Jelaskan apa yang dimaksud dengan imperialisme kuno dan imperialisme modern

Jelaskan apa yang dimaksud dengan imperialisme kuno dan imperialisme modern

Monstera/Pexels

Apa yang dimaksud dengan imperialisme?

Bobo.id - Pada masa penjajahan, bangsa Barat datang ke Indonesia dengan tujuan mendapatkan rempah-rempah. 

Mengapa bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia? 

Indonesia memiliki iklim tropis yang memudahkan berbagai macam tumbuhan, termasuk tumbuhan rempah, untuk tumbuh dengan subur. 

Sedangkan di wilayah Eropa, iklimnya cenderung dingin sehingga beberapa tumbuhan tidak bisa tumbuh di sana. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Kemerdekaan Indonesia 76 Tahun Silam, Salah Satunya Naskah Proklamasi Pernah Terbuang

Kebutuhan rempah di setiap negara semakin bertambah, sementara persediaan rempah di negara-negara wilayah Eropa justru terbatas. 

Oleh karena itu, bangsa Barat mencari rempah-rempah ke negara-negara Asia yang beriklim tropis. 

Pada proses penjelajahan samudra, bangsa barat mempunyai motivasi yang disebut 3G yaitu Gold, Glory, Gospel. 

3G ini merupakan salah satu bentuk imperialisme kuno. Apa itu imperialisme? Yuk, cari tahu penjelasannya!

Pengertian Imperialisme

Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan lebih besar. 

Imperialisme dilakukan bangsa Barat terhadap bangsa lain untuk mendapatkan keuntungan berupa rempah dan wilayah, pada masa penjajahan. 

Imperialisme ini mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu secara kuno dan modern. 

Baca Juga: Penyebab Kegagalan Perjuangan Rakyat Indonesia dalam Melawan Penjajah

Bentuk Imperialisme

a. Imperialisme kuno

Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah imperialisme yang berkembang pada masa sebelum Revolusi Industri dengan semboyan 3G. 

3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold berarti kekayaan, glory berarti kejayaan, dan gospel berarti penyebaran agama. 

Jadi, imperialisme pada masa kuno ini yaitu suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. 

Negara pelopor imperialisme kuno yaitu Spanyol dan Portugal. 

b. Imperialisme modern

Imperialisme modern (modern imperialism) adalah imperialisme yang berkembang pada masa setelah Revolusi Industri. 

Tujuan dari imperialisme modern yaitu memperoleh kemajuan ekonomi setelah berlangsungnya Revolusi Industri. 

Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri? 

Revolusi Industri adalah masa ketika pekerjaan manusia mulai digantikan dengan teknologi mesin.

Imperialisme modern mencari bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, dan sebagai penanaman modal. 

Baca Juga: Apa Maksud dari 'Perjuangan Melawan Bangsa Sendiri' yang Pernah Diungkap Presiden Soekarno?

Contoh Imperialisme

Contoh imperialisme kuno di Indonesia yaitu ketika kedatangan bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda untuk mendapatkan rempah-rempah di Indonesia. 

Indonesia pada masa itu dianggap sebagai tanah jajahan, yang fungsinya untuk dikeruk keuntungannya. 

Contoh imperialisme modern di Indonesia yaitu setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik Pintu Terbuka. 

Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta. 

Nah, itulah pengertian, bentuk, dan contoh imperialisme yang terjadi di Indonesia. 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Jelaskan apa yang dimaksud dengan imperialisme kuno dan imperialisme modern
Penjajahan Belanda. national geography

SUMUT | 2 Agustus 2022 20:10 Reporter : Ani Mardatila

Merdeka.com - Imperialisme adalah tindakan memperluas kerajaan suatu negara melalui penggunaan kekuatan, penjajahan, atau paksaan. Selama abad ke-15 dan ke-16, negara-negara Eropa yang besar dan kuat, seperti Spanyol dan Inggris, berusaha keras untuk menguasai dan menguasai negara dan wilayah lain.

Meskipun memiliki definisi yang cukup lugas, imperialisme sebenarnya adalah proses yang sangat rumit yang cenderung berlangsung selama beberapa dekade dan untuk beberapa alasan yang berbeda. Alasan-alasan ini biasanya terkait dengan motif sosialistik yang lebih besar, yaitu, dengan tujuan yang ditetapkan secara umum untuk menggunakan kekuatan, taktik kolonisasi, dan paksaan untuk merebut dan menguasai negara dan wilayah lain.

Imperialisme modern adalah imperialisme yang terjadi pasca revolusi industri. Hal yang membedakan antara imperialisme modern dengan imperialisme kuno adalah motifnya. Imperialisme modern cenderung dilandasi oleh motif ekonomi.

Berikut selengkapnya Merdeka.com merangkum tujuan imperialisme modern, pengertian, beserta penyebabnya:

2 dari 3 halaman

Imperialisme modern adalah imperialisme yang timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas.

Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.

Sedangkan imperialisme kuno yang terjadi sebelum imperialisme modern adalah imperialisme tang berkonsep di mana suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya.

Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal. Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan).

Tujuan Imperialisme Modern

- Membuka Pasar Baru

Tujuan imperialisme modern yang pertama ialah untuk membuka pasar baru bagi hasil industri negara mereka. Revolusi industri membawa banyak perubahan yang besar di berbagai sektor kehidupan masyarakat Eropa, termasuk ekonomi.

Berkembangnya teknologi yang membantu proses industri menyebabkan perkembangan signfikan pada industri di Eropa. Dengan bantuan teknologi yang baru ditemukan, industri bisa mempercepat dan memperbesar skala produksinya. Dengan kata lain, mereka bisa memproduksi lebih banyak barang dalam waktu yang lebih singkat.

Semakin meningkatnya produksi, berarti mereka memiliki semakin banyak barang untuk dijual. Sementara itu, mereka memiliki pasar yang terbatas. Untuk itu, negara-negara Eropa memperluas wilayah kekuasaan dan pengaruhnya ke wilayah lain, khususnya di Amerika, Asia, dan Afrika untuk membuka pasar baru bagi hasil industrinya.

Dengan semakin besarnya pasar, mereka berharap bisa merangsang perkembangan industri mereka dan membawa semakin banyak uang atau kekayaan bagi negara mereka.

- Sumber Daya Alam

Tujuan imperialisme modern yang kedua ialah sumber daya alam. Sumber daya alam adalah salah satu faktor penting dalam industri. Semakin tingginya produksi, semakin besar sumber daya alam yang mereka butuhkan. Revolusi industri meningkatkan output produksi secara signifikan.

Artinya, setiap negara industri harus bisa mengamankan sumber daya alam sebagai bahan produksi supaya proses produksi industri mereka bisa berjalan dengan lancar dan industri mereka tetap berkembang. Oleh sebab itu, mereka berusaha untuk menguasai negara lain untuk mengeruk sumber daya alamnya demi industri negara mereka.

- Kejayaan

Kejayaan juga masih menjadi salah satu tujuan dari imperialisme modern. Pada saat itu, masih ada kepercayaan bahwa negara yang besar adalah negara yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas. Untuk itu negara-negara memperluas wilayah kekuasaannya untuk membuktikan kejayaan negaranya.

3 dari 3 halaman

Tidak lagi terfokus secara ketat pada mengamankan peluang perdagangan baru, imperialisme modern melibatkan perluasan kehadiran perusahaan dan penyebaran ideologi politik negara yang dominan dalam proses yang kadang-kadang disebut sebagai “pembangunan bangsa” atau, khususnya dalam kasus Amerika Serikat,“ Amerikanisasi.”

Sebagaimana dibuktikan oleh teori domino Perang Dingin, negara-negara kuat seperti Amerika Serikat sering berusaha menghalangi negara-negara lain untuk mengadopsi ideologi politik yang bertentangan dengan ideologi mereka sendiri. Akibatnya, upaya Invasi Teluk Babi Amerika Serikat tahun 1961 yang gagal untuk menggulingkan rezim komunis Fidel Castro di Kuba, Doktrin Reagan Presiden Ronald Regan dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran komunisme, dan keterlibatan AS dalam Perang Vietnam sering disebut sebagai contoh imperialisme modern.

Selain Amerika Serikat, negara-negara makmur lainnya telah menggunakan imperialisme modern, dan kadang-kadang tradisional, dengan harapan memperluas pengaruh mereka. 

Menggunakan kombinasi kebijakan luar negeri yang hiper-agresif dan intervensi militer terbatas, negara-negara seperti Arab Saudi dan China telah berusaha menyebarkan pengaruh global mereka. 

Selain itu, negara-negara kecil seperti Iran dan Korea Utara telah secara agresif membangun kemampuan militer mereka, termasuk senjata nuklir dengan harapan mendapatkan keuntungan ekonomi dan strategis. 

(mdk/amd)