Jelaskan pengertian reaksi reduksi oksidasi berdasarkan kenaikan bilangan oksidasi

Pengertian Oksidasi dan Reduksi Menurut 3 Konsep – Kali ini akan diulas tentang apa itu oksidasi dan reduksi berdasarkan penerimaan dan pelepasan oksigen, berdasarkan serah terima elektron, berdasarkan perubahan bilangan oksidasi [biloks], berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi serta oksidasi biologis.

Oksidasi berkaitan dengan reaksi pengikatan oksigen, reaksi pelepasan elektron, dan reaksi penaikan biloks. Sedangkan reduksi berkaitan dengan reaksi pelepasan oksigen, reaksi penangkapan elektron, dan reaksi penurunan biloks.

Oksidasi merupakan zat pengoksida zat lain. Adapun reduksi adalah kebalikan dari arti oksidasi, yaitu zat yang mereduksi zat lain. Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedangkan reduksi adalah kehilangan oksigen. Reduksi dan oksidasi ini terjadi secara bersamaan sehingga reaksi disebut reaksi redoks [reduksi-oksidasi]. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses oksidasi merupakan proses yang terjadi ketika hilangnya satu elektron ketika dua zat atau lebih berinteraksi.

Oksidasi adalah interaksi kontak langsung diantara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan hidup seperti tumbuhan. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.

Oksidasi memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah untuk pembentukan aluminium yang tahan lama, namun oksidasi juga bersifat merusak contohnya menimbulkan karat pada besi, rusaknya buah segar seperti buah apel yang dipotong akan berubah warna nya menjadi coklat dan sebagainya. Namun tidak semua bahan yang berinteraksi dengan molekul oksigen hancur menjadi karat. Proses oksidasi juga tergantung pada oksigen dan sifat dari bahan yang disentuhnya.

Pengertian Oksidasi dan Reduksi

Dan untuk lebih jelasnya, berikut ini pengertian oksidasi dan reduksi menurut beberapa konsep yang ada agar lebih memudahkan dalam memahami apa itu oksidasi dan reduksi yang benar.

Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Penerimaan dan Pelepasan Oksigen

Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.

Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Serah Terima Elektron

Reduksi adalah reaksi penangkapan elektron [menerima elektron]
Oksidasi adalah pelepasan elektron [menyerahkan elektron]

Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi [Biloks]

Reduksi adalah reaksi penurunan biloks
Oksidasi adalah reaksi penaikan biloks

Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Hidrogen

Oksidasi adalah reaksi suatu zat dengan pelepasan Hidrogen
Reduksi adalah reaksi suatu zat dengan pengikatan hidrogen

Pengertian Oksidasi Biologis

Oksidasi biologis adalah pembakaran makanan dalam tubuh oleh oksigen.

Demikianlah artikel tentang pengertian oksidasi dan reduksi menurut 3 konsep. Semoga definisi oksidasi dan reduksi diatas bermanfaat dan menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bagi kalian yang sudah kelas 10 MIA pasti sudah pernah dengar tentang apa itu reaksi redoks, kan? Hayoo masih inget, nggak?

Coba Sobat Pintar perhatikan fenomena gambar di atas. Pada gambar tersebut, kita bisa melihat sebuah apel yang sedang mengalami proses pembusukan. Dalam proses kimia, reaksi pembusukan apel tersebut terjadi karena adanya sebuah reaksi yang menyertainya, yaitu reaksi redoks.

Yuk Sobat, kita simak apa sih itu reaksi redoks.

Reaksi Redoks

Apa itu reaksi redoks? Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian dari kedua istilah tersebut.

Pengertian Reduksi

Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

Pengertian Oksidasi

Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.

Perhatikan contoh reaksi berikut ini:

Bagaimana penjelasan reaksi oksidasi dan reduksi pada contoh di atas? Besi [III] oksida [Fe2O3] mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi [2Fe]. Adapun karbon monoksida [3CO] mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida [3CO2].

Konsep Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionikaja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi [biloks].

Bilangan oksidasiadalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi,reaksi reduksiadalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkanreaksi oksidasiadalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0.

Contoh: bebas berbentuk atom
C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0

Contoh: bebas berbentuk molekul
H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0

2. Bilangan oksidasi ion monoatom [1 atom] dan poliatom [lebih dari 1 atom] sesuai dengan jenis muatan ionnya.

Contoh: Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.

Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43-berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
Contoh:Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.
Contoh:Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3
Contoh:Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3adalah +3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi [golongan B] lebih dari satu.

Contoh: Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.

Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.

Contoh:
NH4+= +1

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh:
H2O = 0

7. Bilangan oksidasi hidrogen [H] bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh:
Biloks H dalam AlH3= -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen [O] dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.

Contoh:
Biloks O dalam BaO2= -1.

Menentukan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebutreduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebutoksidator.

Coba perhatikan contoh berikut ini!

Reaksi: Mg[s] + 2HCl ----> MgCl2[aq] + H2[g]

Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0.

Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2= 0. Kemudian, karena H2merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator.

Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!

Writer: Muhammad Fahmi Ridlo

Editor: Deni Purbowati

Oksidasi adalah peristiwa kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa penurunan bilangan oksidasi suatu unsur. Unsur yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator, sedangkan yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor. Pada suatu reaksi, perubahan bilangan oksidasi unsur-unsurnya menunjukan terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi.

Contoh reaksi oksidasi reduksi dengan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi:

MnO2 + 4 HCl → MnCl2 + 2 H2O + Cl2          

Bilangan oksidasi CI mengalami kenaikan dari -1 menjadi 0 sehingga HCI sebagai reduktor, sedangkan bilangan oksidasi Mn mengalami penurunan dari +4 menjadi +2 sehingga MnCl2 sebagai oksidator.

apa saja penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari

bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa

.....................

berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati secara makroskopik, campuran koloid adalah ....

berapa harga ka asam asetat jika 0 1 mol ch3cooh dalam 1 liter larutan mengandung 0 001 m ion h plus

berapa konsentrasi ion oh- dalam larutan jika konsentrasi h = 2 x 10-4 m [diketahui kw = 10-14]

berapa gram kristal nacl diperlukan untuk membuat 500ml larutan dengan ph = 5, bila diketahui k, nh oh = 10 [4, n = 14, h = 1, dan cl = 35,5]?

berapakah jumlah molekul yang menyusun 81,25 gram senyawa besi [iii] klorida jika ar fe=56, ar cl =35,5?

berikut beberapa pembuatan koloid : 1] sol logam 4] sol belerang 2] sol fe[oh]2 5] sol agcl 3] sol as2s3 yang termasuk pembuatan koloid dengan cara ko … ndensasi adalah

bila 100 ml larutan hcl 0 1 m dicampurkan dengan 100 ml larutan baoh2 0 05 m maka ph larutan adalah

Lihat Foto

vinepair.com

Salah satu peristiwa reaksi oksidasi yang nyata adalah apel menjadi berwarna kecoklatan.

KOMPAS.com - Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, reaksi redoks berkaitan dengan pelepasan atau pengikatan elektron, atom oksigen, dan atom hidrogen.

Pengertian Reduksi

Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

Pengertian Oksidasi

Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Reaksi redoks


Besi [III] oksida [Fe2O3] mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi [2Fe]. Adapun karbon monoksida [3CO] mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida [3CO2].

Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi


Untuk menyetarakan reaksi redoks, dapat dilakukan dua cara yaitu cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.

Cara Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi atau biloks adalah bilangan yang menyatakan jumlah elektron dalam suatu atom. Penyetaraan reaksi redoks dilakukan dengan cara menyetarakan elektron yang dilepaskan oksidator dan elektron yang diikat reduktor.

Dilansir dari Chemistry Washington University, bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan cara berikut:

  1. Atom dalam bentuk unsur bebas memiliki nilai oksidasi 0, contohnya adalah Fe, O2, H2, dan Mg.
  2. Bilangan oksidasi atom sesuai dengan muatan ionnya. Contohnya Na+ memiliki bilangan oksidasi +1 dan Fe2+ memiliki bilangan oksidasi +2.
  3. Unsur fluor [F] memiliki bilangan oksidasi yang selalu sama yaitu -1
  4. Bilangan oksidasi hidrogen yang berikatan dengan logam adalah +1, dan yang berikatan dengan non-logam bilangan oksidasinya -1.
  5. Bilangan oksidasi logam sesuai dengan golongannya. Contohnya Mg memiliki bilangan oksidasi +2 karena berada pada golongan IIA.
  6. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA biner adalah -2, sedangkan bilangan oksidasi unsur golongan VIIA biner adalah -1.

Baca juga: Persamaan Laju Reaksi

Oleh naufal al majid di December 10, 2020

Berikut ini merupakan artikel mengenai Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks dimana tugassains.com akan membahas secara detail agar kalian makin paham dan makin bisa pastinya

Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks

tugassains.com - Kali ini untuk membahas yang namanya Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks ada baiknya kalian untuk mempelajari yang namanya Definisi atau pengertian dari Reaksi Redoks itu sendiri.

Pengertian Bilangan Oksidasi

mempelajari mengenai Bilangan Oksidasi ga nyambung dong kalo kita gapaham dengan pengertiannya ya.  Bilangan Oksidasi adalah muatan relatif yang di miliki suatu atom akibat melepaskan atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia. 

Fungsi Penentuan bilangan oksidasi atom digunakan untuk mengetahui reaksi berlangsung melalui proses redoks atau tidak. Kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi digunakan sebagai dasar untuk menentukan jenis apakah reaksi tersebut reduksi atau oksidasi.

Apabila suatu reaksi ditandai dengan adanya penurunan bilangan oksidasi, reaksi tersebut dinamakan Reaksi Reduksi. Sedangkan apabila suatu reaksi ditandai dengan adanya kenaikan bilangan oksidasi, reaksi tersebut dinamakan Reaksi Oksidasi.

Jadi pada intinya Reaksi Reduksi merupakan kebalikan dari Reaksi Oksidasi untuk lebih paham agar kalian makin ngerti dan mudah paham Reaksi Reduksi merupakan penurunan bilangan oksidasi [Reduction=penurunan].

Sedangkan Reaksi Oksidasi merupakan reaksi yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi [Oxidation=kenaikan] dapat diartikan sebagai proses kenaikan bilangan Oksidasi. 

  • Oksidator adalah zat yang dapat mengoksidasi zat lain, atau diartikan zat yang mengalami reduksi pada saat bereaksi.
  • Reduktor adalah zat yang dapat mereduksi zat lain, lebih mudahnya zat yang mengalami oksidasi pada saat bereaksi.
  • Reaksi autoredoks [disproporsionasi] merupakan reaksi redoks di mana oksidator dan reduktor merupakan zat yang sama.

Agar lebih mudah dipahami mari kita langsung bahas di Contoh Soalnya.

Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks

Mari kita bahas menganai beberapa Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks:

1. Perhatikan reaksi berikut ini antara Larutan FeCl3 dengan gas H2S:

Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks

Pada persamaan reaksi di atas senyawa H2S bertindak sebagai reduktor karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari -2 menjadi 0. Dan sebaliknya, senyawa FeCl3 bertindak sebagai oksidator karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2.

Oksidator: FeCl3[aq]
Reduktor: H2S[g]Hasil Oksidasi: S[s]

Hasil Reduksi: FeCl2[aq]

Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa Kenaikan bilangan oksidasi [reaksi oksidasi] dan penurunan bilangan oksidasi [reaksi reduksi] selalu terjadi bersamaan dalam reaksi kimia.

Jadi intinya untuk membuktikan apakah reaksi tersebut Reaksi Redoks atau bukan yaitu dengan adanya Reaksi yang mengalami perubahan Bilangan Oksidasi pada penyusunnya.

2. Mari kita coba dengan satu soal lagi biar makin paham yaitu sebuah reaksi antara Aluminium dengan Timbal [II] Nitrat:

Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks

Pada contoh persamaan reaksi tersebut diketahui bahwa Aluminium [Al] mengalami reaksi Oksidasi atau kenaikan pada bilangan oksidasinya dari 0 menjadi +3. Sedangkan pada Timbal [Pb/Plumbum] mengalami penurunan bilangan Oksidasi atau terjadi Reaksi Reduksi didalam persamaan dari sebelumnya 0 menjadi +3.

Oksidator: Pb[NO3]2[g]Reduktor: Al[s]

Hasil Oksidasi: Al[NO3]3[aq]


Hasil Reduksi: Pb[s]

Didalam reaksi Redoks perubahan bilangan Oksidasi merupakan syarat mutlak untuk dapat dikatakan apakah Reaksi tersebut Reaksi Redoks atau bukan.

Kesimpulan

Suatu reaksi Kimia untuk dapat ditentukan apakah reaksi Redoks atau bukan dapat ditentukan dengan adanya perubahan Bilangan Oksidasi didalam Reaksi tersebut. Reaksi yang terdapat perubahan Bilangan Oksidasi dapat kita simpulkan bahwa Reaksi tersebut termasuk kedalam Reaksi Redoks.

Baca juga

Apabila masih ada yang perlu ditanyakan silahkan bertanya pada kolom komentar an jangan lupa bagikan, terima kasih semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan