KOMPAS.com - Jalan cepat atau racewalking merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang populer dan dilombakan dalam ajang Olimpiade. Dr. Suratmin dalam bukuKepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018), menjelaskan bahwa jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Selama melangkah, kaki atlet yang bergerak maju harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Aturan Jalan CepatBaca juga: Teknik Dasar Jalan Cepat Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Setiap olahraga pasti memiliki peraturan sendiri, termasuk juga jalan cepat. Atlet jalan cepat harus memahami peraturan yang ada dalam olahraga ini. Jika seorang atlet melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku maka ia tentu saja mendapatkan hukuman. Lantas apa saja peraturan perlombaan jalan cepat? Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Berikut ini adalah beberapa peraturan dasar perlombaan jalan cepat:
Jarak Perlombaan Jalan CepatBaca juga: Jalan Cepat: Sejarah, Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan Pada ajang multi-cabang Olimpiade, olahraga jalan cepat menempuh jarak 20 kilometer (putra dan putri) serta 50 kilometer (putra). Di Indonesia memiliki beberapa kategori jarak tempuh untuk perlombaan jalan cepat. Berikut ini adalah beberapa kategori perlombaan jalan cepat di Indonesia: Kategori Jarak tempuh (nomor jalan cepat) Putra 10 km, 20 km, 30 km, 50 km. Junior A (putra) 5 km, 10 km, 20 km. Junior B (putra) 5 km, 10 km. Pelajar (putra) 1 km, 3 km, 5 km. Putri 3 km, 5 km, 10 km, 20 km Junior A (putri) 3 km, 5 km. Junior B (putri) 3 km, 5 km. Pelajar (putri) 1 km, 3 km. (Sumber: Kompas.com/Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Ari Welianto) Penulis : Kevin Topan Kristianto Editor : Kevin Topan Kristianto Jalan cepat (bahasa Inggris: Racewalking) merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki yang digerakkan maju ke depan harus diluruskan sejak saat persentuhan pertama dengan tanah hingga badan mencapai posisi vertikal.[1] Selain itu, pada saat kaki berada di tanah maka kaki tersebut harus lurus atau lutut tidak boleh bengkok dan kaki tumpuan ini dalam keadaan posisi tegak lurus diikuti dengan gerakan pinggul dan tangan mengayuh dengan siku ditekuk serta posisi punggung dan kepala harus tegak menghadap ke depan.[2] Jarak jalan cepat yang diperlombakan bagi putra, di lintasan sejauh 20 km, 30 km, 50 km dan di jalan raya sejauh 20 km dan 50 km. Bagi putri, di lintasan sejauh 10 km dan 20 km sedangkan di jalan raya sejauh 20 km.[1] Jalan cepat muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki jarak jauh yang disebut dengan pedestrianisme. Pada mulanya olahraga ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris, seiring berjalannya waktu olahraga ini menjadi populer di Inggris abad ke-18. Pada masa itu, perlombaan jalan beroperasi di bawah organisasi yang tidak diatur dan secara bertahap tidak disukai, akhirnya digantikan oleh perlombaan berjalan modern. Pada abad ke-19, jalan cepat atau race walking menjadi olahraga yang cukup populer diseluruh dunia. Perlombaan jalan pertama kali diperkenalkan di Olimpiade London pada 1908. Lomba jalan cepat menjadi salah satu pertandingan olimpiade untuk pria dan butuh waktu 84 tahun lagi bagi wanita untuk dapat berpartisipasi dalam perlombaan olimpiade ini. Beberapa pejalan kaki dalam sejarah adalah Ken Matthews yang memenangkan perlombaan sepanjang 20 km di Olimpiade 1960. Selain itu ada Don Thompson yang memenangkan perlombaan Olimpiade 1964 yang berjalan sejauh 50 km.[1] Jalan cepat sampai ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan menjadi olahraga tontonan bagi masyarakat pada masa itu. Olahraga ini kemudian berkembang menjadi ajang taruhan masyarakat. Perlombaan di sana juga dimeriahkan oleh band dan para pedagang yang menjual acar telur dan kastanye panggang.[3] Perlombaan jalan cepat LOC. Adapun cara melakukan jalan cepat dalam perlombaan menggunakan start berdiri yang teknik melakukan start berdiri di belakang garis start, dengan aba-aba "bersedia" posisi badan condong ke depan bertumpu pada kaki bagian depan, pandangan lurus ke depan, pada saat mendengar aba-aba "ya" atau bunyi pistol segera langkahkan kaki belakang ke depan disertai ayunan pergelangan tangan, selanjutnya jalan lurus ke depan secepat-cepatnya. Langkah jalan cepat terbentuk dari fase topang tunggal yang dirinci menjadi fase topang depan dan topang belakang dan satu fase topang ganda. Adapun maksud dari fase topang tunggal adalah gerakan percepatan dalam menempatan tungkai kaki yang bebas. Sedangkan fase topang ganda membutuhkan ketahanan kontak dengan tanah setiap saat.[4] Ada dua jarak lomba lari yang diperebutkan di Olimpiade Musim Panas: lomba lari 20 kilometer (pria dan wanita) dan lomba lari 50 kilometer (khusus pria). Keduanya diadakan sebagai acara jalan. Kejuaraan Atletik Dunia dua tahunan juga menampilkan tiga acara ini, selain jalan kaki 50 km untuk wanita. Kejuaraan Tim Jalan Cepat Dunia IAAF, pertama kali diadakan pada tahun 1961, adalah kompetisi global yang berdiri sendiri untuk disiplin ini dan memiliki lomba lari 10 kilometer untuk atlet junior, di samping acara standar Olimpiade. Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan IAAF menampilkan variasi lomba lari 5000 m dan 3000 m, tetapi ini dihentikan setelah 1993. Kejuaraan dan permainan atletik tingkat atas biasanya menampilkan acara balapan jalan kaki 20 km.[5]
|