Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Resiko

Risiko atau Risk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah akibat yag kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko ddapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu :

  • Risiko Spekulatif/Risiko Bisnis (Business Risk), adalah suatu keadaan yang dihadapioleh suatu usaha yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
  • Risiko Murni (Pure Risk), adalah sesuatu yang dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Contoh: Seorang pedagang sembako rumahan harus mengalami kerugian karena toko dan rumahnya ditenggelamkan lumpur lapindo yang kini menjadi bencana nasional. Jika ia tidak bertempat tinggal di Sidoarjo, kemungkinan usaha dan kehidupannya akan baik-baik saja.

Jenis-jenis risiko yangs erring terjadi pada dunia usaha, antara lain risiko perusahaan, risiko keuangan, risiko likuiditas, risiko permodalan, risiko pasar, dan risiko operasional, di antaranya adalah :

  • Risiko Perusahaan adalah risiko yang terjadi pada perusahaan dan akan berdampak pada kelangsungan hidup usaha tersebut. Contoh: Sebuah perusahaan mie instant mendadak dicabut izin dagangnya karena mie instant yang di produksi sudah tidak aman. Itu menyebabkan perusahaan mie tersebut ditutup.
  • Risiko Keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan.
  • Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai) terjadi jika ada tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan terjadi permasalahan dalam ketersediaan uang tunai.
  • Risiko Permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha mengalami penurunan secara signifikan. Contoh: Pengusaha jaket mengalami kalah saing dipasaran dan membutnya rugi total. Namun, ia memutuskan untuk menekspor produknya keluar kota. Di luar kota sendiri produknya malah tidak laku yang menyebabkannya tidak bisa balik modal, belum lagi dengan biaya ekspor barang ke luar kota yang merupakan anggaran di luar rencana.
  • Risiko Pasar adalah risiko yang terjadi akibat persaingan usaha perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasar. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam pemasaran, misalnya gagal dalam mengidentifikasi pasar.

Lihat Video Dibawah Ini Siapa Tahu Bermanfaat Untuk Kamu

Kegunaan sistem informasi dalam mendukung proses bisnis organisasi semakin nyata dan meluas. Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sistem informasi bahkan menjadi key-enabler (kunci pemungkin) proses bisnis organisasi dalam memberikan manfaat bagi stakeholders. Maka dari itu, semakin banyak organisasi, baik yang berorientasi profit maupun yang tidak, mengandalkan sistem informasi untuk berbagai tujuan. Di lain pihak, seiring makin meluasnya implementasi sistem informasi maka kesadaran akan perlunya dilakukan review atas pengembangan suatu sistem informasi semakin meningkat. Kesadaran ini muncul karena munculnya berbagai kasus yang terkait dengan gagalnya sistem informasi, sehingga memberikan akibat yang sangat mempengaruhi kinerja organisasi.

Terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya pengembangan suatu sistem informasi, antara lain:

  1. Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.
  2. Melonjaknya biaya pengembangan sistem informasi karena adanya “scope creep” (atau pengembangan berlebihan) yang tanpa terkendali.
  3. Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja organisas

Mengingat adanya beberapa resiko tersebut diatas yang dapat memberikan dampak terhadap kelangsungan organisasi maka setiap organisasi harus melakukan review dan evaluasi terdapat pengembangan sistem informasi yang dilakukan. Review dan evaluasi ini dilakukan oleh internal organisasi ataupun pihak eksternal organisasi yang berkompeten dan diminta oleh organisai. Kegiatan review dan evaluasi ini biasanya dilakukan oleh Auditor Sistem Informasi. Selain wawasan, pengetahuan dan ketrampilan diatas seorang spesialis audit sistem informasi juga dituntut memenuhi syarat akreditasi pribadi terkait suatu sistem sertifikasi kualitas yang diakui secara internasional. Salah satu sertifikasi profesional sebagai standar pencapaian prestasi dalam bidang audit, kontrol, dan keamanan sistem informasi yang telah diterima secara internasional adalah CISA® (Certified Information Systems Auditor) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association).  Audit sistem informasi dilakukan untuk menjamin agar sistem informasi dapat melindungi aset milik organisasi dan terutama membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif.

Contohnya :

Teknologi informasi memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan dilaksanakan dengan baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri.

Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa Tata Kelola TI (IT Governance) (Herawan, 2012).

Pemanfaatan dan pengelolaan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini sudah menjadi perhatian di semua bidang dikarenakan nilai aset yang tinggi yang mempengaruhi secara langsung kegiatan dan proses bisnis. Kinerja TI terhadap otomasi pada sebuah organisasi perlu selalu diawasi dan dievaluasi secara berkala agar seluruh mekanisme manajemen TI berjalan sesuai dengan perencanaan, tujuan, serta proses bisnis organisasi. Selain itu, kegiatan pengawasan dan evaluasi tersebut juga diperlukan dalam upaya pengembangan yang berkelanjutan agar TI bisa berkontribusi dengan maksimal di lingkungan kerja organisasi. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah standar internasional untuk tata kelola TIyang dikembangkan oleh ISACA (Information System and Control Association) dan ITGI (IT Governance Institute) yang bisa dijadikan model pengelolaan TI mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi.(Wibowo, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Fanani, M. F. (2012, September 24). Implementasi COBIT Di PT PERTAMINA. Retrieved November 27, 2012, from http://www.slideshare.net: http://www.slideshare.net/fananifaiz/cobit-pertamina#btnNext

Herawan, R. (2012, April 4). Implementasi COBIT pada PT Transindo. Retrieved 11 27, 2012, from http://dosenindonesia.wordpress.com: http://dosenindonesia.wordpress.com/tag/cobit/

Meidyanto, Riky (2009, Juni 19). Audit Sistem Informasi dengan Menggunakan COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology). Retrieved November 27, 2012, from http://krikkrikx.blog.binusian.org: http://www.krikkrikx.blog.binusian.org/files/2009/06/untuk-blog221.doc

Susanto, Erdi (2012, November). Kerangka Kerja COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology). Retrieved November 28, 2012, from http://erdi-susanto.blogspot.com: http://erdi-susanto.blogspot.com/2012/11/kerangka-kerja-cobit-control-objectives.html

Wibowo, M. P. (2008, Agustus 9). Analisis Tingkat Kematangan (Maturity Level) Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Teknologi Informasi Otomasi Perpustakaan dengan COBIT (Control Objective For Information And Related Technology): Studi Kasus Di Perpustakaan Universitas Indonesia. Retrieved November 27, 2012, from http://sangprabu.multiply.com: http://sangprabu.multiply.com/journal/item/27

Wikipedia. COBIT. Retrieved November 27, 2012, from http://www.wikipedia.org: http://en.wikipedia.org/wiki/COBIT

Pertanyaan Lain: TI

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

TI, 27.05.2016 03:07, eujk

Buku elektronik bse soal latihan ujian akhir semester sma/smk 2016* latihan ulangan kenaikan kelas: berilah huruf b jika benar dan s jika salah! simbol deklarasi implisit untuk tipe data integer adalah a. % d. $ b. # e. @ c. &

Jawaban: 1

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

TI, 01.12.2016 06:59, raihan6541

Sebutkan lima macam software aplikasi freeware gratis

Jawaban: 1

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

TI, 19.11.2015 07:14, zalqi

Jaringan komputer lokal di kenal dengan istilah

Jawaban: 2

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

TI, 19.05.2016 15:28, keisharahmaaa

Tuliskan langkah langkah mengganti nama file menggunakan windows explorer

Jawaban: 2

Pertanyaan:

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

B. inggris, 21.01.2022 20:30

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

B. Daerah, 21.01.2022 20:30

Jenis resiko yang akan muncul sebagai akibat dari terganggunya teknologi informasi adalah

Matematika, 21.01.2022 20:30