Jawaban konfirmasi bank termasuk dalam golongan bukti dokumen, berikan penjelasan dan contonya?

Untuk memberikan opini audit, tidak hanya dipertimbangkan berdasarkan asumsi auditor semata. Setiap pendapat haruslah didasarkan fakta dan data atau biasa disebut bukti audit.

Apa Itu Bukti Audit

Bukti Audit (Audit Evidence) merupakan segala jenis informasi relevan yang nanti akan digunakan oleh akuntan publik/konsultan hukum/auditor sebagai dasar dalam mengeluarkan opini auditnya. Bukti ini dalam laporan keuangan umumnya berbentuk nominal, dalam legal audit berbentuk dokumen hukum. Selain itu, bukti bisa juga berupa hasil observasi auditor dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak terkait.

Seorang auditor pasti membutuhkan bukti audit ini sebagai dasar dalam mengeluarkan opini yang dapat dipercaya dan berkualitas. Bukti ini bisa didapatkan melalui beragam cara yakni bisa melalui inspeksi, pengamatan, meminta keterangan dari pihak terkait, dan melakukan konfirmasi atas laporan-laporan yang sebelumnya telah dikirimkan kepada auditor.

Bagaimana Cara Auditor Mengukur Kelayakan Bukti Audit?

Perusahaan umumnya selalu menyediakan bukti atas informasi yang diberikan kepada auditor. Bahkan, bukti yang dihadirkan terkadang berjumlah besar dan bertumpuk antara satu jenis bukti dengan bukti lainnya. Diantara berbagai bukti yang disediakan seringkali perusahaan menyuguhkan bukti-bukti yang sesungguhnya tidak relevan dengan maksud dilakukannya audit. Oleh karena itu, umumnya auditor akan melakukan seleksi terhadap kelayakan bukti audit ini. Adapun beberapa hal yang umumnya dijadikan dasar oleh auditor untuk mengukur kelayakan audit evidence adalah sebagai berikut:

1. Pertimbangan Profesional Auditor

Auditor wajib menguasai bidang keilmuan baik teoritis maupun praktis terhadap objek yang diaudit. Dalam audit hukum, auditor harus menguasai keilmuan bidang hukum. Demikian halnya dalam bidang audit keuangan, auditor haruslah seorang akuntan publik. Kompetensi tersebut nantinya akan digunakan oleh auditor melakukan screening secara cepat dan tepat terhadap laporan keuangan atau dokumen hukum yang disediakan oleh perusahaan. Melalui pertimbangan profesional, seorang auditor akan dengan mudah menilai mana bukti yang relevan dan bukti non-relevan.

2. Integritas Manajemen

Terkadang seorang auditor juga menilai track record dari pihak manajemen, bagaimana selama ini profil mereka, bagaimana tingkat integritas mereka. Ini juga mempengaruhi keyakinan auditor terhadap segala bukti yang diajukan.

3. Status Badan Hukum

Status badan hukum dari suatu perusahaan juga akan mempengaruhi cara penilaian bukti oleh auditor. Badan hukum perseroan terbatas tentu akan dinilai lebih detail dibandingkan dengan badan hukum CV, dan seterusnya.

4. Kondisi Keuangan

Dalam audit keuangan, financial condition menjadi faktor yang sangat menentukan apakah auditor akan menilai secara detail (satu per-satu) bukti yang disodorkan atau hanya melihat sampel saja. Semakin baik kondisi keuangan yang baik tentu buktinya berbeda dengan ketika kondisi keuangan perusahaan buruk.

Cara Mengukur Kualitas Bukti Audit

Sejauh mana bukti-bukti yang ada dapat dipercaya? Bagaimana cara mengukurnya? Untuk menjawab ini auditor harus memiliki indikator yang dijadikan olehnya sebagai dasar pertimbangan dalam mengukur tingkat kompeten dari bukti audit. Semakin kompeten bukti yang diberikan, maka semakin baik nilai dari kewajaran atas laporan keuangan yang disodorkan perusahaan. Adapun indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Relevansi

Bukti audit yang diberikan haruslah relevan dengan tujuan dilaksanakannya audit. Misalnya, ketika yang ingin di audit dalam perusahaan adalah persediaan, maka bukti yang paling relevan adalah dengan cara melihat langsung stok persediaan yang ada.

2. Sumber Perolehan Bukti

Asal peroleh bukti juga menjadi dasar pertimbangan yang menentukan bagi seorang audit, informasi yang diperoleh dari pihak lain yang independen akan semakin dipercaya. Kemudian, informasi yang bersalah dari manajemen internal yang sangat transparan dengan pengelolaan yang baik, pasti dapat lebih dipercaya. Terakhir, informasi yang diperoleh auditor sendiri melalui pengamatan, inspeksi dan sejenisnya tentu lebih dapat dipercaya.

3. Ketepatan Waktu

Dalam audit keuangan ketepatan waktu atau tanggal dari bukti audit sangat menentukan tingkat validitas, terutama bila yang diaudit adalah mengenai hutang dan aktiva lancar, laporan laba rugi, surplus keuangan, dan sejenisnya. Ketepatan waktu digunakan untuk mengetahui apakah pengakuan yang dilakukan sudah tepat. Ketepatan waktu ini dalam audit hukum juga berpengaruh, ini bisa digunakan untuk menilai ketaatan perusahaan terhadap aturan hukum seperti pajak.

4. Objektivitas

Bukti yang sifatnya objektif tentu lebih baik dari bukti yang sifatnya subjektif. Bagaimana cara menentukan suatu bukti adalah objektif atau subjektif? Tentu caranya adalah dengan menentukan siapa yang menandatangani bukti dan siapa yang memberikan bukti tersebut.

Jenis Bukti Audit

Setelah mengetahui beberapa hal penting mengenai bukti dalam proses audit ini, selanjutnya penting untuk Anda mengetahui jenis-jenis dari audit evidence ini. Adapun secara detail berikut adalah uraiannya:

1. Pengujian Fisik

Bukti jenis ini adalah fakta atau informasi yang diperoleh oleh auditor dengan cara melihat secara langsung fisik dari aset perusahaan. Misalnya fisik dari persediaan yang dimiliki perusahaan. Pengujian fisik ini digunakan dalam audit hukum misalnya untuk melakukan cek kebenaran luas tanah yang tertera dalam sertifikat tanah.

2. Konfirmasi

Bukti konfirmasi ini adalah fakta yang diperoleh auditor berdasarkan pernyataan, baik bersifat langsung maupun tertulis oleh pihak ketiga yang independen. Auditor umumnya lebih memilih bukti yang sifatnya tertulis dibandingkan bukti yang sifatnya pernyataan langsung, sebab lebih mudah dianalisis.

3. Dokumentasi

Dalam memperoleh bukti yang valid, setelah melakukan pengujian fisik atau terhadap bukti barang yang sifatnya habis pakai, atau berupa kegiatan maka cara pembuktian yang paling relevan adalah dengan melakukan dokumentasi.

4. Analitis

Bukti analitis ini berkaitan dengan kompetensi keilmuan dari auditor, dalam memperoleh bukti analitis ini umumnya auditor akan membandingkan suatu objek dengan objek lainnya. Atau dalam laporan keuangan auditor tentu akan melakukan perbandingan antara neraca saldo dengan beberapa laporan keuangan lainnya seperti laba-rugi.

5. Wawancara

Wawancara ini diperlukan sebagai bukti pendukung, misalnya untuk menilai bagaimana kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, bukti yang paling valid antara lain adalah dengan melakukan wawancara terhadap pegawai atau organisasi dibawahnya.

6. Perhitungan Ulang

Bukti ini hanya berlaku jika yang diaudit adalah laporan keuangan. Teknik ini digunakan untuk mengukur validitas hasil perhitungan yang dilakukan klien.

7. Observasi

Meskipun hampir sama pengujian fisik, tapi prakteknya berbeda. Pengujian fisik lebih detail dari observasi, sebab dalam observasi ini hanya dilakukan pengamatan saja tanpa melakukan kontak fisik. Namun, metode ini juga bisa mendapatkan fakta lain yang lebih valid dibandingkan dengan uji fisik. Tujuannya tentu berbeda, bila uji fisik dilakukan untuk melakukan cek terhadap informasi yang dicantumkan, observasi dilakukan untuk tujuan memperoleh data diluar informasi yang disediakan.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian dari bukti audit, jenis dan beberapa contohnya. Untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai tema ini, Anda bisa menyimak makalah di bawah ini.

Soleh Hasan Wahid

HEY, I’M SOLEH!

I am a lecturer and professional writer, My Favorite thing in life is time spent around the table fo write something, like my post on these blogs. I hope you enjoy my blogs.

tugas pilihan ganda pengauditan

Nama: Putri KinanthiNim: 20130420078Pengauditan F

Bab 11. Dalam arti luas Auditing: C. Merupakan pemeriksaan secara objektif terhadap kegiatan dan kejadian ekonomi.2. Berikut ini kriteria yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk menetapkan apakah kegiatan dan kejadian ekonomi telah sesuai dengan kriteria tersebut, kecuali: B. Standar auditing.3. Berikut ini adalagh tipe auditor, kecuali: D. Auditor Junior.4. Mana diantara tiga pasangan ini yang tidak benar: D. Tipe Audit:Audit atas laporan keuangan, Kriteria: Prinsip Akuntansi Berterima Umum, Pemakai Utama: Pihak luar perusahaan.5. Berikut ini adalah tugas auditor intern, kecuali: C. Menentukan sampai seberapa jauh kepatuhan tehadap kriteria, kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah dicapai.6. Umumnya yang disebut auditor pemerintah (government auditor) adalah auditor yang bekerja di: A.Instansi Pemerintah.7. Dari susdut Auditor independen, auditing: A. Bertujuan menentukan kewajaran laoran keuangan.8. Objek Audit independen dalam perikatan umum (general assignment) adalah: D. Laporan keuangan klien.9. Kalimat pertama dalam paragraf pengantar laporan audit baku berisi pernyataan auditor berikut ini, kecuali: B. Objek auditing adalah catatan akuntansi klien.10. Standar Auditing yang dikeularkan oleh Ikatan Akuntan Indinesia : C. Terdiri dari sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok standar: standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.11. Standar Umum berisi: D. Standar yang mengatur persyaratan pendidikan auditor.12. Untuk memenuhi standar umum pertama, seseorang harus: D. Lulus fakultas ekonomi atau sekolah tinggi ilmu ekonomi jurusan akuntansi, dan telah menepuh ujian sertifikasi akuntan publik. 13. Standar Umum ketiga mengatur tentang: D. Pelaksanaan kemahiran profesionalannya auditor dengan cermat dan seksama.14. Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan auditor independen tidak dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, kecuali: D. Auditor tidak dapat melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.15. 16. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian, dalam keadaan: A. Lingkungan audit sangat dibatasi oleh kliennya.17. Jika setelah melaksanakan audit, seseorang auditor mengetahui bahwa laporan keuangan kliennya tidak wajar, maka ia akan memberikan: B. Adverse Opinion.18. Berikut ini adalah kondisi yang menyebabkan auditor independen menyatakan tidak memberikan pendapat, kecuali: B. Penerapan prinsip akuntansi berterima umum yang tidak konsisten.19. Arti kata wajar (fairly present) dalam paragraph pendapat laporan audit baku adalah: B. Lengkap informasinya.20. Konsistensi diungkapkan oleh auditor dalam paragraph pendapat laporan audit jika: D. Dalam periode akuntansi yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya banding laporan keuangan dengan laporan keuangan periode akuntansi sesuai dengan pertimbangan audit independen.Bab 21. Dasar pikiran yang melandasi penyusunan etika professional bagi setiap profesi adalah: A. Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat atau mutu jasa profesi.2. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah berlaku bagi: D. Auditor independen, auditor pemerintahan dan auditor intern.3. Berdasarkan atas Aturan Ertika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku sekarang, manakah diantara pernyataan-pernyataan berikut ini yang benar: A. Auditor dilarang memberikan informasi rahasia tentang kliennya kepada pihak bukan klien dalam keadaan apa pun.4. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ditetapkan Oleh: B. Kongres IAI.5. Berikut ini adalah salah satu bagian dari Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia kecuali: C. Atestasi.6. Penjabaran Prinsip Etika ke dalam Aturan etika bagi profesi akuntan public dilaksanakan oleh: A. Kompartemen akuntan sektor publik.7. Penerbitan Interpretasi Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik dilaksanakan oleh: A. Pengurus kompartemen akuntan publik.8. Seorang Auditor mengumumkan pembukaan kantor akuntan publiknya dengan memasang iklan besar-besaran di surat kabar nasional. Ditinjau dari Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik, tindakan auditor independen ini: A. Tidak melangar aturan etika kompartemen akuntan publik.9. Klien sebuah kantor akuntan publik memasang iklan berisi ucapan selamat atas pembukaan kantor baru akuntan public tersebut. Ditinjau dari Aturan Etika kompartemen Akuntan Publik, tindakan akuntan public ini: A. Tidak melanggar aturan etika kompartemen akuntan publik.10. Dalam memperoleh klien, seorang auditor independen membuka fee jasa kepada siapa saja yang membawa klien baru ke kantornya sebesar 10% dari jumlah fee yang tercantum dalam kontrak. Tindakan auditor independen ini: C. Melanggar aturan etika kompartemen akuntansi publik seksi 503.11. Tanya dan jawab tentang Interpretasi Aturan EtikaKompartemen Akuntan Publik dilaksanakan oleh: B. Kongres IAI.12. Seorang auditor independen mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh auditor independen yang lebih dahulu dirujuk oleh klien. Tindakan auditor independen ini: C. Melanggar aturan etika kompartemen akuntan publik 403.Bab 31. Standar Auditing yang mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup adalah: C. Standar pekerjaan lapangan ketiga.2. Berikut ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi keandalan bukti audit, kecuali: C. Tipe bukti.3. Manakah di antara bukti documenter berikut ini yang kompetensinya paling tinggi: B.Jawaban konfirmasi yang diterima oleh auditor publik atau debitur klien.4. Faktur penjualan termasuk dalam golongan bukti dokumen yang: B. Dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.5. Rekening Koran Bank (bank statement) termasuk dalam golongan bukti dokumen yang: B. Dibuat oleh pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.6. Jawaban konfirmasi bank termasuk dalam golongan bukti dokumen yang: A. Dibuat oleh pihak luar yang bebas yang dikirim langsung kepada auditor publik.7. Manakah diantara bukti dokumen berikut ini yang kompetensinya paling rendah: B.Faktur pembelian.8. Tujuan auditor meminta surat representasi manajemen adalah: C. Untuk memperoleh bukti audit yang kompeten mengenai informasi yang dicantumkan dalam surat representasi manajemen.9. Salah satu tipe bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor adalah bukti dari spesialis.yang dimaksud dengan spesialis adalah: B. Seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing.10. Manakah diantara pernyatan yang mengenai prosedur audit inspeksi berikut ini yang benar: C. Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu.11. Manakah diantara penyataan mengenai prosedur audit observasi berikut ini yang benar: D. Merupakan prosedur audit yang auditor melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.12. Manakah diantara pernyataan mengenai proseduraudit konfirmasi berikut ini yang benar: B. Jawaban konfirmasi langsung diterima oleh auditor.13. Dalam melaksanakan prosedur audit penelusuran (tracing) auditor: A. Mengumpulkan bukti fisik.14. Manakah diantara pernyataan mengenai vouching berikut ini yang benar: A.pemeriksaan terhadap bukti-bukti dokumenter yang mendukung pencatatan suatu transaksi.