Jelaskan hubungan ketimpangan sosial dengan perubahan sosial sebagai dampak globalisasi


Berikut adalah soal mata pelajaran Sosiologi Kelas XII SMA materi Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial Ditengah Globalisasi lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay:

  1. Mengapa ketimpangan sosial dapat dikategorikan sebagai masalah sosial? Jelaskan !
  2. Mengapa perbedaan sumber daya alam dapat menyebabkan ketimpangan sosial!
  3. Ketimpangan sosial merupakan suatu bentuk ketidak adilan dalam masyarakat. munculnya ketimpangan sosial di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Mengapa pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial?
  4. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat sering dikaitkan dengan faktor ekonomi masyarakat. Jelaskan hubungan antara ketimpangan sosial dengan faktor ekonomi!
  5. Keberagaman masyarakat indonesia dapat memicu terjadinya ketimpangan sosial. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kualitas penduduk. Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk!
  6. Etnosentrisme dinilai sebagai suatu kecenderungan yang menganggap cara hidupnya sebagai dasar penilaian, sehingga dapat menghambat hubungan antar kebudayaan. Sebutkan dampak yang ditimbulkan dari adanya hambatan dalam hubungan antar kebudayaan !
  7. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial yang beragam seperti pencemaran lingkungan, kriminalitas, kenakalan remaja. Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial tersebut!
  8. Sebutkan usaha pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan!

Kunci Jawaban

1. Ketimpangan sosial dapat dikategorikan sebagai masalah sosial karena ketimpangan sosial merupakan suatu keadaan dimana terjadi

suatu kesenjangan, ketimpangan, atau ketidaksamaan akses untuk mendapat atau memanfaatkan sumber daya yang ada.

2. Perbedaan sumber daya alam dapat menyebabkan ketimpangan sosial karena daerah yang kaya akan sumber daya alam dan mampu memanfaatkannya dengan baik akan menjadi daerah yang makmur, beda dengan daerah yang tidak punya sumber daya alam dimana daerah itu harus bergantung pada daerah lain, ketimpangannya ada pada seberapa makmur/kaya daerah itu dilihat dari sumber daya alam yang dimilikinya.

3. Pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial karena pendidikan itu sangat penting bagi setiap manusia apabila di daerah fasilitas pendidikannya kurang memadai sedangkan di kota sangat memadai sehingga mengakibatkan ketimpangan sosial.

4. Hubungan antara ketimpangan sosial dengan faktor ekonomi bahwa tidak adanya pemerataan dalam pembangunan ekonomi menimbulkan ketimpangan sosial.

5. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk, antara lain:

  • Memperbaiki kualitas pendidikan
  • Meningkatkan fasilitas kesehatan
  • Melakukan pembudayaan kelompok di masyarakat.

6. Dampak yang ditimbulkan dari adanya hambatan dalam hubungan antar kebudayaan yaitu dapat menghambat proses asimilasi dan integrasi, serta dapat menimbulkan konflik SARA.

7. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial yang beragam seperti pencemaran lingkungan, kriminalitas, kenakalan remaja antara lain:

  • Meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan kelompok di masyarakat.
  • Mobilitas sosial dengan melakukan pemerataan penduduk
  • Menciptakan peluang kerja dengan membuka lapangan kerja yang memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar.

8. Usaha pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan yaitu:

  • Mengadakan proyek padat karya
  • Mendirikan lebih banyak UKM - UKM
  • Memberlakukan Inpres Desa tertinggal

Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi yang semakin pesat turut serta dalam merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia maupun secara global. Salah satu perubahan yang seringkali terlihat akibat pengaruh globalisasi tersebut adalah ketimpangan sosial.

Perubahan sosial dan globalisasi memiliki kaitan yang sangat erat dalam menciptakan sebuah ketimpangan sosial di masyarakat luas. Di hampir semua sektor memiliki masalah ini, tengok saja ketimpangan sosial dalam pendidikan, dimana dalam dunia pendidikan ada penyetaraan fasilitas pendidikan yang baik dan memadai pasti akan menghasilkan kualitas lulusan yang unggul. Namun karena adanya ketimpangan sosial di era ini maka akan ada perbedaan pada hasil lulusan sekolah terkemuka dan sekolah orang kurang mampu.

Faktor persaingan di era globalisasi ini juga berpengaruh sangat besar di berbagai aspek seperti status sosial, pekerjaan, maupun perbedaan ekonomi. Akibat adanya globalisasi budaya yang masuk juga tak lepas dalam mempengaruhi ketimpangan sosial. Terdapat 7 teori yang membahas mengenai pengaruh globalisasi terhadap ketimpangan sosial di masyarakat antara lain:

Teori ini dikemukakan oleh Horrison, yang menyatakan bahwa negara kolonial menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam persenjataan tangguh dan kapal cepat untuk menguasai negara yang lemah dan dapat dijadikan koloni baginya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketimpangan sosial antara kaum terjajah dengan para penjajahnya.

Teori ini dikemukakan oleh Iimmanuel Wallerstein yang menekankan pada konsep industrialisasi dan menghasilkan 3 kelompok dunia yaitu :

(Baca juga: Aspek Globalisasi di Berbagai Kehidupan)

  • Negara inti, yaitu negara yang lebih dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara yang jauh lebih lemah.
  • Negara semiperiferi, adalah negara yang hanya bergantung pada perdagangan negara inti, sehingga negara semiperiferi tetap mengalami konsep industrialisasi.
  • Negara periferi, adalah negara pinggiran yang sudah tidak menerima dampak industrialisasi dan hanya mengandalkan negara semiperiferi dan negara inti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Teori ketergantungan atau teori dependensi merupakan teori yang menyatakan bahwa keterbelakangan beberapa negara dunia ketiga diakibatkan oleh dominasi negara yang besar atau negara kapitalis. Negara kapitalis menggunakan hak istimewa mereka terhadap negara dunia ketiga, hingga pada akhirnya dunia ketiga akan mengalami kesulitas untuk bisa berkembang.

  1. Teori Pendekatan Struktural

Teori pendekatan struktural adalah teori yang merujuk kepada cara pandang dunia dari segi kesejahteraan kekuasaan. Hal ini akan menunjukan bahwa ketergantungan dan kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga bukan diakibatkan oleh negara dunia pertama melainkan struktur dan sistem perdagangan internasional yang merugikan mereka.

Teori ini dikemukakan oleh Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore yang menitikberatkan pada penghilangan ketidaksetaraan di masyarakat. Cara yang dapat dilakukan guna menghilangkan ketidaksetaraan dengan mengisi beberapa posisi dan fungsi penting di masyarakat. Pengisian posisi penting harus dilakukan dengan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga nantinya dapat menanggulangi ketimpangan yang terjadi.

Teori ini dikemukakan oleh Marx dan Lewis Coser yang menekankan bahwa kapitalisme akan memperuncing perbedaan kelas antara individu dan antar golongan. Teori ini juga menyatakan bahwa akhir dari perbedaan kelas adalah adanya penindasan dan kondisi ketimpangan sosial di masyarakat.

  1. Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori ini dikemukakan oleh Gouglas C. North yang beranggapan bahwa mobilitas faktor produksi baik modal maupun tenaga kerja pada awal proses pembangunan akan mengarah pada kesenjangan pembangunan dan berakibat pada ketimpangan sosial. Contohnya, semakin meningkatnya angka urbanisasi akan mengakibatkan munculnya kawasan kumuh di perkotaan berdampingan dengan kawasan elit yang tidak terjangkau.

Di era globalisasi yang tumbuh semakin pesat saat ini, ketimpangan sosial menjadi dampak yang sulit dihindari dalam masyarakat. Pasalnya, ketimpangan sosial ini erat kaitannya dengan perubahan sosial dan globalisasi. Salah satu contohnya dalam dunia pendidikan ada perbedaan hasil lulusan dari sekolah yang mempunyai fasilitas pendidikan memadai pasti akan menghasilkan kualitas lulusan yang unggul, tetapi tidak begitu dengan sekolah biasa atau orang yang kurang mampu dengan minimnya fasilitas.

Faktor persaingan di era globalisasi ini juga berpengaruh sangat besar di berbagai aspek seperti status sosial, pekerjaan, maupun perbedaan ekonomi. Akibat adanya globalisasi budaya yang masuk juga tak lepas dalam mempengaruhi ketimpangan sosial.

Terdapat beberapa teori yang membahas mengenai pengaruh globalisasi terhadap ketimpangan sosial di masyarakat diantaranya adalah :

Teori Kolonialisme

Teori kolonialisme dikemukakan oleh Horrison yang menyatakan bahwa negara kolonial menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam persenjataan Tangguh dan kapal cepat untuk menguasai negara yang lemah dan dapat dijadikan koloni baginya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketimpangan sosial antara kaum terjajah dengan para penjajahnya. Seperti Indonesia selama lebih dari 350 tahun berlaku sebagai kaum terjajah.

Teori Sistem Dunia

Teori sistem dunia dikemukakan oleh Iimmanuel Wallerstein yang menekankan pada konsep industrialisasi dan menghasilkan 3 kelompok dunia yaitu :

  • Negara inti yaitu negara yang lebih dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara yang jauh lebih lemah.
  • Negara semiperiferi adalah negara yang hanya bergantung pada perdagangan negara inti, sehingga negara semiperiferi tetap mengalami konsep industrialisasi.
  • Negara periferi adalah negara pinggiran yang sudah tidak menerima dampak industrialisasi dan hanya mengandalkan negara semiperiferi dan negara inti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan atau teori dependensi merupakan teori yang menyatakan bahwa keterbelakangan dari beberapa negara dunia ketiga dapat diakibatkan oleh dominasi negara besar atau negara kapitalis.

(Baca juga: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Globalisasi)

Negara kapitalis menggunakan hak istimewa mereka terhadap negara dunia ketiga hingga pada akhirnya dunia ketiga akan mengalami kesulitasn untuk dapat berkembang.

Teori Pendekatan Struktural

Teori pendekatan struktural adalah teori yang merujuk kepada cara pandang dunia dari segi kesejahteraan dan kekuasaan. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan dan kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga bukan diakibatkan oleh negara dunia pertama melainkan oleh struktur dan sistem perdagangan internasional yang merugikan mereka.

Teori Fungsionalis

Teori fungsionalis dikemukan oleh Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore. Teori ini menitikberatkan pada penghilang ketidaksetaraan di masyarakat. Cara yang dapat dilakukan guna menghilangkan ketidaksetaraan dengan mengisi beberapa posisi dan fungsi penting di masyarakat. Pengisian posisi penting harus dilakukan dengan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga nantinya dapat menanggulangi ketimpangan yang terjadi.

Teori Konflik

Teori konflik dikemukakan oleh Marx dan Lewis Coser. Teori konflik menekankan bahwa kapitalisme akan memperuncing perbedaan kelas antar individu dan antar golongan. Teori ini juga menyatakan bahwa akhir dari perbedaan kelas adalah adanya penindasan dan kondisi ketimpangan sosial di masyarakat.

Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori pertumbuhan neoklasik dikemukakan oleh Goglas C. North. Teori neoklasik beranggapan bahwa mobilitas faktor produksi, baik modal maupun tenaga kerja pada awal proses pembangunan akan mengarah pada kesenjangan pembangunan dan berakibat pada ketimpangan sosial. Contoh nyata adalah semakin meningkatnya angka urbanisasi akan mengakibatkan munculnya kawasan kumuh di perkotaan berdampingan dengan kawasan elit yang tidak terjangkau.