Jelaskan tiga suku bangsa di indonesia mengenai asal usul,bahasa dan pakaian tradisional

1. dalam masa kepemimpinan H.O.S Tjokrkoaminoto, Sarekat Islam mengalami perkembangan pesat. sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan nya!2. bagaimana … reaksi sarekat Islam atas ketidak setujuan pihak Belanda terhadap keberadaan nya?3. sebutkan cita-cita sarekat Islam dalam kongres pertama di Bandung tahun 1916!4. sebutkan hasil kesepakatan dari kongres ketiga sarekat Islam yang dilaksanakan di Surabaya tahun 1918?5. apa semboyan dari organisasi Indische partij?6. kan dukungan-dukungan yang diperoleh Indische partij!7. apa yang disampaikan oleh Douwes Dekker terkait dengan kenyataan tentang masyarakat Indonesia (kaum pribumi)?8. apa pendapat anda tentang organisasi Indische partij?9. apa pendapat kalian tentang makna kebangkitan nasional di masa pandemi covid 19? haruskah kita menyerah atau apa yang harus kita lakukan di masa sekarang di masa pandemi ini?10. sebutkan nilai-nilai atau sikap yang harus kita miliki di masa pandemi covid 19 kaitannya dengan kebangkitan nasional Indonesia!11. mengapa bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan?12. ada sebuah ungkapan bung Karno yang mengatakan: "kan aku 100 orang tua niscaya akan kucabut Semeru, berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia". jelaskan pendapat kalian tentang pernyataan tersebut dan apa kaitannya dengan peran pemuda dalam kebangkitan nasional dan sumpah pemuda!kak mohon dijawab y...​

2. Pungutan terhadap rakyat yang dilakukan oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional adalah ......​

Sebutkan 11 provinsi di Indonesia beserta rumah adat, pakaian adat, tarian daerah, dan lagu daerahnya ! ​

Ancaman militer salah satunya adalah kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara d … ari negara lain yang dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tindakan terebut sangat dapat membahayakan rahasaia negara merupakan pemahaman tentang

Ancaman terhadap negara dapat datang dari dalam negeri dan luar negeri. ancaman dari dalam negeri dapat merusak serta merongrong persatuan dan kesatua … n bangsa. untuk mengatasi ancaman dari dalam negeri, bangsa indonesia dapat melakukan upaya.... * a. menembak mati semua pelaku kejahatan b. menghukum berat para pemberontak c. meningkatkan rasa memiliki dan cinta tanah air d. membangun benteng pertahan negara e. mewajibkan seluruh rakyat untuk ikut wajib militer

Apa saja manfaat menjaga pesatuan dan kesatuan bagi bangsa indonesia

Apa akibat yang ditimbulkan jika peristiwa itu dibiarkan dan bagaimana upaya penyelesaiannya agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi?

Apakah makna dari hubungan struktural pemerintah pusat dan struktural daerah!

Apapun yang dilakukan oleh pemerintah daerah haruslah berdasarkan hukum yang berlaku. pernyataan tersebut merupakan pengertian dari asas

Aspek kesamaan kedudukan warga negara yang diwujudkan dalam bidang hukum yaitu

Ada lebih dari 1.340 suku bangsa di Indonesia menurut sensus Badan Pusat Statistik pada tahun 2010.[1][2]

Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara[3] bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Suriname. Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Madura adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.[4]

Banyak suku-suku terpencil, terutama di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Sebagian besar bahasa daerah masuk dalam golongan rumpun bahasa Austronesia, meskipun demikian sejumlah besar suku di Papua tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.

Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi; sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Contoh lain percampuran suku bangsa adalah suku Betawi yang merupakan suku bangsa hasil percampuran berbagai suku bangsa pendatang baik dari Nusantara maupun Tionghoa dan Arab yang datang dan tinggal di Batavia pada era kolonial.

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di Indonesia:[5][6]

No Suku Jumlah 2010 % Kawasan utama
1 Jawa* 95.217.022 40,22% Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat
2 Sunda 36.701.670 15,50% Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan
3 Batak 8.466.969 3,58% Sumatra Utara, Riau, Kota Batam Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat
4 Asal Sulawesi* 7.634.262 3,22% Sulawesi
5 Madura 7.179.356 3,03% Pulau Madura Jawa Timur, Kalimantan Barat
6 Betawi 6.807.968 2,88% DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten
7 Minangkabau 6.462.713 2,73% Sumatra Barat, Riau
8 Bugis 6.359.700 2,69% Sulawesi Selatan
9 Melayu 5.365.399 2,27% Riau, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau
10 Asal Sumatra Selatan* 5.119.581 2,16% Sumatra Selatan
11 Banten 4.657.784 1,97% Banten
12 Asal NTT* 4.184.923 1,77% Nusa Tenggara Timur
13 Banjar 4.127.124 1,74% Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Riau
14 Asal Aceh* 4.091.451 1,73% Aceh, Sumatra Utara
15 Bali 3.946.416 1,67% Bali, Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat
16 Sasak 3.173.127 1,34% Nusa Tenggara Barat
17 Dayak 3.009.494 1,27% Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur
18 Tionghoa 2.832.510 1,20% Perkotaan di DKI Jakarta, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Kalimantan Barat
19 Asal Papua* 2.693.630 1,14% Papua
20 Makassar 2.672.590 1,13% Sulawesi Selatan
21 Asal Sumatra* 2.204.472 0,93% Pulau Sumatra
22 Asal Maluku* 2.203.415 0,93% Kepulauan Maluku
23 Asal Kalimantan* 1.968.620 0,83% Pulau Kalimantan
24 Cirebon 1.877.514 0,79% Jawa Barat
25 Jambi 1.415.547 0,60% Jambi
26 Lampung 1.381.660 0,58% Lampung
27 Asal NTB* 1.280.094 0,54% Nusa Tenggara Barat
28 Gorontalo 1.251.494 0,53% Gorontalo
29 Minahasa 1.237.177 0,52% Sulawesi Utara
30 Nias 1.041.925 0,44% Pulau Nias Sumatra Utara
31 Warga Asing 162.772 0,07% Beberapa wilayah di Indonesia
Indonesia 236.728.379 100%

Catatan: Suku asal (*) wilayah atau pulau di luar nama suku yang disebutkan, adalah suku lainnya dari provinsi menurut kawasan atau pulau. Seperti suku di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan Maluku.

Berbagai kawasan di Indonesia memiliki suku asli atau suku pribumi yang menghuni tanah leluhurnya sejak dahulu kala. Akan tetapi karena arus perpindahan penduduk yang didorong budaya merantau, atau program transmigrasi yang digalakkan pemerintah, banyak tempat di Indonesia dihuni oleh suku bangsa pendatang yang tinggal di luar kawasan tradisional sukunya.

  • Jawa: Suku Jawa (termasuk Suku Bawean, Suku Tengger), Suku Sunda (termasuk Suku Baduy dan Orang Ciptagelar), Suku Banten, Suku Cirebon, Suku Betawi, Suku Arab, Suku Tionghoa, dan Suku India
  • Madura: Suku Madura
  • Sumatra: Suku Melayu, Suku Batak (termasuk Toba, Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Simalungun), Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Lampung, Suku Komering, dan Suku Kubu
  • Kalimantan: Suku Dayak yang terdiri 268 suku bangsa, Suku Banjar, Suku Kutai, suku Berau, Suku Bajau
  • Sulawesi: Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar, Suku Buton, Suku Tolaki, Suku Minahasa, Suku Mongondow, Suku Sangir, Suku Kaili, Suku Gorontalo, Suku Toraja, Suku Rampi, Suku Banggai
  • Kepulauan Sunda Kecil: Suku Bali, Suku Sasak, Suku Flores, Suku Sumba, Suku Sumbawa, Suku Timor
  • Maluku: Suku Ambon, Suku Nuaulu, Suku Manusela, Suku Wemale, Suku Tanimbar
  • Papua - Suku Papua terdiri 466 suku bangsa di antaranya: Suku Dani, Suku Bauzi, Suku Asmat

Sejumlah kecil orang India, Arab, dan Tionghoa telah datang dan menghuni beberapa tempat di Nusantara sejak dahulu kala pada zaman kerajaan kuno. Akan tetapi gelombang imigrasi semakin pesat pada masa kolonial. Terbentuklah kelompok suku bangsa pendatang yang terutama tinggal di perkotaan dan terbentuk pada masa kolonial Hindia Belanda, yaitu digolongkan dalam kelompok Timur Asing; seperti keturunan Tionghoa, Arab, dan India; serta golongan Orang Indo atau Eurasia yaitu percampuran Indonesia dan Eropa. Warga keturunan Indo kolonial semakin berkurang di Indonesia akibat Perang Dunia II dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Kebanyakan beremigrasi atau repatriasi ke luar negeri seperti ke Belanda atau negara lain.

  • Tionghoa – Etnik asing minoritas paling signifikan di Indonesia adalah etnik ini. Orang Tionghoa-Indonesia sudah menghuni Indonesia sejak abad ke-15 dengan gelombang signifikan pada abad ke-18 dan ke-19 dengan jalur kegiatan perniagaan yang kemudian berpengaruh besar pada kegiatan perdagangan dan perekonomian di Indonesia. Sebagian besar orang Tionghoa terkonsentrasi dalam suatu wilayah yang bernama 'Pecinan' di beberapa provinsi di Indonesia seperti Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.
  • Arab – Secara historis, kedatangan bangsa Arab di Indonesia untuk menyebarkan agama Islam. Banyak yang berasimilasi dengan etnis lokal seperti Betawi, Melayu, Aceh, Minangkabau, Jawa, dan Sunda; namun, beberapa kota di Indonesia memiliki populasi Arab yang signifikan yang melestarikan budaya dan identitas mereka, disebut dengan 'Kampung Arab'. Daerah ini tersebar di seluruh kota-kota di Indonesia, jumlah yang signifikan dapat ditemukan di Banda Aceh, Padang, Medan, Jakarta, Banten, Bogor, Semarang, Surabaya, Gresik, Banyuwangi, dan banyak kota-kota pesisir lainnya di Indonesia.
  • India – Orang India juga sudah menetap di Indonesia (utamanya Tamil dan Punjabi); namun, tidak sebesar orang Tionghoa dan Arab. Terkonsentrasi di pusat-pusat kota dengan jumlah yang signifikan, seperti Pasar Baru di Jakarta dan Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di Medan. Daerah signifikan India ini dinamakan 'Little India' .
  • Indo – Dari leluhur campuran antara etnik di Indonesia dengan keturunan Eropa (utamanya Belanda), mereka muncul selama periode Hindia-Belanda. Selama masa kolonial, jumlah mereka lebih besar, tetapi sejak kemerdekaan Indonesia, sebagian besar dari mereka memilih pergi ke Belanda. Orang Indo berkurang jumlahnya sebagai kelompok etnis sejak emigrasi besar dari Indonesia setelah Perang Dunia II.
  • Pakistani – Etnis ini dikenal juga dengan sebutan Khoja, Koja, Kujo, dan Tambol. Orang Koja umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar, dan Gujarat, India yang beragama Islam, tetapi mereka lebih memilih Pakistan daripada India karena faktor agama. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada mulanya, bangsa Pakistan pergi ke Indonesia untuk keperluan berdagang dan menyebarkan agama Islam, tetapi lama-kelamaan justru betah dan memilih tinggal dan berkeluarga di Indonesia. Di Indonesia daerah signifikan etnis Pakistani dinamakan 'Pekojan'.
  • Jepang – Orang Jepang telah bermigrasi ke Indonesia sejak zaman penjajahan Hindia-Belanda; namun, setelah kekalahan mereka dalam Perang Dunia II, jumlah mereka menurun, meninggalkan sejumlah kecil mantan tentara Jepang yang masih tinggal di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia. Perkembangan penduduk Jepang baru-baru ini di Indonesia didorong oleh peningkatan bisnis dan investasi Jepang di Indonesia sejak tahun 1970-an dan sebagian besar adalah ekspatriat yang masih mempertahankan kewarganegaraan Jepang mereka. Sejumlah besar ekspatriat Jepang tinggal di Indonesia, terutama di Jakarta dan Bali.
  • Korea – Keberadaan warga Korea di Indonesia sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Ada salah satu tokoh utama gerakan kemerdekaan Indonesia, ialah Komarudin (nama Korea: Yang Chil-seong; Korea: 양 칠성; Hanja: 楊 七 性) yang beretnis Korea. Namun, mereka adalah kelompok etnik terbaru di Indonesia. Sebagian besar didorong oleh peningkatan bisnis dan investasi Korea di Indonesia dan sebagian besar adalah ekspatriat yang masih mempertahankan kewarganegaraan Korea mereka. Etnik Korea terkonsentrasi dalam satu wilayah yang bernama 'Koreatown' di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta.
  • Demografi Indonesia
  • Daftar suku bangsa di Indonesia
  • Daftar suku bangsa di Indonesia menurut provinsi
  • Daftar suku bangsa di Indonesia menurut jumlah penduduk

  1. ^ Na'im, Akhsan; Syaputra, Hendry (2010). "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (PDF). Badan Pusat Statistik (BPS). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 23 September 2015. Diakses tanggal 23 September 2015. 
  2. ^ "Mengulik Data Suku di Indonesia". Badan Pusat Statistik. 18 November 2015. Diakses tanggal 1 Januari 2021. 
  3. ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. 
  4. ^ Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. 2011. ISBN 9789790644175. 
  5. ^ "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 31–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021. 
  6. ^ Akhsin Naim, Hendri (2011). Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. ISBN 9789790644175. 

  • (Inggris) Encyclopedia of the Nations

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_bangsa_di_Indonesia&oldid=20977075"