Jelaskan pengertian pondok pesantren menurut ulama nu

OhSantri ~ Hubungan Pondok Pesantren Dengan Nahdlatul Ulama. Pada artikel sebelumnya telah sempat kami singgung terkait penjelasan atau pengertian pondok pesantren. Sedikit kami akan mengulas, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang paling tertua yang ada di Indonesia. Lembaga tersebut memiliki peranan sebagai pusat penyebaran sekaligus pendalaman agama Islam bagi para pemeluknya secara lebih terarah. Dari pesantren inilah lahir suatu lapisan masyarakat dengan tingkat pemahaman ajaran Islam yang utuh.
Hubungan antara Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren itu ibarat ikan dengan airnya. Dari keduanya tidak mungkin dapat terpisahkan, dan apabila ada orang yang menyebut Nahdlatul Ulama, kita mestinya juga mengingat akan pondok pesantren. Dan demikian pula apabila kita menyebut dengan sebaliknya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Pesantren merupakan induk yang melahirkan Nahdlatul Ulama dan para generasi ulama. Bahkan sering dikatakan apabila Pesantren adalah NU kecil yang menjadi basis kekuatan NU besar atau yang biasa disebut dengan Jamiyah. Yang artinya, santri, Ustadz dan Kyai hingga berbagai unsur lain yang ada di dalam pondok pesantren, merupakan suatu penentu kokohnya NU sepanjang sejarah hingga saat ini. Pesantren merupakan rumah bagi orang-orang yang sejak awal didirikannya dimaksudkan sebagai tempat perjuangan para ulama dan para pengikutnya. Untuk membina siar agama Islam dan membangun kehidupan Islami sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena itu wajar, apabila kita mengatakan bahwasannya Nahdlatul Ulama merupakan organisasinya masyarakat pesantren.

Jelaskan pengertian pondok pesantren menurut ulama nu

Ada beberapa poin-poin penting yang dapat kita gunakan sebagai cara dalam melihat hubungan antara pondok pesantren dengan nada Adapun beberapa poin tersebut diantaranya adalah:
Kesamaan tujuan. Adapun kesamaan tujuan antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren adalah sama-sama ingin melestarikan ajaran Islam yang berhaluan akhirnya sunnah wal jamaah. Ajaran ini merupakan materi pokok pengajaran agama yang ada di pondok pesantren, bahkan di dalam pondok pesantren juga diakui sebagai benteng pertahanan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Ini terlihat dari kegiatan kegiatan pembelajaran kitab Ahlusunnah, baik kitab aqidah, kitab fiqih, maupun kitab tasawuf yang telah ditulis oleh para ulama madzhab, terutama oleh madzhab Imam Syafi'i. Yang merupakan tujuan pokok berdirinya yaitu memelihara dan mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam dari salah satu empat Imam mazhab.
Nahdlatul Ulama didirikan oleh para ulama pesantren yang sebelumnya sudah memiliki kesamaan persamaan dalam wawasan, keagamaan, yang meliputi pada tata cara pemahaman, pandangan, sikap, Penghayatan dan Pengamalan ajaran Islam hingga bahkan sampai kepada tingkah laku sehari-hari. Adapun kesamaan kesamaan tersebut menjadi salah satu yang menjadi satu wadah perjuangan para ulama pondok pesantren dan para pengikutnya serta memperlakukan langkah-langkah para ulama pondok pesantren di dalam mengembangkan tugas pengabdiannya, ketika melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, hingga ketinggian harkat dan martabat manusia, baik melalui kegiatan yang ada di dalam bidang agama, ekonomi, maupun persoalan masyarakat yang lain. Dan dengan demikian, bahwa Pesantren merupakan embrio kelahiran Nahdlatul Ulama.
Baca JugaPengertian Ulama, Kedudukan, Karakteristik, Jenis-Jenis Ulama
Antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren memiliki pola kepemimpinan yang sama. Yaitu, kepemimpinannya sama-sama berpusat kepada seorang Kyai. Apabila di dalam Pondok Pesantren Kiai memiliki peran yang sangat menentukan, maka di dalam Nahdlatul Ulama dikenal pengurus Suriah yang terdiri dari para ulama atau Kyai selaku Pemimpin tertinggi. Menempatkan Kyai atau ulama dalam posisi tertinggi dalam kepemimpinan Nahdlatul Ulama, karena mereka adalah mata rantai pembawa paham Islam Ahlu sunnah Wal Jamaah. Di dalam Nahdlatul Ulama, para Kyai atau ulama dipahami sebagai tokoh yang paling kuat yang dapat dipertanggungjawabkan antara jiwa, mental, ilmu, Amal, dan akhlak keagamaannya.
Pengaruh yang dimiliki oleh para Kyai pengasuh pondok pesantren di lingkungan masyarakatnya, menjadi kekuatan pendukung bagi Nahdlatul Ulama. Adapun basis massa atau anggota yang dikenal dengan sebutan kaum santri, merupakan salah satu pilar yang menjadi penyangga terkuat NU. Dikatakan demikian karena para santri berada dibawah garis kepemimpinan para ulama pesantren yang mendirikan Nahdlatul Ulama. Sehingga dengan mudah dan cepat masuk menjadi anggota Nahdlatul Ulama yang baru. Dan perlu diketahui bahwa, hubungan antara seorang santri dengan gurunya, yaitu para ulama Pesantren tidak akan terputus dengan selesainya proses belajar mengajar. Yang ada, hubungan batin dan silaturahmi antara ulama dengan santrinya akan senantiasa berlangsung terus-menerus, bahkan hubungan ini terjalin antara keluarga Kyai dengan keluarga santrinya. Hubungan yang bersifat maknawi ini lebih bermakna daripada hubungan formal ke organisasian. Sehingga, seorang Kyai atau ulama Nahdlatul Ulama tidak saja kyainya warga NU, tetapi juga merupakan kyainya masyarakat.
Pondok Pesantren, Pengertian, Karakteristik. Panca Jiwa, Elemen Dasar
Hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren, ibarat ikan dengan air. Dimana keduanya tidak mungkin untuk dapat dipisahkan.

Pesantren merupakan rumah bagi warga Nahdlatul Ulama yang sejak awal didirikannya merupakan wadah perjuangan para ulama dan para pengikutnya dalam membina syiar Islam dan membangun kehidupan yang Islami. Hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren, dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya sebagai berikut: masyarakat santri sebagai pendukung dan penyangga kekuatan Nahdlatul Ulama; Pola kepemimpinan yang berpusat pada Kyai atau ulama; Nahdlatul Ulama didirikan sebagai wadah perjuangan para ulama pesantren dalam mengembangkan tugas pengabdiannya yang ada di dalam masyarakat; Sama-sama memiliki Tujuan untuk melestarikan ajaran Islam berhaluan ahli Sunnah Wal Jamaah.

Tags :

Artikel Terkait : Pembahasan Lengkap, Hubungan Pondok Pesantren Dengan Nahdlatul Ulama, Materi ASWAJA

Pengertian Pondok Pesantren

Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat imbuhan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan dari kata ”santri” (manusia baik) dengan suku kata ”tra” (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia baik-baik (Zarkasy, 1998: 106).


Lebih jelas dan sangat terinci sekali Madjid (1997 : 19-20) mengupas asal usul perkataan santri, ia berpendapat ”Santri itu berasal dari perkataan ”sastri” sebuah kata dari Sansekerta, yang artinya melek huruf, dikonotasikan dengan kelas literary bagi orang jawa yang disebabkan karena pengetahuan mereka tentang agama melalui kitab-kitab yang bertuliskan dengan bahasa Arab. Kemudian diasumsikan bahwa santri berarti orang yang tahu tentang agama melalui kitab-kitab berbahasa Arab dan atau paling tidak santri bisa membaca al-Qur'an, sehingga membawa kepada sikap lebih serius dalam memandang agama. Juga perkataan santri berasal dari bahasa Jawa ”cantrik” yang berarti orang yang selalu mengikuti guru kemana guru pergi menetap (istilah pewayangan) tentunya dengan tujuan agar dapat belajar darinya mengenai keahlian tertentu.


Pesantren juga dikenal dengan tambahan istilah pondok yang dalam arti kata bahasa Indonesia mempunyai arti kamar, gubug, rumah kecil dengan menekankan kesederhanaan bangunan atau pondok juga berasal dari bahasa Arab ”Fundũq” yang berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana, atau mengandung arti tempat tinggal yang terbuat dari bambu (Zarkasy, 1998: 105-106).

Pesantren atau lebih dikenal dengan istilah pondok pesantren dapat diartikan sebagai tempat atau komplek para santri untuk belajar atau mengaji ilmu pengetahuan agama kepada kiai atau guru ngaji, biasanya komplek itu berbentuk asrama atau kamar-kamar kecil dengan bangunan apa adanya yang menunjukkan kesederhanaannya.

Pengertian pondok pesantren secara terminologis cukup banyak dikemukakan para ahli. Beberapa ahli tersebut adalah:

  1. Dhofier (1994: 84) mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. 
  2. Nasir (2005: 80) mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam. 
  3. Team Penulis Departemen Agama (2003: 3) dalam buku Pola Pembelajaran Pesantren mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah pendidikan dan pengajaran Islam di mana di dalamnya terjadi interaksi antara kiai dan ustdaz sebagai guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid atau di halaman-halaman asrama (pondok) untuk mengkaji dan membahas buku-buku teks keagamaan karya ulama masa lalu. Dengan demikian, unsur terpenting bagi pesantren adalah adanya kiai, para santri, masjid, tempat tinggal (pondok) serta buku-buku (kitab kuning). 
  4. Rabithah Ma‟ahid Islamiyah (RMI) mendefinisikan pesantren sebagai lembaga tafaqquh fi al-dîn yang mengemban misi meneruskan risalah Muhammad SAW sekaligus melestarikan ajaran Islam yang berhaluan Ahlu al-sunnah wa al- Jamã’ah ‘alã T}arîqah al-Maz|ãhib al-‘Arba’ah. 
  5. Mastuhu (1994: 6) mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah lembaga tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam (tafaqquh fi al-dîn) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. 
  6. Arifin (1995: 240) mendefinisikan pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kampus) di mana menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari kepemimpinan (leadership) seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal.
Sedangkan pesantren tradisional merupakan jenis pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikannya (Asrohah, 1999 : 59).


Menurut Mastuhu (1994: 55) pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang mempelajari ilmu agama (tafaqquh fi al-dîn) dengan penekanan pada pembentukan moral santri agar bisa mengamalkannya dengan bimbingan kiai dan menjadikan kitab kuning sebagai sumber primer serta masjid sebagai pusat kegiatan.

Jelaskan pengertian pondok pesantren menurut ulama nu
Pengertian Pondok Pesantren Menurut Para Ahli

Sumber:

Dhofier, Zamakhasyari. 1994. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Sekian uraian tentang Pengertian Pondok Pesantren Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.