Jelaskan yang dimaksud dengan kalimat larangan

Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi sehari-hari. Sumber: Pexels.com

Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Proses penyampaian pesan kepada orang lain tentunya harus jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Manusia dapat mengungkapkan gagasan, pikirannya, serta perasaannya dalam bentuk kalimat. Kalimat secara sederhana dapat diartikan sebagai satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.

Ada banyak jenis kalimat yang dapat digunakan manusia. Jenis kalimat tersebut dibedakan berdasarkan konteks penggunaannya.

Salah satu jenis kalimat yang sering digunakan manusia sebagai alat komunikasi sehari-hari adalah kalimat larangan. Apa yang dimaksud dengan kalimat larangan? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Kalimat Larangan

Kalimat larangan adalah salah satu jenis kalimat yang sering kali digunakan manusia dalam berkomunikasi setiap hari.

Kalimat larangan terdiri dari dua kata, yakni kalimat dan larangan. Kedua kata tersebut tentunya memiliki arti yang berbeda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berikut arti dari kata kalimat:

  1. Kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.

  2. Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Kalimat larangan adalah jenis kalimat yang berfungsi untuk meminta seseorang untuk tidak melakukan sesuatu. Sumber: Pexels.com

Sementara itu, larangan memiliki arti tersendiri, yaitu:

  1. Perintah [aturan] yang melarang suatu perbuatan.

  2. Sesuatu yang terlarang karena dipandang keramat atau suci.

  3. Sesuatu yang terlarang karena kekecualian.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat larangan adalah ungkapan atau perkataan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang meminta seseorang untuk tidak melakukan suatu perbuatan atau tindakan karena alasan-alasan tertentu.

Menurut Ayu Putu Utari Parthami Lestari dalam penelitiannya yang berjudul Merancang Denpasar sebagai Bukan Kota Terlarang, kalimat larangan adalah kalimat yang melarang seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan.

Kalimat larangan biasanya disebut sebagai bagian atau turunan dari kata perintah. Hal ini karena sifat kalimat perintah yang membuat seseorang harus melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan.

Ciri-Ciri Kalimat Larangan

Kalimat larangan tentunya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis kalimat lainnya.

Berikut ciri-ciri kalimat larangan, di antaranya:

  • Menggunakan kata larangan seperti tidak boleh, jangan, dilarang.

  • Menggunakan intonasi keras.

  • Kata kerja yang mengikuti biasanya merupakan kata larangan.

  • Menggunakan partikel –lah untuk memperhalus larangan.

  • Diakhiri dengan tanda seru [!]

Ilustasi contoh penggunaan kalimat larangan. Sumber: Pexels.com

Untuk dapat memahami kalimat larangan dengan baik, simak beberapa contoh kalimat larangan berikut ini:

  • Janganlah kamu menyakiti mereka!

  • Jangan membuang sampah sembarangan!

  • Jangan menonton televisi berlebihan.

  • Dilarang masuk kecuali karyawan.

  • Dilarang merokok di sini.

  • Dilarang berkerumun di zona merah.

  • Dilarang mengenakan pakaian tidak sopan.

  • Jangan menuduh sembarangan.

Video yang berhubungan

Dalam Bahasa Indonesia, kalimat dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan aspek tertentu. Berdasarkan tujuan penyampaian atau isinya, kalimat dibagi menjadi kalimat berita, tanya, dan perintah. Namun pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas tentang kalimat perintah dari pengertian hingga contohnya.

Definisi Kalimat Perintah

Berdasarkan penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah atau larangan.

Sementara itu dalam jurnal Udas 15(2), kalimat perintah atau imperatif atau suruh merupakan kalimat yang isinya mengharapkan reaksi berupa tindakan dari orang yang diajak berbicara.

Jurnal Ilmu Pendidikan 4(2) mendefinisikan kalimat imperatif sebagai kalimat yang isinya menginformasikan pesan supaya orang lain melakukan atau meninggalkan perbuatan yang diinginkan oleh penuturnya.

Pengertian lain juga diterangkan dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Derah 9(2), yang menyebutkan bahwa kalimat imperatif berarti kalimat yang ditujukan untuk menyuruh orang lain agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.

Baca Juga

Kalimat suruh memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis kalimat lain. Adapun ciri-ciri kalimat perintah berdasarkan penjelasan di jurnal Udas 15(2), sebagai berikut:

Advertising

Advertising

  1. Intonasi ditandai dengan nada akur tuturan.
  2. Menggunakan partikel penegas, penghalus, kata ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.
  3. Menggunakan susunan inversi.
  4. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.

Tak hanya ciri-ciri, jenis kalimat imperatif juga terbagi menjadi beberapa kelompok. Menurut penjelasan di buku “Tata Bahasa Baju Bahasa Indonesia (Tiga)” kalimat perintah dibagi menjadi kalimat perintah halus, permohonan, harapan atau ajakan, larangan atau perintah negatif, dan pembiaran.

Sementara itu  dalam jurnal Udas 15(2), jenis-jenis kalimat perintah terdiri atas:

1. Kalimat Perintah Tegas

Kalimat perintah tegas merupakan kalimat perintah yang terbentuk dari klausa tidak lengkap. Umumnya hanya terdiri atas kata kerja dasar beserta intonasi perintah. Akan tetapi, ada juga yang dilengkapi dengan keterangan dan objek.

Jenis kalimat imperatif ini bisa diilhat dengan pola sebagai berikut:

  • Menggunakan pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar, dan subjek dihilangkan.
  • Menggunakan intonasi perintah, predikat berupa verba dasar, dan subjek tidak dihilangkan.
  • Ditandai dengan pola intonasi perintah, menggunakan predikat berupa verba dasar berimbuhan, dan subjek kalimat tidak dihilangkan.
  • Ditandai dengan pola intonasi perintah, menggunakan predikat berupa verba dasar berimbuhan, dan subjek kalimat dihilangkan.
  • Predikat berupa verba dasar dan subjek tidak dihilangkan.

Baca Juga

Kalimat perintah ini umumnya memiliki bentuk sebuah klausa yang berpredikat verba dasar yang diberi partikel -lah dan menanggalkan subjeknya. Jenis kalimat perintah ini di tandai dengan pola sebagai berikut:

  • Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek dihilangkan.
  • Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek tidak dihilangkan.
  • Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah yang memiliki variasi (-i dan -lah) serta (-kan dan -lah). Sedangkan subjeknya dihilangkan.
  • Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah dan subjeknya tidak dihilangkan,

3. Kalimat Perintah Halus

Jenis kalimat ini merupakan kalimat imperatif yang halus dan sopan. Umumnya dibentuk menggunakan kata-kata yang meninjukan tingkat kesopanan.

Kalimat perintah ini ditandai dengan pola sebagai berikut:

  • Menggunakan pola intonasi perintah dengan penambahan kata “Tolong” dan subjek tidak dihilangkan.
  • Menambahkan kata tugas dan subjek tidak dihilangkan.
  • Menggunakan kata “Silakan” dan subjek tidak dihilangkan.

4. Kalimat Perintah Larangan

Definisi kalimat perintah larangan adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi berupa tindakan atau perbuatan orang yang diajak bicara. Biasanya ditandai dengan beberapa pola, antara lain:

  • Menggunakan pola intonasi perintah, menambahkan kata “Jangan” di awal kalimat, dan subjek dihilangkan.
  • Menggunakan kata “Jangan” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.
  • Menggunakan kata “Jangan” di tengah kalimat dengan subjek dihilangkan.
  • Menggunakan kata “Tidak Boleh” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.

Baca Juga

Agar lebih memahami pembahasan mengenai kalimat perintah. Berikut ini beberapa contoh kalimat imperatif yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Jangan berisik!
  2. Buanglah sampah pada tempatnya!
  3. Hati-hati di jalan ya.
  4. Tolong tutup pintu itu!
  5. Dilarang parkir di sini!
  6. Dilarang menggunakan alat komunikasi selama ujian berlangsung!
  7. Tidak boleh nakal ya, Nak!
  8. Anak ibu jangan dibiarkan makan pedas terlebih dahulu selama masa pemulihan.
  9. Silakan duduk di kursi yang sudah disediakan.
  10. Ibu, besok tolong bangunkan saya pukul lima pagi ya.
  11. Cepatlah, kita sudah terlambat!
  12. Obatnya jangan lupa di minum ya.
  13. Segeralah mandi setelah bangun tidur!
  14. Tunaikanlah zakat!
  15. Silakan keluar melalui pintu sebelah kiri!
  16. Tolong segera respon chat ini setelah membacanya!
  17. Jangan lupa bawa pesanan milikku besok ya!
  18. Tolong ingatkan aku membawa seragam olahraga besok ya!
  19. Malam ini jangan tidur terlalu malam ya, Nak!
  20. Bersikap sopanlah pada kakakmu!