Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan cara kristalisasi

Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan cara kristalisasi

Partikel-partikel yang bercampur dalam suatu campuran dapat dipisahkan secara fisis, yaitu dengan cara penyaringan (filtrasi), pengkristalan (kristalisasi), penyumbliman (sublimasi), Kromatografi, dan penyulingan (distilasi).

1.       Pemisahan campuran dengan penyaringan (filtrasi)

Prinsip kerja penyaringan adalah perbedaan kelarutan zat dalam air atau berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat. Misalnya, campuran antara garam dengan pasir, setelah di beri air lalu di saring, garam akan larut dalam air dan melewati lubang kertas saring, sedangkan pasirnya akan terhalang oleh kertas saring.

2.       Pemisahan campuran dengan pengkristalan (kristalisasi)

Prinsip pengkristalan didasarkan bahwa pada keadaan lewat jenuh, salah satu zat yang bercampur akan membentuk kristal. Misalnya, pembuatan garam dilakukan dengan cara penguapan air laut. Semakin lama air laut akan menjadi pekat dan setelah lewat jenuh, garam akan membentuk kristal.

3.       Pemisahan campuran dengan penyubliman (sublimasi)

Prinsip kerja penyubliman didasarkan pada sifat zat yang bercampur. Zat yang satu dapat menyublim (berubah dari wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Misalnya, pada proses pemurnian Yodium kotor.

4.       Pemisahan campuran dengan kromatografi

Prinsip kerja kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat atau daya serap antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu dengan larutan pelarut tertentu.

5.       Pemisahan campuran dengan penyulingan (distilasi)

Prinsip kerja penyulingan (distilasi) didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat atau lebih yang bercampur. Partikel zat yang satu mendidih, lalu menguap, sedangkan zat yang lainnya tidak/belum menguap.

6.       Pemisahan campuran dengan Ekstraksi

Ekstrasi merupakan metode pemisahan dengan melakukan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. Pada kegiatan praktikum pembuatan indikator alam, ekstraksi dapat digunakan untuk mengekstraksi zat warna bunga. Bahan pelarut biasanya alkohol.


Page 2

Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan cara kristalisasi

Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan cara kristalisasi
Lihat Foto

FREEPIK/Racool_studio

ilustrasi garam. ketahui cara menggarami masakan yang tepat.

KOMPAS.com - Banyak unsur dan senyawa yang terdapat di alam dalam bentuk yang tidak murni atau membentuk suatu campuran.

Salah satu contohnya adalah minyak bumi yang merupakan campuran berbagai hidrokarbon. 

Komponen penyusun suatu campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara yang disesuaikan dengan karakteristik komponen penyusun tersebut.

Adapun sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan.

Pemisahan secara fisika dapat dilakukan dengan cara corong pisah, dekantasi, penyulingan (distilasi), filtrasi, kristalisasi, kromatografi, sentrifugasi, dan sublimasi.

Baca juga: Studi: Bahan Kimia dalam Produk Plastik Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan

Selain itu, ada campuran yang dapat dipisahkan secara kimia. Campuran tersebut biasanya tergolong campuran homogen. 

Jenis-jenis lemisahan campuran secara kimia adalah amalgamasi dan sianidasi. 

Kristalisasi

Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah metode kristalisasi.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. 

Dasar metode kristalisasi adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih.

Baca juga: Produk Tahan Air dan Noda Disebut Mengandung Bahan Kimia Berbahaya, Studi Jelaskan

Pemisahan campuran dengan metode sublimasi dan ekstraksi merupakan pemisahan campuran secara fisika.

  • Pemisahan campuran dengan cara sublimasi Merupakan pemisahan campuran yang terdiri dari zat padat dengan prinsip  perubahan wujud zat dari padat menjadi gas (menyublim). Oleh sebab itu, sublimasi banyak digunakan untuk memurnikan zat yang dapat menyublim, contohnya pemurnian kapur barus kotor dengan cara memanaskan campuran kapur barus, yang menyebabkan kapur barus menyublim. Dengan demikian kapur barus dapat terpisah dari kotoran yang tidak dapat menguap.
  • Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi

    Merupakan pemisahan campuran yang terdiri dari zat cair - cair berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap dua cairan yang kelarutannya berbeda. Biasanya proses ekstraksi bertujuan untuk mendapatkan kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan ataupun hewan dengan pelarut yang sesuai dalam standar prosedur ekstraksi. Contohnya adalah dalam pembuatan teh. Daun teh dicampur dengan air sebagai pelarut dalam temperatur yang tinggi, sehingga menghasilkan senyawa tanin, polifenol, teobromin dan kafein yang larut dalam air dan memberikan warna coklat kemerah-merahan pada teh.

Jadi, pemisahan dengan metode sublimasi menggunakan prinsip perubahan wujud zat dari padat menjadi gas, sedangkan prinsip kerja metode ekstraksi didasarkan pada kelarutan zat cair pada pelarut yang sesuai.

Tahukah kalian bagaimana air mineral yang setiap hari kita minum dikatakan aman untuk dikonsumsi? Padahal zat-zat yang ada di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat lainnya. Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan. Pengolahan air yang dilakukan ini harus terlebih dahulu melalui sebuah metode, yang dipanggil metode pemisahan campuran.

Campuran sendiri memiliki sifat fisika seperti ukuran partikel, berat molekul, dan titik didih. Oleh karena itu, campuran dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisiknya tersebut.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya, yaitu metode penyaringan (filtrasi), metode pengkristalan (kristalisasi), metode penyubliman (sublimasi), kromatografi, dan penyulingan (distilasi).

Dalam artikel kali ini, kita akan bahas satu persatu mengenai metode pemisahan camputan tersebut:

  • Metode Penyaringan (Filtrasi)

Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya, campuran disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.

Padatan dengan ukuran partikel besar yang tidak larut akan tertinggal di kertas saring sedangkan cairan dengan ukuran partikel lebih kecil dari pori-pori kertas saring akan melewati kertas saring. Padatan yang tertinggal di kertas saring disebut residu dan cairan yang dapat melewati kertas saring disebut filtrate.

(Baca juga: Mengenal 4 Macam Hukum Gas)

Contohnya: memisahkan air the dari batang dan daun teh dengan menggunakan penyaring teh.

  • Pengkristalan (kristalisasi)

Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Contohnya, membuat garam dapur dari air laut. Prosesnya memerlukan terik matahari untuk menguapkan air laut yang terdapat dalam tambak-tambak garam di pinggir pantai.

Metode pemisahan campuran yang satu ini adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah menyublim. Prinsip kerja sublimasi adalah mengubah zat padat menjadi gas dengan dipanaskan. Lalu gas yang terbentuk segera didinginkan sehingga gas berubah menjadi Kristal padat kembali.

Contohnya, memisahkan kapur barus yang bercampur dengan pasir. Pemisahan ini dilakukan dengan memanaskan campuran kapur barus yang kotor sehingga kapur barusnya menguap sedangkan pasirnya tidak ikut menguap. Selanjutnya uap kapur barus didinginkan sehingga uap kapur barus menyublim berubah menjadi kristal kapur barus yang berwarna putih.

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada kromatografi komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak.

Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair dengan zat cair berdasarkan perbedaan titik didihnya. Penyulingan bertingkat digunakan untuk pengolahan minyak bumi sehingga dapat memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, lilin, maupun aspal.