Kementerian perdagangan melakukan upaya pengembangan ekonomi kreatif untuk mewujudkan strategi pemerintah dengan langkah-langkah. Sebutkan satu persatu! See all The Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) is possibly the largest jazz gathering in South East Asia. It is held in early March at the Jakarta International Expo, Kemayoran, attracting about 45,000 visitors. The festival was founded by businessman Peter F. GonthaIt in 2005. The three-day event features over 100 groups and 1,200 artists in 220 shows. In addition to big international names, JJF features lots of Indonesian artists. The country's culture is very diverse, with many jazz musicians experimenting with different directions. Smooth jazz, R&B, fusion jazz, acid jazz, funk, swing, bebop, cool jazz, free jazz, and a lot more genres will be presented on ten outdoor and indoor stages of JFF in Jakarta. There will also be over 45 exhibition booths and about 35 food stalls with delicious snacks. The lineups of Java Jazz gets better year by year. In the past it featured such stars as James Brown, Goo Goo Dolls, Vanessa Williams, Dionne Warwick, Bernhoft and The Fashion Bruises, BJ the Chicago Kid, Harvey Mason, Incognito, Chris Walker, Lee Ritenour, Larry Carlton, Jhene Aiko, Elan Trotman, Daniel Caesar, Kevin Randolph, LAUV, Maya Azucena, Ron King Big Band, Angie Stone, Chiara Civello, Deodato, DJ IZO, DJ Maestro, Eric Benet, The Commodores Experience ft. Thomas McClary, Tony Monaco, and more. 6. Salah satu kerajaan bercorak Hindu di indonesia ini mengalami puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk. Akan tetapi, setelah pemerintahan Hayam Wuruk … peninggalan peninggalan Hindu dan Budha berserta pemiliknya jelaskan mengenai jaringan dan sarana transportasi berdasarkan kondisi geografis Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, benua australia sangat luas tapi penduduknya tidak tersebar merata karena.. * a. banyak wilayah mengalami penc … Yang bukan ciri ciri jenis Homo Sapien adalah sebagai berikut... a. Kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan bercocok tanam b. Hidupnya sudah menetap dalam … pengaruh alam terhadap sosial budaya? Interaksi antarnegara berdampak positif bagi suatu negara. contoh sikap hidup positif dari masyarakat di negara yang dapat ditiru oleh masyarakat di n … Jelaskan hubungan antara negara, pemerintah, dan masyarakat dalam kajian sosiologi pemerintahan! Tolong di bantu dong soal ada di gambar Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia, merupakan pengaruh interaksi antarruang di bidang... * a. politik b. ekonomi c. budaya d. pe …
Konferensi pers Jaza Jazz Festival 2020 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020). JAKARTA, KOMPAS.com - Pagelaran musik Java Jazz Festival akan kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya, perhelatan festival musik edisi ke-16 ini akan berlangsung dari 28 Februari 2020 sampai 1 Maret 2020 mendatang. Berikut sejumlah informasi menarik terkait penyelenggaraan Java Jazz Festival 2020, sebagaimana dirangkum Kompas.com. Baca juga: Siap-siap, Java Jazz Festival 2020 Akan Kembali Digelar 1. Tema yang di angkatPresident Director Java Festival Production, Dewi Gontha menyebut pagelaran kali ini mengangkat tema 'Redeem Yourself Through Music'. Dewi pun mengungkapkan maksud dari tema tersebut. "Kita yang enggak mengerti politik pasti gerah mendengar banyaknya tema itu yang diangkat tahun 2019. Politik dan berbagai perbedaannya tuh selalu dibahas mulu gitu," ungkap Dewi dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020). Oleh karenanya, Java Jazz ingin mengajak kembali pencinta musik Tanah Air ke jiwa masing-masing yang tak terkontaminasi politik. "Tapi, di musik kan kita tidak pernah melihat politik atau apapun, semua selalu kembali ke diri sendiri. Makanya, tagline-nya tuh itu gitu," tambahnya. Baca juga: Lineup Fase Pertama Java Jazz 2020 Sudah Diumumkan, Ini Daftarnya 2. Special performanceSama seperti tahun lalu, Java Jazz Festival 2020 akan menyuguhkan total 11 panggung setiap harinya. Ada lebih dari 50 artis lokal dan internasional yang tampil, termasuk dua special performance dari The Jackson dan Omar Apollo. Jakarta International Java Jazz Festival (JIJJF) atau hanya Java Jazz Festival (JJF), merupakan festival musik jazz terbesar yang diselenggarakan setiap tahun pada awal bulan Maret sejak tahun 2005 di Jakarta, Indonesia, oleh Java Festival Production.
Selain menghadirkan musisi jazz mancanegara maupun dalam negeri, festival ini juga diperkaya musisi dari genre musik yang lain seperti R&B, Soul dan Reggae.[1] Beberapa dari musisi terkemuka yang hadir pada tahun 2006 adalah James Brown, Earth, Wind & Fire, Eric Benet, Bubi Chen, dan Angie Stone. Sementara pada tahun 2007, Sergio Mendes, Chaka Khan, Lisa Ono dan Jamie Cullum adalah para musisi yang turut tampil. Menurut situs resmi festival ini, lebih dari 67.000 pengunjung menghadiri festival selama tiga hari pada tahun 2006.[2] Banyak penampilan spesial yang disajikan dalam festival jazz ini, diantaranya Santana, Lee Ritenour dan Dave Koz. Tak hanya penampilan spesial saja tetapi ada penampilan seperti Steve Lukather, Barry Likumahuwa Project, Robben Ford, Sandy Winarta Quartet, Sheila Majid, Joy Tobing, Chieli Minucci & Special EFX, Bob James dan musisi jazz lainnya. Peter F. Gontha adalah orang di balik kemegahan festival jazz. Ia banyak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan jazz. Ia termotivasi dan terinspirasi dari visi bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat bekerja bersama dalam damai dan harmoni melalui media musik yang indah. Ia melihat musik sebagai satu-satunya bahasa internasional, memotong semua hambatan dan membuka hati dan pikiran di mana pun terdengar.[3]
Pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana memberikan penghargaan piagam tertinggi rekor dunia untuk Java Jazz Festival. Jakarta International Java Jazz Festival memecahkan rekor dunia sebagai "Festival Jazz Terbesar di Dunia", sebanyak 1.300 musisi, artis & grup musik di 21 panggung. Pergelaran ini merupakan festival jazz yang pertama kali diadakan dalam satu kawasan.[5]
|