Jelaskan Urgensi mata kuliah psikologi konseling bagi anda sebagai calon konselor guru BK

Ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya ilmu, manusia bisa membuat atau memberikan sesuatu yang bisa mempermudah kehidupan masyarakat.

Akan tetapi ketika membicarakan tentang pentingnya belajar ilmu bimbingan dan konseling, hal ini bisa membuat beberapa kalangan masyarakat kehilangan minat untuk mempelajarinya.

Hal ini dikarenakan terdapat anggapan kalau ilmu bimbingan dan konseling itu hanya perlu dipelajari oleh mereka yang sejak awal sudah memiliki niat untuk menjadi seorang konselor.

Hal ini ada benarnya karena mayoritas peminat ilmu ini adalah mereka yang berminat untuk menjadi konselor, tetapi di sisi lainnya terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang jika ia mempelajari ilmu bimbingan dan konseling.

Menariknya lagi, manfaat yang didapat dari ilmu bimbingan dan konseling ini bisa digunakan untuk banyak hal yang bermanfaat selain berprospek kerja sebagai seorang konselor.

Jika iya, lalu apa saja gunanya belajar ilmu bimbingan dan konseling di masa sekarang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut 9 manfaat belajar ilmu bimbingan dan konseling:

1. Mengetahui emosi manusia

Setiap hal yang dilakukan oleh manusia memiliki alasan tersendiri kenapa mereka mau melakukannya. Menariknya, kebanyakan hal yang dilakukan oleh manusia sama seperti perilaku hewan yaitu berdasarkan pola aksi tetap.

Nah, bagi yang penasaran mengenai alasan kenapa manusia mau melakukan suatu hal, ilmu bimbingan dan konseling akan menjelaskan alasan terebut karena materi emosi dalam ilmu bimbingan dan konseling adalah ilmu yang penting.

Dengan ini, orang yang mempelajari ilmu bimbingan dan konseling akan memiliki kemudahan dalam memahami pemikiran, sudut pandang, perasaan manusia sampai mereka mau melakukan suatu hal.

2. Mendapat ilmu baru

Ilmu bimbingan dan konseling tidak hanya mengajari tentang ilmu konseling atau psikologi manusia, tetapi juga akan mempelajari ilmu yang dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat seperti kebudayaan, keagamaan, kewarganegaraan, landasan pendidikan, statistika pendidikan, dan lain-lain.

Dengan ilmu yang diajarkan ini, peminat ilmu BK bisa memiliki wawasan yang cukup luas tentang kondisi psikologi masyarakat dan hal apa saja yang dapat mempengaruhi kondisi psikologi tersebut.

3. Memahami karakter diri lebih dalam

Saat ini, banyak orang yang ingin mengetahui kepribadian diri yang sesungguhnya sehingga mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Nah, untuk mengetahui karakter diri yang lebih dalam, tidak ada cara terbaik selain mempelajari ilmu bimbingan dan konseling. Dengan ini seseorang bisa menerima karakter dalam dirinya dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengalahkan ego dan keinginan diri sendiri.

4. mempermudah proses adaptasi dengan lingkungan sekitar

Kebanyakan orang mengalami kesulitan ketika beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Contohnya, mahasiswa yang menimba ilmu selama 4 tahun di lingkungan akademik, tentu, akan mengalami kesulitan ketika menyesuaikan diri di dunia kerja karena masih belum terbiasa.

Nah, bagi yang mengalami masalah seperti ini, maka satu-satunya solusi yang terbukti ampuh adalah mempelajari ilmu bimbingan dan konseling karena ilmu ini akan membahas secara luas tentang segala lingkungan dalam masyarakat sehingga peminat ilmu ini akan lebih siap dalam menghadapi lingkungan yang baru.

5. Memikirkan solusi daripada penyebab suatu masalah

Ketika seseorang dihadapkan dengan suatu masalah, mereka lebih memikirkan alasan kenapa mereka bisa mendapat masalah itu daripada memikirkan solusinya sehingga masalah yang muncul akan semakin parah karena tidak diatasi dengan segara.

Untungnya ilmu bimbingan dan konseling mempersiapkan peminatnya untuk menjadi seseorang yang memiliki sifat problem solver daripada problem whiner sehingga ketika berpapasan dengan suatu masalah, orang itu akan segera memikirkan solusinya agar masalah itu cepat selesai.

6. Pengembang metode belajar

Bimbingan dan konseling memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap bidang pendidikan karena setiap proses yang terjadi di dalam proses belajar selalu melibatkan ilmu psikologi.

Menariknya, orang yang menguasai ilmu bimbingan dan konseling dapat menggunakan ilmu tersebut untuk mengembangkan metode belajar agar lebih asyik dijalankan, bisa itu dikembangkan menjadi pendidikan formal atau non formal.

7. Membedakan antara pemahaman positif dan negatif

Bagi kebanyakan orang, membedakan antara pemahaman positif dan negatif adalah sesuatu yang bisa dilakukan setiap orang dewasa. Kenyataannya, hal tersebut sulit dilakukan karena faktor emosi terkadang bisa membutakan pandangan sehingga sulit untuk membedakan mana yang positif dan negatif..

Untungnya, bimbingan dan konseling memiliki cabang materi yang mengajarkan pesertanya untuk memiliki pemikiran spiritual. Sehingga hal ini dapat membantu mereka untuk berpikiran positif dan menghindari hal-hal yang dianggap negatif.

8. Membentuk kepribadian baru

Setiap orang pasti ingin membentuk kepribadian baru agar bisa merasa lebih bagi lagi, tetapi pembentukan kepribadian diri tidak bisa dilakukan melalui satu faktor, melainkan masih banyak lagi faktornya seperti faktor lingkungan, pengalaman, pelajaran, dan sebagainya.

Bimbingan dan konseling akan membantu seseorang dalam membentuk kepribadian baru yang lebih baik lagi karena materi dari ilmu ini dapat membuat siapapun yang mempelajarinya untuk mengetahui faktor mana saja yang menghambat dia untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan hal apa saja yang perlu dia pahami untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

9. Membuka peluang kerja yang luas

Ketika berbicara tentang peluang kerja dari bimbingan dan konseling, mungkin peluang kerja sebagai konselor sudah ada di setiap pandangan masyarakat, tetapi perlu diketahui bahwa ilmu yang dipelajari merupakan ilmu universal yang bermanfaat.

Sehingga orang yang telah berhasil menguasai ilmu bimbingan dan konseling, akan memiliki peluang kerja yang luas seperti peneliti, PNS, konsultan, tim marketing, penulis, guru BK, hipnoterapis, dan pengusaha.

Jelaskan Urgensi mata kuliah psikologi konseling bagi anda sebagai calon konselor guru BK

Sukmawati
Mahasiswi Prodi BKI IAIN Parepare

Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan masyarakat karena populasi yang beragam dan sejumlah tipe serta ciri problem manusia yang makin meluas, Profesi bimbingan dan konseling merupakan profesi yang unik dan khas karena berbeda dengan profesi yang lain, sejalan dengan dinamika kehidupan, kebutuhan akan bimbingan konseling saat ini sedang dikembangkan pula pelaynan bimbingan dan konseling dalam setting yang lebih luas, seperti dalam keluarga, keagamaan, pra nikah, pernikahan,lingkungan dan lainnya.

                Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk, hal ini mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilajutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli mengatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan, banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling.

                Peranan bimbingan dan konseling semakin penting di sekolah terutama untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, hampir dapat dipastikan bahwa dalam satu sekolah akan ditemukan murid yang memiliki masalah kesulitan belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut harus diarahkan dan diberi motivasi dalam bentuk bimbingan konseling.

                Untuk menyelenggarakan layanan ini dengan baik, salah satu isyarat yang harus diketahui adalah memahami hakikat bimbingan dan konseling itu sendiri. Bimbingan dapat diartikan dalam suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehinggah dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak sewajarnya sesuai dengan tuntutan sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat, keluarga, sekolah, serta kehidupan pada umumnya.

                Bimbingan dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dari konselor kepada klien agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

                Kata konseling dalam bahasa Indonesia diartikan dengan penyuluhan, yaitu bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun teknik. Jadi mengenai dengan siswa yang mulai malas belajar seperti sekrang ini sangat perlu dilakukan bimbingan konseling dengan teori behavioral agar siswa tersebut dapat mengubah tingkah lakunya sehingga menjadi lebih baik.

                 Konseling dengan menggunakan teori behavioral merupakan teori konseling yang efektif untuk melakukan modifikasin tingkah laku, yaitu menekankan tingkah laku maladaptif dan tingkah laku adaftif. Evaluasi mengenai keberhasilan konseling behavioral dalam menangani kasus kemalasan belajar, kecanduan alkohol di ungkapkan juga melalui analisis, konselor juga dapat menyesuaikan teknik konseling untuk menekankan tingkah laku.

                Konseling behavioral juga tidak memandirikan klien melainkan konseling behavioral menuntut konselor untuk terlibat aktif dan menggunkan pengetahuan ilmiah untuk menemukan persoalan individu, konselor dalam konseling behavioral mendiagnosa tingkah laku maladaftif dan menentukan prosedur penanganan yang cocok dengan masalah klien, dan konselor menentukan cara-cara yang digunakan untuk klien dakam usaha mengubah tingkah laku.

                Keterlibatan konselor dalam sebuah proses konseling yang aktif serta tidak melibatkan klien secara aktif dapat berdiri secara mandiri, klien harus mengikuti setgiap arahan dari konselor dan tingkah laku klien harus dikontrol oleh konselor agar mencapai tujuan konseling. Klien mungkin berhasil mengubah tingkah lakunya dalam sebuah proses konseling, akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa klien tidak memahami siklus pemecahan masalah yang seharusnya ia pahami. Membantu klien tumbuh agar belajar cara pemecahan masalah yang lebih baik diemudian hari saat mereka menghadapi masalah merupakan hal yang penting dilakukan dalam sebuah proses konseling.

Pendekatan behavioral yaitu menaruh perhatian pada perubahan perilaku, Apabila ditelusuri, perkembangannya sudah sejak 1960-an konseling behavioral memberikan implikasi pada teknik dan stratefi konseling dan dapat diintegrasikan dengan pendekatan lain. Menurut George dan Chistiani, konseling behavioral berpangkal pada keyakinan tentang martabat manusia, yaitu sebagian dari falsafah hidup dan sebagian lagi bercorak psikologi, rincian pendapatnya sebagai yaitu, Manusia tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek, manusia memiliki potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah. Tujuan konseling behavioral adalah untuk mengubah perilaku salah dalam penyesuaian dengan cara-cara memperkuat prilaku yang diharapkan dan meniadakan prilaku yang tidak diharapkan, serta membantu menemukan cara-cara berperilaku tepat.

                Berdasarkan bekal pembawaan dan interaksi dengan lingkungan maka terbentuk aneka pola prilaku yang menjadi ciri khas pada kepribadian individu, manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri, memahami apa yang dilakukannya, dan mengatur serta mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri suatu pola tingkah laku yang baru melalui suatu proses belajar, bila pola yang lama dibentuk melalui belajar, maka pola tersebut dapat diganti melalui usaha belajar yang baru.

Konseling behavioral dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang disengaja secara khusus untuk mengubah prilaku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama.

 Krumboltz & Thoresen menempatkan prosedur belajar dalam empat kategori, yaitu sebagai berikut:

1.       Belajar Operan (Operant Learning) adalah belajar didasarkan atas perlunya pemberian ganjaran (reinforment) untuk menghasilkan perubahan prilaku yang diinginkan.

2.       Belajar Mencontoh (Imitatif Learning), yaitu cara dalam memberikan respon baru dengan cara menunjukkan atau mengerjakan model-model prilaku yang diinginkan sehingga dapat dilakukan konseli.

3.       Belajar Kognitif (Cognitive Learning), yaitu cara belajar memelihara respon yang diharapkan dan boleh mengadaptasi perilaku yang lebih baik melalui instruksi sederhana.

4.       Belajar Emosi (Emotional Learning), yaitu cara-cara yang digunakan untuk mengamati respon-respon emosional konseli yang tidak diterima menjadi respon emosional yang dapat diterima sesuai dengan konteks classical conditioning.

Lalu penerapan dalam masyarakat yaitu mengembangkan kehangatan, empati dan hubungan suport, serta memberi kesempatan pada klien karena kerjasama positif pada klien, Jadi itulah sedikit uraian tentang pentingya bimbingan konseling dalam masyarakat dengan pendekatan teori behavioral.

Selanjutnya saat ini saya sedang dalam penelitian yang berjudul “Peranan penyuluh agama islam dalam membentuk akhlak remaja di Kelurahan Bukit Harapan Kec.Soreang Kota Parepare”. Remaja adalah harapan bangsa, di pundaknyalah segala cita-cita bangsa untuk dapat mengatur dan memperbaiki kehidupan dunia ini. Hal ini merupakan salah satu maksud diciptakannya manusia oleh Allah Swt. Salah satu faktor yang harus ditanamkan untuk bisa mencapai hal tersebut adalah masalah pembinaan akhlak remaja yang akan ditopang dengan Penyuluh Agama Islam dalam hal ini akan menunjang kehidupannya di dunia ini.

Salah satu penyebab timbulnya krisis akhlakul karimah yang terjadi saat ini dikarenakan orang sudah mulai kurang peduli dengan ajaran-ajaran agama, khususnya remaja yang identik dengan kehidupan bebas. Hal ini ditandai dengan beredarnya pola kehidupan yang bebas di Indonesia. Sikap mementingkan diri sendiri, egois, serta semakin pudarnya nilai sopan santun yang semakin menghinggapi dalam diri manusia dan remaja pada khususnya.

Persoalan remaja adalah persoalan yang sangat hangat dan menarik untuk diperbincangkan, karena remaja merupakan masa peralihan, di mana seseorang meninggalkan usia anak-anak yang penuh dengan ketergantungan kepada kedua orang tua, remaja pada hakikatnya sedang sibuk berjuang dalam menghadapi kehidupan lingkungan yang begitu kurang serasi, yang penuh dengan kontradiksi dan ketidak stabilan, yang akan sangat mudah jatuh kepada kesengsaraan batin hidup, penuh kecemasan, ketidak pastian dan kebingungan.

Penyuluh Agama Islam sebagai salah satu bentuk bimbingan,karena itu penyuluh hidup di tengah-tengah  masyarakat adalah merupakan figur yang ditokohkan, pemuka agama, tempat untuk bertanya, imam dalam masjid atau musholah, begitu pula dengan adanya aliran keagamaan hendaknya penyuluh agamadapat menjernihkan, tidak menambah keruh suasana dan berpedoman kepada Al-quran dan Al-Hadist.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1.       Bimbingan Agama (Religious Guidance)

                Teori ini untuk mengetahui bagaimana penyuluh agama dapat memberikan bimbingan agama kepada anak remaja di kelurahan bukit harapan. Bimbingan Agama(religious guidance) adalah bimbingan dalam rangka membantu pemecahan problem seseorang dalam kaitanya dengan masalah-masalah keagamaan, melalui keimanan menurut agamanya. Dengan menggunakan pendekatan keagamaan dalam konseling tersebut, klien dapat diberi insting (kesadaran terhadap adanya hubungan sebab akibat dalam rangkaian problem yang dialaminya) dalam pribadinya yang di hubungkan dengan keimananya yang mungkin pada saat itu telah lenyap dari dalam jiwan klien.

2.       Teori Peran

Teori peran adalah sebuah teori yang digunakan dalam dunia sosiologi, psikologi dan antropologi yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Teori peran berbicara tentang istilah “peran” yang biasa digunakan dalam dunia teater, dimana seorang aktor dala teater harus bermainsebagai tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berprilaku secara tertentu. Posisi seorang aktor dalam teater dinalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat, dan keduanya memiliki kesamaan posisi.