Berapa lama penyembuhan luka di lutut

Minum alkohol ketika ternyata dapat menghambat perkembangan dan perbaikan otot. Jika luka memengaruhi bagian tersebut, penyebab ini tentunya membuat lebih lama untuk sembuh.

Selain itu, seseorang yang minum alkohol biasanya mengalami dehidrasi dan kekurangan energi. Sementara untuk menyembuhkan luka, tubuh memerlukan asupan energi yang besar.

Saat minum alkohol, energi yang dihasilkan tubuh dipakai untuk merespons efek yang timbul akibat alkohol.

Sederhananya, alkohol dapat mengurangi kemampuan tubuh menghasilkan energi yang seharusnya bisa dipakai untuk menyembuhkan luka.

8. Kurang istirahat

Tidur adalah salah satu pertahanan tubuh terbaik yang berperan penting dalam proses perbaikan jaringan.

Ketika Anda tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membantu proses penyembuhan luka.

Oleh karena itu, saat Anda kurang beristirahat, luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Kondisi ini juga rentan menyebabkan luka mengalami infeksi dan komplikasi lainnya.

9. Kondisi medis tertentu

Luka akan lebih lama sembuh pada pasien dengan penyakit seperti diabetes melitus, anemia, gangguan pembekuan darah, atau gangguan yang menurunkan kerja sistem imun.

Beberapa kondisi medis tersebut dapat menghambat tahapan pembekuan darah, pembentukan sel-sel baru, dan penguatan jaringan dalam proses pemulihan luka.

Beberapa penyebab luka lebih lama sembuh di atas bisa terjadi secara bersamaan dalam satu waktu.

Sebaiknya, Anda perlu mengenali setiap tanda dan gejalanya dengan baik.

Apabila luka tidak juga pulih selama 4 minggu atau lebih, segera periksakan luka Anda ke dokter.

Kondisi ini merupakan alarm bahwa luka telah mengalami komplikasi yang serius.

Berapa lama penyembuhan luka di lutut

PERAWATAN LUKA 

Perawatan luka adalah suatu tindakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah supaya tidak terjadi infeksi pada luka.

Apa penyebab infeksi?

  • Luka terbuka dan kotor
  • Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati di dalam luka
  • Daya tahan tubuh menurun
  • Gizi buruk
  • Mobilisasi terbatas atau kurang gerak

Sebagian luka gores atau lecet seperti luka di lutut, dapat diobati dengan mudah di rumah. Beberapa perawatan yang dapat Anda lakukan jika mengalami luka di lutut, di antaranya:

  • Bersihkan luka
    Sebelum membersihkan luka, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air. Kemudian, bilas atau bersihkan luka di lutut dengan air dingin untuk menghilangkan kotoran atau serpihan (bisa saja debu, pasir, atau lainnya). Gunakan sabun yang lembut untuk membersihkan luka. Anda tidak perlu menggunakan larutan pembersih luka yang lebih kuat, seperti hidrogen peroksida, yodium, atau alkohol untuk mengobati luka kecil dan goresan, karena justru dapat mengiritasi luka dan membuat luka semakin nyeri. Bersihkanlah luka secara menyeluruh lalu tutupi dengan kasa steril atau plester.
  • Hentikan perdarahan
    Hentikan perdarahan pada luka di lutut sebelum menggunakan plester atau kain kasa pada luka Anda. Tekan luka dan gunakan perban, handuk, atau sapu tangan yang bersih selama beberapa menit untuk menyerap darah Anda. Jika Anda menderita penyakit tertentu seperti hemofilia, gangguan pembekuan darah, atau mengonsumsi obat-obatan pengencer darah sehingga darah sulit berhenti maka Anda perlu segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika terjadi luka.
  • Minum obat penghilang rasa sakit
    Jika luka tersebut terasa menyakitkan selama beberapa hari, Anda dapat meminum obat penghilang rasa sakit yang dijual tanpa resep dokter, seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Oleskan antibiotik
    Oleskan tipis krim atau salep antibiotik, seperti bacitracin, neosporin atau polisporin untuk membantu menjaga permukaan tetap lembap. Produk ini tidak membuat luka sembuh lebih cepat, tapi dapat mencegah infeksi bakteri dan membantu proses penyembuhan alami tubuh. Bahan tertentu dalam beberapa salep atau krim dapat menyebabkan ruam ringan pada sebagian orang, segera hentikan pemakaian salep atau krim bila muncul ruam.
  • Tutupi luka
    Anda dapat menutupi luka di lutut dengan menggunakan perban yang membantu menjaga agar luka tetap bersih dan mencegah infeksi bakteri yang berbahaya. Ganti perban satu atau dua kali sehari, atau saat perban telah menjadi basah dan kotor.

Luka di lutut akan membentuk koreng dan sembuh dalam beberapa hari. Koreng tersebut membantu melindungi luka dari kotoran dan kuman, sementara kulit baru tumbuh di bawahnya. Setelah luka ditutupi koreng, mungkin Anda tidak membutuhkan perban lagi. Kendati luka di lutut yang telah membentuk koreng akan terasa gatal, Anda disarankan tidak menggaruk atau mencungkil koreng tersebut. Koreng akan lepas sendiri tanpa bantuan Anda, dan menunjukkan kulit baru di bawahnya. Penderita penyakit tertentu seperti diabetes atau malnutrisi kemungkinan akan mengalami proses penyembuhan luka yang lebih lama dan luka lebih berisiko terinfeksi. Jika Anda menderita penyakit tertentu dan mengalami luka, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Pada setiap orang, tanda-tanda luka akan sembuh mungkin akan berbeda. Hal ini akan bergantung pada tingkat keparahan luka itu sendiri, perawatannya, dan lain sebagainya.

Meskipun begitu, setiap luka akan melalui beberapa tahap penyembuhan hingga akhirnya menunjukkan tanda-tanda luka akan sembuh. Lantas bagaimana tahap penyembuhan luka dan tanda-tanda luka akan sembuh tersebut? Simak terus penjelasan mengenai hal ini pada pembahasan berikut. 

Baca Juga: Begini Cara Membalut Luka Dengan Benar

Tahap-Tahap Penyembuhan Luka

Tahapan pertama dalam penyembuhan luka yaitu hemostasis atau proses penghentian perdarahan. Proses ini terjadi pada saat kulit mengalami luka atau berdarah, maka dalam beberapa menit sel darah akan berkumpul dan bergumpal.

Gumpalan darah ini berperan dalam mencegah darah keluar lebih banyak dan melindungi luka. Pada gumpalan darah ini terdapat trombosit dan juga fibrin yang akan membentuk jaring agar gumpalan darah tetap di tempatnya. 

Tahapan selanjutnya dalam proses penyembuhan luka yaitu inflamasi atau proses peradangan. Proses ini terjadi pada saat gumpalan darah mengeluarkan zat kimia sehingga terjadi peradangan.

Oleh karena itu, pada saat Anda mengalami luka maka akan muncul kemerahan atau pembengkakan. Pada proses ini juga sel darah putih akan menuju luka dan melawan bakteri serta kuman agar tidak terjadi infeksi. Sel darah putih nantinya akan mengeluarkan suatu zat kimia yang bernama growth factors. 

Proliferasi merupakan proses pembangunan jaringan baru dalam proses penyembuhan luka. Proses ini terjadi setelah sel darah putih membersihkan luka dari bakteri, sehingga sel darah merah dapat membangun kembali jaringan yang rusak pada area luka.

Pada proses ini, tubuh mulai memproduksi kolagen yang berfungsi untuk menyangga jaringan yang sedang mengalami perbaikan. Pada proses ini, bekas luka yang awalnya kemerahan akan mulai memudar. 

Tahapan terakhir dalam proses penyembuhan luka yaitu penguatan jaringan atau maturasi. Pada proses ini, bekas luka akan terlihat seperti tertarik yang merupakan cara yang dilakukan tubuh agar jaringan kulit yang baru benar-benar kuat. Penyembuhan total ini biasanya akan memakan waktu beberapa hari hingga tahun, tergantung dari keparahan luka yang dialami.

Baca Juga: Inilah Ciri Luka Infeksi yang Perlu Anda Ketahui!

Tanda-Tanda Luka Akan Sembuh

Apabila Anda mempertanyakan bagaimana tanda-tanda luka akan sembuh? Maka jawabannya secara singkat adalah sembuhnya luka akan ditandai dengan luka yang menutup atau merapat dengan sempurna. Adapun tanda-tanda luka akan sembuh lainnya adalah sebagai berikut.

  • Luka telah mengering dengan baik

  • Luka yang ada mulai tertutup oleh jaringan yang baru

  • Pada beberapa kesempatan, area sekitar luka akan mengalami rasa gatal. Hal ini sejatinya normal dan merupakan salah satu tanda luka akan sembuh.

  • Warna kemerahan pada area sekitar luka mulai memudar

Mengapa Luka Susah Sembuh?

Semakin cepat atau lamanya luka sembuh akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, keturunan, hingga kondisi gizi dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Pada beberapa orang, proses penyembuhan luka akan memakan waktu yang cukup lama. Adapun beberapa alasan mengapa luka susah sembuh adalah sebagai berikut.

Tahukah Anda bahwa kondisi psikis juga dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, termasuk berhubungan dengan lamanya penyembuhan luka. Dalam hal ini, stres yang diiringi pula dengan konsumsi alkohol, hilangnya nafsu makan, hingga kesulitan tidur, akan membuat luka susah sembuh. 

Status gizi seseorang akan mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan luka. Dalam hal ini, apabila tubuh mengalami kekurangan nutrisi, terutama vitamin A, vitamin C, zinc, protein, dan zat besi, maka proses penyembuhan luka akan terhambat.

Dalam proses penyembuhan luka, dibutuhkan oksigen yang dalam hal ini dibawa oleh darah. Apabila alirannya terhambat, maka darah tidak akan bisa mengantarkan oksigen ini sehingga menyebabkan proses penyembuhan luka terganggu. Aliran darah yang terhambat dapat disebabkan oleh adanya penyumbatan.

Apabila luka yang dialami terinfeksi, maka kemungkinan luka akan cepat sembuh menjadi lebih kecil. Dalam hal ini, luka yang terinfeksi akan semakin membesar sehingga dibutuhkan lebih lama lagi untuk pulih.

Itulah dia penjelasan mengenai tanda-tanda luka akan sembuh, dan beberapa hal yang dapat menjadi luka lama sembuh. Apabila luka Anda tidak kunjung sembuh dalam waktu yang cukup lama, bahkan mengalami perdarahan, maka segeralah kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Cara Mengobati Luka Bakar

Sumber:

1. Wound Source. 2016. The Four Stages of Wound Healing

2. Lariccia, Lesa. 2020. 6 reasons why your wound won’t heal.