Apa saja yang perlu diperhatikan dalam kesehatan dan keselamatan kerja

Industri pertambangan merupakan industri yang penuh akan risiko. Kecelakaan kerja dapat terjadi sewaktu-waktu. Bukan hanya dari kelalaian karyawan dalam mengoperasikan mesin tetapi juga dapat datang dari kondisi alam yang tidak mendukung. Maka dari itu, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi hal wajib yang harus diprioritaskan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan para karyawan maupun warga sekitar lokasi pertambangan. 

Baca Juga: Ingat 6 Tips Ini untuk Menjaga Keselamatan Kerja di Areal Pertambangan

Nah, untuk membantu mencapai tujuan tersebut, lakukanlah 7 cara berikut. 

1. Jangan menganggap remeh bahaya yang mengintai

Waspada dan peka terhadap sekitar. Itulah poin penting yang harus Anda lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja. Keselamatan kerja akan mudah tercapai bila Anda dan para pekerja tidak menganggap remeh bahaya yang selalu mengintai dan siap menerkam sewaktu-waktu. 

Contoh, ketika mendapati karyawan yang tengah sakit, maka segera minta untuk beristirahat agar tidak mengganggu kinerja karyawan lain serta dapat mengakibatkan kecelakaan yang lebih berisiko. Atau ketika melihat keadaan alam tidak mendukung untuk melakukan aktivitas pertambangan, maka segera amankan karyawan dan jangan memaksa untuk terus melakukan pekerjaan yang dapat memberi kerugian lebih besar kedepannya. 

2. Libatkan semua elemen untuk saling menjaga keselamatan 

Tugas untuk menjaga keselamatan dalam bekerja bukan hanya pihak manajemen atau petinggi-petinggi saja, atau bahkan hanya kewajiban karyawan seorang. Melainkan tanggung jawab semua pihak. Untuk itu, ingatkan mereka untuk saling menjaga dan bila perlu libatkan para karyawan dari semua golongan mengenai peraturan keselamatan kerja untuk menghindari risiko kecelakaan. 

3. Jangan terlalu memaksakan kehendak, tetapi fokuskan pada hal-hal yang mampu dilakukan

Ambisius boleh saja, tetapi tetap perlu memperhatikan lingkungan sekitar tanpa perlu melakukan pemaksaan. Untuk itu, jangan memaksakan karyawan bekerja di luar batas kewajaran dan nalar. Tetap fokuskan pada tujuan awal di pertambangan tersebut dan segera capai. Hindari diri untuk tergiur hal lain yang dapat mendatangkan bahaya lebih besar. 

4. Lakukan perencanaan dengan matang, terutama mengenai keadaan lingkungan dan alam sekitar

Sebelum mulai terjun di lokasi pertambangan, alangkah lebih baik bila Anda melakukan survei lapangan. Hasil dari kegiatan observasi tersebutlah yang membantu perencanaan kerja nantinya. Pastikan dalam survei tersebut, Anda juga sudah mengetahui bagaimana kondisi lingkungan sekitar dan keadaan cuaca di sana. Bahkan, jangan ragu untuk melibatkan masyarakat agar tidak merugikan masyarakat sekitar selama penambangan dilakukan. 

5. Berikan pelatihan profesional kepada semua karyawan terkait K3

Memberikan pelatihan profesional kepada karyawan sangat dianjurkan. Bukan hanya pada karyawan baru, tetapi juga karyawan lama yang mungkin saja sudah lupa akan peraturan keselamatan kerja yang harus dipatuhi. 

6. Selalu ingatkan untuk mengenakan perlengkapan kerja yang aman

Peralatan kerja wajib untuk dikenakan. Bukan hanya melindungi badan dari bahaya yang mengancam tetapi juga dapat memberi ketenangan dalam diri selama bekerja. Perlengkapan kerja yang diwajibkan adalah helm, pakaian kerja yang sesuai lokasi dan jenis pekerjaan, kacamata, sarung tangan, serta sepatu bot. 

7. Taati peraturan keselamatan terbaru dan update perkembangan secara real time

Pastikan Anda pun selalu mengikuti perkembangan terbaru dari peraturan keselamatan kerja yang diarahkan oleh pemerintah. Tujuannya untuk menjaga karyawan tetap aman dan nyaman dalam bekerja. 

Baca Juga: Studi Kelayakan Sebelum Proses Penambangan

Mencegah akan lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa begitu penting menjaga kesehatan dan keselamatan kerja selama berada di area pertambangan, selayaknya yang dilakukan oleh pekerja Agincourt Resources.

Keselamatan kerja di bidang industri tidak boleh disepelekan dan dianggap gampang. Ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja. Menerapkan kebiasaan mengutamakan keselamatan kerja sebenarnya tidak sulit. Budaya kerja yang mengutamakan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja tentunya akan mendukung lingkungan pekerjaan yang baik pula.

Para pekerja berhak mendapatkan perlindungan baik kesehatan dan keselamatan kerja. Perlindungan ini perlu didapatkan pula oleh pekerja Indonesia maupun para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). pelaksanaan perlindungan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab berbagai pihak, bukan hanya perusahaan tetapi juga pemerintah dan masyarakat.

Setiap pekerjaan tentunya memiliki risiko, terutama pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di bidang industri. Para pekerja berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja di perusahaan. Sehingga penting sekali menjaga keselamatan para pekerjanya. Perusahaan dan karyawan harus tahu budaya kesahatan dan keselamatan kerja.

Data yang disampaikan ILO, setidaknya terjadi 300 juta kecelakaan di tempat kerja setiap tahunnya. 2,3 juta orang di antaranya mengalami kematian akibat cedera maupun penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan. Angka kecelakaan di Indonesia begitu tinggi, salah satunya dari sektor konstruksi menyumbang sebanyak 30 persen dari total kecelakaan yang dialami oleh para pekerja. Berbagai cara perlu dilakukan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja sehingga meningkatkan produktivitas.

Simak hal-hal yang perlu diperhatikan sekaligus edoman bagi pemilik industri untuk meningkatkan keselamatan para pekerjanya:

Para pekerja membutuhkan pengetahuan serta informasi yang memadai di dunia kerja. Informasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja itu perlu diketahui oleh para pekerja. Sehingga perlu diberi pengetahuan seputar keselamatan di lingkungan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Pengetahuan ini tidak hanya disampaikan pada karyawan baru tetapi terus menerus diingatkan kepada semua karyawannya. Perusahaan di bidang industri juga perlu menjelaskan tentang risiko yang mungkin akan terjadi pada para karyawan. Tak lupa dijelaskan cara menanggulanginya maupun solusi-solusi cepat yang dapat dilakukan karyawan.

Sumber: Pixabay/Yerson Retamal

Bekerja di dunia industri seperti di dalam gudang atau berurusan dengan mesin memiliki tingkat risiko kerja yang tinggi. Perlengkapan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus sesuai standar dan memadai. Perusahaan harus memastikan para pekerja mendapat fasilitas yang baik di tempat kerja. Fasilitas yang perlu diperhatikan seperti loker untuk menaruh barang pribadi, air minum, toilet, ruang untuk istirahat, termasuk dapur kecil.

Ruang kerja memiliki sirkulasi udara yang bersih, baik serta mendapatkan cahaya yang cukup. Kapasitas ruang kerja yang aman digunakan oleh para pekerja, tidak berdesak-desakan. Jika ada karyawan perempuan, pastikan memiliki ruang khusus seperti ‘ruang laktasi’ atau ‘nursery room’ meskipun hanya sekadar untuk memompa ASI. Ibu menyusui yang bekerja di luar rumah perlu mendapat dukungan di tempat kerja.

Semua pekerja maupun pihak perusahaan perlu mengetahui berbagai risiko yang muncul. Hal ini harus diketahui untuk memperkecil risiko masalah seperti kecelakaan di tempat kerja. Penting dilakukan penilaian risiko (risk assessment) untuk mengetahui apa saja risiko yang mungkin muncul. Selanjutnya memikirkan langkah-langkah untuk melindungi para karyawan di tempat kerja.

Berikut beberapa contoh kecelakaan kerja seperti terpeleset atau tersandung yang mengakibatkan patah tulang, luka, hingga kematian. Jika barang tidak disusun dengan tepat dapat jatuh dan membahayakan pekerja. Kemungkinan karyawan kontak dengan bahan kimia berbahaya sehingga perlu menggunakan pakaian pelindung diri, sepatu, penutup wajah hingga sarung tangan khusus. Luka pada bagian tubuh karena terkena mesin yang sedang bekerja. Dengan begitu, perusahaan perlu memberikan pengetahuan seputar risiko hingga cara mengatasinya.

Perusahaan di bidang industri wajib memberika pelatihan atau pembinaan secara berkala khususnya kepada tenaga kerja yang baru. Penting dilakukan pengenalan lingkungan kerja, tugas pekerjaannya, ada pembinaan tentang kesehatan serta keselamatan kerja, langkah evakuasi, cara memadamkan kebakaran dan lainnya.

Tenaga kerja merupakan orang yang akan selalu ada di tempat kerja. Libatkan mereka untuk mengatasi risiko di lingkungan kerja dan ajak mereka berproses dalam perencanaan safety. Mereka akan lebih memahami situasi di tempat kerja sehingga perlu tahu apa saja yang harus dilakukan dan akan termotivasi menerapkan budaya keselamatan kerja.

Sumber: Pixabay/Michal Jarmoluk

Ingat semua karyawan bertanggung jawab untuk membiasakan diri menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja demi mencegah kecelakaan kerja. Beri penjelasan bukan hanya tanggung jawab menjaga hal-hal itu tetapi juga teknis di lapangan. Ada instruksi secara lisan ataupun tertulis sehingga para tenaga kerja dapat membaca, mempelajari, serta memahami aneka informasi tentang upaya mewujudkan keselamatan di tempat kerja.

Tidak semua hal yang ada di perusahaan itu hanya ditangani oleh pimpinan perusahaan dan para karyawananya. Ada bagian-bagian tertentu yang dapat dikerjakan oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Mereka adalah pihak punya keterampilan khusus, mahir, serta sudah berlisensi. Misalnya ada perawatan mesin produksi.

Perusahaan harus memelihara peralatan yang dimiliki supaya dalam kondisi yang baik. Jika ada sesuatu yang bermasalah bisa lekas ditangani dan tidak membahayakan banyak karyawan. Jika salah perawatan pada peralatan yang biasanya dipakai karyawan dapat berdampak buruk terhadap karyawan tersebut.

Demikianlah informasi seputar hal-hal yang perlu diperhatikan demi keselamatan para tenaga kerja. Untuk urusan keuangan, kamu bisa menggunakan Qelola. Adapun kemudahan yang dirasakan seperti bayar BPJS, bayar listrik, beli pulsa maupun mengisi kuota internet. Tunggu apa lagi? Segera unduh aplikasi Qelola di sini dan daftarkan dirimu sekarang juga! Kamu dapat mengunjungi website resmi Qelola untuk mencari informasi menarik lainnya.

Tags: jaminan kerja TKI, kesehatan, keselamatan kerja, keselamatan kerja bagi TKI, manfaat keselamatan kerja, tenaga kerja