Jelaskan Penyebab terjadinya bencana seperti gempa bumi gunung meletus di ASEAN

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)


Page 2

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)

Setiap tahun Indonesia selalu memiliki kisah kelam akan datangnya bencana. mulai dari gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan bencana liquifaksi di palu. Namun pernahkah Kita berfikir mengapa Indonesia setiap tahunya selalu mengalami bencana sehingga menelan banyak korban jiwa?.

Bencana merupakan fenomena alam yang yang memiliki sifat merusak sehingga merugikan orang banyak, kerugij tersebut dapat berupa materi maupun jiwa. Bencana yang sering di alami Indonesia memiliki dua jenis yaitu bencana geologi dan hidrometeorologi.

Secara geologi Indonesia berada pada ring of fire. Yaitu jalur gunung berapi yang membentang mengelilingi cekungan pasifik. Jalur ini di tandai dengan deretan gunungan berapi yang Ada di sumatera hibgga jawa dan sulawesi.

Selain itu Indonesia secara geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan memiliki luasan laut yang lebih besar dari pada daratan ini berada pada tiga pertemuan lempeng yaitu lempeng pasifik, indo-australia dan eurasia. Pergerakan lempeng inilah yang memicu terjadinya gempa bumi, tsunami dan juga aktivitas gunung api yang ada di indonesia.

Setelah mengetahui Kebencanaan yang ada di indonesia sebaiknya Kita paham betul apa yang harus dilakukan saat ini. Tidak harus memahami semua bencana yang ada namun pahami terlebih dahulu bencana lokal yang terjadi di sekitar Kita.

https://www.kompasiana.com/davidkristanto/5d29ad98097f3612d1690853/mengapa-indonesia-kaya-akan-bencana-begini-ceritanya

Mengapa Indonesia Banyak Bencana

Jelaskan Penyebab terjadinya bencana seperti gempa bumi gunung meletus di ASEAN

Jelaskan Penyebab terjadinya bencana seperti gempa bumi gunung meletus di ASEAN
Lihat Foto

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.com - Tahukah kamu jika berbagai fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi erat kaitannya dengan struktur lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi.

Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan, baik oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia dan menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologi.

Baca juga: Ahli Gizi Ungkap Kendala Pemenuhan Nutrisi Pengungsi Bencana Alam

Ada beberapa fenomena alam atau bencana yang sering terjadi, yakni;

  1. Gunung meletus
  2. Gempa bumi
  3. Tsunami

Berikut penjelasannya tentang mekanisme terjadinya atau penyebab bencana alam:

Gunung meletus

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gunung meletus adalah gunung berapi yang di kerak bumi mengeluarkan letusan batuan cair, pecahan batu panas, dan gas panas.

Letusan gunung berapi merupakan tampilan luar biasa dari kekuatan bumi. Mesti letusan spektakuler bisa untuk diamati, letusan tersebut juga bisa menyebabkan kematian.

Sebelum letusan terjadi akan didahului dengan penumpukan magma di reservoir yang dekat dengan permukaan bumi. Selain itu dapat didahului dengan emisi uap dan gas dari ventilasi kecil di dalam tanah.

Bahkan akan terjadi beberapa gempa kecil yang disebabkan oleh meningkatnya magma padat dan kental yang berosilasi (variasi periodik waktu) terhadap selubung magma.

Baca juga: Periode 1-20 Januari 2020, 74 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam

Gunung berapi menjadi tokoh utama banyak orang yang telah belajar hidup dengan letusan. Tapi sains terlambat mengakui peran penting vulkanisme dalam evolusi bumi.

Gunung berapi sangat erat kaitannya dengan aktivitas lempeng tektonik. Sebagian besar gunung berapi, seperti di Jepang dan Islandia terjadi di pinggiran lempeng berbatu yang sangat besar yang membentuk permukaan bumi.