Jamur dan bakteri dapat tumbuh pada organ reproduksi akibat celana dalam yang

Jangan merendam celana dalam dengan pewangi pakaian

GridHEALTH.id - Hingga saat ini, masih banyak orang yang menggunakan pewangi pakaian setelah mencuci.

Bukan hanya merendam baju dan celana, tak sedikit orang juga merendam celana dalam dengan pewangi pakaian.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Salah Memperlakukan Celana Dalam, Mencuci dengan Deterjen Sebabkan Infeksi Organ Intim

Seperti diketahui, banyak produk pewangi pakaian yang menawarkan baju harum sepanjang hari bahkan selama bermingu-minggu saat baju disimpan di lemari.

Namun tahukah, alih-alih memberi bau harum, merendam celana dalam dengan pewangi pakaian dapat membawa akibat fatal, terkhusus bagi area genital.

Baca Juga: Viral Terapi 'Kretek Abal-abal', Bima Aryo Ungkap Belajar Sendiri hingga Sang Kakak Jadi Pasien Pertama, Amankah?

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Women’s Health, celana dalam yang sering direndam pewangi pakaian menyebabkan ketidakseimbangan jumlah bakteri di dalam organ kewanitaan.

10 Agustus 2018 | Dilihat 669778 Kali

Jamur dan bakteri dapat tumbuh pada organ reproduksi akibat celana dalam yang

Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi


Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  • Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  • Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
  • Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Dalam jumlah normal, keberadaan bakteri dan sel ragi di vagina menandakan kondisi organ intim yang sehat. Namun ketika jumlahnya berlebih hingga berkali-kali lipat, jamur akan menyebabkan masalah pada vagina.

Kandidiasis bukan termasuk penyakit menular seksual. Namun, hubungan seks bisa membuat jamur berpindah ke pasangan. Oleh sebab itu, Anda perlu segera mengobatinya agar jamur tak menyebar ke orang lain.

Untuk kondisi ringan, biasanya pengobatan selama beberapa hari membantu meredakan gejala. Akan tetapi, dalam kasus yang lebih arah, diperlukan waktu hingga sekitar dua minggu.

Seberapa umumkah infeksi jamur vagina?

Perempuan di semua usia berisiko terkena penyakit ini. Terutama yang sudah masuk dan lewat masa puber.

Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor-faktor risikonya. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala infeksi jamur vagina?

Infeksi jamur vagina memiliki berbagai gejala yang cukup jelas terlihat. Berbagai tanda dan gejala yang biasanya muncul, yaitu:

  • Gatal-gatal pada vagina
  • Pembengkakan di sekitar vagina
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks
  • Kemerahan atau ruam
  • Keputihan kental berwarna keabuan atau putih yang terlihat seperti keju

Semakin lama Anda membiarkan berbagai gejala ini tanpa mengobatinya akan semakin memperparah kondisi.

Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Segera periksakan ke dokter jika ini adalah kali pertama Anda mengalami infeksi jamur pada vagina. Penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan asal segera diobati.

Anda juga perlu segera ke dokter saat sudah mengobatinya dengan krim antijamur yang dijual bebas di pasaran tetapi tidak membuahkan hasil.

Selain itu, jangan tunda lagi untuk konsultasi ke dokter jika gejala semakin parah atau justru bertambah.

Penyebab

Apa penyebab infeksi jamur vagina?

Jamur Candida albicans adalah penyebab utama sebagian besar kasus infeksi jamur pada vagina. Ketika perkembangbiakannya tidak terkendali, keberadaan jamur bisa menyebabkan masalah besar.

Pertumbuhan berlebih dari Candida yang masuk ke dalam sel vagina bisa memicu kemunculan gejala yang sangat mengganggu. Infeksi ragi yang disebabkan oleh jenis lain dari jamur Candida bisa lebih sulit diobati dan umumnya membutuhkan terapi yang lebih intensif.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk infeksi jamur vagina?

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi jamur pada vagina:

Minum antibiotik

Antibiotik seperti penisilin, erythromycin, tetrasiklin, dan amoxicillin, digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Sebagai efek sampingnya, kandungan antibiotik bisa mengganggu pH alami vagina yang biasanya sedikit asam, dengan membunuh bakteri sehat. Akibatnya, pertumbuhan ragi meningkat dan bisa menyebabkan infeksi jamur pada vagina.

Sedang hamil

Kadar estrogen yang lebih tinggi selama kehamilan membuat vagina Anda menghasilkan lebih banyak glikogen. Hal ini membuat jamur lebih mudah untuk tumbuh subur di sana. Selain ibu hamil, ibu menyusui juga rentan terkena infeksi Candida atas alasan yang sama.

Pakai kontrasepsi

Minum pil KB atau pakai IUD untuk mencegah kehamilan dapat meningkatkan risiko Anda terhadap infeksi jamur vagina. Pasalnya, kedua metode pencegahan kehamilan ini mengandung tambahan hormon estrogen dan progesteron yang dapat menyuburkan populasi jamur dalam vagina.

Meski begitu, versi terbaru dari beberapa kontrasepsi hormon yang ada saat ini tidak lagi memiliki efek yang sama. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan kontrasepsi hormonal apa yang paling cocok untuk Anda.

Punya diabetes yang tidak terkendali

Jika diabetes Anda tidak terkendali, kadar gula darah tubuh bisa melonjak tinggi. Kenaikan gula ini bisa menyebabkan pertumbuhan jamur berlebih di daerah vagina. Pasalnya, jaringan lunak di dalam vagina beserta cairan vagina Anda mengandung banyak glukosa.

Jamur yang hidup di vagina hidup dari kelebihan gula ini, sehingga menyebabkan mereka tumbuh semakin subur dan menjadi infeksi. Selain itu, hiperglikemia mengganggu fungsi kekebalan tubuh yang bisa membantu memerangi infeksi.

Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal. Ini juga berlaku bagi wanita yang tidak memiliki diabetes sekalipun.

Sistem imun lemah

Fungsi sistem imun yang melemah atau terganggu akibat suatu kondisi tertentu dapat membuat tubuh kepayahan untuk melawan infeksi. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan melemahnya sistem imun contohnya:

Selasa, 12 Jun 2012 16:29 WIB

- detikHealth

Jakarta - Jamur bisa tumbuh secara alami di seluruh tubuh, terutama jika lembab dan gelap seperti di vagina. Berikut ini 5 penyebab tersembunyi munculnya infeksi jamur di area wanita tersebut.Umumnya bakteri baik atau probacteria terutama acidophilus berusaha menciptakan lingkungan yang asam agar jamur tidak berkembang biak. Tapi jika acidophilus sedikit dan kadar gula tinggi, maka jamur akan mulai berkembang biak.

"3 dari 4 perempuan setidaknya mengalami 1 kali infeksi jamur dalam hidupnya. Ketika hal ini terus datang lagi, berarti ada yang salah dengan sistem pertahanan tubuh," ujar Rebecca Booth, MD, ginekologis di Louisville, Kentucky, seperti dikutip dari Youbeuty, Selasa (12/6/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Biasanya infeksi jamur banyak ditemukan pada bagian tubuh yang memiliki lipatan lemak seperti di ketiak dan tentu saja vagina. Selain akibat sistem kekebalan tubuh lemah atau pakaian ketat, ada penyebab tersembunyi lain dari infeksi jamur di vagina ini, yaitu:

1. Kadar estrogen rendah

Estrogen memberi makan bakteri acidophilus sehingga jamur tidak mudah muncul, tapi jika kadar estrogen rendah maka jamur akan mudah tumbuh. Karena itu menjelang haid kadang orang bisa terkena infeksi jamur akibat menurunnya kadar estrogen.Jika memang mengalami infeksi jamur yang hormonal, maka seminggu sebelum haid Booth menyarankan untuk konsumsi probiotik, menghindari makanan manis serta makan yoghurt tawar.

2. Makan terlalu banyak gula

Booth menuturkan dimana ada gula maka disitu ada jamur. Lonjakan kadar gula darah menunjukkan banyak glukosa di dalam sistem tubuh yang seperti mengundang jamur, karena jamur menyukai glikogen (cadangan glukosa).

3. Menggunakan pantyliners

Jika menggunakan pantyliners agar celana dalam bersih, maka pemikiran yang salah karena pantyliners menyebabkan iritasi ringan yang dapat menurunkan kekebalan kulit dan jamur sangat menyukai lingkungan yang lembab atau udara sedikit. Hal ini karena serat sintetis dari pantyliners menghalangi aliran udara yang membuat jamur nyaman untuk berkembang biak.

4. Memiliki eksim vagina

Eksim memicu ruam yang bisa muncul pada jaringan vulva dan vagina. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan iritasi sehingga beberapa orang mengembangkan infeksi jamur. Untuk itu perlu mengobati eksim vagina dan membersihkan jamur.

5. Menggunakan kondom spermisida

Bahan aktif yang terkandung di dalam spermisida bisa mengganggu kekebalan vagina dan memungkinkan bagi jamur untuk mengambil keuntungan. Jika menduga spermisida sebagai penyebabnya, maka pilihlah kondom yang bebas spermisida. (ver/ir)

Baca Juga