Sekolah dan Lingkungan, Simak Penjelasan Berikut /Freepik/brgfx PORTAL PURWOKERTO – Sebutkan contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan yang tidak mematuhi aturan? Simak penjelasan berikut. Negara Indonesia merupakan negara hukum, artinya seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk mentaati aturan yang berlaku di negara hukum. Semua aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, pemerintahan dan kenegaraan telah diatur berdasarkan atas hukum. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila. Ada norma-norma yang terkandung di dalamnya. Baca Juga: Aturan Bermain di Rumah Teman, Apa Manfaat Mematuhi dan Akibat Melanggar Aturan Bermain? Jadi seluruh masyarakat Indonesia harus mematuhi dan menjalankan aturan sesuai dengan yang diatur berdasarkan hukum. >Tuliskan contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan yang tidak mematuhi aturan sesuai dengan Tema 2 Subtema 2 kelas 2 SD. Berikut adalah contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan harus diterapkan sehari-hari di rumah, sekolah maupun lingkungan. 1. Mematuhi aturan di rumah
2. Mematuhi aturan di sekolah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 3. Sebagai negara hukum, maka warga negara/masyarakat wajib menerapkan sikap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, bisa menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih aman, tertib, dan nyaman. Sikap sesuai peraturan perundang-undangan nasional berkaitan dengan terbentuknya kesadaran hukum setiap warga negara. Hukum adalah himpunan petunjuk hidup [perintah dan larangan] yang mengatur tata tertib dalam masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Namun, sikap sesuai peraturan perundang-undangan seperti itu tidak langsung ada atau tercipta, tetapi harus dibina dan dibiasakan atau dimasyarakatkan. Masyarakat juga harus menyadari bahwa budaya hukum/peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara Indonesia. Adapun penerapannya bisa dilakukan melalui beberapa cara, antara lain : Pengawasan dari Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Undang-Undang Masyarakat perlu mengawasi pelaksanaan UU oleh eksekutif untuk mewujudkan pemerintahan yang sesuai dengan UU dan hak-hak asasi manusia. pengawasan masyarakat antara lain mengarah pada hal-hal sebagai berikut :
Baca juga: Bagaimana Sikap Dalam Menjaga Keutuhan NKRI? Mendukung Antikorupsi dan Upaya Pemberantasannya Perilaku antikorupsi dan upaya pemberantasannya bisa dilakukan dengan cara :
Sikap Patuh Terhadap Perundang-Undangan Perilaku patuh terhadap peraturan dan perundangan haruslah diawali dengan membiasakan diri hidup tertib dan teratur dalam kehidupan bermasyarakat [lingkungan keluarga, sekolah, dan bermasyarakat].
Video yang berhubungan |