Berapa lama hasil swab pcr di puskesmas

Oleh:

Swab Test

Bisnis.com, JAKARTA – Buat Anda yang merasa bergejala atau sempat kontak erat dengan pasien positif covid-19 diwajibkan untuk melakukan tes covid-19 berupa antigen atau PCR swab.

Tes ini bisa dilakukan di beberapa klinik penyedia, rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya. Harganya untuk antigen mulai dari Rp200.000an, sedangkan PCR Rp700.000an.

Tetapi, Anda juga bisa mendapatkannya secara gratis dengan melakukan tes PCR di puskesmas wilayah tempat tinggal Anda.

Doni Monardo, Ketua Satuan Tugas (Satgas ) Penanganan Covid-19 dalam rilisan situs resmi Badan Penanggulan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa pemeriksaan uji spesimen melalui tes usap atau Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 tidak dikenakan biaya. Hal ini menurut Doni dikarenakan pemerintah pusat telah memberikan reagen ke berbagai daerah untuk melakukan uji sampel spesimen virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sehingga, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas dapat memberikan pelayanan dan penanganan Covid-19 gratis berbasis data. “Untuk yang di Puskesmas seharusnya gratis (tidak dipungut biaya), karena reagen itu diberikan dari pusat, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Satgas Covid-19. Kemudian juga Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota juga ada yang menyelenggarakan (pengadaan) reagen sendiri,” jelas Doni. Doni juga meminta agar ada yang melapor apabila masih ada pihak yang memberikan beban biaya bagi masyarakat untuk melakukan tracing, dari kontak erat salah satu pasien Covid-19 dengan Swab PCR. “Kalau toh mungkin masih ada pungutan-pungutan, mohon kami bisa diinformasikan, sehingga kami bisa mencari solusinya,” tegas Doni. Lebih lanjut, Doni menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin masyarakat terbebani untuk melakukan pemeriksaan spesimen, sehingga solusi terbaik akan selalu diupayakan dalam rangka memutus rantai penularan Covid-19. "Beban kepada masyarakat tidak boleh terlalu berat, apalagi untuk melakukan pemeriksaan spesimen,” kata Doni. “Sejauh ini, mereka yang kontak erat dilakukan tracing itu seharusnya gratis. Tidak boleh ada pungutan sebesar apapun. Seharusnya gratis,” imbuhnya. 

Selain dikhususkan bagi orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19, syarat lainnya sebelum menjalani swab gratis di puskesmas adalah mengisi formulir, membawa surat domisili dan kartu identitas atau KTP.  

Adapun untuk melakukan tes swab di puskesmas, yang pertama Anda harus ketahui adalah jika tes dilakukan jika ada gejala atau sudah pernah kontak dengan pasien positif.

Kemudian, jika ingin melakukan tes, harus terlebih dahulu mendaftarkan diri ke puskesmas setempat. Ini untuk memastikan kapan Anda bisa mendapatkan jadwal tes. Biasanya ini juga bisa dibantu oleh RT setempat jika Anda melaporkan kondisi Anda.

Selanjutnya, Anda akan datang pada saat waktu yang ditentukan, dengan membawa KTP.

Anda akan diberikan sejumlah pertanyaan sebelum tes, semisal terkait keluhan, dan aktivitas sebelum terpapar.

"Pemeriksaan swab dilakukan jika ada indikasi medis setelah pemeriksaan oleh dokter. Silahkan datang ke puskesmas sesuai domisili utk keterangan/pemeriksaan lebih lanjut," demikian dikutip dari laman puskesmas kecamatan Senen.

Jika Anda positif, maka jika gejala ringan akan disarankan isoman di rumah, sedangkan jika mengalami gejala berat akan dirujuk ke rumah sakit perawatan.

Untuk pengobatan selama isoman, juga bisa dibantu oleh puskesmas kelurahan atau kecamatan sesuai domisili.

Sementara itu, mengutip Halodoc, pelaksanaan screening corona di puskesmas memiliki beberapa tahap seperti berikut:

1.  Wawancara dan pemeriksaan epidemiologi

Sebelum melakukan rangkaian uji, petugas puskesmas akan melakukan wawancara dan pemeriksaan epidemiologi terlebih dahulu kepada pasien. Pada tahap ini, masyarakat yang datang ke puskesmas akan ditanya-tanya mengenai riwayat aktivitasnya selama beberapa waktu belakangan. Jika dicurigai ada indikasi risiko kuat terpapar Covid-19, petugas puskesmas akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu screening dengan menggunakan rapid test. 

2. Rapid test antibodi

Setelah melakukan wawancara dan penyelidikan epidemiologi dicurigai ada indikasi Covid-19, petugas puskesmas akan melakukan screening. Metode screening yang dilakukan puskesmas saat ini adalah dengan menggunakan tes cepat antibodi atau rapid test dan test swab. Untuk rapid test, prosedur dilakukan dengan mengambil sampel darah, yang bisa dilakukan dari pembuluh darah kapiler di ujung jari. 

3. Throat Swab (Tes Swab)

Selain rapid test yang dilakukan dengan pengambilan sampel darah dari ujung jari, screening corona yang dilakukan di puskesmas juga mencakup throat swab atau tes swab. Tes swab dilakukan dengan mengambil sampel cairan pada tenggorokan ataupun pangkal hidung dengan cara di-swab. Kemudian, setelah didapatkan sampel cairan tenggorokan melalui tes swab dan sampel darah dari rapid test, sampel akan dibawa ke laboratorium. Di laboratorium, sampel akan diperiksa oleh petugas, dengan menggunakan PCR. Pemeriksaan lab ini dilakukan oleh puskesmas dengan standar yang sudah ditetapkan. Lalu, hasilnya akan diinformasikan kepada pasien, apakah positif atau negatif corona. 

4. Pemantauan dan Edukasi

Apabila hasil rapid test dan swab menyatakan negatif corona, masyarakat akan diminta untuk pulang dan menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan kekebalan tubuh, serta membatasi jarak fisik dengan orang lain dan mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu. Sementara itu, jika ditemukan hasilnya positif corona, tetapi gejala yang muncul tergolong ringan, puskesmas akan menyarankan pasien untuk melakukan isolasi mandiri. Tak hanya itu, puskesmas dan rumah sakit setempat juga akan memberi edukasi, informasi, dan pemantauan terhadap pasien. Edukasi dan informasi yang diberikan mencakup hal-hal apa saja yang harus dilakukan pasien selama isolasi diri di rumah. Semua itu akan dilakukan secara online, dengan memanfaatkan teknologi.

okay mksh angela

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Masing-masing laboratatorium siap membantu 300 spesimen.

Dok Pemkot Depok

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati.

Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan pelayanan swab PCR keliling secara gratis di seluruh Puskesmas di Kota Depok. Hal tersebut dilakukan untuk membantu Puskesmas dalam melakukan testing bagi orang dengan status kontak erat Covid-19.

Baca Juga

"Kami berikan pelayanan swab PCR keliling karena banyaknya kasus kontak erat Covid-19 di wilayah dan untuk memudahkan Puskesmas dalam mentesting dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dalam memeriksa hasil pemeriksaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati di Balai Kota Depok, Senin (21/2/2022).

Dia menambahkan, dalam pelayanan swab PCR keliling tersebut, pihaknya bekerja sama dengan laboratorium Helix dan kimia farma. "Dalam satu hari. Masing-masing laboratatorium siap membantu 300 spesimen," terang Mary.

Menurut Mary, pasien kontak erat yang diperiksa pada pelayanan swab keliling ini merupakan rekomendasi dari Puskesmas. Tentunya berdasarkan laporan yang diberikan oleh setiap Puskesmas di wilayah. 

"Jadi pasien yang kami periksa pada pelayanan ini berdasarkan data dari Puskesmas, untuk mempercepat pemeriksaan kontak erat Covid-19. Untuk hasil tes PCR akan diinformasikan kepada masing-masing peserta melalui Whatsapp 1x24 jam," tuturnya. 

  • covid 19
  • pandemi covid 19
  • Mary Liziawati

Berapa lama hasil swab pcr di puskesmas

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Selamat malam. saya warga kelurahan Margoagung, Seyegan, Sleman. Ingin menanyakan tiga hal: 1. Terkait keakuratan tes swab antigen yang dilakukan oleh puskesmas. Baru-baru ini di desa kami terdapat klaster baru, beberapa warga telah berinisiatif untuk swab mandiri akan tetapi diminta tes ulang kembali ketika tracing dilakukan. Apabila swab mandiri dilakukan sebelum swab bersama dari satgas, maka jika terjadi perbedaan hasil swab akan berlaku yang waktu tes terakhir. ada 2 kasus yang warga kami tes swab mandiri (bahkan swab PCR, bukan antigen) SETELAH swab bersama dari satgas dilakukan dan hasil swab PCR mandiri menunjukkan hasil negatif sementara ketika swab antigen dari satgas menunjukkan hasil positif. Bukankah seharusnya yang bersangkutan telah dinyatakan negatif? 2. Mengapa swab antigen dari satgas membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk mendapatkan hasil sedangkan untuk mandiri hanya membutuhkan waktu maksimal 1 jam? Apabila alasan yang disampaikan adalah banyaknya sampel, bukankah sampel biologis (apalagi targetnya virus) memiliki masa tenggat sampel? harus diproses ASAP? dalam kurun waktu 3 hari sudah berapa banyak penularan yang mungkin terjadi? terlebih penyintas OTG. Hasil swab antigen saja hanya bisa mewakili 24 jam kondisi penyintas, ini hasil swab antigen baru datang 3 hari setelah pengambilan sampel. sangat aneh menurut saya. 3. Dari hasil tracing awal kluster, ditemukan terdapat 47 warga yang dinyatakan positif di desa kami. pagi harinya desa kami dilockdown total, tanpa ada arahan bagaimana mekanisme isolasi mandiri yang benar, dan KE-47 WARGA YANG POSITIF TERSEBUT DIBIARKAN DALAM RUMAH MASING-MASING, SERTA BAGI PENYINTAS YANG TERMASUK OTG TIDAK DIBERI REKOMENDASI OBAT ATAU VITAMIN UNTUK MENUNJANG KESEHATANNYA. Mohon informasinya. I know there are so many things to do in this kind of situation, but setiap warga pasti mau untuk gotong royong as long as ada arahan yang jelas dan kita tidak merasa ditinggalkan atau dibiarkan. I'm sorry it took longer than I thought. Sincerely,

Pasien dalam pengawasan.

-- Pengadu tidak menyertakan lampiran --

Alamat: Margoagung, 55561, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Lintang: -7.708952817361125
Bujur: 110.29760818506197