Jelaskan pengaruh dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian ke industri

Jakarta -

Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman tanpa pengawasan dapat berdampak negatif bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Apa saja dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman?

Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula atau yang seperti direncanakan menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri, seperti dikutip dari buku Perubahan Alih Fungsi Lahan oleh Fauziyah, S.H., M.H. dan Muh. Iman, S.H., M.H.

Alih fungsi lahan merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan wilayah yang merespons pertambahan penduduk. Hal ini tampak dari alih fungsi lahan sawah menjadi lahan pemukiman perkotaan. Sebagian besar alih fungsi lahan tersebut menunjukkan ketimpangan penguasaan lahan yang didominasi pemilik izin mendirikan bangunan pemukiman, baik secara horizontal (real estate) atau vertikal (apartemen).

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yakni sebagai berikut.

1. Turunnya produksi pertanian

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yaitu produktivitas pangan akan menjadi berkurang atau menurun, seperti dikutip dari buku Xplore Ulangan Harian SMP/MTs Kelas 8 oleh Tim Foton Edukasi.

Lahan pertanian yang menjadi lebih sempit karena alih fungsi menyebabkan hasil produksi pangan juga menurun, seperti makanan pokok, buah-buahan, sayur, dan lain-lain.

2. Hilangnya kesempatan petani

Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman membuat petani kehilangan kesempatan untuk menggarap lahannya secara berkelanjutan dan menjadikannya mata pencaharian. Petani juga jadi kehilangan kesempatan untuk mendapat manfaat panen atau hasil pertaniannya, baik untuk keluarga sendiri atau untuk dijual.

3. Investasi pemerintah di bidang pengairan jadi tidak optimal

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman selanjutnya yakni investasi pemerintah di bidang pengairan jadi tidak optimal. Sarana dan prasarana dalam irigasi yang sudah didanai pemerintah jadi tidak difungsikan optimal karena sebagian sasarannya kini tidak lagi lahan pertanian, tetapi pemukiman.

4. Berkurangnya ekosistem sawah

Berkurangnya ekosistem sawah di antaranya disebabkan oleh pembangunan pemukiman penduduk, industri, pertokoan, dan pariwisata. Ekosistem sawah yang berkurang karena alih fungsi lahan menjadi pemukiman meliputi komponen biotik dan abiotik.

Sebagai informasi, contoh komponen biotik sawah yaitu tumbuhan seperti padi dan jagung, serangga, burung, dan keong. Sementara itu, komponen abiotik sawah yaitu seperti cahaya matahari, suhu, air, angin, batu, dan kelembaban tanah.

Nah, jadi dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yaitu produktivitas pangan akan menjadi berkurang atau menurun, di samping dampak-dampak di atas lainnya. Selamat belajar ya, detikers.

Simak Video "Upaya Indonesia Bersihkan Sampah yang Mengancam Ekosistem Mangrove"



(twu/pal)


Page 2

Jakarta -

Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman tanpa pengawasan dapat berdampak negatif bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Apa saja dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman?

Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula atau yang seperti direncanakan menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri, seperti dikutip dari buku Perubahan Alih Fungsi Lahan oleh Fauziyah, S.H., M.H. dan Muh. Iman, S.H., M.H.

Alih fungsi lahan merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan wilayah yang merespons pertambahan penduduk. Hal ini tampak dari alih fungsi lahan sawah menjadi lahan pemukiman perkotaan. Sebagian besar alih fungsi lahan tersebut menunjukkan ketimpangan penguasaan lahan yang didominasi pemilik izin mendirikan bangunan pemukiman, baik secara horizontal (real estate) atau vertikal (apartemen).

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yakni sebagai berikut.

1. Turunnya produksi pertanian

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yaitu produktivitas pangan akan menjadi berkurang atau menurun, seperti dikutip dari buku Xplore Ulangan Harian SMP/MTs Kelas 8 oleh Tim Foton Edukasi.

Lahan pertanian yang menjadi lebih sempit karena alih fungsi menyebabkan hasil produksi pangan juga menurun, seperti makanan pokok, buah-buahan, sayur, dan lain-lain.

2. Hilangnya kesempatan petani

Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman membuat petani kehilangan kesempatan untuk menggarap lahannya secara berkelanjutan dan menjadikannya mata pencaharian. Petani juga jadi kehilangan kesempatan untuk mendapat manfaat panen atau hasil pertaniannya, baik untuk keluarga sendiri atau untuk dijual.

3. Investasi pemerintah di bidang pengairan jadi tidak optimal

Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman selanjutnya yakni investasi pemerintah di bidang pengairan jadi tidak optimal. Sarana dan prasarana dalam irigasi yang sudah didanai pemerintah jadi tidak difungsikan optimal karena sebagian sasarannya kini tidak lagi lahan pertanian, tetapi pemukiman.

4. Berkurangnya ekosistem sawah

Berkurangnya ekosistem sawah di antaranya disebabkan oleh pembangunan pemukiman penduduk, industri, pertokoan, dan pariwisata. Ekosistem sawah yang berkurang karena alih fungsi lahan menjadi pemukiman meliputi komponen biotik dan abiotik.

Sebagai informasi, contoh komponen biotik sawah yaitu tumbuhan seperti padi dan jagung, serangga, burung, dan keong. Sementara itu, komponen abiotik sawah yaitu seperti cahaya matahari, suhu, air, angin, batu, dan kelembaban tanah.

Nah, jadi dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman yaitu produktivitas pangan akan menjadi berkurang atau menurun, di samping dampak-dampak di atas lainnya. Selamat belajar ya, detikers.

Simak Video "Upaya Indonesia Bersihkan Sampah yang Mengancam Ekosistem Mangrove"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)

Jelaskan pengaruh dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian ke industri

Jelaskan pengaruh dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian ke industri
Lihat Foto

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI

Dampak Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri


KOMPAS.com – Di suatu desa telah berdiri sebuah pabrik kertas di atas lahan sawah petani. Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi industri bagi desa tersebut adalah sebagai berikut!

Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi lahan industri

Berkurangnya produksi pangan

Dampak pertama yang terasa dari konvensi lahan pertanian menjadi lahan industri adalah berkurangnya produksi pangan. Alih fungsi lahan akan membuat sawah dan lahan pertanian lainnya semakin sempit, secara otomatis lahan pertanian semakin sedikit.

Kerentanan pangan

Dilansir dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, pada tahun 2050 diperkirakan akan terjadi peningkatan 70 persen kebutuhan pangan global. Namun, jika lahan pertanian terus dialihfungsikan menjadi lahan industri maka kebutuhan pangan tidak akan tercukupi.

Bila hal ini terus dibiarkan, produksi pangan akan semakin sedikit sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Akhirnya, akan terjadi kerentanan pangan yang berujung pada kelaparan.

Baca juga: Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan

Meningkatnya harga pangan

Harga pangan kerap naik ketika permintaan tinggi. Konvensi lahan pertanian menjadi insutri menurunkan produksi pangan. Persediaan pangan akan semakin sedikit dan mengakibatkan naiknya harga pangan.

Berkurangnya daerah resapan air

Dilansir dar World Wild Life, setelah dari lapisan tanah planet ini telah hilang dalam 150 tahun terakhir. Konvensi lahan pertanian ke industri adalah salah satu penyebabnya.

Lahan pertanian yang dibangun industri akan mengurangi permukaan tanah, akibatnya daerah resapan air akan berkurang. Ketika hujan besar, tanah yang hilang tidak akan bisa lagi menahan air sehingga dapat mengakibatkan banjir.

Berkurangnya pasokan air tanah

Ketika lahan pertanian masih luas, sumur air juga mata air tanah mengandung banyak air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ketika lahan pertanian digantikan menjadi lahn industri tidak jarang sumur dan mata air mengering.

Hal tersebut dikarenakan tidak adanya tanah untuk meresap air hujan. Sehingga, batuan penyimpan air (akuifer) menjadi lebih kosong dan pasokan air bersih berkurang.

Baca juga: Pengertian Akuifer dan Macamnya

Kerusakan ekosistem

Lahan pertanian merupakan suatu ekosistem yang ditinggali banyak makhluk hidup. Misalnya, ekosistem sawah memiliki berbagai rantai makanan yang membentuk jaring-jaring makanan. Ada belalang yang dimakan katak, katak yang dimakan ular, ular yang dimakan elang, dan sebagainya.

Jelaskan pengaruh dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian ke industri

Pengaruh konversi lahan pertanian menjadi lahan industri dan permukiman berikan contoh daerah dan dampak negatif dan positif.

konversi lahan pertanian menjadi lahan industri dan permukiman akan berpengaruh hampir kepada setiap aspek kehidupan mulai dari sosial, budaya, maupun ekonomi. Dalam setiap perubahan pastilah terdapat dampat positif maupun dampak negatif yang harus ditanggapi secara bijak dan lugas.

Tidak dapat dipungkiri konversi lahan dapat memberikan dampak positif namun juga dampak positif. Konversi lahan dapat diartikan sebagai kegiatan alih fungsi atau pengubahan suatu fungsi lahan dari satu fungsi menjadi fungsi yang lain.

Jelaskan pengaruh dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian ke industri
bagaimana pengaruh konversi lahan pertanian menjadi lahan industri di negara kawasan asia tengara,jelaskan efek konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman,jelaskan konversi lahan pertanian menjadi lahan industri,berikan 5 contoh konversi lahan pertanian menjadi lahan industri,dampak positif dan negatif konversi lahan pertanian menjadi lahan industri,jelaskan konversi lahan pertanian menjadi lahan informasi,penyebab terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan industri,simpulkan akibat yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan

Salah satu penyebab terjadinya konversi lahan adalah faktor jumlah penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk maka kebutuhan akan lahan baik untuk pemukiman maupun industri juga akan semakin besar.

Indonesia sebagai negara angraris tentu saja memiliki lahan pertanian yang amat luas. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan akan lahan dilakukan konversi lahan pertanian baik untuk pemukiman maupun untuk industri.

Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Pemukiman

Dampak positif yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman antara lain:

  1. Kebutuhan lahan untuk tempat tinggal menjadi terpenuhi.
  2. Potensi daerah yang awalnya berpenduduk sedikit akan semakin berkembang seiring bertambahnya jumlah penduduk, baik secara ekonomi maupun sosial budaya.

Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Industri

Dampak positif yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, diantaranya:

  1. Dapat menyerap tenaga kerja dengan jenis pekerjaan seperti bidang jasa.
  2. Peningkatan perekonomian masyarakat  .
  3. Perkembangan potensi daerah.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, diantaranya:

  1. Berkurangnya luas lahan pertanian yang dapat mengakibatkan produktivitas pangan yang berasal dari sektor pertanian semakin menurun.
  2. Perubahan ekosistem atau lingkungan kawasan industri berpotensi terdampak pencemaran akibat limbah industri, baik pencemaran udara, tanah, maupun air.
  3. Fungsi lahan pertanian memiliki sifat menular antar pemilik lahan, sehingga ketersediaan lahan pertanian menjadi semakin terancam.

Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Pemukiman

Dampak positif yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman antara lain:

  1. Kebutuhan lahan untuk tempat tinggal menjadi terpenuhi.
  2. Potensi daerah yang awalnya berpenduduk sedikit akan semakin berkembang seiring bertambahnya jumlah penduduk, baik secara ekonomi maupun sosial budaya.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, diantaranya:

  1. Ketersediaan pangan dari sektor pertanian semakin menurun akibat luas lahan pertanian yang terus berkurang.
  2. Mata pencaharian sebagai petani dan juga buruh tani menjadi terancam.
  3. Berkurangnya lahan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.
  4. Berkurangnya kawasan resapan air.