Jelaskan tiga janji yang akan diterima jika beriman dan berpengharapan kepada kristus

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 27

2. Daniel dan Kawan-kawannya

Ada tiga tokoh dalam Kitab Daniel yang memiliki iman dan pengharapan. Merek a adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Suatu ketika Raja Nebukadnezar minta kepada Aspenas, kepala i s t a n a n y a , u n t u k m e m b a w a beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang baik dan memahami berbagai hikmat, berpengetahuan luas. Ia ingin orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istananya. Mereka akan diajar tulisan dan bahasa orang Kasdim. Di antara mereka ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka. Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. Daniel 1:3-7 Suatu kali raja Nebukadnezar mendirikan sebuah patung emas. Di hari penahbisan patung tersebut, raja mengundang para pejabat kerajaan untuk hadir termasuk di antara mereka Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Lalu, raja mengeluarkan titah: Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: ”Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi- bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala- nyala” Daniel 3:4-6 Apakah titah ini sulit untuk dilakukan? Tidak, bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Israel, karena mereka sudah terbiasa sujud menyembah kepada patung. Tetapi sangat sulit bagi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Bila mereka menyembah, mereka telah melanggar perintah Allah “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya patung” Keluaran 20:5. Bila mereka tidak menyembah patung tersebut, hukuman matilah yang akan mereka terima. Sumber: http:worshippingchristian.org Gambar 4.3 Daniel dan kawan-kawannya dibuang ke dalam api. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 28 Kelas VIII SMP Jika kamu adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mana yang akan menjadi pilihan kamu? Apa sulitnya untuk sujud? Tidak ada yang sulit, bukan? Sebenarnya mereka tinggal berlutut lalu sujud satu kali dan semuanya sudah beres. Karier mereka di dalam kerajaan Babel pun tetap terjaga. Lagi pula, bukankah mereka dapat memohon ampun kepada Allah setelah itu karena pastilah Allah mengerti situasi yang sedang mereka hadapi. Tapi, bukan jalan ini yang mereka ambil. Sadrakh, Mesakh dan Abednego lebih memilih untuk tidak menyembah patung. Sebenarnya raja menyukai tiga orang muda ini, mereka nampak berbeda dari pemuda lainnya. Mereka memiliki iman, percaya dan pengharapan yang teguh. Raja masih memberi kesempatan sekali lagi kepada mereka untuk menyembah patung agar mendapatkan pengampunan, tetapi mereka tetap teguh memegang imannya. Terhadap kesempatan yang diberikan raja kepada mereka, maka merekapun menjawab raja: ”Jika Allah kami yang kami puja dan sembah sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Daniel 3:16-18 Mendengar jawaban mereka, raja melipatgandakan hukuman mereka, ia minta supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. Daniel 3:19 Menghadapi hukuman mati, iman mereka tetap teguh, pengharapan mereka semakin kuat kepada Allah penyelamatnya. Allah meluputkan mereka dari kematian. Kobaran api yang bernyala-nyala tidak mampu memusnahkan mereka karena Allah telah menyelamatkan mereka. D. Dampak Hidup Beriman dan Berpengharapan Bagaimana iman dan pengharapan dapat bertumbuh? Iman dan pengharapan tidak secara otomatis bertumbuh, laksana tumbuhan, ia membutuhkan pupuk untuk bertumbuh, yaitu ibadah, berdoa dan membaca Alkitab secara teratur dan terarah. Mintalah Roh Kudus membantu menerangi akal budi kamu supaya dapat memahami isi Alkitab dengan baik. Kamu membutuhkan bimbingan dalam memahami isi Alkitab, kamu dapat membaca Alkitab secara pribadi dan mengikuti kelompok pemahaman Alkitab. Kamu dapat minta bimbingan dari Pendeta, Majelis Jemaat ataupun orang tua kamu. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 29 Banyak tanda-tanda yang kita dapati di sepanjang penjelasan Alkitab mengenai dampak dari hidup beriman dan berpengharapan: • Tidak mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Tuhan Yeremia 17:5-6. • Setia Matius 25:1-30. • Taat Kejadian 12:1-9. • Sanggup bersukacita dalam kesesakan Kisah Rasul 16:19-40. • Sanggup bertahan dalam penderitaan 2 Kointus 4:14-18. • Berani bersaksi Kisah Rasul 24-26;Filipi 1:20. • Percaya segala sesuatu Matius 6:25-34. • Memiliki pendirian yang teguh Yosua 24:14-15. • Tidak mudah terpengaruh Bilangan 14:25-30. • Memiliki keyakinan yang kokoh Roma 1:16; Roma 8:35-39. • Tidak menyesali kemalangan 2 Korintus 12:1-10. • Memiliki sikap hati yang benar Daniel 1:1-21. • Tegar di tengah persoalan Daniel 6;Kisah Rasul 7. • Berani menanggung resiko Daniel 3. • Tidak mengenal putus asa 1 Samuel 21-24,26,27. • Berpegang teguh pada janji Allah Kejadian 15-20, dan sebagainya. Nabi Yeremia menulis, “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Yeremia 17:7-8. Sedangkan Nabi Yesaya menulis, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayap-Nya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”Yes 40:31 Orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan ditelantarkan, sebab Dia-lah Bapa kita, pencipta, pemelihara dan penyelamat kita. Apakah yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang yang berharap kepada-Nya? • Tidak akan dikecewakan Roma 5:5 band Lukas 1:5-24,57-66. • Tidak akan dipermalukan Roma 9:33 band 1 Raja-raja 18:20-46. • Memperoleh pertolongan-Nya Mazmur 37:24. • Memperoleh pembelaan Allah Zakaria 2:8 band 2 Tawarikh 20. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 30 Kelas VIII SMP • Memperoleh berkat-berkat-Nya Ulangan 8:18-20 band Ayub 42 • Memiliki jaminan hidup kekal Yohanes 3:16 band 14:1-14 • Memperoleh kekuatan 1 Korintus 1:27-29 band Habakuk 6-8 • Memperoleh penghiburan Matius 5:4;Yohanes 14:15-31 • Akan mendapat kemerdekaan dari perbudakan kebinasaan Roma 8:21, dan sebagainya. Setelah mempelajari dampak dari beriman dan berpengharapan, sekarang kamu dapat menilai diri kamu sendiri, apakah kamu memiliki iman dan pengharapan? Tuliskan tanda V jika dampak itu ada dalam diri kamu dan tanda – jika dampak itu belum ada dalam diri kamu. Jika banyak jawaban kamu bertanda V berarti kamu sedang bertumbuh dalam iman jika hasil kamu lebih banyak tanda – maka kamu harus terus melatih diri untuk memiliki iman dan pengharapan sebagai remaja Kristen. Isi kotak tersebut dengan jujur, hasil isian kamu tidak dipakai untuk menghakimi kamu melainkan akan menolong kamu untuk bertumbuh dalam iman dan pengharapan. Ketika di SMA kelas X kamu akan mempelajari mengenai bertumbuh menjadi dewasa dalam segala aspek, kamu dapat menggunakan isian di kotak ini untuk menilai pertumbuhan diri sendiri, apakah ada kemajuan dalam kehidupan kamu? Dampak Hidup Beriman dan Berpengharapan bagi Saya No. Dampak Hidup Beriman dan Berpengharapan Diri Saya 1. Tidak mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Tuhan Yeremia 17:5-6. 2. Setia Matius 25:1-30. 3. Taat Kejadian 12:1-9. 4. Sanggup bersukacita dalam kesesakan Kisah Rasul 16:19-40. 5. Sanggup bertahan dalam penderitaan 2 Korintus 4:14-18. 6. Berani bersaksi Kisah Rasul 24-26;Filipi 1:20. 7. Percaya segala sesuatu Matius 6:25-34. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 31 8. Memiliki pendirian yang teguh Yosua 24:14-15. 9. Tidak mudah terpengaruh Bilangan 14:25-30. 10. Memiliki keyakinan yang kokoh Roma 1:16;Roma 8:35-39. 11. Tidak menyesali kemalangan 2 Korintus 12:1-10. 12. Memiliki sikap hati yang benar Daniel 1:1-21. 13. Tegar di tengah persoalan Daniel 6;Kisah Rasul 7. 14. Berani menanggung resiko Daniel 3. 15. Tidak mengenal putus asa 1 Samuel 21-24,26,27. 16. Berpegang teguh pada janji Allah Kejadian 15-20, dan sebagainya. Tanda Tangan orang tua E. Releksi Setelah memahami makna beriman dan berpengharapan serta dampak hidup beriman dan berpengharapan, kini kamu dapat menulis releksi pendek mengenai diri kamu. Apakah kamu memiliki iman dan pengaharapan? Apakah arti beriman dan berpengharapan dalam hidup kamu sebagai remaja SMP kelas VIII? Kamu tidak perlu menjadi seperti Daniel ataupun Dokter Moore dan Kay, tetapi paling tidak kamu memiliki beberapa indikator sebagai orang beriman dan berpengharapan. Tulis releksi kamu dengan jujur. Di usia kamu sebagai remaja ada banyak tantangan yang harus kamu hadapi. Terkadang kamu mampu menghadapinya dan mungkin terkadang kamu kalah dan menyerah, ataupun ragu bahkan putus asa. Kamu dapat menceritakannya dalam releksi satu halaman. Kumpulkan pada guru dan guru akan memilih beberapa diantara karya kamu untuk dibacakan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 32 Kelas VIII SMP F. Rangkuman Salah satu ciri manusia yang dipanggil untuk menjadi murid Tuhan Yesus adalah beriman dan berpengharapan. Iman dan pengharapan laksana mesin yang akan menghidupkan perjalanan hidup kamu. Supaya kamu bertumbuh dalam iman dan pengharapan, maka kamu membutuhkan bimbingan dan arahan dari Allah melalui ibadah, berdoa dan membaca Alkitab secara teratur setiap hari. BerdoaMenyanyi Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 33 A. Pengantar Menyanyikan lagu: Lagu Taize: “Datanglah, ya Roh Kudus.” Lagu ini berasal dari komunitas Taize yang ekumenis di Prancis. Dalam doa-doa di Taize, lagu ini dinyanyikan berulang-ulang. Kita menyanyikan lagu ini sebanyak lima kali – dua kali berturut-turut dalam bahasa Inggris, lalu tiga kali berturut-turut dalam bahasa Indonesia – untuk mempersiapkan hati kita sebelum memasuki pelajaran ini. Holy Spirit, come to us, Kindle in us, the ire of your love Holy Spirit, come to us, Holy Spirit, come to us. Datanglah, ya Roh Kudus Nyalakan api cinta kasih-Mu Datanglah, ya Roh Kudus Datanglah, ya Roh Kudus Siapakah Roh Kudus itu? Apa yang kamu ketahui tentang Roh Kudus? Coba tuliskan di bawah ini, lalu diskusikan dengan temanmu sebangku. Apakah pengetahuan kalian tentang Roh Kudus itu sama atau berbeda? Apa persamaan dan perbedaannya? Roh Kudus Penopang Hidup Orang Beriman Bahan Alkitab: Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8; 1 Korintus 13 Bab V Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 34 Kelas VIII SMP B. Mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi Ketiga dari Tritunggal Mungkin ada di antara kamu yang mengenal Roh Kudus lewat karunia-karunia- Nya, misalnya karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk bernubuat, karunia berbahasa Roh, dan lain-lain. Kalau kamu berasal dari latar belakang gereja-gereja pentakostal Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, GBI, Bethany, dan lain lain kemungkinan besar kamu sering mendengar penekanan pada karunia-karunia Roh ini. Kadang-kadang ada orang-orang yang menuduh bahwa gereja-gereja yang tidak menekankan karunia-karunia ini berarti gereja- gereja itu tidak mempunyai Roh Kudus. Di dalam Alkitab disebutkan ada dua jenis karunia dari Roh Kudus. Karunia- karunia yang pertama adalah karunia-karunia yang dimaksudkan untuk menguduskan mereka yang menerimanya. Karunia-karunia yang kedua, yang lebih tepat disebut sebagai karismata dari kata charismata dalam bahasa Yunani, yang artinya “anugerah yang memberikan sukacita, keindahan, bahagia.” Karismata ini adalah pemberian istimewa yang dianugerahkan untuk menolong orang lain, namun tidak dengan sendirinya menghasilkan pengudusan. Bahkan karunia ini dapat terpisah pula dari anugerah yang menguduskan. Karunia-karunia yang menguduskan ada tujuh, seperti yang disebutkan oleh Nabi Yesaya Yesaya 11:2-3. Karunia-karunia itu adalah hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, dan takut akan Tuhan. Karunia-karunia dari kelompok yang kedua, atau karismata, sebagian kita ketahui dari Paulus, dan sebagian lagi dari sejarah gereja perdana. Dari Paulus kita dapat menemukannya khususnya dalam 1 Korintus 12:6-11 dan 12:28-31 serta Roma 12:6-8. Dalam 1 Korintus 12:6-11 kita menemukan sembilan karismata anugerah, yaitu karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Dari 1 Korintus 12:28 kita menemukan beberapa karunia yang lain yaitu karunia untuk mengadakan melayani dan untuk memimpin – selain karunia-karunia lain yang sudah disebutkan dalam 1 Korintus 12:6-11. Dalam Roma 12:6-8 disebutkan karunia-karunia yang lain, yaitu karunia melayani, karunia mengajar, dan karunia menasihati, Dari semua karunia itu, Rasul Paulus menjelaskan bahwa ada tiga hal yang paling penting daripada semuanya, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Ia mengatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” 1 Korintus 13:13. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 35 Apabila karunia yang terbesar adalah kasih, maka kasih pun seharusnya menjadi ciri yang paling menonjol dalam kehidupan setiap gereja dan orang Kristen. Apakah di dalam keluarga dan gerejamu ada kasih? Ada kesediaan untuk berkorban demi orang lain? Ada kerendahan hati untuk menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri Filipi 2:3? Semua ini adalah tanda-tanda hadirnya pekerjaan Allah melalui Roh Kudus-Nya yang membentuk dan membangun kita masing-masing sehingga kita akan semakin bertumbuh ke arah Kristus Efesus 4:15. Pada pelajaran ini kita tidak akan membahas semua karunia Roh Kudus itu, melainkan hanya akan membatasinya pada peranan Roh Kudus dalam menopang hidup kita sebagai orang-orang beriman agar kita memperoleh kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan. C. Tuhan Yesus Menjanjikan Roh Kudus yang Menguatkan Roh Allah telah sejak lama bekerja di dalam kehidupan manusia. Bahkan sebelum sesuatu dijadikan, Roh itu sudah ada. Dalam Kejadian 1:2 dikatakan, “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Sebelum Tuhan Yesus menjalankan tugas-Nya, Roh itu menampakkan diri-Nya pada peristiwa pembaptisan Yesus di Sungai Yordan Markus 1:10, dan memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai Markus 1:12. Menjelang kematian-Nya, kebangkitan, dan kembali-Nya Yesus ke surga, Ia menjanjikan seorang penolong bagi murid- murid dan semua pengikut-Nya. Kata-Nya kepada murid-murid-Nya, “…Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Yohanes 14:26. Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan untuk menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, Roh Kudus disebut sebagai parakletos, yang artinya “dipanggil untuk menolong, menasihati”. Dengan demikian, maka Roh Kudus akan menjalankan peranan sebagai pengganti Tuhan Yesus yang secara isik sudah kembali kepada Bapa di surga. sumber: http:blog.christianitytoday.com images200904he-qi-holy-spirit-coming.html Gambar 5.1 lih. lukisan di atas oleh He-Qi Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 36 Kelas VIII SMP Dalam Surat 2 Korintus, Paulus banyak menceritakan pengalamannya yang berat dan penuh dengan penderitaan: . “”8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. 13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. 14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.” 2 Korintus 4:8-14 Kehidupan Paulus dengan pelayanannya memang tidak berjalan dengan mudah dan mulus. Ada banyak tantangan dan ancaman yang harus ia hadapi. Kata-katanya sendiri menunjukkan semua itu, “kami ditindas…, kami habis akal…, kami dianiaya… kami dihempaskan…”. Pernahkah kamu mengalami hal yang sama dalam hidupmu sebagai seorang remaja Kristen? Kalau ya, dapatkah kamu memberikan contohnya dan menceriterakannya kepada temanmu sebangku? Pendeta Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dari Inggris, yang diakui sebagai pemimpin Persekutuan Gereja Anglikan se-Dunia mengatakan bahwa “Orang Kristen telah diserang dan dalam beberapa kasus, semata-mata hanya karena iman mereka.” Pendeta Welby mengucapkan hal ini sambil mendoakan para korban dan pelaku pengepungan serta penembakan selama empat hari terhadap sebuah mal di Nairobi, Kenya, yang menewaskan sekurang-kurangnya 67 orang, pada bulan September 2013. Meskipun Paulus merasakan tekanan dan penderitaan yang begitu berat, ia tetap bertahan dalam pelayanannya. Ia mengatakan, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 37 “Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan meng- hadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.” 2 Korintus 4:14 Mungkin muncul pertanyaan pada dirimu, bagaimana Paulus bisa memiliki pengetahuan seperti itu? Pertanyaan ini dijawab Paulus dalam pasal berikutnya, yaitu 2 Korintus 5:5 “Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.” Bagi Paulus jelas, Allah sendirilah yang memberikan kepadanya kekuatan yang ia butuhkan, dan pemberian itu ia peroleh melalui Roh Kudus yang telah Tuhan Yesus sendiri karuniakan kepada para murid dan kepada setiap orang yang percaya dan mengikut Dia. D. Roh Kudus Menghibur dan Menguatkan Di atas sudah disinggung janji Tuhan Yesus yang mengutus Roh Kudus yang juga disebut-Nya sebagai “Penghibur.” Apa artinya ini? Kalau kamu sedang sedih, bagaimana perasaan kamu? Coba gambarkan di bawah ini: Ya, kesedihan biasanya membuat orang tidak berdaya, bingung, dan galau. Perasaan itu biasanya akan segera hilang apabila kita berjumpa dengan seorang teman, atau sanak keluarga yang mampu menghibur kita, memberikan nasihat, dan menemani kita sampai akhirnya kita merasa kuat kembali. Penghiburan memang selalu mengandung penguatan. Kata “penghibur” yang digunakan untuk merujuk kepada Roh Kudus biasanya diterjemahkan menjadi “comforter” dalam bahasa Inggris. Kata “comfort” yang merupakan akar kata “comforter”, berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu cum =bersama-sama dan forte =kekuatan. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kata “comfort” atau menghibur itu artinya “datang untuk hadir bersama dengan orang yang berduka atau mengalami kemalangan untuk menguatkannya.” Inilah peranan Roh Kudus di dalam hidup orang Kristen. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 38 Kelas VIII SMP E. Roh Kudus Menguatkan Gereja dan Umat Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun terakhir ini dunia menyaksikan pertumbuhan gereja-gereja yang sangat luar biasa. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin gereja-gereja baru bertumbuh di mana-mana. Dan yang menarik ialah bahwa kebanyakan dari gereja-gereja itu adalah gereja-gereja Pentakostal. Begitulah pengamatan yang ditemukan oleh Donald Miller, professor bidang studi agama di University of Southern California College yang meneliti di lebih dari 20 negara dan di empat benua. Menurut Miller, gerakan gereja-gereja Pentakostal ini memberikan dampak positif bagi para anggota gereja, khususnya mereka yang tadinya menghamburkan uangnya untuk mabuk-mabukan, kini mulai dapat menabung. Hal itu membuat hidup mereka lebih baik dan sejahtera. Semua ini tentu tidak bisa terlepas dari peranan Roh Kudus yang sangat diutamakan di kalangan gereja-gereja ini. Di sini kembali kita melihat bagaimana hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus memberikan kekuatan dan semangat baru bagi orang percaya yang mengikut Kristus sehingga dengan demikian mereka benar-benar dapat menempuh hidup yang baru bersama Kristus serta meninggalkan semua kebiasaan lama yang merugikan tubuh, kesehatan, bahkan juga kondisi keuangan mereka sendiri. Di kalangan gereja-gereja Pentakostal - dan Karismatik, yang bertumbuh sebagai bentuk baru gerakan Pentakostal – terjadi gairah yang luar biasa di dalam peribadahan. Lagu-lagu mereka yang melukiskan pembaharuan hidup dan persekutuan yang erat antara orang percaya dengan Tuhannya, kini juga dinyanyikan oleh orang-orang Kristen dari gereja-gereja yang lain, tidak terbatas hanya gereja-gereja Pentakostal saja. F. Rangkuman Tuhan Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya, bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus sebagai pengganti-Nya. Roh Kudus, roh penghiburan, inilah yang akan mendampingi murid-murid Tuhan dari masa gereja perdana bahkan hingga sekarang ini. Kehidupan orang-orang Kristen yang setia kepada Yesus Kristus yang tercatat di sepanjang masa menunjukkan bagaimana orang-orang Kristen dan gereja, mampu bertahan di berbagai tekanan dan penderitaan yang berat karena pendampingan dan penguatan dari Roh Kudus. Di masa kini, kita juga menyaksikan pendampingan Roh Kudus melalui perubahan hidup di kalangan umat dan pertumbuhan gereja di berbagai tempat di seluruh dunia. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39 G. Memahami Roh Kudus dengan menjawab pertanyaan ini 1. Menurutmu, siapakah Roh Kudus itu, dan apa peranan-Nya dalam kehidupan orang Kristen? 2. Sebutkan beberapa contoh pekerjaan Roh Kudus yang dapat kamu temukan di dalam Alkitab. 3. Berikan pula contoh-contoh pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen. 4. Diskusikan bersama teman-temanmu di sekitar bangkumu, bagaimana kamu dapat melihat Allah bekerja melalui Roh Kudus-Nya dalam kehidupan kamu pribadi dan gerejamu. H. Penutup Menyanyikan lagu “Roh Kudus Hadir di Sini” Roh Kudus hadir di sini, mengalir di Bait Suci Perkara ajaib ‘pun terjadi, kuasa mujizat nyata Kar’na Roh Allah sedang bekerja Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar Bila Roh Allah turut bekerja Tiada yang mustahil bagi orang percaya Kar’na Roh Allah turut bekerja di antara kita Oleh Helen Gumanti dan Jonathan Prawira I. Doa Penutup diucapkan bersama-sama Ya Allah Roh Kudus, terima kasih karena Engkau telah bekerja di masa lampau dan tetap bekerja hingga sekarang. Engkau telah menghasilkan pertumbuhan Gereja. Engkau pula yang memelihara dan menguatkan umat Allah sepanjang masa untuk melalui masa-masa yang berat dan penuh tantangan. Gereja-Mu di seluruh Indonesia, dan bahkan juga di seluruh dunia mengungkapkan syukurnya karena Engkau tidak henti-hentinya bekerja dan memberikan pertumbuhan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 40 Kelas VIII SMP Ampunilah kami ya Roh Kudus, apabila kami seringkali mendukakan-Mu melalui egoisme kami, perpecahan kami, kegagalan kami untuk mengasihi saudara-saudara kami sendiri. Tolonglah kami untuk terus berjuang melawan kesombongan kami pribadi dan ajarlah kami untuk terus menyerahkan diri kami seutuhnya untuk Engkau penuhi dengan kuasa-Mu. Dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 41 BerdoaMenyanyi A. Pengantar Setelah kita belajar tentang Roh Kudus, kini kita mengkaji bagaimana kuasa Roh Kudus ternyata memberdayakan hamba-hamba Tuhan untuk mampu melakukan hal-hal yang menurut perhitungan manusia tidak mungkin. Mungkin kamu pernah mendengar ada orang yang mati karena mempertahankan iman percayanya. Apakah ini kematian yang sia-sia atau percuma? Mari kita mulai dengan memikirkan tentang hal yang paling berharga dalam hidup ini. Apakah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba pikirkan pertanyaan berikut ini, lalu tulis jawabanmu di bawahnya. Jawaban bisa lebih dari satu “Kalau ada sebatang baja yang lebarnya 6 Inci diletakkan di antara dua gedung pencakar langit, apakah kamu bersedia menyeberang dari satu gedung ke gedung lainnya dengan menggunakan baja tersebut? Apa yang mendorongmu untuk melakukannya? Demi uang sepuluh juta rupiah? Seratus juta rupiah? Demi menyelamatkan hewan peliharaanmu, atau saudaramu yang ada di seberang gedung? Demi mendapatkan ketenaran karena berita tentang ini akan muncul di media massa?” 1. 2. Mungkin banyak hal yang berharga buatmu. Hal tersebut dapat berupa barang, orang ataupun prestasi tertentu. Kamu rela berkorban untuk semuanya itu. Tapi pernahkah kamu berpikir seberapa berharganya Tuhan Yesus untukmu? B. Kisah Para Martir Kisah-kisah di bawah ini adalah kisah mengenai orang-orang yang menganggap bahwa Tuhan Yesus begitu berharga buat dirinya sehingga mati demi Tuhan Yesus pun mereka rela. Belajar dari Para Martir Bacaan Alkitab: Matius 24: 8 - 13 Bab VI Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 42 Kelas VIII SMP • Polikarpus Polikarpus adalah murid Yohanes murid Tuhan Yesus yang melayani di kota Smirna sekarang Izmir, Turki sebagai seorang uskup. Dia hidup di zaman kaisar Romawi Marcus Aurelius Antonius 162-180 M. Walaupun Marcus Aurelius dikenal sebagai kaisar yang baik, tetapi sejarah mencatat bahwa di masa pemerintahannya terjadi penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Pada zaman itu banyak orang Kristen yang dibunuh oleh pemerintah Romawi karena menolak untuk menyembah kaisar dan dewa-dewa Romawi. Orang-orang Kristen yang memilih untuk menyembah Tuhan Yesus akhirnya dikejar-kejar dan dianiaya secara kejam karena mereka dianggap sebagai orang-orang kair. Dan salah satu korban dari penganiayaan tersebut adalah Polikarpus. Polikarpus adalah uskup yang disegani dan dihormati pada saat itu. Oleh sebab itu, banyak dari temannya yang meminta dia bersembunyi, agar kematiannya tidak mempengaruhi iman gereja. Pada akhirnya Polikarpus pun ditangkap. Ada kejadian menarik ketika Polikarpus ditangkap. Dia tidak memberontak atau melawan melainkan menyambut para prajurit bak tamu yang agung, menjamu mereka dengan makanan dan meminta diri agar diizinkan berdoa terlebih dahulu. Perlakuan Polikarpus kepada prajurit Romawi tersebut membuat mereka miminta maaf kepadanya karena mereka harus menangkapnya. Bahkan sang kepala prajurit sempat mengatakan “Apa salahnya menyebut Tuhan Kaisar dan mempersembahkan bakaran kemenyan?” Maksudnya, agar Polikapus diselamatkan dari penganiayaan. Setelah Polikarpus ditangkap dan diserahkan kepada gubernur Romawi beberapa kali dia ditantang agar meninggalkan imannya. “Celalah Kristus dan aku akan melepaskanmu” “Hormatilah usiamu, Pak Tua,” seru gubernur Romawi itu. “Bersumpahlah demi berkat Kaisar. Ubahlah pendirianmu serta berserulah, “Enyahkan orang- orang kair” “Angkatlah sumpah dan saya akan membebaskanmu. Hujatlah Kristus” Polikarpus bisa saja pada saat itu menyangkal Kristus tetapi dia tidak mau melakukannya. Dia berkata “Delapan puluh enam tahun saya telah mengabdi dan melayani Kristus; Dia tidak pernah berbuat salah dan menyakitiku. Bagaimana mungkin saya mengkhianati Raja yang telah menyelamatkan saya?” Akhirnya, Polikarpus pun dibakar hidup-hidup di tengah pasar. Dia tewas sebagai seorang martir bagi Kristus pada usia 87 tahun. Gambar 6.1 Polikarpus Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 43 • John Wyclife John Wyclife, lahir di sebuah desa kecil di Yorkshire Inggris tahun 1325 dan menempuh studi teologinya di Universitas Oxford. Dia melayani dan berjuang demi Kristus, tetapi ironisnya dia ditolak dan dianiaya oleh gereja dan bukan oleh orang- orang yang tidak mengenal Kristus. John Wyclife berjuang melawan pengajaran-pengajaran yang salah dalam gereja. Dia melihat begitu banyak orang yang sedang mengalami kebutaan rohani. Mereka melakukan berbagai upacara keagamaan tetapi tidak memiliki hubungan dengan Kristus. Bagi Wyclife hal ini disebabkan karena banyak orang Kristen yang tidak dapat memahami Alkitab secara langsung. Pada saat itu semua Alkitab memakai bahasa Latin yang hanya dapat digunakan oleh para imam. Sedangkan banyak orang Kristen di Inggris tidak memahami bahasa Latin sehingga mereka hanya mendapatkan pengajaran dari para imam yang justru mengajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan Alkitab. Perjuangan Wyclife dilakukan dengan cara menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris, karena baginya setiap orang harus diberi keleluasaan membaca Alkitab dalam bahasanya sendiri. Kemudian diapun mengajarkan doktrin-doktrin yang sesuai dengan pengajaran Alkitab. Apa yang John Wyclife lakukan ternyata tidak disukai oleh gereja. Pihak gereja meminta Wyclife untuk tidak mengajarkan doktrin-doktrinnya. Kedudukannya sebagai pengajar di Oxford dicopot. Bahkan Wyclife sempat diasingkan oleh gereja. Tetapi semuanya tidak meruntuhkan semangat Wyclife. Dia tetap teguh untuk menyatakan kebenaran irman Tuhan sampai pada akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1384 dalam usia 56 tahun. Tiga puluh satu tahun setelah Wyclife meninggal dunia, gereja mengadakan rapat yang disebut sebagai konsili Constance dan memutuskan bahwa John Wyclife adalah seorang yang sesat sehingga jenazahnya harus dilemparkan jauh dari gereja. Melalui keputusan konsili tersebut maka jenasah Wyclife diangkat dari kubur, dibakar dan abunya dibuang ke sungai Rhine. Gambar 6.2 John Wyclife Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 44 Kelas VIII SMP • William Tyndale William Tyndale lahir pada tahun 1494 di dekat perbatasan Wales, Inggris. Tyndale adalah orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris seperti Ibrani, Yunani, Jerman, Latin, dan Spanyol. Dia pernah bersekolah di Oxford dan Cambridge. Dengan kepintarannya tersebut, Tyndale akhirnya menyerahkan hidupnya untuk mempelajari Alkitab dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Ia dicatat sebagai orang pertama yang menerjemahkan Alkitab dari bahasa aslinya Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Inggris. Alasan William Tyndale menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris adalah karena keyakinannya bahwa kebobrokan gereja terjadi karena irman Allah tidak diajarkan secara benar kepada rakyat. Alkitab di “sembunyikan” sehingga rakyat tidak dapat membacanya. Akibatnya, banyak ajaran-ajaran yang salah diterima oleh rakyat. Gereja pada saat itu tidak menyukai apa yang dilakukan oleh William Tyndale sehingga terjemahannya dianggap sebagai terjemahan yang salah dan menyesatkan. Di sisi lain, terjemahan Tyndale membawa kebangunan rohani bagi rakyat. Bagi beberapa imam Alkitab tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa umum karena akan membuat rakyat tersesat. Padahal, tujuan mereka adalah supaya rakyat tidak mengenal kebenaran sehingga hati mereka dapat dimanipulasi dengan doktrin yang salah yang berujung pada kepuasan, ambisi dan ketamakan para iman. Bila rakyat tidak mengenal kebenaran maka para imam dan kaisar dapat dihormati melebihi Kristus. Gereja mulai bergerak untuk membatasi pengaruh William Tyndale dan terjemahannya. Tyndale ditangkap dan dipenjarakan di puri Vilvorde, Brussel, atas perintah Raja Henry VIII pada tahun 1535. Penjara tidak membuat semangat dan imam Tyndale runtuh. Dia berkhotbah di dalam penjara kepada sipir penjara dan orang-orang disana. Dan membuat mereka bertobat. Pada tanggal 6 Oktober 1536, keputusan hukuman mati dijatuhkan kepada William Tyndale. Dia dihukum gantung dan dibakar di kota Vilvorde. Di tengah penghukumannya tersebut Tyndale berseru “Tuhan, buka mata raja Inggris”. Ironis memang, William Tyndale dihukum mati oleh gereja karena melakukan pekerjaan Tuhan. Gambar 6.3 William Tyndale Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 45 • John Bunyan John Bunyan lahir pada tanggal 30 November 1628 di Harrowden-Elstow, Inggris. Dia adalah seorang sastrawan jenius. Salah satu karyanya yang terkenal adalah The Pilgrim’s Progress Perjalanan Seorang Musair yang diterbitkan pada tahun 1678. Di masa mudanya, Bunyan adalah seorang pemabuk dan sering melakukan pelanggaran seksual. Diapun mengaku sering mengutuk, menyumpah, berbohong dan menghujat Tuhan, sampai akhirnya dia sendiri bertobat dan dipakai Tuhan untuk berkhotbah di desa-desa sekitar Bedford. Pada tahun 1660, di saat Raja Charless II memerintah Inggris terjadilah penganiayaan terhadap orang-orang Kristen non-konformis orang-orang Kristen yang tidak sepaham dengan gereja Inggris. Salah seorang yang ditangkap adalah John Bunyan. John Bunyan dipenjarakan di Bedford selama 12 tahun. Kondisi penjara yang buruk tidak membuat semangat dan iman John Bunyan runtuh. Dia tetap berkarya lewat tulisan-tulisannya. Sampai pada tahun 1672, Raja Charles II membatalkan semua hukuman dan Bunyan dibebaskan. Dia terus berkarya sampai pada akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus 1688 di London. Apa yang membuat para martir mau berkorban demi imannya kepada Tuhan Yesus? Bagi mereka, sosok dan pengajaran Yesus begitu berharga sehingga harus dipertahankan dalam hidup ini. Mengapa Tuhan Yesus sangat berharga? Bukan hanya Yesus adalah Tuhan tetapi juga sumber kehidupan. Bagi mereka hidup tanpa Yesus jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan hidup tanpa harta sekalipun. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi para martir, tetapi mereka tetap bertahan dengan keyakinan akan kebenaran. Tentu saja itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, sebaliknya sangat sulit. Namun dengan begitu kita dapat memahami bahwa anugerah keselamatan yang kita peroleh dari Kristus sangat berharga sehingga harus dipertahankan. Anugerah itu sangat mahal harganya sehingga penderitaan pun tidak dapat mengambilnya dari tangan kita. Pada abad modern, tepatnya pada masa Nazi berkuasa di Jerman dan wilayah Eropa seorang pendeta di sebuah gereja Jerman bernama Dietrich Bonhoefer menolak kebijakan Hitler pemimpin Nazi untuk melenyapkan orang-orang Yahudi atau memperbudak mereka. Pada waktu itu gereja di Jerman terpecah Gambar 6.4 John Bunyan Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 46 Kelas VIII SMP dua. Ada gereja yang mendukung Hitler yang disebut Gereja Negara karena mereka percaya pada propaganda Hitler bahwa orang-orang Yahudi pantas dipersalahkan atas kematian Yesus. Ada gereja yang menolak kebijakan Hitler yang disebut Gereja yang Mengaku. Bonhoefer adalah pendeta Gereja yang Mengaku. Baginya, menolak kebijakan Hitler sekalipun diancam akan dihukum adalah caranya mempertahankan anugerah keselamatan yang mahal harganya tersebut. Anugerah itu tidak bisa dipakai untuk tunduk kepada penguasa yang berbuat jahat, tidak adil, dan menindas. Memang, pada akhirnya Bonhoefer ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Hitler. Namun, ia berhasil memberi teladan kepada umat Kristen di Jerman untuk tidak tunduk kepada ketidakbenaran. Ia mengajarkan umat untuk menyuarakan kebenaran meskipun harus menghadapi kesulitan dan bahkan kematian. C. Merenungkan Siapa Yesus Kristus Menyanyikan lagu Yesus yang Termanis Yesus yang termanis buat jiwaku, buat jiwaku, buat jiwaku Yesus yang termanis buat jiwaku, kucinta s’lamanya Menurutmu, apa artinya “Yesus yang termanis buat jiwaku”? Kira-kira, apa yang ada di pikiran pengarang lagu saat menuliskan lirik seperti ini? Coba tuliskan beberapa hal yang menjadikan Kristus begitu berharga buatmu. D. Menghayati Kehidupan Para Martir Dalam kelompok yang terdiri dari lima orang, pilihlah salah satu dari tokoh martir di atas lalu buatlah drama singkat mengenai kisah hidupnya. Kamu bebas membuat dialog antara tokoh utama dengan tokoh-tokoh lain yang ada dalam kehidupan sang tokoh utama ini. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 47 E. Rangkuman Bagi para martir Kristus dan teladan pengajaran-Nya adalah hal yang paling berharga. Oleh karenanya, banyak para martir yang berjuang demi imannya dan kebenaran irman Tuhan. Mereka rela berkorban untuk-Nya. Ada banyak hal yang berharga bagi kita seperti uang dan teman. Kita berusaha keras dan rela berkorban untuk mengejar semua itu karena kita menganggapnya sebagai sesuatu yang berharga. Sebagai orang Kristen seharusnya Kristus menjadi pribadi yang sangat berharga bagi kita. Kita bisa saja menghadapi tantangan yang berat dan keselamatan di dunia bisa terancam tetapi Tuhan Yesus menginginkan kita untuk tetap bertahan sampai pada akhirnya. Doa Penutup: Kami mau memiliki iman yang teguh seperi para marir tolonglah kami ya Tuhan agar kami memiliki keberanian menyatakan iman kami keika kami terhimpit dalam kesusahan, melalui perbuatan kami yang seturut dengan irman-Mu. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 48 Kelas VIII SMP BerdoaMenyanyi A. Pengantar Jonathan Bethke adalah seniman muda yang kontroversial dari Amerika Serikat. Pada tahun 2012 dia menerbitkan sebuah rekaman video-nya yang disebarkannya di dunia maya. Dalam videonya itu yang berjudul, “Why I Hate Religion, but Love Jesus” “Mengapa saya membenci agama, tetapi mencintai Yesus” ia mengatakan antara lain hal-hal berikut ini: Bagaimana bila aku katakan bahwa Yesus datang untuk menghapuskan agama? Dan hanya karena kamu menyebut orang lain “buta” tidak dengan sendirinya membuat kamu memiliki penglihatan? Maksudku, bila agama begitu hebatnya, mengapa agama menimbulkan begitu banyak peperangan? Mengapa agama membuat orang mendirikan gereja-gereja yang besar tetapi gagal memberi makan kepada orang miskin? Agama mungkin mengajarkan kasih karunia, tetapi praktiknya malah berbeda Mereka cenderung mengejek umat Allah, mereka melakukan itu kepada Yohanes Pembaptis Mereka tidak bisa memecahkan masalahnya, jadi hanya menutupinya Tanpa menyadari bahwa agama jadi seperti menyemprotkan parfum pada peti mayat. …. Dan ketika Ia dibunuh, Ia berseru, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Karena, sementara Ia tergantung pada salib, Ia memikirkan kamu Dan Ia mengangkat semua dosamu, dan menguburkannya di makamnya. Itulah sebabnya aku berlutut pada salib, dan berkata, “Marilah Tempat masih ada” Karena itu, tentang agama, tidak Aku membencinya, malah aku merasa muat kepadanya. Karena, ketika Yesus berkata, “Sudah selesai,” aku percaya Ia sungguh memaksudkannya demikIan. Yesus Teladanku Bahan Alkitab: Markus 1:40-45; Yohanes 4:5-30; Matius 21:12-13; Matius 7:3-5; Lukas 22:39-43 Bab VII Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 49 Puisi di atas hanya sebagian saja dari apa yang diungkapkan Bethke. Namun demikian, dari kata-kata Bethke, dapat kita lihat gambaran tentang Yesus yang kritis terhadap praktik keagamaan di masa-Nya. Nah, coba diskusikan bersama temanmu sebangku, hal-hal apa yang kamu anggap mengejutkan dari puisi Bethke di atas Tokoh Yesus memang sangat kontroversial. Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus seringkali berbenturan dengan para pemimpin agama dan tokoh-tokoh yang merasa dirinya sebagai para penjaga Taurat, seperti orang-orang Farisi, dan para penjaga Bait Suci, seperti orang-orang Saduki. Yesus berbenturan dengan para pemimpin agama itu, misalnya ketika Ia menyembuhkan orang yang sakit pada hari Sabat, menerima orang-orang yang tersingkirkan oleh masyarakatnya, serta orang-orang asing, seperti orang Samaria. Pada bagian ini kita ingin melihat bagaimana cara hidup Yesus sehari-hari, dan bagaimana Ia bisa menjadi teladan bagi kita semua, khususnya bagi kalian di masa remaja kalian. B. Yesus Peduli dengan Yang Menderita Markus 1: 40-45 Pada suatu hari ada seseorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Di masa kini orang tahu bahwa penyakit kusta tidak menular dengan mudah. Namun demikian, pada masa Yesus, orang menganggap penyakit kusta sebagai kutukan dari Allah. Penderita kusta harus menjauhkan diri dari orang banyak. Orang takut menyentuh penderita kusta, karena mereka akan ditulari penyakit itu. Orang kusta itu memohon kepada Tuhan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Lalu, apa yang terjadi? Apakah Tuhan Yesus mau menyembuhkan orang itu? Ayat 41 menggambarkan bagaimana perasaan Yesus melihat permohonan orang kusta itu. Di situ dikatakan, “Maka tergeraklah hati- Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Orang kusta itu pun langsung sembuh. Apa yang terjadi sesudah itu sungguh mengherankan. Tuhan Yesus melarang orang itu menceritakan kesembuhannya kepada siapapun. Ia hanya diperintahkan menghadap kepada imam untuk menunjukkan bahwa ia sudah sembuh, dan dengan demikian boleh diizinkan kembali hidup di tengah-tengah keluarganya. Yesus berkata, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 50 Kelas VIII SMP “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Markus 1:44 Mengapa Tuhan Yesus melarang orang itu menceriterakan pengalamannya disembuhkan oleh Tuhan? Dari kisah di atas, coba diskusikan, dua sifat apa yang kamu temukan tentang Tuhan Yesus? Bagaimanakah sikap kamu bila kamu berada dalam situasi yang sama, ketika seseorang yang ditolak orang lain, datang kepada kamu untuk minta bantuan? C. Yesus Dekat dengan Mereka yang Dilecehkan Yohanes 4: 5-30 Pada suatu hari Yesus pergi ke Sikhar, sebuah kota di Samaria. Ini adalah sebuah tindakan yang tidak lazim bagi orang Yahudi pada masa itu. Mereka tidak akan mau masuk ke daerah Samaria yang terletak di antara Yerusalem di selatan, dengan Galilea di sebelah utara. Orang Yahudi yang mau menempuh perjalanan seperti itu akan menghindari Samaria yang terletak di antaranya. Mereka akan lebih suka pergi ke Perea, lalu ke Dekapolis, baru masuk ke Galilea. lihat peta Di Sikhar, Yesus pergi ke sebuah sumur yang dinamai Sumur Yakub. Saat sedang kehausan, Yesus meminta minum dari perempuan Samaria yang menimba air di situ. Tapi, apa jawab perempuan itu? Coba kamu baca sendiri perikop bacaan itu, dan buatlah ringkasannya di bawah ini: Gambar 7.1 Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 51 Hal-hal apa yang menarik dari kisah bacaan di atas? a. Perempuan itu datang ke sumur itu pada pukul 12 siang, sementara perempuan lain biasanya datang pagi-pagi. Mengapa demikian? Boleh jadi perempuan itu enggan bertemu dengan perempuan-perempuan lain. b. Perempuan ini ternyata mempunyai sisi kehidupan yang kelam. Tidak seperti biasanya, perempuan ini ternyata mempunyai – atau pernah mempunyai – lima orang suami. Dan laki-laki yang sekarang hidup bersamanya, ternyata bukan suaminya Wah, ini gosip hangat ` c. Kalau perempuan-perempuan berkumpul di tempat umum seperti di sumur Yakub, biasanya mereka akan membawa dan menceritakan gosip-gosip terbaru yang pasti akan membuat orang lain ingin mendengarnya. Nah, kalau perempuan tadi datang pagi-pagi dan berjumpa dengan perempuan- perempuan lain yang berkumpul di sumur untuk mengambil air, bukan mustahil gosip tentang kehidupannya akan diceriterakan berulang-ulang dan membuat telinganya menjadi panas? Perempuan-perempuan lain pasti menyingkir bila melihat ia datang. d. Yesus mengetahui sisi kelam kehidupan perempuan itu, namun Ia tidak menghakiminya. Ia tidak menjauhkan diri dari perempuan itu. Sikap Yesus yang tidak menghakimi dan tetap membuka diri kepada perempuan yang tak dikenal ini menyebabkan perempuan itu bersuka-cita. Ia bahkan menjadi salah satu “penginjil” yang pertama, yang mengajak sanak keluarga dan teman- temannya untuk menemui Yesus. Siapakah di antara teman-teman kamu, atau orang-orang yang kamu kenal, biasanya dijauhi oleh teman-temannya? Apa alasannya? Mungkin karena warna kulit orang itu berbeda dengan warna kulit teman-temannya yang lain? Mungkin tubuhnya yang gemuk, atau malah sangat kurus? Mungkin karena sukunya? Atau ia memiliki perbedaan tertentu lainnya? Coba diskusikan, sikap apa yang kamu sendiri perlihatkan kepada orang itu Apa yang sering terjadi atas orang yang dijauhi atau diejek oleh lingkungannya? Dalam bahasa Inggris ada istilah yang digunakan untuk praktik mengejek orang lain yang membuat orang itu resah dan bahkan tertekan, yaitu bullying. Di banyak sekolah di negara maju, ada aturan yang melarang praktik bullying seperti ini, yang sanksinya sangat berat. Bacalah kasus di bawah ini: Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 52 Kelas VIII SMP Carlos, seorang murid SMA di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat, membunuh dirinya sendiri setelah ia mengalami bullying dari teman- temannya. Carlos terlibat dalam program Pemuda dan Pemerintahan, dan ia berusaha mendesak agar pemerintah memberlakukan UU anti bullying yang lebih keras, namun ia sendiri malah mengalami bullying. Carlos sudah di-bully sejak ia berumur 8 tahun. Sekali ia mempunyai kotak makan siang dengan gambar wajah tersenyum, dan teman-temannya menganggap itu sangat lucu, sehingga mereka malah mengejek dan mempermainkannya. “Mereka mengambil kotak makan itu di bus sekolah, lalu melemparkannya ke lantai bus dan memecahkannya,” kata Jacqueline Vigil, ibunya. Carlos sendiri baru pindah ke sekolah itu setahun sebelumnya, dari SMA Las Lunas, karena di sana ia pun mengalmai bullying. Ia di-bully karena berat badannya, jerawatnya, bahkan kacamatanya. “Kata-kata dapat sungguh-sungguh melukai seseorang dan saya pikir Carlos… ia tidak tahan lagi,” kata Patricia Valles, salah seorang temannya. Karena itulah Carlos lalu memutuskan untuk mengambil nyawanya sendiri pada padi hari 12 Juli 2012. Setiap orang membutuhkan teman, sahabat, dan orang-orang yang mau menerimanya, betapapun juga keadaannya. Masalahnya, seringkali orang tidak menyadari hal itu, dan merasa lucu kalau bisa mengejek temannya, menyebutnya dengan nama-nama julukan yang dianggapnya lucu, namun malah menyakitkan bagi korbannya. Yesus menolak melakukan hal yang sama seperti yang mungkin dilakukan oleh banyak perempuan lain yang tinggal di Sikhar, dekat sumur Yakub itu. Yesus mestinya tahu bagaimana kacaunya kehidupan perempuan itu, namun demikian Ia tetap mendekati perempuan itu, dan menjalin persahabatan. Dengan cara itulah Ia mengubah kehidupan perempuan itu. Diskusi 1. Pernahkah kamu melakukan bullying kepada orang lain? Kalau ya, siapakah orang itu? Apakah alasannya? Seringkali mungkin kamu sendiri tidak tahu apa alasannya, bukan? 2. Sebaliknya, pernahkah kamu mengalami bullying dari orang lain? Kalau ya, seperti apakah itu? Pernahkah terpikir oleh kamu bagaimana penolakan atau bullying itu seperti lingkaran yang tidak putus-putusnya? Pengalaman di-bully menyebabkan si korban ingin mencari korban lainnya, dan seterusnya. 3. Diskusikan bagaimana program-program seperti Ospek Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, atau MOS Masa Orientasi Siswa seringkali dijadikan kesempatan untuk melakukan bullying Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 53 D. Yesus Membenci Ketidakadilan Matius 21:12-13 Pada hari Paskah, Yesus pergi ke Bait Suci di Yerusalem. Ia sangat terkejut karena di sana Ia menyaksikan pemandangan yang sungguh tidak layak bagi sebuah Bait Suci. Ia melihat ada banyak pedagang binatang kurban dan penukar uang di sana. Ia menjadi marah. Apa sebabnya? Jangan membaca pelajaran ini lebih lanjut, melainkan cobalah diskusikan alasannya dengan temanmu sebangku Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan pembahasan ini. Apakah Yesus marah kalau orang berjualan? Apakah Yesus marah karena Bait Suci dijadikan tempat berjualan? Bukan itu masalahnya Masalahnya, orang pergi ke Bait Suci di sekitar masa Paskah untuk membawa kurban Paskah mereka. Banyak dari mereka datang dari tempat yang jauh-jauh, karena sebagai orang Yahudi mereka wajib ke Bait Suci setiap tahunnya untuk mempersembahkan kurban. Nah, apakah mereka akan membawa-bawa sapi, lembu, kambing, dan burung merpati dari jauh-jauh untuk dijadikan kurban Paskah? Sudah tentu hal itu sangat merepotkan, bukan? Selain itu, ternak yang akan dijadikan kurban harus sempurna, tidak bercacat. Bila ada ternak yang mengalami cacat dalam perjalanan, tentu usaha membawanya menjadi sia-sia. Untunglah, pihak Bait Suci berbaik hati. Mereka menyediakan para pedagang dengan berbagai jenis hewannya masing-masing, sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Namun, sudah tentu harganya jadi mahal. Itulah masalahnya. Selain itu, ada pula praktik memberikan persembahan di Bait Suci. Karena tanah Bait Suci itu kudus, maka uang Romawi yang berlaku di seluruh tanah jajahan pemerintah Roma, tidak berlaku di Bait Suci. Mereka harus menggunakan uang yang khusus dibuat untuk Bait Suci. Nah, para penukar uang itu akan mengenakan nilai tukar yang mahal untuk mereka yang datang untuk beribadah di Bait Suci. Hal-hal inilah yang membuat Yesus marah. Yesus murka menyaksikan bagaimana para peziarah dan orang-orang yang ingin membawa kurban diperas habis-habisan. Karena itulah, Tuhan Yesus menjadi marah dan berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Matius 21:13 Diskusi 1. Amati keadaan di sekitar kamu. Hal-hal apakah yang menurut kamu dapat dianggap sebagai ketidakadilan? Apa yang kira-kira akan membuat Tuhan Yesus menjadi marah? Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 54 Kelas VIII SMP 2. Carilah kliping berita di suratkabar atau majalah yang menurut kamu menggambarkan praktik ketidakadilan dalam hidup sehari-hari 3. Praktik ketidakadilan seperti apakah yang menurut kamu harus diubah? Menurut kamu, apakah kira-kira yang akan Tuhan Yesus perbuat bila melihat praktik ketidakadilan tersebut? Diskusikan hal-hal di atas dengan teman kamu. Buatlah kelompok-kelompok diskusi dengan teman-teman sekelas atau sekelompok, Tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. E. Yesus Membenci Kemunaikan Matius 7:3-5 Salah satu kelompok yang penting di masa Yesus adalah kaum Farisi, yang meyakini bahwa ketaatan kepada peraturan-peraturan keagamaan sangatlah penting. Banyak orang Yahudi pada waktu itu yang yakin benar bahwa ketidaktaatan dan pelanggaran- pelanggaran Taurat telah menyebabkan nenek moyang mereka dibuang ke Babel oleh Allah. Karena itulah mereka berusaha taat kepada Taurat. Orang-orang Farisi malah suka mengamat-amati orang-orang yang melanggar hukum Taurat untuk menegur mereka. Kepada orang-orang inilah, Tuhan Yesus berkata, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munaik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Matius 7:3-5 Selain itu, orang-orang Farisi ini tampaknya suka sekali menonjol-nonjolkan diri mereka sebagai orang-orang yang saleh. Karena itu, mereka suka berdoa di tikungan-tikungan jalan supaya orang memuji kesalehan mereka. Selain itu, mereka juga suka sekali memamerkan kepada orang lain bahwa mereka sedang berpuasa. Mengapa? Sekali lagi, supaya orang memuji kesalehan mereka. Karena itulah Tuhan Yesus berkata, “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munaik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang” …. “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munaik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.” Matius 6:5; 16 Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 55 Yesus membenci kemunaikan, karena orang munaik biasanya suka menghakimi orang lain yang dianggapnya tidak cukup saleh seperti mereka. Selain itu, orang munaik biasanya tidak melakukan apa yang mereka tuntut supaya orang lain lakukan. Dengan kata lain, di satu pihak mereka tampil saleh, di pihak lain mereka ternyata busuk. Tuhan Yesus menyamakan mereka dengan kuburan. Ia berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang- orang munaik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.” Matius 23:27 Diskusi Bahaslah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan teman-teman kamu Lalu laporkanlah hasilnya kepada teman sekelas. 1. Kemunaikan apakah yang sering kamu temukan dalam hidup sehari-hari? 2. Munaik berarti suka menilai orang lain dan menganggap orang lain tidak sebaik dirinya. Pernahkah kamu bersikap seperti itu terhadap orang lain? 3. Menurut kata-kata kamu, apakah ucapan Yesus ini, “…keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” juga berlaku bagi kamu? Kalau tidak, mengapa? 4. Pelajaran penting apa yang kamu peroleh dari bagian ini untuk dirimu sendiri? F. Yesus Berdoa kepada Bapa-Nya Lukas 22:39-43 Kita sudah cukup banyak membahas sifat-sifat positif Yesus yang dapat kita teladani dan jadikan bagian dari kehidupan kita. Barangkali masih ada satu pertanyaan yang penting direnungkan: dari mana Tuhan Yesus memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan hidup seperti itu – hidup berprinsip dan rela berbagi dengan orang lain? Jawabannya kita temukan dalam bagian ini. Dalam Markus 1:35 dikatakan: Pagi- pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tuhan Yesus selalu menyisihkan waktu untuk berdoa kepada Bapa-Nya di surga. Menjelang kematian-Nya, ketika Tuhan Yesus bahwa Ia akan menghadapi sebuah perjuangan yang mahaberat, Ia pun kembali berdoa kepada Bapa-Nya di surga Lukas 22:39-43. Dalam ay. 43 Lukas memberikan catatan yang menarik, “Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya” Lukas 22:43. BerdoaMenyanyi Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 56 Kelas VIII SMP BerdoaMenyanyi A. Pengantar Ada pepatah yang mengatakan bahwa doa adalah nafas hidup orang beriman. Doa sebagai nafas hidup artinya doa merupakan kebutuhan bagi orang beriman, tanpa doa manusia akan binasa. Ibadah, doa dan membaca Alkitab adalah tiga hal yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Oleh karena itu pembahasan mengenainya dirangkai menjadi satu. Ada orang yang masih mementingkan berapa kali berdoa setiap hari, namun berdoa bukanlah terutama menyangkut banyaknya atau kuantitas, melainkan motivasi kita berdoa. Dalam pembahasan mengenai iman dan pengharapan kamu belajar mengenai pentingnya memelihara serta membangun iman dan pengharapan sebagai murid Yesus Kristus. Ibadah, doa dan membaca Alkitab merupakan bagian dari upaya orang Kristen untuk memelihara iman dan pengharapan pada Tuhan Allah yang telah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. Meskipun dalam pembahasan di kelas sebelumnya ataupun pada jenjang SD sudah ada pembahasan mengenai apa makna ibadah, doa dan membaca Alkitab, namun dalam pelajaran ini penting untuk ditegaskan kembali mengenai makna ibadah, berdoa dan membaca Alkitab. Ada juga pemahaman bahwa ibadah tidak hanya bersifat formal namun ibadah juga mencakup seluruh sikap hidup manusia. Nabi Amos menulis bahwa Tuhan menolak ibadah orang Israel jika mereka taat beribadah namun tingkah-laku mereka amat buruk. Kitab Amos menulis: “Aku membenci, Aku menghinakan perayaan ibadah mu dan Aku tidak senang terhadap perkumpulan rayamu, sungguh apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban sajianmu, Aku tidak suka dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkan dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” Amos 5:21-24. Setia Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab Bahan Alkitab: Efesus 6:18; Roma 12:12; Gambar 8.1 Anak SMP membaca Alkitab Bab VIII Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 57 Jadi, ibadah bisa berarti ibadah formal ketika kamu menyembah Tuhan dalam sebuah liturgi baik di gereja, ibadah pribadi maupun dalam perkumpulan ibadah lainnya. Namun ibadah juga mencakup seluruh sikap hidup manusia. Keduanya sama penting, baik ibadah formal maupun sikap hidup. Dalam pembahasan ini, kamu dibimbing untuk memahami apa makna ibadah formal. B. Makna Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab Seberapa sering orang Kristen berdoa dan membaca Alkitab? Jemaat Kristen pertama memiliki kehidupan ibadah yang luar biasa, Kitab Kisah Para Rasul 2:41-42 menulis tentang cara hidup mereka. Petrus yang berkhotbah pada hari Pentakosta telah menyebabkan banyak orang bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Tidak hanya beribadah, berdoa dan membaca Alkitab, tapi mereka juga saling menolong tanpa pamrih terutama bagi mereka yang berkekurangan. Kehidupan ibadah mereka bukan hanya diwujudkan melalui ibadah formal, namun juga melalui praktik kehidupan. Yesus Kristus telah memberikan contoh mengenai pentingnya ibadah, berdoa dan membaca Alkitab Markus 1:35; 6:46; Lukas 5:16; 6:12; 22:41 dan 42. Amatlah penting bagi orang Kristen untuk memelihara iman dan pengharapannya dan salah satu cara penting dalam memelihara iman adalah melalui ketekunan dalam beribadah, berdoa dan membaca Alkitab. Ibadah adalah kegiatan ritual yang dilakukan dalam rangka menyembah Tuhan, bersekutu bersama saudara-saudara seiman, melayani Tuhan dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan bagi manusia. Adapun berdoa adalah cara manusia berkomunikasi dengan Allah yang diimani. Mengenai doa, Yesus Kristus mengajarakan doa Bapa Kami yang isinya menyangkut seluruh aspek hidup manusia. Pernahkah kamu merenungkan isi doa Bapa kami? Untaian kata-kata dalam doa tersebut sarat oleh makna. Melalui doa Bapa kami Yesus mengajarkan orang beriman untuk berkomunikasi dengan Allah dalam kejujuran dan ketulusan hati. Menurut Van Niftrik dan Boland, orang percaya berdoa untuk mengucap syukur karena telah dimerdekakan dari dosa, berdoa juga berarti merendahkan diri di hadapan Allah, sujud menyembah kepada-Nya. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 58 Kelas VIII SMP C. Memahami Doa Bapa Kami Bagi diri dalam kelompok dan pelajari doa Bapa Kami, diskusikan mengenai isi doa itu. Apa saja yang tercakup di dalam doa itu. Misalnya, dimulai dengan pujian kepada Allah dan pengakuan terhadap Allah sebagai Raja yang bertakhta di surga dan seterusnya. Presentasikan hasil diskusi kelompok. Langkah berikutnya, lakukan tugas individu menyusun doa pada Allah supaya dalam masa remaja kamu dibimbing untuk memiliki hidup yang baik dan berkenan kepada-Nya serta dapat melakukan tugas kamu di sekolah dan di rumah. Kumpulkan tugas kamu untuk dinilai oleh guru. D. Pentingnya Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab bagi Remaja SMP Di zaman sekarang ada begitu banyak alat permainan elektronik dan warung internet yang menyediakan sarana bagi anak-anak, remaja maupun kaum muda untuk bermain. Hampir sebagian besar orang menghabiskan waktu di tempat kerja, di warnet maupun “play station”. Anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu di tempat-tempat tersebut ataupun di mall ketimbang mengikuti kegiatan gerejawi. Akibatnya, kehadiran remaja dalam ibadah tidak signiican dibandingkan dengan kehadiran di warnet atau “play station” padahal beribadah, berdoa dan membaca Alkitab amat penting untuk memperkuat iman. Ada beberapa alasan mengapa orang kristen setia beribadah kepada Allah, setia berdoa dan membaca Alkitab. Pertama, dalam ibadah, berdoa dan membaca Alkitab orang beriman mewujudkan iman dan percayanya kepada Allah. Bahwa Allah yang telah terlebih dahulu datang kepada manusia, Allah menyapa, mencari serta menyelamatkan manusia. Allah setia pada janji-Nya, maka orang berimanpun harus menunjukkan kesetiaan kepada-Nya, antara lain melalui ibadah. Orang yang setia berkenan kepada-Nya Amsal 12:22. Kedua, kesetiaan beribadah, berdoa dan membaca Alkitab menghasilkan pencerahan hidup. Ibadah membawa makna perubahan dalam diri orang percaya. Ada seorang pakar sosiologi agama, Durkheim yang meneliti mengenai agama dan masyarakat. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa ada kaitan antara kebersamaan dalam ibadah dengan eratnya kebersamaan dalam kelompok masyarakat beragama. Ketika menjalankan liturgi penyembahan, nyanyian-nyanyian dan penyembahan mempersatukan orang dalam satu perasaan kebersamaan. Sumber: https:sangsabda.wordpress.com Gambar 8.2 Berlutut dan berdoa kepada Bapa Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 59 Ketiga, melalui ibadah, orang beriman mengekspresikan wujud syukurnya kepada Allah yang diimani. Keempat, kesetiaan beribadah membuat sikap sosial kamu semakin bertumbuh. Dalam ibadah kamu bertemu dengan berbagai orang dari berbagai latar berlakang, semua melebur dalam doa, pujian dan persembahan. Kelima, memupuk persekutuan sebagai sesama saudara seiman Ibadah, berdoa dan membaca Alkitab membuat kamu membangun hubungan yang akrab dengan Allah, bertemu dengan-Nya dan berkomunikasi dengan akrab. E. Presentasi Hasil Observasi Mengenai Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab di kalangan Remaja SMP Presentasikan hasil observasi mengenai apakah remaja SMP beribadah, berdoa dan membaca Alkitab secara teratur? Apakah ada halangan atau tantangan dalam mewujudkan kesetiaan dalam beribadah, berdoa dan membaca Alkitab? Apa pandangan remaja mengenai kesetiaan beribadah, berdoa dan membaca Alkitab, yaitu apakah merupakan kebutuhan bagi remaja Kristen? F. Sikap yang Baik dan Benar dalam Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab Jika kamu bertemu dengan kepala sekolah di ruangannya, kamu pasti bersikap sopan bukan? Apalagi jika kamu akan bertemu dengan Tuhan Allah yang kamu imani, tentu ada tata cara. Banyak orang kurang memperhatikan sikap dalam ibadah dan berdoa, masih ada orang yang datang ke pertemuan raya dan ibadah seolah-olah sedang menuju ke tempat rekreasi. Memang ada gereja-gereja tertentu yang melakukan liturgi ibadah menggunakan band dan musik juga bertepuk tangan. Dalam Kitab Mazmur pun ditulis bahwa kita memuji Tuhan dengan alat musik gambus, kecapi, rebana dan lain-lain. Kegembiraan dalam beribadah hendaknya tidak mengurangi suasana ibadah sebagai penyembahan terhadap Allah yang diimani. Sikap dan cara berpakaian haruslah menunjukkan rasa hormat dan takjub kita terhadap Tuhan Allah yang maha kudus. Ketika Musa bertemu dengan Allah di hutan belukar di Midian, Allah meminta Musa untuk menanggalkan kasutnya alas kaki karena tempat yang dipijaknya itu kudus. Yesus juga mengajarkan sikap yang baik dan benar dalam berdoa, dalam Injil Lukas 5:6-8 Yesus menuntun orang percaya untuk bersikap benar dalam berdoa. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munaik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadah dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu:sesungguhnya mereka sudah mendapat. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 60 Kelas VIII SMP tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu di tempat yang tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu sperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Yesus mengkritik orang-orang yang berdoa dalam sikap yang tidak benar sebagaimana tertulis dalam Injil Lukas 5:6-8. Setelah membaca bagian ini, sebaiknya kamu mengoreksi sikapmu dalam beribadah dan bedoa, apakah kamu telah menujukkan sikap sebagaimana tertulis dalam Injil Lukas? Ada juga orang yang mengatakan, tidak perlu pergi ke gereja, cukup dengan mendengarkan khotbah melalui radio, atau menonton televisi. Setujukah kamu dengan pendapat tersebut? Pada subbab D kamu telah pelajari mengenai makna ibadah dan mengapa orang beriman perlu beribadah, didalamnya termasuk kebersamaan dengan sesama saudara seiman. Beribadah dalam persekutuan mempunyai dampak positif, yaitu membangun kebersamaan dan persekutuan, doa dan pujian yang dilakukan secara bersama-sama itu menyenangkan hati Allah. Yesus Kristus datang dan ia membentuk persekutuan orang percaya, ajaran-ajaran- Nya disampaikan dalam persekutuan umat, Ia mengajar di Bait Allah, Ia mengajar banyak orang dalam kelompok-kelompok. Jadi, kehadiran kamu di gereja dan persekutuan remaja amat penting dalam rangka memupuk persekutuan dan kamu juga dapat belajar dari pengalaman iman orang lain dalam persekutuan. G. Apakah Semua Doa Dijawab Sesuai dengan Permintaan? Dalam Injil Matius 6:8 Yesus mengatakan “karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan”. Kalimat ini memiliki makna yang dalam, bahwa Allah lebih mengetahui apa yang kita perlukan. Doa dan permohonan kamu akan dijawab sesuai dengan kasih dan keadilan Allah karena Ia lebih tahu apa yang kamu perlukan. Dalam Injil Matius 21:22 tertulis: “dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”. Doa kamu akan dijawab, kamu akan menerima jawaban atas doa-doa kamu, namun jawaban itu diberikan berdasarkan pertimbangan Allah. Banyak orang kecewa karena merasa doanya tidak dikabulkan sama persis seperti apa yang diminta. Allah bukanlah “super market” tempat kamu memesan barang dan membelinya sesuai dengan apa yang kamu inginkan, Allah adalah Bapa yang Pengasih dan Ia lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh anak-anak-Nya. Dengan demikian, janganlah berhenti berdoa ketika apa yang kamu minta belum dijawab ataupun hal lain yang kamu peroleh. Terkadang, manusia mengalami masalah atau kesusahan dan melalui berbagai peristiwa kehidupan, orang percaya mengalami ujian iman, yaitu apakah mereka akan tetap setia mengikuti Tuhan Allah, setia beribadah, berdoa dan Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 61 membaca Alkitab ataukah berhenti melakukannya karena kecewa. Ada berbagai bentuk ujian iman bagi anak remaja seperti kamu. Antara lain, godaan untuk nyontek, bolos, terpikat pada obat terlarang, rokok, gambar porno di internet dan media sosial lainnya. Menghadapi semuanya itu, apakah kamu dapat tahan uji? Setia beribadah, berdoa dan membaca Alkitab akan memperkuat kamu dalam menghadapi berbagai ujian iman. H. Diskusi Lakukan diskusi dalam kelompok berkaitan dengan Ibadah, berdoa dan membaca Alkitab. Apakah keluarga kamu melakukan doa bersama? Jika ya, apakah dilakukan pada setiap hari ataukah setiap minggu selain pergi ke gereja dan ibadah lainnya. Jika tidak melakukan ibadah bersama, apa alasannya? Apakah kamu secara pribadi melakukan saat teduh ataupun berdoa dan membaca Alkitab? Apakah ada dampak dari kesetiaan kamu beribadah, berdoa dan membaca Alkitab? Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dan dinilai oleh guru. Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi, kamu dan teman-teman dapat merencanakan ibadah bersama ataupun membentuk kelompok penelaahan Alkitab sebagai sarana untuk berbagi dalam iman. I. Janji Untuk Setia Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab Membuat janji bersama untuk setia beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab. Janji dapat berupa slogan, doa maupun puisi dan bentuk aktivitas lainnya yang bertujuan agar kamu dan teman-teman mu setia dalam beribadah, berdoa dan membaca Alkitab. J. Rangkuman Ibadah, berdoa, dan membaca Alkitab merupakan napas hidup orang beriman. Sebagai napas hidup, tiga hal itu merupakan penopang utama bagi kehidupan orang beriman. Ada banyak alasan yang menghalangi remaja untuk setia beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab, namun dari dalam diri sendiri haruslah lahir kesadaran untuk menjadikan ibadah, doa dan membaca Alkitab sebagai nafas hidup. Dengan demikian, iman kamu semakin bertumbuh dalam ketaatan kepada Allah di dalam Yesus Kristus. BerdoaMenyanyi Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 62 Kelas VIII SMP BerdoaMenyanyi A. Pengantar Pada Bab 6 kita sudah belajar tentang para martir yang mau setia kepada Tuhan sampai akhirnya mereka meninggal karena mempertahankan kesetiaan itu. Kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti; sebaliknya, mereka begitu mencintai Yesus yang sudah terlebih dulu mengasihi sehingga kehilangan nyawa menjadi harga yang harus dibayar. Pada saat ini, mungkin kamu tidak terpikir untuk menjadi seorang martir. Namun, dari pengalaman belajar tentang Allah dan cinta kasih-Nya yang terwujud melalui pengorbanan, harusnya kamu mulai berpikir tentang Kristus yang begitu berharganya. Apakah kamu merasa bangga menjadi pengikut Kristus? Bila kamu tidak merasa begitu, mudah-mudahan melalui pelajaran kali ini, kamu menjadi lebih mengerti dan karena itu menjadi bangga bahwa kamu adalah pengikut Kristus. B. Kristus sebagai Pemimpin yang Layak Diikuti Apa artinya menjadi pengikut seorang pemimpin? Artinya, apa yang dikatakan pemimpin menjadi suatu pegangan yang harus diikuti. Mengapa demikian? Karena pemimpin memiliki pengetahuan lebih dari pengikutnya tentang apa yang mau dicapai dan bagaimana mencapainya. Bila seseorang tahu apa yang ia ingin capai dan bagaimana mencapainya, mungkin ia tidak lagi memerlukan pemimpin. Jadi, seorang pemimpin diperlukan dalam situasi dimana orang tidak tahu apa yang ia perlu peroleh dan bagaimana ia memperoleh hal itu. Semasa hidupnya di dunia, Tuhan Yesus adalah seorang pemimpin. Kemana pun ia pergi, banyak orang mengikuti-Nya. Pertama-tama, banyak orang sakit yang ingin disembuhkan oleh kuasa ajaib-Nya. “Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.” Matius 4: 24-25. Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan bagaimana seharusnya menjalani hidup agar mendapatkan makna terbaik. Bila kita membaca Matius 5-7, seluruh pasal ini penuh berisi petunjuk dan pesan yang Tuhan Yesus sampaikan melalui khotbah kepada para pendengar-Nya. Perlu kita pahami bahwa pada zaman itu, Hidup Berkelimpahan Bacaan Alkitab: Mazmur 37: 23; 1 Korintus 15: 54 – 58 Bab IX Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 63 bangsa Israel belum memiliki kitab Taurat dan kitab para nabi dalam bentuk yang mudah dibaca apalagi dipahami. Jadi, apa yang Tuhan Yesus sampaikan dalam khotbah-Nya itu merupakan penjelasan yang membuka mata mereka tentang apa yang sebetulnya Allah ingin agar mereka lakukan dalam hidup sehari-hari. Contohnya? Coba perhatikan Matius 6: 6 - 8 tentang bagaimana seharusnya sikap kita dalam berdoa. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” Dari pesan Tuhan Yesus ini, kita pelajari sedikitnya tiga hal. 1. Menaikkan doa bukanlah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, melainkan untuk membina hubungan pribadi dengan Allah. 2. Isi doa kita adalah percakapan yang keluar dari hati kita, apa adanya, tidak perlu panjang lebar. 3. Walau pun Allah Bapa mengetahui apa isi hati kita sebelum kita mengucapkan- nya, namun Ia tetap menunggu sampai kita memintanya, yang berarti bahwa kita menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah Sang Pemurah. Bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh hidup sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, mendengarkan khotbah Tuhan Yesus ini sungguh merupakan suatu kesempatan indah untuk mendapatkan pegangan, apa yang harus dilakukan. Tidak heran bila Tuhan Yesus memiliki banyak pengikut; kemana pun Ia pergi, selalu ada kumpulan orang yang mengikuti-Nya, yang menunjukkan keingintahuan mereka terhadap apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai umat Allah. Namun, Barna 2001 menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah sekadar mengikuti Kristus kemana pun Ia pergi, melainkan mengikuti melalui sikap hidup dan gaya hidup kita. Artinya, melalui apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan, apa yang kita lakukan, atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia, yang sejati. Ini didasari oleh komitmen seumur hidup untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan. Contohnya, ketika teman-teman sekelas menyontek saat ujian, kita memilih untuk tidak menyontek, karena kita memilih untuk bersikap jujur dan bukan menipu. Bagaimana kita bisa menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh? Kita bisa temukan ini di Lukas 14: 25 - 27. “Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudarasaudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 64 Kelas VIII SMP 64 ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Yesus atau Kristus. Ketaatan kita kepada Yesus haruslah mengatasi segala ketaatan lainnya yang kita miliki. Berapa harga yang harus dibayar untuk menjadi pengikut Kristus? Ketika dihadapkan pada pilihan, pilihan yang selalu harus kita ambil adalah ketaatan kepada-Nya. Hukum yang kita terima dari ajaran Tuhan Yesus adalah tentang mengasihi. Hukum yang pertama harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. Matius 22: 37. Apakah kita sungguh- sungguh mengasihi-Nya? Di atas segalanya yang ditawarkan dunia? Setelah itu, kita harus mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Matius 22: 39. Kecenderungan manusia adalah mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Tetapi hukum yang diajarkan Tuhan Yesus ini justru mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bila ini dipraktikkan oleh semua orang di dunia ini, tentu kita akan mengalami hidup dalam damai sejahtera-Nya, tidak ada lagi perkelahian, pertikaian, atau perang. Sayangnya, tidak semua umat manusia memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan yang menginginkan kebaikan umat yang dikasihi-Nya. Apa yang kita peroleh dengan mengikut Kristus? Pertama, bahwa di dalam Kristus ada jaminan keselamatan. Yohanes 3: 17 menyatakan “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Keselamatan ini kita peroleh bila kita mau mengakui bahwa Kristus lah Juru Selamat kita. Di dalam Kristus, kita mendapatkan jaminan keselamatan bahwa hidup kita setelah berakhir di dunia ternyata berlanjut di surga, dan bukan di api penghukuman. Darimana kita tahu tentang hal ini? Di Yohanes 14: 2-3 Yesus mengatakan begini: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Indah sekali, bukan, janji Tuhan Yesus ini? Coba bandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Yesus. Mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai apa yang akan terjadi saat mereka mengalami kematian. Kedua, dengan percaya kepada Kristus, kita juga menerima hidup yang berkelimpahan. Yohanes 10: 10 menyatakan ucapan Tuhan Yesus: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Sungguh benar, hidup di dalam Tuhan adalah hidup yang penuh kelimpahan. Mengapa demikian? Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui irman-Nya seperti yang kita baca di dalam Alkitab, apa yang harus kita lakukan. Melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan persekutuan dengan sesama, kita akan mendapatkan kekuatan untuk menjalani hidup ini dengan kelimpahan yang sudah dikaruniakan-Nya. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 65 Yeremia 2: 13 menyatakan “Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.” Apakah kamu jeli memperhatikan perbedaan antara sumber air dengan kolam buatan manusia, yang bisa bocor sehingga tidak dapat menahan air? Mana yang mau kamu pilih? Sumber air yang tiada hentinya menghasilkan air atau membuat sendiri kolam yang menampung air? Pernyataan ini ditujukan kepada bangsa Israel dan merupakan pernyataan yang sangat tepat tentang bagaimana hidup di luar Kristus. Ketika kita menggali dari janji dan kuasa Tuhan, yang adalah sumber air yang tiada putusnya mengalirkan berkat bagi kehidupan, kita menemukan kekuatan yang tiada habisnya. Namun, ketika kita menggali dari sumber kita sendiri, tentu ada batasnya. Inilah rahasia hidup berkelimpahan. Banyak orang hanya mencari Tuhan karena ingin mendapatkan berkat jasmani saja. Tapi, janji Tuhan tidak terbatas untuk hal-hal jasmani, melainkan untuk hal-hal yang menjadikan kualitas kehidupan kita sungguh baik. Tidak perlu kuatir karena Tuhan selalu beserta kita melewati berbagai peristiwa yang paling mengerikan sekali pun. Satu hal lain yang juga penting kita perhatikan adalah, suatu sumber air akan menjadi berkat bila tidak disumbat alirannya. Sebaliknya, bila aliran air itu disumbat, semakin lama air akan semakin keruh. Karena itu, jadilah saluran berkat bagi orang lain agar berkat Tuhan terus mengalir dalam hidup kita. Harus diakui bahwa tawaran yang diberikan dunia ini menarik. Coba kamu perhatikan iklan-iklan yang ada di media massa atau yang dipasang di pinggir-pinggir jalan. “Kenikmatan kopi yang asli hanya diperoleh dari ....” . “Kini saatnya Anda berlibur bersama keluarga ke ......” Iklan ini mengarahkan kita untuk melakukan hal yang belum tentu sungguh-sungguh kita perlukan. Ketika kita memikirkan hal-hal yang ditawarkan dunia, yang tiada habisnya, prioritas hidup kita beralih, kepada hal-hal duniawi yang tidak kekal artinya, yang akan binasa, padahal bukan ini yang Tuhan inginkan. Tentu Iblis bisa menggunakan banyak cara untuk membuat perhatian dan hati serta pikiran kita beralih dari Tuhan. Karena itu, hendaknya kita bijak dalam mewaspadai apa saja hal-hal yang membuat perhatian kita beralih dari Tuhan. Nabi Hosea pernah menyampaikan irman Tuhan kepada bangsa Israel, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” Hosea 4:6 Ayat ini mengingatkan kita, yaitu umat Tuhan pada masa kini, bahwa hidup tanpa pengetahuan akan Allah malah membuat kita kehilangan arah, sampai akhirnya Tuhan sendiri yang melupakan kita. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 66 Kelas VIII SMP 66 Jadi, rahasia hidup berkelimpahan adalah bila kita mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, menjalankan perintah-perintah-Nya, tahu apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan janji-janji-Nya, dan kita mendapatkan kekuatan bahkan kuasa-Nya. Bila kita meluangkan waktu untuk membaca irman Tuhan mulai dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu, kita akan menemukan banyak sekali ayat yang menjelaskan siapa Tuhan, apa saja sifat-sifat Allah dan mengapa Allah begitu mengasihi umat-Nya, apa janji-janji yang Allah miliki untuk kita selaku anak-Nya. Alkitab bukan hanya menjelaskan tentang hubungan kita dengan Allah, melainkan juga tentang hubungan kita dengan sesama manusia. Selain hukum kedua yang disampaikan Yesus di dalam Matius 22: 39 seperti yang kita baca di atas, kita juga dapat membaca penjelasan lebih rinci tentang bagaimana mengatur hubungan dengan sesama kita. Kini, setelah kita mengetahui bagaimana hidup berkelimpahan di dalam Tuhan dapat kita peroleh, apakah kita masih memilih untuk hidup di luar Dia? Semoga tidak demikian. C. Menyanyi dari Kidung Jemaat Nomor 263 Yang T’lah Menang Yang t’lah menang disambut di Firdaus dan makan buah pohon Alhayat Tak lagi ingat duka atau maut; Kristus yang hidup Tuhannya tetap Ia alami nikmat sorgawi dan merasai kasih kekal, dan merasai kasih kekal. Yang t’lah menang kelak mendapat juga roti sorgawi, jadi pangannya; Kesaksiannya tak pernah terlupa dan nama baru diterimanya, Yang diukirkan di atas intan tanda jaminan Sang Penebus tanda jaminan Sang Penebus. Yang t’lah menang tak akan mengalami maut kedua di gelap ngeri, Tapi melihat Bapa Mahakasih, ikut berhaleluya tak henti. Habis bertahan di perjuangan ia bawakan korban syukur, ia bawakan korban syukur. Yang t’lah menang, namanya ‘kan tertulis di kitab kehidupan yang baka; Ia pun tampil dalam jubah putih mengaku:”Kau Tuhanku s’lamanya” Dan dari Dia ia terima tajuk mulia s’lamat kudus, tajuk mulia s’lamat kudus. Pelajarilah lagu ini. Apa yang ingin disampaikan melalui kata-kata dalam lagu ini? Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 67 D. Mengamati sikap hidup orang lain Tanyakan kepada dua orang temanmu, apa yang terutama dalam hidup ini: memuliakan Tuhan atau mendapatkan nilai baik? Tanya juga alasan mengapa mereka memilih hal tersebut. Menurutmu, apakah pilihan temanmu itu tepat? Mengapa demikian? Apa saja kesulitan yang remaja seusiamu miliki untuk mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu boleh minta pendapat dari teman-temanmu, baik yang ada di lingkungan gereja, rumah, maupun sekolah. Tuliskan hasil temuanmu itu di bawah ini. E. Memeriksa diri sendiri Pikirkan tentang suatu kebiasaan atau hobi yang mungkin kamu senang lakukan, tapi ternyata setelah kamu pikirkan ulang, belum tentu melakukan hal itu menyenangkan hati Tuhan. Apakah kamu rela meninggalkan kebiasaan atau hobi itu sebagai syarat untuk mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh? F. Mengenali janji Allah Bacalah Mazmur 31 – 40, dan temukan sedikitnya tiga janji yang Allah berikan kepada orang yang mau taat kepada-Nya. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 68 Kelas VIII SMP 68 G. Rangkuman Di dalam Tuhan, kita dapat mengalami hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan bukan hanya dari aspek material, tapi juga spiritual. Kunci dari hidup berkelimpahan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji-Nya, dan mengalami kuasa-Nya. Doa penutup: Allah Bapa kami, kami datang untuk mengakui keterbatasan kami dalam melihat dan mengenali kuasa-Mu yang begitu ajaib. Ternyata Putra Tunggal-Mu sungguh menjadi Juru Selamat kami yang memelihara kami, menyelamatkan kami, bahkan menyediakan tempat bagi kami di surga baka. Ajarkanlah kami, Bapa, untuk selalu setia pada-Mu, dan sungguh-sungguh taat pada apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kami sehingga hidup kami menjadi hidup yang berkelimpahan di dalam- Mu. Dalam nama Tuhan kami Yesus Kristus kami naikkan doa ini. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 69 BerdoaMenyanyi A. Pengantar Bersyukur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berterima kasih; mengucapkan syukur kepada Allah. Bersyukur adalah salah satu hal yang harus terus dilakukan selaku anak-anak-Nya. Namun demikian, ternyata tidak mudah untuk bersyukur. Sebagian orang merasakan sulit untuk bersyukur, terutama ketika menghadapi hal-hal yang tidak diharapkan, hal-hal yang membawa kepedihan atau amarah. Dalam pelajaran ini dan pelajaran 11, 12, serta 13, kita akan mengupas lebih dalam, mengapa kita harus bersyukur. Bila kita sudah memahami alasan mengapa harus bersyukur, diharapkan kita juga lebih sering mengucap syukur bahkan menjadikan bersyukur sebagai sikap hidup kita yang diwujudkan dalam keseharian. B. Belajar Bersyukur Ada seorang ibu bernama Liu Ximei. Ia tinggal di Desa Xinhu, Guangdong, China. Pekerjaan sehari-hari Ibu Ximei adalah melakukan tugas rumah tangga, sesekali ia bekerja di sawah atau di lahan pertanian keluarganya. Ibu ini juga terbiasa mencuci pakaiannya sendiri dan aktif melakukan kegiatan harian. Sesuatu yang membuat Ibu Liu Ximei istimewa adalah ia melakukan semua aktivitasnya itu dalam usianya yang telah mencapai 102 tahun. Resep umur panjangnya sederhana. Seperti yang diakuinya, ia tidak minum alkohol, selalu menjaga kebersihan diri, dan yang terpenting, katanya, ia tidak mau terlalu dipusingkan oleh keadaan sekitarnya. Ia sudah merasa bersyukur dengan apa yang dimilikinya. Di Indonesia, angka harapan hidup tertinggi tercatat dimiliki oleh daerah Yogyakarta, yaitu 73 tahun. Artinya, rata-rata penduduk Yogyakarta hidup hingga usia 73 tahun. Beberapa ahli mencoba mencari tahu apa penyebab angka harapan hidup tertinggi ada di Yogyakarta. Ternyata, karena selain rendahnya tingkat stress dan tingginya konsumsi serat melalui buah dan sayuran, juga karena budaya hidup orang Yogyakarta yang memegang falsafah “nrimo ing pandum”. Artinya, menerima apa yang menjadi haknya, jangan sampai mengambil hak orang lain, apalagi menjadi serakah. Selalu bersyukur dengan apa pun yang menjadi bagian mereka. Mengapa Bersyukur Bacaan Alkitab: Amsal 17: 22; Filipi 4: 4-7; I Tesalonika 5: 18 Bab X Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 70 Kelas VIII SMP 70 Hidup bersyukur itu banyak manfaatnya; bukan hanya buat diri sendiri, tetapi juga buat orang lain di sekitar kita. Buat diri sendiri, hidup bersyukur akan membuat kita lebih merasa nyaman dan bersemangat menjalani hari-hari kita. Kemampuan kita juga akan lebih berkembang kalau kita membiasakan diri hidup bersyukur. Seorang pemain sepakbola, misalnya, bisa bermain bagus di sebuah klub, tetapi sayangnya begitu ia pindah ke klub lain, kemampuannya menurun drastis. Ternyata ia merasa tidak nyaman di klub barunya itu; iri hati dengan rekan seklubnya, kecewa dengan pelatihnya, tidak puas dengan keadaannya. Intinya ia tidak dapat bersyukur. Akibatnya, ia berlatih asal-asalan, tidak dengan sepenuh hati, dan ketika bermain pun jadinya tidak bersemangat. Tidak heran kalau kemudian ia tidak dapat bermain baik sesuai kemampuannya. Sama halnya dengan seorang gadis remaja yang selalu merasa kurang dengan dirinya; kurang cantik, kurang pintar, badannya kurang tinggi, keluarganya kurang kaya, sehingga ia pun tidak dapat menjalani hari-harinya dengan gembira; selalu murung. Akibatnya, prestasinya di sekolah terus menurun, kemampuannya di bidang lain juga tidak berkembang. Begitulah kalau seseorang tidak bisa mensyukuri hidupnya. Mari kita lakukan sedikit ”percobaan” ini. Begitu bangun pagi, ungkapkan syukur dalam doamu; bersyukur atas udara yang dihirup, atas kicau burung yang kita dengar, atas tubuh yang sehat, atas keluarga, teman, kesempatan bersekolah, dan banyak lagi hal- hal lainnya. Bersyukur boleh juga dilakukan ketika membereskan tempat tidur sambil bernyanyi atau bersiul-siul kecil, begitu juga ketika mandi dan ketika membereskan tas sekolah. Dengan begitu suasana hatimu akan terbawa gembira dan hidup akan terasa cerah. Akan sangat berbeda bila begitu bangun tidur kita malah terus mengeluh dan mengomel tentang banyak hal, suasana hati kita juga akan terpengaruh menjadi negatif. Manfaat lain hidup bersyukur adalah membuat hidup kita lebih sehat. Sudah sejak lama para ahli kedokteran menyetujui, bahwa ada kaitan erat antara hidup sehat dengan hati yang gembira. Ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap orang usia lanjut. Menurut hasil penelitian itu, kakek dan nenek yang membiasakan dirinya hidup bersyukur, senang tertawa, dapat menerima keadaannya dengan sukacita, tidak suka ngomel-ngomel dan mengeluh, biasanya tubuhnya lebih sehat, jarang sakit atau pun stres. Mereka memiliki semangat hidup yang lebih. Hal itu sama seperti yang diungkapkan dalam Amsal 17:22: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Hati yang gembira adalah salah satu akibat dari hidup bersyukur. Sedang semangat yang patah biasanya terwujud dalam keluhan, lawan kata dari hidup bersyukur. Jadi, artinya, keluhan keputusasaan, justru akan membuat hidup kita tambah berat. Hidup bersyukur juga akan membuat kita lebih mudah bergaul dengan orang lain. Bayangkan begini, kamu mempunyai teman yang suka mengeluh Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 71 dan mengomel, selalu marah-marah dan cemberut, tentunya kamu tidak merasa nyaman berteman dengan orang seperti itu, bukan? Akan berbeda, kalau temanmu itu selalu berwajah ceria, kata-kata yang diucapkannya selalu dengan nada gembira. Senyum dan tawa selalu menghiasi wajahnya. Kamu pasti akan merasa senang dan nyaman berteman dengannya. Begitu juga orang lain terhadapmu. Hati yang bersyukur akan membawa kegembiraan dalam hidup kita dan kegembiraan itu akan menarik orang-orang untuk senang berteman dengan kita. Rasul Paulus sedang mendekam di penjara di kota Roma ketika menulis surat Filipi. Akan tetapi, jauh dari mengeluh dan mengomel, ia tetap bersukacita. Tidak ada satu pun kata-kata keluhan dalam suratnya, sebaliknya penuh dengan nasihat untuk bersyukur dan bersukacita. ”Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan” begitu Paulus menulis Filipi 4: 4. Lalu, ”...nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4: 6. Dengan demikian maka kita akan mengalami damai sejahtera Allah Filipi 4: 7. Damai sejahtera, dalam bahasa Ibrani: syalom, bukan berarti hidup bebas dari kesulitan, tetapi ketika kita dapat merasakan ketenangan, kententraman, dan sukacita, sekalipun tengah dalam kesulitan dan masalah. Jadi, damai sejahtera itu terletak di dalam hati kita, bukan di luar diri kita, yaitu ketika kita bisa bersyukur untuk segala apa yang terjadi dan kita hadapi dalam hidup ini. Mari kita lihat pada kehidupan Rasul Paulus. Sekalipun ia dipenjara, artinya secara isik ia juga mungkin sedang menderita, tetapi ia tetap tegar, tidak putus asa, dan terpenting ia tidak kehilangan sukacita dan rasa syukur. Bahkan lebih dari itu, ia juga tetap bisa menjadi berkat bagi jemaat di Filipi, Efesus dan Tesalonika melalui suratnya yang menghibur dan menguatkan jemaat itu dalam menghadapi masalah hidup mereka. Bahkan Rasul Paulus menulis “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 5: 18 Artinya, mengucap syukur tidaklah tergantung dari apa yang kita miliki, melainkan harus dilakukan dalam setiap keadaan, suka mau pun duka, senang mau pun sedih. C.S. Lewis, seorang penulis dari Inggris, menyatakan bahwa seharusnya kita bersyukur untuk apa pun yang kita alami; bila memang itu adalah yang “baik”, kita bersyukur untuk itu; namun bila itu adalah yang “tidak baik”, kita pun harus bersyukur karena dengan demikian, kita dilatih untuk menjadi sabar, rendah hati, dan tidak menaruh harapan pada dunia melainkan pada kehidupan surgawi. Jadi, dapat kita simpulkan, betapa besarnya manfaat yang dapat kita peroleh dari hidup bersyukur. Sangat baik kalau mulai dari sekarang kita membiasakan diri untuk selalu bersyukur. Tidak gampang memang, tetapi pasti bisa. Ingat, bersyukur itu adalah sikap hidup yang harus ditumbuhkan dan dipelihara, tidak tergantung pada kondisi atau keadaan di luar diri kita. Kuncinya adalah kita mau, lalu kita berupaya untuk itu. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 72 Kelas VIII SMP 72 C. Mengamati sikap orang lain Lakukanlah percakapan dengan tiga orang boleh dengan kerabatmu, atau teman bermainmu di lingkungan rumah, gereja, dan sebagainya. Topik percakapan adalah tentang bersyukur. Minta mereka menceritakan, apa sikap hidup yang mereka pilih, bersyukur pada segala situasi, atau hanya pada situasi tertentu saja. Buatlah kesimpulan dari percakapan ini. Laporkan hasilnya di kelas. D. Menggali Makna Bersyukur 1. Menurutmu, mengapa kita diminta untuk bersyukur dan menjadikan bersyukur sebagai sikap hidup kita selaku anak-anak Tuhan? 2. Sebutkan lima hal dalam hidupmu sekarang yang paling kamu syukuri. Tuliskan secara berurutan di bawah ini: a. b. c. d. e. 3. Sebutkan lima hal yang sering membuatmu sulit sekali untuk bersyukur. Berikan alasannya. a. b. c. d. e. 4. Buatlah sebuah cerita pendek atau puisi atau gambar yang mencerminkan hidup yang bersyukur. Jika ada kesempatan, ceritakanlah karyamu tersebut pada teman-teman di kelas. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 73 5. Menyanyikan Nyanyikan Kidung Baru nomor 133 “Syukur Pada-Mu ya Allah.” Syukur pada-Mu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu; Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh. Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban; Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman. Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri. Syukur atas awan hitam dan mentari berseri. Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat; Dan FimanMulah pelita agar kami tak sesat. Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra; Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera. Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah; Syukur atas pengharapan kini dan selamaNya 6. Tambahkan bait berikutnya dengan kata-katamu sendiri yang berisi hal-hal apa saja yang kamu syukuri. 7. Sebutkan manfaat apa saja yang dapat kamu rasakan dengan membiasakan untuk hidup bersyukur. 8. Sebutkan kerugian apa saja yang dapat kamu alami bila kamu terus mengeluh dan mengomel. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 74 Kelas VIII SMP 74 9. Berdasarkan materi pelajaran hari ini dan pengalaman pribadimu, bagaimana caranya supaya kita dapat memiliki sikap hidup bersyukur? 10. Apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak menjadi orang yang suka mengeluh dan mengomel? E. Rangkuman Bersyukur adalah permintaan Tuhan untuk anak-anak-Nya. Bersyukur harus dilakukan dalam segala keadaan. Permintaan Tuhan itu bukannya tanpa alasan. Ternyata, banyak manfaat dari bersyukur, baik buat diri sendiri maupun buat orang-orang di sekitar kita. Salah satunya, dengan hidup bersyukur badan kita menjadi lebih sehat dan kita pun menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Para ahli kesehatan umumnya menyetujui, bahwa ada kaitan erat antara hati yang gembira dengan hidup sehat. Dengan hidup bersyukur kita juga akan lebih mudah berteman. Sebaliknya, seseorang yang sukanya mengeluh dan mengomel biasanya akan mengalami kesulitan dalam pergaulan. Doa: Terima kasih Tuhan karena kasih-Mu tidak pernah meninggalkan kami. meskipun ada banyak kesulitan yang kami hadapi dalam hidup kami, Engkau tetap menemani kami dan menguatkan kami kami bersyukur karena kesetiaan-Mu mengasihi kami biarlah dengan keyakinan itu kami dapat menjadi orang-orang yang menyenangkan bagi sesama kami. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 75 BerdoaMenyanyi A. Pengantar Kalau pada pelajaran sebelumnya kita sudah membahas mengapa perlu bersyukur, kini kita membahas mengenai apa yang diperlukan untuk bisa bersyukur. Secara lebih khusus, kita akan mengupas bahwa bersyukur bukanlah sekadar bersikap pasif, pasrah menerima apa adanya, tidak bisa menyikapi secara berbeda. Bersyukur adalah tindakan aktif, harus diupayakan sehingga diperlukan semangat untuk melakukannya. B. Makna Bersyukur Bukan Sekadar Pasrah Kalau kamu diminta untuk menyebutkan satu hal yang kamu syukuri pada saat ini, tentu bisa, kan? Mungkin bukan cuma satu, tapi ada beberapa hal yang dapat kamu syukuri. Bila demikian halnya, apakah kamu sungguh-sungguh sudah mengerti mengapa kita harus bersyukur dan hal-hal apa saja yang dapat kita syukuri? Coba kita kaji, apa yang mendorong kita untuk bersyukur. 1. Kita mengingat apa yang Allah sudah lakukan untuk kita: memberikan orang tua, kesempatan bersekolah, kesehatan, tempat tinggal, teman-teman, dan kesempatan untuk hidup di negara Indonesia yang sangat indah dan subur. 2. Kita bersyukur untuk karunia Allah yang paling penting, yaitu pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib yang menghapuskan dosa kita dan malah memberikan jaminan keselamatan untuk kehidupan di akhirat nanti. 3. Kita harus pahami bahwa bagi Tuhan, tidak ada hal yang dilewatkan sia-sia untuk kebaikan kita. Misalnya begini, suatu hari kita mengalami kecelakaan yakni kaki terkilir saat menuruni tangga, kita tidak hati-hati sehingga tergelincir. Bisa saja kita memilih untuk marah-marah, bahkan memaki-maki yang membuat tangga. Namun, bila kita mau jujur, yang salah sebetulnya diri kita sendiri, yaitu tidak hati-hati menapaki tangga turun. Kejadian kaki terkilir ini sudah sepatutnya kita syukuri karena membuat kita bertindak lebih hati-hati di kemudian hari agar tidak mengulangi kecelakaan yang sama. Contoh lainnya begini, Ani lebih suka bermain-main daripada belajar. Walau pun berkali-kali ibunya menyuruh Ani belajar, namun Ani selalu membantah ibunya dengan mengatakan:” Gampanglah, bu, nanti di kelas juga masih keburu mengerjakan Bersyukur Bukan Sekedar Pasrah Bacaan Alkitab: 2 Korintus 4: 15 – 18 Bab XI Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 76 Kelas VIII SMP 76 soal-soal mudah itu.” Suatu pagi, Ani terlambat bangun dan ia tiba terlambat di sekolah. Ternyata, ibu guru sudah masuk ke dalam kelas, sedang memeriksa pekerjaan yang ditugaskan sebelumnya kepada para siswa. Saat tiba giliran Ani, bu guru tidak menemukan satu coretan pun karena memang Ani tidak mengerjakannya. Menurutmu, apa yang akan Ani lakukan? Mengakui bahwa ia tidak membuat tugasnya? Atau ia akan berbohong dengan mengatakan bahwa ia membantu ibunya sehingga tidak sempat mengerjakan tugas? Apa pun juga yang dilakukan Ani, apakah menurutmu Ani akan mengulangi lagi perbuatan tidak mengerjakan tugas? Tentu tidak, bukan? Jadi, kejadian ini akan membuat Ani belajar bahwa tidak baik untuk membantah apa yang diperintahkan oleh orang tua dan guru. Sudah sepatutnya Ani bersyukur bahwa melalui hal ini ia diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang salah yang malah membawa kerugian. Sebaliknya, ia dapat mengubah sikap malasnya menjadi sikap rajin. Jadi, walaupun kita melakukan kesalahan atau kelalaian, hal itu dapat diubah oleh Tuhan menjadi suatu pembelajaran berharga untuk kita dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk berpikir dan belajar dari kesalahan sehingga tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama. 4. Dengan bersyukur, kita diminta untuk menyikapi hidup ini dengan sukacita, bukan dengan duka dan paksa. Allah menginginkan kita memiliki sikap optimis dalam menjalani hidup yang dikaruniakan-Nya. Allah membiarkan kita menjalani suka duka, pahit manis karena Allah membentuk kita untuk menjadi pribadi yang tangguh, bukan anak yang cengeng, yang mudah menyerah bila menghadapi kesulitan sekecil apa pun. 5. Kita juga bersyukur untuk misi Allah bagi umat manusia, termasuk kita, di dunia ini. Pengalaman yang kaya, yang menghasilkan kesan yang beraneka ragam ternyata membuat kita lebih menghargai hidup yang dikaruniakan-Nya. Hidup tidaklah membosankan, karena ada hal-hal baru yang membuat kita senantiasa mengagumi betapa Allah bekerja dalam segala hal untuk membawa kebaikan bagi umat yang dikasihi-Nya. Manusia dengan segala keterbatasannya, hanya mampu berbuat kebaikan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun, Allah tidaklah berpikiran sempit seperti itu. Ketika Allah berbuat kebaikan, Ia berpikir untuk semua yang ada di dunia ini, bukan hanya mereka yang berada di Israel, bukan hanya orang Yahudi, tapi semua umat manusia. Luar biasa, bukan? Ketika Allah menurunkan hujan, hujan itu dialami oleh mereka yang menjadi anak-anak-Nya maupun mereka yang menolak kehadiran-Nya. Ada cerita menarik tentang kumpulan burung yang biasa mondar mandir mencari tempat yang cukup nyaman untuk ditinggali. Namun, pada saat udara mulai dingin dan salju mulai turun di sekitar kutub Utara, kumpulan burung ini akan pindah ke arah kutub Selatan karena berlawanan dengan kutub Utara, di Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 77 kutub Selatan justru sedang mengalami musim panas. Demikian pula sebaliknya, ketika di kutub Selatan udara mulai dingin, kumpulan burung ini akan kembali ke arah kutub Utara yang sedang mengalami musim panas. Pada suatu perjalanan menuju ke arah kutub Selatan, kumpulan burung ini ternyata mengalami kelelahan sehingga pimpinan dari kumpulan burung memutuskan agar mereka beristirahat sejenak di area yang memiliki danau dengan ikan-ikan yang segar. Setelah beberapa hari, pimpinan mengajak kumpulannya untuk melanjutkan perjalanan ke kutub Selatan. Salah satu burung, karena merasa nyaman dengan suasana yang ada, memutuskan untuk menunda keberangkatan. “Biarlah kita istirahat dulu sampai betul-betul kelelahan kita hilang, baru kita lanjutkan perjalanan panjang ini.” Usul ini diterima, dan kumpulan burung itu bertahan selama beberapa hari. Ketika pimpinan mengajak kumpulan untuk melanjutkan perjalanan karena udara semakin terasa dingin, kembali si burung mengusulkan agar bertahan dulu beberapa hari. Tetapi, pimpinan tetap menyatakan mau melanjutkan perjalanan karena dari pengalamannya, ia tahu, bahwa beberapa hari lagi udara dingin akan disertai salju yang membuat perjalanan menjadi semakin sulit ditempuh. Namun si burung tetap memilih bertahan tinggal di sekitar danau dengan alasan, ingin memulihkan kelelahannya. Akhirnya mereka berpisah, kumpulan burung melanjutkan perjalanan meninggalkan si burung. Si burung sangat menikmati berada di tempat yang nyaman dimana ikan sangat mudah diperoleh. Tanpa ia sadari, tubuhnya semakin gemuk karena sudah berminggu-minggu ia tidak terbang sedangkan ia makan begitu banyak ikan. Apa yang kemudian terjadi? Udara semakin dingin dan air di danau pun semakin terasa dingin. Ikan-ikan menyelam jauh ke dasar danau menghindari air di permukaan yang dingin. Si burung kini sulit mendapatkan ikan dan ia pun merasakan dinginnya udara. Kini ia memutuskan untuk terbang menuju ke arah kutub Selatan. Tapi apa daya, ketika ia mencoba terbang, ternyata ia tidak sanggup untuk terbang tinggi. Tubuhnya yang menjadi gemuk sulit diajak kompromi untuk terbang tinggi. Ia mencoba lagi, tapi tetap tidak berhasil. Setelah beberapa hari, tubuhnya mulai kurus karena tidak ada makanan yang bisa ia santap. Walaupun begitu, ia tetap tidak bisa terbang karena ternyata kini ia menjadi lemah. Akhirnya bisa diduga: ia mati merana. Cerita ini mengajarkan bahwa kehidupan nyaman belum tentu memberikan akhir yang membahagiakan. Sayangnya, sangat besar kemungkinan bahwa kita mengucapkan syukur secara otomatis, artinya, apa pun situasi yang sedang dihadapi, secara spontan kita langsung mengatakan “Syukur, Tuhan. ” Di satu sisi, memang inilah yang diinginkan, namun di sisi lain, ternyata dengan bersikap spontan seperti itu, kita tidak lagi memaknai ucapan syukur yang kita naikkan. Apakah kita bersyukur karena itu diwajibkan? Apakah sungguh-sungguh kita bersyukur bila berada dalam situasi yang sangat sulit? Selain itu, cukup banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikan makna bersyukur. Apa kesalahan mereka? Kesalahan mereka Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 78 Kelas VIII SMP 78 adalah karena menganggap bahwa bersyukur dilakukan dengan pasrah, tanpa dimaknai dengan sungguh-sungguh. Apa bedanya? Sikap pasrah atau disamakan juga dengan sikap fatalistik, adalah sikap menerima apa adanya. Bahaya dari sikap ini adalah tanpa melakukan apa-apa, karena merasa tidak punya kekuatan. Kita tetap berharap pertolongan akan tiba dengan sendirinya. Tuhan tidak ingin kita bersikap pasif seperti ini; Tuhan ingin supaya dalam keadaan sesulit apa pun, kita tetap memiliki harapan terhadap pembebasan dari Tuhan. Padahal, dari pelajaran sebelumnya, kita tahu bahwa apa yang kita perlu kita sampaikan kepada Allah yang Maha Tahu. Allah tidak menulikan telinga dan membutakan mata melihat kesusahan yang kita alami. Allah menyiapkan pertolongan tepat pada waktunya, namun, Allah menunggu apakah kita sungguh- sungguh meminta pertolongan-Nya, dan bersandar pada kuasa-Nya. Pada saat kita tetap menunjukkan sikap bergantung kita pada Allah dalam situasi sulit, orang-orang di sekitar kita akan melihat bahwa sumber kekuatan kita adalah dari Tuhan sendiri. Rasa syukur yang kita naikkan pada situasi sulit ini bukanlah karena kita bertindak emosional, melainkan karena menyadari bahwa Allah tetap bekerja dalam situasi sesulit apa pun, karena bagi Allah, tidak ada yang mustahil Lukas 1: 37. C. Menyanyikan Kidung Jemaat Nomor 457 Ya Tuhan, Tiap Jam Ya Tuhan tiap jam ‘ku memerlukan-Mu Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh. Ref: Setiap jam ya Tuhan Dikau kuperlukan; ‘Ku datang, Jurus’lamat, berkatilah Ya Tuhan, tiap jam dampingi hambaMu; jikalau Kamu dekat, enyah penggodaku. ke Ref Ya Tuhan, tiap jam, di suka-dukaku, jikalau Tuhan jauh, percuma hidupku. ke Ref Ya Tuhan, tiap jam ajarkan maksudMu; b’ri janjiMu genap di dalam hidupku. ke Ref Ya Tuhan, tiap jam kupuji namaMu; Tuhanku yang kudus, kekal ‘ku milikMu ke Ref Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 79 D. Belajar dari Pengalaman Orang tua Mintalah orang tuamu menceritakan pengalaman mereka yang menunjukkan bahwa Allah adalah Maha Pengasih. Apa kesimpulanmu setelah mendengar cerita mereka? Ceritakan kembali tentang hal ini di depan kelas. E. Belajar dari Pengalaman Teman Tanyakan kepada tiga orang temanmu dari luar lingkungan sekolah, tentang alasan mereka untuk bersyukur kepada Tuhan senantiasa. Apa saja kesulitan mereka untuk mempraktikkan hal ini dalam hidup sehari-hari? Tuliskanlah hasil percakapanmu di bawah ini. F. Memberikan Makna Bersyukur Bagi Diri Sendiri Isilah tabel di bawah ini dengan lima hal yang dapat kamu syukuri di kolom . Tuliskan juga lima hal yang sulit untuk disyukuri dalam kolom : Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 80 Kelas VIII SMP 80 G. Rangkuman Bersyukur haruslah merupakan hal yang kita lakukan setiap saat. Namun, sikap bersyukur ini perlu kita maknai secara tepat, bukan dilakukan begitu saja secara otomatis atau rutin. Jadi, bersyukur adalah tindakan aktif, bukan sekedar pasif, tanpa daya menerima apa adanya. Doa Penutup Terima kasih, Tuhan, untuk semua yang Tuhan sudah berikan sehingga kami bersyukur. Hindarkan kami dari rasa syukur karena terpaksa. Ajarkan kami untuk memiliki sikap bersyukur yang dilandasi oleh kasih-Mu yang begitu mendalam bagi kami. Demi nama Tuhan Yesus kami naikkan ungkapan syukur kami. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 81 BerdoaMenyanyi A. Pengantar Dalam pelajaran sebelumnya, kita sudah memahami bahwa bersyukur bukanlah sekadar bersikap pasrah, melainkan suatu tindakan aktif. Pada pelajaran kali ini, kita akan terus memahami bersyukur sebagai tindakan aktif karena dikaitkan dengan pilihan untuk bersyukur, dan bukan malah mengeluh. B. Kisah Ibu Pengeluh Apakah kamu pernah mengeluh? Tentang apa? Kepada siapa keluhanmu ditujukan dan disampaikan? Apa reaksi dari orang tersebut ketika mendengar keluhanmu? Mari kita simak cerita berikut: Ada seorang ibu yang setiap hari terus mengeluh bahwa rumahnya terlalu kecil. Ia memiliki tiga orang anak yang tidak mempunyai kamar sendiri-sendiri. Tidur harus bertumpukan, belajar juga harus bergantian. Lalu ia menemui pendetanya untuk mengeluhkan keadaannya. “Tuhan kok tidak peduli dengan keluarga kami, pak pendeta. Padahal kurang apa saya dan suami ini; bekerja keras sudah, berdoa dan berpuasa juga sudah, tapi hidup kami ya begini-begini saja. Kami mesti bagaimana lagi?” tanyanya. “Saya punya cara untuk mengatasinya. Asal ibu mau mengikuti semua kata-kata saya,” kata pak pendeta. “Saya janji, pak pendeta. Pokoknya asal kami bisa menarik napas lega.” “Ajaklah para keponakan dan sepupu ibu mengingap di rumah ibu. Minggu depan ibu datang lagi ke mari.” Walau heran, ibu itu mengikuti kata-kata pak pendeta. Ia pulang, lalu mengajak para keponakan dan saudara sepupunya menginap di rumahnya. Seminggu kemudian ia datang kembali menemui pendetanya. “Waduh, pak pendeta, rumah kami tambah sumpek dan sempit. Tobat, saya tobat. Bagaimana ini?” keluhnya pula. “Ibu masih mau mengikuti kata-kata saya?” tanya Pak Pendeta. Memilih Untuk Bersyukur Bacaan Alkitab: Ratapan 3:17-26; Habakuk 3:17-19; Efesus 5: 1 – 4 Bab XII Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 82 Kelas VIII SMP 82 “Tentu, pak pendeta. Pokoknya asal kami bisa menarik napas lega deh.” “Begini, ibu masih memiliki beberapa ekor kambing dan ayam, bukan? Nah, ibu coba bawa mereka semua masuk ke rumah. Minggu depan Ibu kembali ke sini.” Benar-benar nasihat gila. Tetapi karena sudah janji, ibu itu menuruti juga apa yang dikatakan pak pendeta. Ia pulang, lalu membawa masuk ke rumahnya kambing dan ayam miliknya. Seminggu kemudian ia datang lagi menemui pendetanya dengan wajah tambah kusut mawut. “Rumah kami tambah tak karuan. Bukan hanya sumpek dan sempit, malah jadi bau dan kotor. Sekarang apa lagi nasihat bapak?” tanyanya putus asa. “Nah, sekarang ibu pulang deh. Semua keponakan dan sepupu pulangkan ke rumah mereka masing-masing. Kambing dan ayam kembalikan ke kandang,” kata pak pendeta lagi. Ibu itu menurut, memulangkan keponakan dan sepupunya, mengembalikan ternak ke kandangnya. Besoknya ia datang dengan wajah cerah. “Puji Tuhan, pak pendeta, rumah kami tidak sumpek lagi sekarang. Kami bisa menarik napas lega,” katanya dengan amat gembira. Bacalah kembali kisah ibu pengeluh di atas. Sebutkan tiga hal yang bisa kamu petik dari cerita tersebut. a. b. c. C. Arti Memilih untuk Bersyukur Memilih, artinya, ada sejumlah hal yang tersedia dan kita memilih hal yang sesuai dengan apa yang kita anggap terbaik, yang sesuai dengan selera kita. Misalnya, bila kita berada di sebuah restoran atau rumah makan dan pelayan restoran menyodorkan menu yang berisi daftar makanan yang tersedia, kita diminta untuk memilih makanan apa yang mau kita pesan. Tentunya kita memilih makanan yang kita sukai sehingga makanan itulah yang kita pesan. Contoh lain, kamu hendak membeli sepatu sekolah karena sepatumu sudah rusak. Saat berada di toko sepatu, tentu kamu melihat-lihat dulu model sepatu apa yang cocok untuk dipakai ke sekolah. Selain model, tentu kamu juga memilih warna yang sesuai, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 83 karena sekolah biasanya mensyaratkan warna sepatu tertentu yang boleh dipakai di sekolah. Perhatikan disini, bahwa memilih dilakukan karena ada beberapa yang tersedia dan tidak mungkin kita mengambil semua yang ada. Walaupun kamu sangat lapar, tidak mungkin kamu memakan semua makanan yang tersedia di restoran atau rumah makan yang kamu kunjungi. Memilih untuk bersyukur dapat diibaratkan seperti contoh di atas. Ada sejumlah pilihan dan kita diminta untuk memilih bersyukur, karena ini adalah yang terbaik, yang paling sesuai dengan keadaan kita. Hidup bersyukur itu soal pilihan, tidak tergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita. Bahkan, dalam keadaan susah dan berat pun sebetulnya kita bisa memilih untuk bersyukur. Dalam pelajaran kali ini, kita bisa melihat pada keteladanan dari nabi Yeremia dan nabi Habakuk sebagai contoh orang-orang yang bisa tetap bersyukur sekalipun tengah mengalami kesusahan. Apa yang istimewa pada nabi Yeremia? Yeremia lahir dan dibesarkan di sebuah desa yang bernama Anatot, terletak enam kilometer arah timur laut Yerusalem. Ia adalah putra seorang imam. Yeremia memberitakan irman Tuhan mulai dari zaman raja Yosia dari kerajaan Yehuda, dilanjutkan dengan raja Yoyakim dan raja Zedekia kedua raja terakhir ini adalah anak dari Raja Yosia sampai kemudian bangsa Israel dan penduduk Yerusalem serta Yehuda mengalami pembuangan ke negeri Babel. Seluruh seruan nabi Yeremia bisa dibaca di Kitab Yeremia menunjukkan kegigihan Yeremia dalam menghadapi bangsa Israel dan Yehuda yang keras kepala, tidak taat, dan terus menerus hidup menyimpang dari jalan Tuhan. Selama masa tugasnya, Yeremia tidak jemu-jemu memperingatkan bangsanya agar bertobat dan meninggalkan dosa mereka; sebab kalau tidak, hukuman Allah akan segera turun atas mereka. Akan tetapi tidak satu pun perkataan Yeremia yang didengarkan oleh mereka. Bahkan, bukannya taat, mereka justru berulang kali melakukan penghinaan terhadap Yeremia. Hal yang lebih menyakitkan hati adalah bahwa imam yang bekerja di rumah Tuhan justru menganiaya Yeremia karena perkataan-perkataan pedas yang diucapkan Yeremia agar bangsa Yehuda bertobat bisa dibaca di Yeremia 20. Tidak ada yang lebih menyakitkan selain ketika kebaikan kita bukannya diterima dengan sukacita, tetapi justru dibalas dengan keburukan. Begitulah yang dialami oleh Yeremia dari bangsanya. Bahkan, begitu beratnya penderitaan Yeremia, sampai-sampai ia pun berkata demikian: “Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada Tuhan.” Ratapan 3:18 Akan tetapi, apakah kemudian Yeremia terus meratapi hidupnya dan menyesali dirinya? Tidak. Ia mengalihkan perhatiannya dari kesusahan dan derita yang dialaminya kepada kasih dan karunia Allah. Katanya, “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan- Mu” Ratapan 3: 21-23 Karena itu Yeremia pun tetap dapat bersyukur. Luar biasa, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 84 Kelas VIII SMP 84 bukan? Artinya, Yeremia tidak mau terpaku pada kemalangan dan kesulitan yang ia alami melainkan tetap melihat kepada Tuhan dan kuasa-Nya yang memampukan Yeremia selaku nabi untuk tetap berkarya bagi-Nya. Keteladanan yang sama bisa kita lihat dari Nabi Habakuk. Habakuk bekerja sebagai nabi pada zaman raja Yoyakim 608 SM - 597 SM. Raja Yoyakim adalah seorang raja yang jahat, karena itu Tuhan tidak berkenan kepadanya. Ia menjadi penyebab bangsanya terjerumus ke dalam jurang kehancuran Lihat 2 Raja-Raja 23:34-24:5, Yeremia 22:18. Habakuk hidup dalam keprihatinan karena bangsanya, bangsa Yehuda, tidak hidup dalam kebenaran. Sebaliknya, kelakuan mereka penuh dengan kejahatan, ketidakadilan, pemberontakan dan berbagai pelanggaran hukum lainnya. Padahal telah berulang kali mereka diminta untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka, tetapi mereka tidak menghiraukannya. Akan tetapi, walaupun keadaanya begitu Habakuk tidak lantas menjadi putus asa atau kehilangan sukacita. Imannya kepada Tuhan tidak goyah dan ia juga tetap dapat menyatakan rasa syukurnya. Katanya, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Habakuk 3:17-19 Bagaimana bisa bersorak-sorak bila kita hanya memikirkan begitu banyak kesulitan yang kita alami? Perhatikan bahwa yang dilakukan oleh Nabi Habakuk adalah bersorak-sorak di dalam Tuhan, karena Tuhan adalah sumber kekuatan Habakuk, dan juga sumber kekuatan kita semua. Apa yang bisa kita pelajari dari Habakuk dan Yeremia sehingga mereka bisa tetap bersyukur walaupun hidup mereka susah, yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Pertama, fokuskan pikiran kita kepada kasih karunia Tuhan. Seberat apa pun hidup kita, akan selalu ada hal-hal yang patut kita syukuri; kita bisa bangun dan menghirup udara segar dengan tubuh yang sehat; kita masih bisa bersekolah dan menikmati berbagai fasilitas pendidikan; kita masih bisa menikmati makanan dan minuman bersama keluarga. Bandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak bisa menikmati apa yang bisa kita nikmati. Seperti yang dikatakan seorang anak dari hamba Tuhan: “Aku mengeluh karena sepatuku hanya satu, sampai aku bertemu dengan orang yang tidak mempunyai kaki.” Cobalah hitung hal-hal baik dalam hidup kita, pasti tidak terhitung banyaknya. Karena itu seperti nabi Yeremia, kita bisa nyatakan, ”Tak habis-habisnya rahmat Tuhan, selalu baru tiap pagi.” Ratapan 3: 22b-23a Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 85 Kedua, jangan mengeluh. Jangan memilih untuk bertambah susah karena memikirkan kepahitan, kesedihan dan kedukaan. Sebaliknya, buanglah kata-kata negatif, yang tidak membangun dan hanya melemahkan, dari mulut kita. Hati- hati, kata-kata yang kita ucapkan bisa sangat kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Kata-kata yang positif akan membuat hati kita terang dan senang, sedangkan kata-kata negatif akan membuat hati kita muram dan sendu. Selanjutnya, suasana hati, hati yang terang, hati yang suram, akan berdampak dalam perilaku dan reaksi-reaksi kita. Habakuk dan Yeremia, di tengah segala kesusahan dan penderitaannya tetap bisa memuji-muji Tuhan. Sama seperti Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan.......... namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN.” Habakuk 3: 17-18 Dengan kata lain, sekalipun ia mengalami kesusahan dan kekecewaan, tetapi ia tidak akan mengeluh. Ia tetap akan bergembira. Ketiga, lakukan hal-hal yang baik dan berguna untuk orang lain. Ketika kesusahan dan masalah kita alami, biasanya kita cenderung jadi kehilangan semangat, merasa tidak berguna, merasa diri menjadi orang yang paling malang dan harus dikasihani sehingga kemudian kita semakin sulit untuk bersyukur. Lakukanlah kebaikan bagi orang lain, bisa hal-hal biasa dan sederhana; misalnya, membantu ayah berkebun, atau menolong ibu membersihkan rumah, membuat kartu ucapan selamat ulang tahun buat teman, ikut kunjungan ke panti asuhan bersama teman-teman gereja. Pada saat kita bisa melakukan kebaikan bagi orang lain, pada saat itu biasanya kita akan merasakan kegembiraan. Kita tidak lagi terpaku kepada kesusahan sendiri. Keempat, buatlah catatan harian yang isinya adalah hal-hal yang kita syukuri dari hari ke hari. Niscaya, kita akan semakin melihat betapa ajaibnya Tuhan kita, yang terus memberikan rahmat baru setiap pagi D. Menemukan Makna Bersyukur Apa yang membuat Nabi Habakuk dan Nabi Yeremia dapat tetap bersyukur walaupun menghadapi tantangan, kekecewaan dan kesedihan dalam kehidupannya? Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 86 Kelas VIII SMP 86 E. Belajar dari Anne Frank Kutipan ini adalah dari Anne Frank, seorang gadis Yahudi yang menyembunyikan diri di dalam sebuah rumah agar tidak ditangkap oleh pasukan Nazi. Anne Frank meninggal pada usia muda, sekitar 14 tahun, tapi dalam catatan hariannya berjudul Diary of Anne Frank yang ditemukan setelah ia meninggal, tidak ada kata-kata keluhan tentang nasib malangnya, malahan, buku ini menimbulkan semangat hidup pada banyak orang yang menderita karena penyakit dan berbagai kesusahan hidup lainnya. Tanyakan pada guru Bahasa Inggrismu bila kamu mengalami kesulitan memahami tulisan Anne Frank ini: “I do not think of all the misery, but of the glory that remains. Go outside into the ields, nature and the sun, go out and seek happiness in yourself and in God. Think of the beauty that again and again discharges itself within and without you and be happy.” Kini, tuliskan dengan kata-katamu sendiri kalimat-kalimat penuh semangat seperti yang bisa kita lihat dari kutipan di atas. Bagikan tulisanmu itu kepada teman-teman atau orang-orang yang menurutmu perlu terus memilih untuk mengucap syukur. F. Mengatasi Hambatan untuk Bersyukur a. Bagaimana supaya kita bisa hidup bersyukur? b. Sebutkan hal-hal baik yang kamu alami dalam hidupmu, yang selama ini jarang sekali kamu sadari sehingga jarang pula kamu syukuri. G. Mengekspresikan Rasa Syukur Ekspresikanlah rasa syukurmu melalui cara yang kamu sukai: boleh berupa doa, cerita atau kesaksian, puisi, tarian, gambar, dan sebagainya. Perlihatkanlah hasilnya kepada orang tuamu, guru, dan teman. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 87 H. Rangkuman Hidup bersyukur adalah pilihan, tidak bergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita. Bahkan, dalam keadaan susah dan berat pun sebetulnya kita bisa memilih untuk bersyukur. Nabi Habakuk dan Nabi Yeremia adalah contoh orang yang bisa tetap bersyukur walaupun mereka tengah mengalami kesusahan; mereka tidak patah semangat dan mengeluh dalam penderitaannya. Empat hal yang dapat kita lakukan untuk belajar selalu bersyukur, bahkan dalam hidup yang berat sekalipun. 1. Fokuskan pikiran pada kasih dan karunia Tuhan; lihat sekeliling kita, selalu ada hal yang dapat kita syukuri. 2. Jangan mengeluh; buanglah kata-kata negatif dari mulut kita, sebaliknya selalu ucapkan kata-kata yang positif dan membangun semangat. Sebab, kata-kata yang kita ucapkan bisa besar sekali pengaruhnya kepada hati kita. 3. Lakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi orang lain. Ketika masalah dan kesusahan datang, jangan pasif, jangan biarkan diri kita jatuh pada sikap mengasihani diri sendiri. Ketika kita bisa berbuat kebaikan pada orang lain kita bisa merasakan kegembiraan. 4. Membuat catatan harian tentang hal-hal yang kita syukuri dari hari ke hari. Doa penutup: Allah sumber segala rahmat dan kehidupan, kami menaikkan syukur kami ke hadirat-Mu karena Engkau tetap memelihara kami dengan baik dan mencukupi kebutuhan kami. Ajarlah kami ya Tuhan untuk menjalani hidup ini dengan penuh rasa syukur meskipun suka dan duka silih berganti hadir dalam hidup kami, karena dengan itulah Engkau membentuk karakter kami menjadi semakin lebih kokoh dalam iman kepada-Mu. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 88 Kelas VIII SMP BerdoaMenyanyi A. Pengantar Sampai saat ini, kita sudah mengkaji mengapa harus bersyukur dan bagaimana seharusnya memelihara sikap bersyukur. Pada pelajaran kali ini, kita masih membahas tentang bersyukur, karena masih ada satu hal yang belum kita selesaikan, yaitu bagaimana bersyukur dalam situasi yang sulit. Saat kita sedang bersuka, hati gembira, tentu mudah untuk mengucapkan syukur untuk semua yang kita terima dan alami. Namun, pada saat berduka, bagaimana kita dapat tetap bersyukur? Dalam ukuran dunia, dengan mudahnya orang lain akan menuduh kita gila bila kita tetap mempertahankan sikap bersyukur pada saat berduka dan mengalami kemalangan. Akan tetapi, disinilah letaknya rahasia hidup bersama dengan Tuhan. Mari kita sungguh-sungguh pelajari bagaimana sikap bersyukur dapat dilakukan, baik saat suka maupun duka. B. Menyanyikan Kidung Jemaat Nomor 392 ‘ Ku Berbahagia ‘Ku berbahagia, yakin teguh, Yesus abadi kepunyaanku Aku waris-Nya, ‘ku ditebus, ciptaan baru Rohulkudus Ref: Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya Pasrah sempurna, nikmat penuh, suka sorgawi melimpahiku. Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat besertaku ke Ref Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh. Sambil menyongsong kembaliNya, ‘ku diliputi anugerah ke Ref Lagu ini dituliskan oleh Fanny Crosby pada tahun 1873 dengan judul asli Blessed Assurance. Fanny adalah wanita yang lahir normal namun kemudian karena suatu penyakit ia mengalami kebutaan. Sebagai manusia, bila kita mengalami kebutaan, dapat dianggap sebagai suatu bencana sehingga kita tidak dapat melihat Bersyukur dalam Situasi Sulit Bacaan Alkitab: Roma 5: 3-4; Efesus 5: 18 – 21; I Tesalonika 5: 18 Bab XIII Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 89 keindahan dunia ciptaan Tuhan. Namun, melalui suatu pergumulan panjang, Fanny bisa menerima kebutaannya dan malah bersyukur untuk itu. Mengapa bisa begitu? Karena Fanny justru merasakan kasih Allah yang begitu besar dalam kebutaannya. Seperti kita ketahui dari hasil penelitian, kebutaan memang menyebabkan orang tidak dapat melihat, namun bukan berarti bahwa ia menjadi orang yang tidak berguna. Pendengarannya menjadi lebih sensitif karena menjadi indra yang berkembang untuk menutupi kekurangan dari indra pengllihatan. Misalnya, orang buta ternyata mampu untuk mengenali seseorang hanya dari suaranya, atau bunyi langkahnya saat berjalan, atau membuka pintu. Fanny tumbuh menjadi pribadi yang sangat mengasihi Allah dan menggunakan hidupnya untuk memperkenalkan Allah dan kebaikan-Nya melalui 8000-an lagu yang ia ciptakan. C. Mengapa Tetap Bersyukur dalam Situasi Sulit Dalam surat ke jemaat di Roma, Rasul Paulus menuliskan begini: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Roma 5: 3-4 Rasul Paulus mengajak kita untuk melihat jauh ke depan, bukan terpaku pada apa yang menjadi kesulitan kita. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan hadir dalam segala situasi, tetap memegang tangan kita dengan teguh, dan membisikkan cinta kasih-Nya serta menyirami kita dengan damai sejahtera-Nya, maka kita harus bersyukur bahwa kita ada dalam lindungan-Nya. Satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang percaya adalah memiliki keyakinan bahwa bila Tuhan membimbing kita, maka kita tidak akan mendapatkan kesulitan dan semua yang kita inginkan dapat tercapai dengan mudah. Apakah kamu mengerti bahwa keyakinan ini dianggap salah? Perhatikan hal-hal ini. 1. Bahwa kita tidak akan mendapatkan kesulitan. Benarkah bahwa kita tidak akan mendapatkan kesulitan ketika kita hidup di dunia ini? Bila demikian halnya, tidak ada yang mau meninggalkan dunia, karena sudah menjadi tempat yang nyaman dan aman. Untuk apa ada surga bila dunia sudah begitu enaknya ditempati? Justru karena hidup di dunia penuh dengan kesulitan dan kesengsaraan, kita berharap pada tempat yang lebih baik, yaitu surga, seperti yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Yohanes 14: 2 Tentu Tuhan Yesus bersungguh-sungguh, tidak main-main ketika menyatakan bahwa di Gambar 13.1 Fanny Crosby Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 90 Kelas VIII SMP 90 rumah Bapa-Nya, ada tempat tinggal untuk kita yang menjadi anak-anak Allah. Surga, rumah Bapa, hendaknya menjadi tempat yang kita inginkan bila kita meninggalkan dunia ini. Sungguh bodoh orang yang mau selamanya tinggal di dunia karena sudah merasa senang di dunia. Bagi orang percaya, hidup di dunia adalah hidup yang sementara karena di surga lah ada kehidupan kekal, artinya kehidupan untuk selama-lamanya. 2. Bahwa apa yang kita inginkan dapat kita peroleh. Apa jadinya bila SEMUA yang kita inginkan dapat kita peroleh? Padahal manusia memiliki keterbatasan untuk mengetahui semua dampak dari perbuatannya. Kita bisa mendapatkan banyak kesenangan duniawi, bila kita memilih untuk tidak taat kepada Tuhan, dan melanggar apa yang Ia perintahkan. Tetapi kesenangan seperti ini sifatnya hanya sementara, tidak kekal, dan kita harus membayar mahal untuk kesenangan sesaat itu. Misalnya, ketika kita memilih untuk menjadi pecandu narkoba. Memang nikmat sekali, tetapi hanya sesaat, dan setelah itu tubuh kita akan mengalami hal yang tidak enak yang menandakan bahwa sudah saatnya untuk mengkonsumsi narkoba lagi. Demikian seterusnya dengan dosis narkoba yang semakin lama semakin tinggi karena tubuh kita sudah mengalami kecanduan. Kecanduan narkoba menimbukan kerusakan fungsi otak, ginjal, dan sebagainya sehingga pecandu mengalami kematian sebagai akibatnya. Inilah harga yang harus dibayar untuk menjadi pecandu narkoba. Jadi, dengan keterbatasan itu, justru akan sangat berbahaya sekali bila apa pun yang kita inginkan akan kita peroleh. Jadi, ketika kita bisa bersyukur dalam keadaan yang sulit, kita sudah melakukan apa yang Tuhan minta, sekaligus kita mengakui bahwa Tuhan yang berkuasa atas segalanya, termasuk atas kesengsaraan atau kedukaan yang kita alami. Baru setelah kita mengakui kuasa Tuhan, Ia bekerja untuk menolong kita keluar dari kesulitan itu. Sebaliknya, bila kita terus mengeluh dan menggerutu untuk semua kesulitan yang kita miliki, kita tidak bisa melihat bahwa Tuhan tetap ada dan Ia tetap melihat dengan penuh iba terhadap kita, menunggu kita untuk memalingkan mata, hati, dan pikiran kita kepada-Nya. Tuhan kita adalah lebih besar dari semua masalah yang kita miliki. Apakah kita lebih memilih masalah dan bertahan dengan kekuatiran terhadap masalah atau kita memilih mempercayai Tuhan yang berkuasa melepaskan kita dari masalah? D. Berbagi Pengalaman 1. Dalam kelompok yang terdiri atas 4 orang, lakukan percakapan tentang pengalaman menghadapi situasi yang sangat sulit. Apa yang dialami, dan bagaimana kesulitan itu diatasi. Apakah berhasil atau tidak. Hasil percakapan kelompok ditulis di sehelai kertas untuk kemudian dibacakan di depan kelas. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 91 2. Dalam kelompok, bagi tugas untuk membaca dari sejumlah ayat Alkitab di bawah ini. Renungkan, dan bagi dengan teman kelompok, apa yang kamu peroleh dari bacaan tadi. a. Efesus 5: 18 – 21 b. 1 Tesalonika 5: 18 3. Apa alasan utama bagi anak-anak Tuhan untuk tidak mengeluh pada saat mengalami kesulitan? 4. Apakah alasan ini bisa kamu terima dan kamu jalankan dalam hidup sehari-hari? 5. Berikan contoh nyata, bahwa kamu pernah tidak mengeluh walaupun situasi yang kamu hadapi sulit. 6. Coba tanyakan kepada dua orang temanmu di luar lingkungan sekolah, apa yang biasanya mereka lakukan saat menghadapi kesulitan. Apakah usaha mereka itu berhasil? Bagikan kepada temanmu ini, minimal dua ayat Alkitab yang menjadi pegangan kita saat menghadapi kesulitan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 92 Kelas VIII SMP 92 E. Menyanyikan Kidung Jemaat Nomor 391 Puji Tuhan, Haleluya Ref: Puji Tuhan haleluya Puji Tuhan haleluya, kini dan selamanya Amin Mengapa orang Kristen, harapanmu lemah? Tuhanmu berkuasa di atas dunia ke Ref Segala sesuatu ditanggung Tuhanmu. Mengapa lagi takut? Percayalah teguh ke Ref Ikutilah Rajamu yang bangkit dan menang; bebanmu jadi ringan, gelapmu pun terang ke Ref Sampaikanlah irman-Nya, dimana-mana pun. serta perbuatan-Nya teruskan bertekun ke Ref Damaikanlah sengketa, satukan yang pecah, ampuni yang bersalah, lindungi yang lemah ke Ref F. Rangkuman Bersyukur adalah sikap hidup yang ditunjukkan baik pada saat suka maupun duka. Bersyukur dalam situasi sulit justru menunjukkan bahwa hidup kita ada dalam kuasa Allah. Tuhan lebih besar dari masalah apa pun yang kita miliki. Doa Penutup: Maha besar Allah Bapa kami di surga. Segala puji syukur bagi-Mu, yang memelihara kami dengan sangat baik, melewati suka dan duka, dan tetap setia adanya. Dalam masa muda kami, biarlah kami selalu ingat akan kasih dan kuasa-Mu yang memerdekakan kami, sehingga tidak ada masalah yang dapat menghalangi kami untuk selalu bergantung kepada-Mu. Ampuni untuk ketidak percayaan kami dan ajarkan kami hati yang selalu dengar-dengaran terhadap-Mu. Dalam nama Kristus Tuhan kami kami berdoa. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 93 BerdoaMenyanyi A. Pengantar Petani dan Kudanya Seorang petani memiliki seekor kuda yang sangat bagus. Suatu kali seorang saudagar kaya menawar kuda itu dengan harga sangat mahal. Akan tetapi, petani itu tidak mau menjualnya. Para tetangganya kontan berkata, “Ah, alangkah bodohnya kamu Kudamu sudah ditawar dengan harga sangat mahal, tetapi kamu membuang kesempatan berharga itu” Seminggu kemudian kuda itu tidak pulang ke kandangnya. Para tetangganya kembali berkata, “Nah, sekarang kudamu hilang, pasti ada yang mencurinya. Coba kemarin itu kamu jual, dapat untung besar.” Petani itu menjawab, “Untung atau rugi siapa yang tahu.” Beberapa hari kemudian ternyata kuda itu kembali. Rupanya kuda itu pergi ke hutan dan sekarang pulang dengan sepuluh kuda liar bersamanya. Melihat itu, para tetangga berkata, “Ah, kamu sungguh beruntung Ternyata kudamu tidak hilang, bahkan ia telah menambahkan sepuluh kuda lagi bagimu.” Kembali petani itu menjawab, “Untung atau rugi siapa yang tahu.” Keesokan harinya anak laki-laki si petani berusaha menjinakkan kesepuluh kuda tersebut. Tetapi ketika sedang menunggang salah satu kuda itu, ia terjatuh dan kakinya patah. Melihat itu para tetangganya berkata pula, “Ternyata bertambahnya sepuluh kuda bukanlah anugerah bagimu. Malah membawa musibah. Lihat, gara-gara kuda-kuda itu, anakmu patah kaki” Dengan tetap tenang petani itu menjawab, “Jangan bicara begitu, musibah atau anugerah siapa yang tahu.” Beberapa waktu kemudian negeri itu terlibat perang dengan negara lain. Semua pemuda di kampung itu terkena wajib militer untuk maju ke medan perang. Hanya anak petani yang terluka itu yang lolos dari wajib militer. Hikmah dari cerita itu: Apa yang tampaknya sebagai “ujung jalan”, terkadang hanya sebuah “belokan”, masih ada jalan kelanjutannya. Begitu juga setiap persitiwa yang kita alami, biasanya akan diikuti oleh peristiwa-peristiwa lainnya. Sumber: itslifestories.wordpress.com, 2013 Allah Tetap Bekerja Bacaan Alkitab: Roma 8: 26 – 39; 2 Korintus 11: 23b – 27 Bab XIV Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 94 Kelas VIII SMP 94 Apa pesan dari cerita tentang “Petani dan Kudanya” di atas? B. Makna Allah Tetap Bekerja Paulus adalah seorang pekabar Injil yang sangat gigih. Untuk mengabarkan Injil itu ia banyak sekali mengalami rintangan dan cobaan. Cobaan datang, baik dari dalam dirinya sendiri berupa penyakit yang dideritanya bandingkan dengan 1 Korintus 12:7-10 maupun cobaan dan tantangan dari luar dirinya, berupa berbagai kesulitan dan penganiayaan hebat yang harus ia alami. Dalam surat yang ditulisnya kepada Jemaat di Korintus, ia menulis, “Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” 2 Korintus 11:23b-27 Dapat dibayangkan betapa beratnya perjuangan pelayanan Paulus. Akan tetapi, ia tidak pernah putus asa atau pun kehilangan semangat. Paulus tetap tegar dan teguh dalam pelayanannya. Apa yang membuatnya demikian? Tidak lain, Paulus sangat merasakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala kesusahan dan derita yang dihadapinya untuk mendatangkan kebaikan. Itulah sebabnya ia pun menulis, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” Roma 8:28. Kalimat tersebut kalau ditulis oleh seseorang dalam keadaan senang dan berkelimpahan, mungkin akan terasa biasa saja. Akan tetapi, ini ditulis oleh Paulus yang tengah mengalami banyak sekali tantangan dan kesulitan karena pelayanannya. Sungguh luar biasa Itu artinya Paulus tidak sekadar memberi nasihat, tetapi juga mengalaminya sendiri; bagaimana Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. “Dalam segala sesuatu” artinya, dalam segala keadaan, baik dalam keadaan suka maupun duka; baik dalam sukses, maupun gagal. Tidak hanya ketika hidup kita senang dan berkelimpahan, tetapi juga ketika hidup kita menderita dengan rupa-rupa masalah dan cobaan. Allah bekerja dalam semua keadaan itu untuk mendatangkan kebaikan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 95 Lalu, kalau Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, apakah kita bersikap pasif saja, tidak usah melakukan apa- apa? Tidak. Sebab ayat itu tidak berhenti sampai di situ. Ada kelanjutannya, “Bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jadi, agar Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan kita juga harus aktif, tidak boleh hanya berpangku tangan; yaitu, dengan mengasihi Allah. Pertanyaannya adalah: Mengasihi Tuhan itu konkretnya bagaimana? Mari bayangkan kalau kita mengasihi seseorang. Apa yang kita lakukan? Pertama, tentu kita tidak akan melupakan dia dalam aktivitas atau pun dalam keadaan yang tengah kita alami. Kedua, kita akan selalu menghargai setiap pemberiannya. Sekecil apa pun pemberian dia, pasti akan terasa bernilai bagi kita. Ketiga, kita akan selalu berusaha untuk selalu menyenangkan dia, baik dengan ucapan maupun perbuatan kita. Atau dengan kata lain, pasti kita tidak ingin membuatnya bersedih. Mengasihi Tuhan juga seperti itu. Pertama, kita akan sering-sering mengingat DIA, dalam keadaan apa pun dan ketika sedang melakukan apa pun. Bangun tidur misalnya, sebelum melakukan apa-apa, kita ingat Tuhan dan bertelut berdoa. Saat hendak tidur, kita juga ingat Tuhan, lalu kita berdoa. Begitu juga di tengah aktivitas kita sehari-hari. Ingatan akan Tuhan bukan hanya akan membuat relasi kita dengan Tuhan lebih dekat, tetapi juga akan menjaga kita dari segala perasaan dan perilaku buruk. Saat kita tengah dilanda susah dan sedih, kita ingat Tuhan, kita akan terhibur dan dijaga dari keputusasaan. Mau mencontek atau melakukan tindakan tercela lainnya, ingat Tuhan, kita pun jadi dijaga dari perbuatan tersebut. Masih banyak lagi contoh lainnya. Kedua, mengasihi Tuhan juga berarti menghargai setiap pemberian-Nya. Ada banyak pemberian Tuhan dalam hidup kita: waktu, tubuh, kesehatan, keluarga, kesempatan bersekolah, teman, guru, talenta dan sebagainya. Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan, bisa diukur dengan seberapa jauh kita menghargai semua itu, merawat dengan sebaik-baiknya, dan memperlakukannya dengan sebenar- benarnya. Oleh karena itu, salahlah kalau kita berkata “Tuhan, aku mengasihi-Mu,” tetapi kita terus menyia-nyiakan waktu dan talenta kita; sembarangan dan tidak peduli dengan tubuh dan kesehatan kita; tidak menghargai keluarga dan orang- orang lain di sekitar kita. Seberapa besar kita menghargai setiap pemberian Tuhan, sebegitu jugalah besarnya kasih kita kepada-Nya. Ketiga, mengasihi Tuhan berarti juga selalu berusaha untuk menyenangkan- Nya. Kalau misalnya kita tahu Tuhan akan senang kalau kita menjadi pelajar yang rajin, guru yang bertanggung jawab, pekerja yang jujur, pemimpin yang bebas dari korupsi dan kolusi, anak yang berbakti kepada orang tua, teman yang ramah dan selalu bersedia membantu orang lain, sahabat yang dapat dipercaya, orang Kristen yang setia dan bertanggung jawab dalam pelayanan; lakukanlah itu sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Sebaliknya, kalau kita tahu bahwa perbuatan atau perkataan kita malah akan membuat Tuhan sedih, janganlah kita Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 96 Kelas VIII SMP 96 lakukan. Seberapa besar kemauan dan usaha kita untuk menyenangkan Tuhan, sebegitu jugalah besarnya kasih kita kepada Tuhan. Begitulah sikap seseorang yang mengasihi Tuhan. Jadi, kalau kita sudah melakukan hal itu semua maka janji Tuhan: Dia akan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Artinya, Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang selalu berusaha menunjukkan kasih kepada-Nya, dalam ucapan maupun dalam tindakan sehari-hari. C. Karya Tuhan dalam Hidupku Sebutkan minimal satu pengalaman pahit di masa lalu, yang sekarang kalau diingat-ingat kembali justru membuat kamu merasa sangat bersyukur telah mengalaminya. Jelaskan mengapa. Membuat graik hidup. Lihat contoh di bawah ini. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97 Petunjuk pengisian Isilah graik di atas dengan pengalaman hidupmu. Cobalah ingat pengalaman- pengalaman yang pernah kamu alami di masa lalu, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. Untuk pengalaman yang “luar biasa menyenangkan” nilainya +5, untuk pengalaman yang “sangat menyenangkan” nilainya +4, untuk pengalaman yang “menyenangkan” nilainya adalah +3, untuk pengalaman yang “cukup menyenangkan” nilainya +2, dan untuk pengalaman yang “agak menyenangkan” nilainya +1. Begitu juga sebaliknya untuk pengalaman yang tidak menyenangkan. Lalu beri titik pada garis pertemuan angka “pengalaman” dan angka “usia”. Setelah selesai, hubungkan setiap titik tersebut dengan garis.. Lihat contoh pengalaman hidup Tono: Usia 2 tahun : Ulang tahun dirayakan di sekolah +4 Usia 4 tahun : Berlibur ke rumah kakek dan nenek di Bali +5 Usia 6 tahun : Terkena demam berdarah, masuk rumah sakit -4 Usia 8 tahun : Punya adik baru +3 Usia 10 tahun : Si Manis, kucing kesayangannya, hilang -3 Usia 12 tahun : Lulus SD dengan nilai pas-pasan +2 Usia 14 tahun : Tidak masuk tim basket sekolah -5 Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 98 Kelas VIII SMP 98 Nyanyikanlah lagu di bawah ini dan renungkan syairnya Pelangi Kasih Ciptaan : Herry Priyonggo Do=A A Bm Cm D Apa yang kau alami kini Cm Fm G E Mungkin tak dapat engkau mengerti A Bm Cm D Cobaan yang engkau alami A E A Tak melebihi kekuatanmu A Bm Cm D Tuhan-mu tak akan memberi Cm Fm G E Ular beracun pada yang minta roti A Bm Cm D Satu hal tanamkan di hati A E A Indah semua yang Tuhan b’ri Ref: D E A Fm Tangan Tuhan sedang merenda Bm E Em A Suatu karya yang agung mulia D E Cm Fm Saatnya ‘kan tiba nanti Bm E A Kau lihat pelangi kasih-Nya Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 D. Rangkuman Allah bekerja dalam segala sesuatu; suka maupun duka, untuk mendatangkan kebaikan. Contohnya dalam hidup Paulus. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak usah berbuat apa-apa, hanya pasif dan pasrah. Harus aktif, yaitu dengan menunjukkan sikap mengasihi Allah dalam kehidupan sehari-hari. Mengasihi Tuhan berarti: 1 Kita akan selalu mengingat-Nya. 2 Kita akan selalu berusaha menyenangkan-Nya. 3 Kita akan selalu menghargai setiap pemberian-Nya. Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang telah berusaha menunjukkan kasih kepada-Nya. Doa Penutup: Tuhan, kami percaya bahwa Engkau hadir dalam hidup kami, dalam susah dan senang yang kami lalui. Kami mohon kepada-Mu, ajarkan kami untuk tetap setia padaMu, apa pun juga keadaan yang kami alami, karena Engkau adalah Allah yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi kami. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 100 Kelas VIII SMP 100 Penutup Kita sudah sampai di akhir seluruh pembahasan. Begitu banyak pembahasan yang sudah kita lakukan, mulai dari memahami arti hidup beriman dan berpengharapan, dan mengapa ini perlu bagi anak-anak Tuhan, dilanjutkan dengan memahami siapa Roh Kudus dan karya-Nya bagi kita orang percaya, dan diakhiri dengan hidup bersyukur. Harapan kami adalah, kalian mempraktekkan apa yang sudah dibahas ini dalam kegiatan keseharian, sehingga kalian menjalani hidup yang penuh dengan kelimpahan kasih karunia-Nya. Pasti akan ada tantangan yang timbul untuk menjadi pengikut Kristus yang setia. Tantangan itu bisa berupa kemalasan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk selalu setia beribadah, berdoa dan membaca Alkitab. Namun, bisa juga tantangan itu berupa ejekan dari orang-orang sekitar yang mempertanyakan mengapa kalian mau menjalani hidup yang serius dalam berhubungan dengan Tuhan. Selaku penulis, kami mendoakan agar kalian menjawab tantangan ini dengan hikmat yang datang dari Tuhan, bukan dengan kekuatan diri sendiri. Justru adanya tantangan akan membuat kita semua semakin bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup dengan terang kasih dan kuasa-Nya. Selamat menjalani hidup beriman dan berpengharapan dalam Dia Tuhan kita Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 Glosarium Allah turut bekerja : dalam segala sesuatu Allah tetap bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah Arti ibadah : secara formal yaitu ketika kita menyembah Tuhan dalam sebuah liturgi baik di gereja, ibadah pribadi maupun dalam perkumpulan ibadah lainnya dan sebagai keseluruhan sikap hidup manusia yang memuliakan Allah. Beriman : berpegang teguh pada keyakinan yang dimiliki akan suatu hal, karena hal itu dapat dipercaya dan diandalkan; mengamini janji-janji Allah di dalam Yesus Kristus dengan segenap hati, akal budi dan perbuatan. Bersyukur : berterima kasih; mengucapkan syukur kepada Allah, merupakan salah satu hal yang harus terus dilakukan selaku anak-anak-Nya Bersyukur dalam situasi sulit : karena melalui kesengsaraan kita, akan timbul ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Bersyukur sebagai pilihan : memilih untuk bersyukur, bukan bersyukur karena terpaksa dan tidak tergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita. Bersyukur sebagai tindakan aktif : harus diupayakan untuk selalu bersyukur sehingga diperlukan semangat untuk melakukannya. Cara menghadapi kesulitan : Fight artinya mengerahkan tenaga dan daya semaksimal mungkin, agar kesulitan itu dapat diatasi; dan light artinya lari meninggalkan kondisi atau hal yang sulit itu, karena memang tidak mendapatkan atau tidak mau mencari cara untuk mengatasinya. Damai sejahtera : syalom dalam bahasa Ibrani dapat merasakan ketenangan, kententraman, dan sukacita, sekalipun tengah dalam kesulitan dan masalah Hidup yang berkelimpahan : mengalami kelimpahan kasih karunia Tuhan melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan persekutuan dengan sesama. Hubungan yang intim dengan Tuhan : berkomunikasi dengan-Nya secara teratur; hubungan dibangun berdasarkan pengenalan, kedekatan serta pengetahuan akan Tuhan yang melibatkan seluruh diri, baik hati nurani maupun akal budi. iman yang aktif benar-benar yakin akan kebenaran Firman Tuhan dan sungguh- sungguh melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 102 Kelas VIII SMP 102 Karunia Roh Kudus : kelompok pertama, karunia-karunia yang dimaksudkan untuk menguduskan mereka yang menerimanya, yaitu hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, dan takut akan Tuhan; kelompok kedua, pemberian istimewa yang dianugerahkan untuk menolong orang lain, namun tidak dengan sendirinya menghasilkan pengudusan, yaitu karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu, karunia untuk melayani dan untuk memimpin, karunia melayani, karunia mengajar, dan karunia menasihati, Martir : mati karena mempertahankan iman percaya Memelihara iman : berdoa, bersaksi memberitakan Injil Kerajaan Allah, berani mengatakan kebenaran dan menegur yang bersalah, memiliki penguasaan diri, sabar dan tabah dalam penderitaan. Mengasihi Tuhan : menyertakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan, menghargai pemberian-Nya dan berusaha menyenangkan-Nya. Menjadi pengikut Kristus : mengikuti Yesus melalui sikap hidup dan gaya hidup kita, melalui apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan, apa yang kita lakukan, atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia, yang sejati dan didasari oleh komitmen seumur hidup untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan Pengharapan : percaya akan janji Allah; hal-hal yang membuat manusia bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Peran Roh Kudus : datang untuk hadir bersama dengan orang yang berduka atau mengalami kemalangan untuk menguatkannya; memberikan kekuatan dan semangat baru bagi orang percaya yang mengikut Kristus, sehingga mereka benar- benar dapat menempuh hidup yang baru bersama Kristus serta meninggalkan semua kebiasaan lama yang merugikan. Putus asa : sama artinya dengan putus harapan, yaitu keadaan dimana seseorang tidak memiliki harapan. Roh Kudus : salah satu oknum Allah Tri Tunggal, disebut sebagai parakletos, yang artinya “dipanggil untuk menolong, menasihati”; menjalankan peranan sebagai pengganti Tuhan Yesus yang secara isik sudah kembali kepada Bapa di surga. Yesus sebagai tokoh yang sangat kontroversial : Yesus sering berbenturan dengan para pemimpin agama dan tokoh-tokoh yang merasa dirinya sebagai para penjaga Taurat, seperti orang-orang Farisi, dan para penjaga Bait Suci, seperti orang-orang Saduki, namun dekat dengan orang yang dibuang, dilecehkan, dan orang berdosa. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 103 Daftar Pustaka Barna, G. 2003. Transforming Children into Spiritual Champions. Scottsdale, AZ: Regal Publications. Bethke, J. 2010. Why I Hate Religion, but Love Jesus”. http:www.youtube.com watch?v=1IAhDGYlpqY Bethge, E. 2000. Dietrich Bonhoefer: Theologian, Christian, Man for His Times: A Biography Rev. ed. Minneapolis: Fortress Press. Brown, P. 1967. Augustine of Hippo. Berkeley: University of California Press Data Statistik Indonesia 2014. Harapan Hidup. www.datastatistik_indonesia. comportalindex.php?option=com_contenttask=viewid=922 . Diunduh tanggal 20 Februari 2014. Express. 2013. ”Christians are being attacked just because of their faith”, says Archbishop of Canterbury.” 25 September, http:www.express.co.uknews world432179Christians-are-being-attacked-just-because-of-their-faith- says-Archbishop-of-Canterbury. Diunduh 2 November 2013. Foh, J. 2010. Allah dan Penderitaan Manusia. Christianreformedink.wordpress. com20101220 allah-dan-penderitaan manusia . Diunduh 20 Desember 2013. Frank, A. 1989. The Diary of Anne Frank. The Critical Edition. Netherlands State Institute for War Documentation. New York: Doubleday. Galli, M. 2000. 131 Christians Everyone Should Know. Nashville, TN: B H Books. Gatra, 2003. Rubrik Kesehatan. Jakarta: edisi 29 Agustus. Ilustrasi kotbah LENGKAPI itslifestories.wordpress.com 2013. Petani dan Kuda. Lembaga Alkitab Indonesia. 1974. Alkitab. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Terjemahan Baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Miller, D., Tetsunao, Y. 2007 Global Pentecostalism: The New Face of Christian Social Engagement. Berkeley Los Angeles: University of California Press. Taize, 2013. Holy Spirit Come to Us. http:www.youtube.com watch?v=Dpj02CUNnsM . Diunduh pada 12 Desember 2013. Van Niftrik, G. C., Boland, B. J. 2000. Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia. ______________ 2004 The Deadliest Tsunami in History? http:news. nationalgeographic.comnews2004121227_041226_tsunami_2.html . Diunduh pada tanggal 26 Desember 2013. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id