Jelaskan perbedaan asam dan basa menurut ciri cirinya dan berikan contohnya masing masing

Jakarta -

Kamu pasti sering mendengar istilah asam dan basa yang mana kedua zat ini sering digunakan dalam kehidupan kita. Larutan asam basa memiliki sifat yang saling menetralkan ketika dicampurkan sehingga sifat asal keduanya dapat menghilang.

Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin 'acetum' yang berarti 'cuka', sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti 'abu'. Yuk kita bahas satu per satu tentang asam dan basa.

Mengutip dari Modul Belajar Kimia XI yang disusun oleh Arni Wiyati (2020), pengetahuan tentang asam basa dapat membantu kita mempelajari titrasi asam basa yaitu suatu metode untuk menentukan konsentrasi larutan dengan larutan standar.

Hal ini dapat kita manfaatkan dengan bijak dalam penggunaan bahan-bahan kimia untuk meminimalisasi efek samping dan bahaya suatu bahan. Tapi sebenarnya apa itu asam basa?

Pengertian dan Sifat Asam Basa

Secara umum, asam dan basa memiliki sifat yang berbeda. Sifat asam yaitu korosif, sedangkan sifat basa yaitu kaustik. Lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini berdasarkan teori asam basa Arrhenius.

Seorang ahli kimia asal Swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan asam adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan terurai dan menghasilkan ion H+. Contoh zat asam misalnya hidrogen klorida (HCl), saat dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-.

Ciri-ciri asam yaitu:

  • Sebagian jenis asam aman untuk dikonsumsi yang jika dirasakan lidah akan terasa masam
  • Asam jenis kuat tidak dianjurkan untuk dimakan karena dapat merusak jaringan kulit.
  • Jika senyawa asam diukur alat khusus pH nya lebih kecil dari 7 atau pH < 7
  • Asam yang kuat jika kena ke kulit akan terasa perih, selain itu dapat merusak kayu
  • Sifatnya korosif yang membuat karatan ketika terkena besi atau logam
  • Mengandung elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik

Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari misalnya ada pada produk makanan, minuman, hingga cairan pembersih rumah. Asam yang dapat dikonsumsi misalnya jeruk atau lemon. Selain itu, cuka dapur juga mengandung asam asetat untuk penambah rasa.

Sedangkan basa adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-. Contohnya yaitu senyawa natrium hidroksida NaOH yang jika dilarutkan akan terurai Na+ dan OH-. Reaksi basa dengan asam akan menghasilkan senyawa 'garam'.

Ciri-ciri basa yaitu:

  • Memiliki rasa pahit
  • Basa murni bentuknya seperti kristal padat
  • pH basa lebih besar dari 7 atau >7
  • Jika dipegang jari terasa licin
  • Bersifat kaustik yang merusak jaringan kulit apabila kadarnya tinggi
  • Digunakan untuk mengemulsi minyak
  • Terdapat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik

Contoh larutan basa yaitu natrium bikarbonat yang ada pada soda kue. Beberapa contoh basa lainnya yaitu bisa kita temui pada produk sabun, sampo, pasta gigi, obat maag, hingga pupuk tumbuhan.

Klasifikasi Asam dan Basa

Asam basa diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu asam kuat & basa kuat dan asam lemah & basa lemah. Berikut penjelasannya berikut ini.

1. Asam kuat dan Basa kuat

Asam kuat merupakan asam yang jika dilarutkan dalam air mudah melepaskan ion H+, larutan tersebut akan mengalami disosiasi total dalam larutan. Contoh asam kuat yaitu HCl, HNO3, H2SO4, dan HClO4.

Sementara basa kuat adalah senyawa basa yang jika dilarutkan dalam air mudah melepaskan ion OH-, larutan basa ini juga akan mengalami disosiasi total. Contoh basa kuat misalnya kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida atau sodium hidroksida (NaOH), dan barium hidroksida (Ba(OH)2).

2. Asam Lemah dan Basa Lemah

Asam lemah merupakan senyawa yang dalam air sulit melepaskan ion H+ dan mengalami disosiasi dalam larutan, contoh asam lemah yaitu asam nitrit (HNO2) , asam asetat (CH3COOH), asam fosfat (H3PO4) dan lainnya.

Sedangkan basa lemah yaitu senyawa yang ketika di dalam air sulit melepaskan ion H- dan mengalami disosiasi dalam larutan, contoh basa lemah yaitu natrium bikarbonat atau sodium bikarbonat (NaHCO3) dan amonium hidroksida (NH4OH).

Indikator Asam Basa

Sering dengar tentang indikator asam basa? Indikator asam basa adalah zat yang warnanya bergantung pada pH larutan sehingga menunjukkan sifat asam, basa atau netral dalam larutan tersebut.

Indikator yang baik dapat menunjukkan warna berbeda pada suatu larutan baik itu asam maupun basa. Terdapat beberapa indikator yang perlu kamu ketahui yaitu indikator buatan dan indikator alami.

Indikator ini berasal dari bahan-bahan alami yang diekstrak, biasanya dari tumbuhan yang warnanya mencolok. Beberapa indikator alami yang dapat menentukan asam basa yaitu kubis merah, kembang sepatu, bunga mawar, kunyit, dan lainnya.

Indikator ini dibuat di laboratorium dengan alat dan beberapa bahan kimia. Dua macam indikator buatan yang biasanya digunakan untuk pH larutan yaitu indikator kertas dan larutan.

Pada indikator kertas, kamu mungkin sudah tidak asing dengan penggunaan kertas lakmus yang berwarna merah dan biru. Jika bersifat asam, kertas akan berwarna merah, sedangkan jika bersifat basa akan berwarna biru.

Sementara indikator larutan yaitu fenolftalein, metil merah, dan bromtimol biru. Larutan tersebut akan berubah warna jika dicampur dengan larutan yang bersifat asam atau basa. Misalnya fenolftalein akan berwarna merah pada larutan basa.

Demikian pembahasan asam basa yang perlu kamu ketahui, detikers! Sudah pernah coba menentukan larutan asam basa dengan indikator di atas?

Simak Video "Dokter Spesialis Sebut Mag Tak Menyebabkan Kematian"



(pal/pal)

Jelaskan perbedaan asam dan basa menurut ciri cirinya dan berikan contohnya masing masing

Jelaskan perbedaan asam dan basa menurut ciri cirinya dan berikan contohnya masing masing
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli dan Sifatnya

KOMPAS.com - Bagi mereka yang memiliki sakit lambung, pasti akan merasakan bahwa asam di lambungnya sedang tinggi. Sehingga membutuhkan obat yang bisa meredakan gejalanya. 

Salah satu sifat obat lambung adalah sifat basa. Sifat ini bisa menetralkan asam lambung yang tinggi. Tahuah kamu apa itu asam dan basa? Berikut penjelasan teori asam dan basa dari Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis: 

Teori Asam Basa Arrhenius

Teori asam basa Arrhenius dikemukakan oleh Swedia Svante Arrhenius pada tahun 1884 menjadikannya teori pertama yang mengklasifikasikan senyawa menjadi asam dan basa.

Dilansir dari Chemguide, menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam larutan sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan.

Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan air dan senyawa ionic garam, reaksi tersebut disebut dengan reaksi netralisasi.

Misalnya reaksi asam sulfat (H2SO4) dan kalium hidroksida (KOH) yang menghasilkan air dan senyawa ionic garam kalium sulfat (K2SO4).

Baca juga: Asam Traumalin: Fungsi dan Perannya

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Persamaan reaksi asam sulfat dan kalium hidroksida


Asam memiliki sifat melepaskan ion H+, berasa yang asam, tajam, menyengat, dan mengubah kertas lakmus menjadi merah.

Adapun basa memiliki sifat melepaskan ion OH-, berasa yang pahit, bau khas yang tidak tajam menyengat, dan mengubah kertas lakmus menjadi warna biru.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry pada tahun 1923 mengembangkan teori Arrhenius dengan nama teori asam basa Bronsted-Lowry.

Dalam teorinya, Bronsted dan Lowry menjawab kekuranngan yang ada dalam teori Arrhenius yang tidak dapat menyimpulkan senyawa asam basa yang reaksinya tidak membentuk larutan. 

Jelaskan perbedaan asam dan basa menurut ciri cirinya dan berikan contohnya masing masing

Jelaskan perbedaan asam dan basa menurut ciri cirinya dan berikan contohnya masing masing
Lihat Foto

FREEPIK/I7DO

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehiari-hari kita sering menjumpai berbagai macam larutan, seperti sabun cuci, sabun mandi, sirup, cuka, penghilang noda, garam dapur, dan masih banyak lainnya. 

Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa ain yang bisa digunakan sebagai pelarut yaitu pelarut organik, seperti kloroform dan alkohol. 

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). 

Ukuran zat dalam larutan sangat kecil, bahkan tidak bisa dilihat hanya dengan miskroskop ultra. Diameter ukurannya kurang dari satu nanometer. Maka larutan terlihat serba sama, sehingga zat larut dan pelarut tidak mudah dibedakan. 

Baca juga: Senyawa dan Contohnya

Larutan dikelompokkan menjadi larutan asan, basa, dan garam. Berikut penjelasannya: 

Larutan asam banyak ditemukan di buah-buahan dan sayur, seperti lemon, tomat, jeruk, dan sayuran. Beberapa contoh produk yang menggunakan larutan asam adalah aki kendaraan bermotor dan cuka. 

Larutan asam ternyata bisa menimbulkan dampak negatif untuk beberapa kasus, contohnya hujan asam yang mengakibatkan kerusakan pada bagunan atau patung-patung, serta menggaggu kehidupan makhluk hidup.

Ciri-ciri atau tanda adannya larutan asam, yaitu: 

  1. Dapat menimbulkan korosif
  2. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah 
  3. Rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali makanan)

Larutan basa

Larutan basa sering direaksikan dengan larutan asam, sehingga senyawa yang dihasilkan menjadi netral. Larutan basa akan menetralkan larutan asam yang membentuk air (H2)) serta garam. 

Baca juga: Senyawa Hidrokarbon: Pengertian, Rumus, Golongan, dan Contohnya

Contoh penerapan rekasi netralisasi adalah pengoatan bagi penderita maag, pengoatan untuk sengatan serangga, dan pengolahan tanah pertanian.