Lihat Foto Show KOMPAS.com – Kegiatan perekonomian bisa berlangsung karena ada sebuah sistem ekonomi yang mengatur keseluruhan kegiatan. Dilansir dari Buku Ajar Perekonomian Indonesia (2018) karya Sattar, sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antara manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek, barang-barang ekonomi sebagai obyek, dan seperangkat kelembagaan yang bertugas mengatur dan menjalin hubungan dalam kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi yang ada pada setiap negara berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebijakan dan tujuan masing-masing negara. Baca juga: Pembagian Ilmu Ekonomi dan Cabang-Cabang Ilmu Ekonomi Jenis sistem ekonomiDalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi (2010) karya Jimmy Hasoloan, dijelaskan tiga jenis sistem ekonomi yang berlaku saat ini, yaitu:
Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Sistem ekonomi ini menentukan keseimbangan dengan cara mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah hak milik pribadi, kebebasan berusaha dan kebebasan memilih, motif kepentingan diri sendiri, persaingan bebas, harga ditentukan oleh mekanisme pasar, dan peran pemerintah terbatas.
Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dalam sistem ini, kontrol pemerintah sangat tinggi, yaitu mengatur semua aspek kegiatan ekonomi. Baca juga: Ilmu Ekonomi: Definisi dan Tujuan Mempelajarinya Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah hak individu tidak diakui, harga ditentukan oleh pemerintah, dan peran pemerintah sangat dominan. Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando. Dalam sistem ekonomi ini, kebebasan dan hak individu atau perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui. Tetapi pemerintah juga ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan. Selain sebagai stabilisator, peran pemerintah dalam sistem ini juga untuk mencegah terjadinya konsentrasi yang terlalu besar di tangan satu orang atau kelompok swasta serta untuk membantu golongan ekonomi lemah. Baca juga: Fungsi Manajemen dalam Ekonomi Baca berikutnya
Lihat Foto JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem ekonomi adalah istilah yang sudah tidak asing lagi. Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri. Penggunaan sistem ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari ideologi hingga struktur ekonomi. Apa itu sistem ekonomi? Pengertian sistem ekonomi Dikutip dari Study.com, sistem ekonomi adalah sarana di mana negara mendistribusikan sumber daya dan memperdagangkan barang dan jasa. Sistem ini digunakan untuk mengendalikan lima faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, pengusaha, sumber daya fisik dan sumber daya informasi. Sementara mengutip dari laman Gramedia, sistem ekonomi adalah seluruh tata cara yang digunakan dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Baca juga: Cara Buka Rekening BCA secara Online, Tak Perlu ke Kantor Cabang Adapun kegiatan ekonomi di sini mencakup produksi, distribusi, konsumsi, maupun investasi yang secara terintegrasi membentuk satu kesatuan utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan di bidang ekonomi. Sedangkan menurut buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X karya Ismawanto, sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Sistem ekonomi adalah perangkat yang digunakan suatu negara untuk mengelola faktor ekonomi dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya melalui unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi guna menghindari kekacauan di bidang ekonomi. Bisa dikatakan, sistem ekonomi adalah susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja untuk memecahkan masalah ekonomi serta mencapai tujuan tertentu. Baca juga: Motif Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan dan Macam-macamnya Dalam suatu negara adanya sistem ekonomi sangat penting karena berfungsi sebagai pendorong sistem produksi. Selain itu, sistem ekonomi juga berfungsi untuk menciptakan suatu mekanisme agar proses distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik. Jenis-jenis sistem ekonomiSecara umum, sistem ekonomi adalah terdiri dari lima jenis. Berikut penjelasannya: tirto.id - Setiap negara menerapkan sistem tertentu dalam menjalankan perekonomian. Sistem ekonomi itu diterapkan untuk mengatasi masalah perekonomian di masing-masing negara dan mencapai target kesejahteraan masyarakatnya. Mengutip modul terbitan Kemdikbud, secara istilah, pengertian sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasikan seluruh aktivitas ekonomi. Aktivitas yang diatur tersebut ada kaitannya dengan ekonomi rumah tangga negara/pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Sistem ekonomi diciptakan dengan tujuan untuk membentuk kegiatan ekonomi masyarakat yang tertib dan tidak saling merugikan satu dengan lainnya. Pengertian lainnya dari sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Merujuk ulasan Bappenas, setiap negara memerlukan satu sistem ekonomi yang disepakati untuk dikembangkan. Tanpa kesepakatan tentang sistem ekonomi yang dianut maka akan lebih terbuka peluang lahirnya perselisihan terkait dengan kebijakan ekonomi yang sepatutnya ditempuh untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi mendasar di suatu negara.
Baca juga: Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Termasuk Adam Smith Sistem ekonomi menjadi gabungan dari kesatuan berbagai institusi ekonomi yang berlaku di suatu wilayah perekonomian untuk mengatur bagaimana sumber daya didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Berbagai institusi ekonomi itu merumuskan dan menerapkan kebijakan menyangkut perekonomian dan pengelolaan sumber daya yang ada. Di dunia, selama ini ada beragam jenis sistem ekonomi yang diberlakukan masing-masing negara. Namun, merujuk penjelasan dalam buku Perbandingan Sistem Ekonomi karya Nihayatul Masykuroh (2020:5), ada 2 sistem besar berlaku di dunia. Keduanya adalah sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dan sistem ekonomi terencana yang lebih dikenal sebagai sistem terpusat (sosialis). Sementara apabila dilihat secara lebih detail, ada 4 jenis sistem ekonomi yang pernah atau sedang berlaku di dunia saat ini. Keempatnya: Sistem Ekonomi Tradisional, Sistem Ekonomi Pasar, Sistem Ekonomi Komando, dan Sistem Ekonomi Campuran. Berikut adalah perbedaan mengenai keempat sistem ekonomi tersebut sebagaimana dikutip dari Modul Pembelajaran Ekonomi terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lainnya. Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri, Kelebihan & KekuranganSistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kepada kebiasaan serta adat istiadat dalam aktivitas perekonomiannya. Dalam sistem tradisional, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan pleh masyarakat guna memenuhi hidup dalam jangka pendek untuk dapat bertahan hidup.
Baca juga: Apa Itu Interaksi Antar Ruang, Bentuk, Perubahan dan Dampaknya Karena itu, sistem ekonomi tradisional juga didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang diterapkan masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Di bawah ini adalah detail mengenai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional beserta contoh negara yang menerapkannya. 1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Ekonomi Tradisional:
2. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:
3. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional:
4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Tradisional Terdapat beberapa negara yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional. Hal ini dilihat dari beberapa karakteristik dari sistem ekonomi negara tersebut. Negara-negara itu adalah:
Sistem Ekonomi Pasar: Ciri, Kekurangan & KelebihanDisebut juga dengan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi pasar adalah sistem yang berlaku jika negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Pengertian lainnya dari sistem ekonomi pasar adalah sistem yang seluruh kegiatan ekonominya, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Baca juga: Krisis Lingkungan & Pandemi Picu Kebangkitan Marxisme di Jepang? Sistem Ekonomi Pasar tercipta berdasarkan teori yang dikemukakan Adam Smith (1723 – 1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations yang telah diterbitkan pada 1776. Inti dari teori itu adalah memberikan kebebasan pada individu di setiap sektor ekonomi. Pada mulanya, sebagian negara di Benua Amerika dan Eropa yang memberlakukan sistem ekonomi pasar, dan kemudian diikuti oleh banyak negara lain di dunia. Berikut ini ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi pasar beserta contoh negara yang menerapkannya. 1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar (Liberal):
2. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
3. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Pasar (Liberal) Banyak negara menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Salah satu alasannya dalah sistem ekonomi ini memberikan keuntungan bagi negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya serta latar belakang negara tersebut. Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar adalah:
Infografik SC Ciri Ciri Sistem Ekonomi. tirto.id/Fuad |