Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Dari beberapa jenis alat kontrasepsi pengontrol kehamilan, banyak pasangan memutuskan untuk menggunakan KB spiral atau intrauterine device (IUD). Melansir Web MD, IUD atau dikenal sebagai KB spiral adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf "T" yang dipasang di rahim wanita. Alat kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma mencapai dan membuahi sel telur. Baca juga: Mitos atau Fakta, Masturbasi dan Seks Sebabkan Jerawat Jika dipasang dengan cara yang tepat, peluang kehamilan bagi pengguna IUD atau KB spiral bisa kurang dari satu persen. KB spiral banyak dipilih sebagai alat kontrasepsi wanita karena tahan lama, praktis, dan relatif aman digunakan bahkan bagi ibu menyusui. Selain itu, pengguna KB spiral juga tidak perlu khawatir hamil dengan masalah lupa minum pil KB atau kondom bocor. Kendati relatif aman, beberapa pasangan ada yang khawatir penggunaan alat kontrasepsi ini dapat memengaruhi hubungan seksual. Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi Sebelum khawatir, simak beberapa fakta seputar hubungan seksual setelah pasang spiral berikut: 1. Tidak memengaruhi gairah seksual dan tidak terasa
Lihat Foto Dokter ahli kesuburan dan reproduksi berbasis di New York, Jaime Knopman, MD, menjelaskan terdapat dua jenis IUD, yakni hormonal dan nonhormonal. "Keduanya tidak akan berdampak pada hasrat seksual pengguna KB spiral," jelas dia seperti dilansir Women's Health. Senin, 11 Jan 2016 20:11 WIB Jakarta - Setelah memasang Intrautterine Device (IUD) atau KB spiral, pasangan suami istri (pasutri) pastinya bisa kembali berhubungan intim. Namun, ada tenggat waktu yang mesti diperhatikan.dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabata menuturkan, pada umumnya proteksi yang diberikan oleh IUD terjadi setelah 24 jam pemasangan. Nah, terkadang setelah pemasangan masih ada bercak dan terkadang masih terasa sedikit nyeri. Baca juga: IUD 'Jebol' dan Kehamilan Ektopik Bisa Saja Terjadi Saat Pakai KB Spiral Baca juga: Vasektomi & Tubektomi Paling Tepat Buat Orang Indonesia (rdn/up)
Baca Juga
Mom's Life Kinan | Haibunda Selasa, 23 Nov 2021 22:25 WIB caption
IUD atau intrauterine device merupakan salah satu alat kontrasepsi yang efektif. Nah, sering dikhawatirkan hubungan seks saat memakai IUD dapat membuatnya 'bergeser'. Jadi, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak berhubungan seks dengan menggunakan IUD? Akankah keberadaan IUD mengganggu keintiman pasutri? Dikutip dari Healthline, Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan. IUD sudah dirancang sedemikian rupa agar aman dan tidak mengganggu keintiman hubungan seks. Jika dipakaikan dengan benar, pasutri seharusnya tidak merasakan keberadaan IUD saat berhubungan seks. Sebab selain ukurannya sangat kecil, perangkat ini terletak di dalam rahim. Namun apabila Bunda atau suami merasakan ada yang tak nyaman dengan IUD saat berhubungan intim, jangan tunda untuk segera cek ke dokter kandungan. Apakah benang IUD dapat dirasakan saat berhubungan seks?Ada kemungkinan suami dapat merasakan keberadaan benang IUD, namun seharusnya ini tidak menyebabkan rasa sakit karena sangat tipis. Beberapa bukti menyebutkan meski tak memicu rasa sakit, benang IUD tetap berisiko membuat suami tidak nyaman. Diskusikan kembali dengan suami, serta dokter, tentang keberadaan benang IUD ini ya, Bunda. Ingat, jangan sembarangan menarik apalagi menggunting benang ini sendiri. Mungkinkah IUD lepas saat berhubungan seks?Dilansir Self, dokter kebidanan dan kandungan Weill Cornell Medicine di New York, Jacques Moritz, MD menuturkan bahwa ia belum pernah mendengar adanya kasus IUD lepas akibat hubungan seks. Dokter kandungan lainnya dari Yale Medical School, Mary Jane Minkin, MD, juga menyebutkan hal serupa. Menurutnya, penetrasi saat seks tidak dapat membuat IUD lepas begitu saja. Lantas bagaimana jika dilakukan fingering? "Benang IUD sangat tipis, tidak mudah bergeser karena jari. Jika memang benangnya teraba, tidak mudah meraihnya karena lingkungan sekitarnya licin, terutama dengan adanya cairan vagina yang sedang banyak,” imbuh Minkin. Ia menjelaskan bahwa dokter kandungan memerlukan penggunaan alat penjepit khusus untuk menarik benang dan mengeluarkan IUD. Maka dari itu, perubahan posisi IUD karena jari kemungkinan besar tidak bisa terjadi dengan mudah. Rutin morning seks ternyata bermanfaat, simak video ini Bun: (fia/fia)
Jenis alat kontrasepsi kini sangat beragam. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya yang dapat membantu wanita untuk menunda kehamilan. Mulai dari efektivitasnya hingga efek samping dari jenis KB tersebut. salah satu KB yang banyak digunakan adalah Intrauterine Device (IUD) atau KB spiral. IUD atau KB spiral ini berbentuk huruf “T” yang dipasang di rahim wanita. Cara kerjanya, KB IUD adalah benda asing yang keberadaannya dalam rahim mengakibatkan respons radang yang steril sehingga membuat kerusakan sel telur yang masuk. Untuk pemasangannya sendiri hanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit. Tetapi penggunaan KB IUD bisa bertahan hingga 5-10 tahun tergantung jenisnya. KB IUD terdiri dari dua jenis yakni KB IUD hormonal dan non hormonal atau tembaga. Masing-masing jenis tersebut memiliki efek samping yang berbeda pada setiap orang. Namun mengenai keefektifannya KB IUD tidak tidak perlu diragukan lagi. Jika terpasang dengan tepat maka KB IUD angka kegagalannya sangat rendah yakni kurang dari 1% atau sekitar 0,2-08% setiap 100 kehamilan. Terkait jenisnya yang berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, mungkin banyak yang mempertanyakan kapan boleh berhubungan intim setelah pemasangan KB IUD. Usai pemasangan, setidaknya Anda perlu menunggu 24 jam. Selama waktu tersebut, Anda juga tidak diperbolehkan untuk memasukkan apapun seperti tampun atau douch ke dalam vagina. Setelah melewati satu hari penuh, Anda dan pasangan dapat berhubungan seks kembali. Sementara KB IUD yang dirasa menimbulkan keluhan pada beberapa pria karena bercinta menjadi sakit akibat benang yang terlalu panjang. Cukup dengan memotongnya sehingga benar tersebut tidak akan mengenai glans penis ketika bercinta. Anda dapat mengunjungi dokter juga jika terdapat efek lainnya yang membuat Anda tidak nyaman. Seperti tidak dapat merasakan benang IUD atau benar keluar dari tempatnya. Nyeri bagian perut, sakit kepala, demam hingga pendarahan. Perlu diketahui jika efek samping yang terjadi mungkin akan terus terjadi selama 3-6 bulan pertama. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan terbiasa dengan benda asing dalam rahim untuk penyesuaian. (Foto: healthline)
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanBagi Bunda yang baru memutuskan memakai alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD), mungkin ada pertanyaan ini di kepala Anda: setelah pasang IUD, kapan boleh berhubungan seksual dengan suami? IUD memang menjadi pilihan banyak perempuan, karena merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Dengan memakai IUD, Bunda tidak akan lupa untuk menggunakan alat kontrasepsi, seperti pil KB, atau salah memakai (seperti kondom). Selain itu, IUD bisa tahan hingga 3-12 tahun, tergantung dari jenisnya. Namun yang perlu diperhatikan adalah, kapan batas waktu kita boleh berhubungan intim lagi setelah memasang IUD dan apa saja hal-hal yang butuh kita pertimbangkan setelah pemasangan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya dari dokter spesialis. Artikel terkait: Lihat Video Cara Pemasangan KB IUD ini Sebelum Memutuskan Menggunakannya Setelah Pasang IUD, Kapan Boleh Berhubungan Seksual lagi?Berkaitan pertanyaan itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG turut menjelaskan kepada theAsianParent. Ia menyatakan tidak ada batasan waktu yang pasti soal setelah pasang IUD kapan boleh berhubungan intim lagi ini. Yang perlu diperhatikan adalah berapa lama gejala sakit nyeri hingga pendarahan yang terjadi usai pemasangan IUD. “Sebenarnya tidak ada batasan waktu kapan boleh berhubungan intim setelah pemasangan IUD, tetapi biasanya setelah pemasangan IUD bisa menyebabkan keluhan seperti keluar flek-flek darah dari vagina, rasa nyeri dan kram pada perut, di mana keluhan ini semua bisa saja berlangsung sehari sampai beberapa hari,” jelas dokter yang meakukan praktik di RSIA Bunda Jakarta ini.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanIa menjelaskan, Bunda bisa memutuskan untuk berhubungan lagi dengan suami setelah keluhan tersebut sembuh atau selesai. “Jadi selama masih ada keluhan setelah pemasangan terutama masih keluar darah atau flek, sebaiknya ditunda dulu untuk berhubungan intim,” kata dokter Gorga ketika dihubungi theAsianParent. Artikel terkait: 13 Alasan yang Bisa Hambat Keberhasilan Program Hamil, Masih Melakukannya? Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Usai Pasang IUDAda baiknya Bunda berdiskusi dengan suami terlebih dahulu, termasuk dengan keputusan menggunakan alat kontrasepsi IUD ini. Ada beberapa hal yang butuh diketahui, baik Bunda maupun suami, terlebih efek samping usai pemasangan IUD. Suami juga perlu diberi pengertian terkait setelah pasang IUD kapan boleh berhubungan seksual. Selain itu, pasangan juga perlu memerhatikan beberapa hal, termasuk efek samping IUD ini.
You got lucky! We have no ad to show to you! Dokter Gorga menegaskan agar Bunda mencermati gejala yang muncul usai pemasangan, mulai dari keputihan hingga ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. “Perlu juga setelahnya diperhatikan apakah ada keputihan yang sering dan berulang setelah pemasangan, apakah siklus haid terganggu atau tidak, dan kadang suami bisa mengeluh merasakan benang IUD saat berhubungan intim yang mengganggu,” tutur dokter Gorga. Artikel terkait: Jadi primadona wanita menunda kehamilan, ini tandanya jika IUD di rahim bermasalah! Berikut adalah beberapa hal yang butuh diketahui setelah pemasangan IUD:
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan
Efek samping tersebut mungkin akan terus mendera selama 3 hingga 6 bulan pertama. “Bila semua keluhan diatas tidak mereda dan tidak hilang sebaiknya konsultasikan kembali pada dokter,” pesan dokter Gorga. Nah, itu tadi sedikit informasi yang langsung dijelaskan oleh expert. Semoga pertanyaan Anda seputar kapan boleh berhubungan setelah pasang iud terjawab ya, Parents.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanBaca juga: id.theasianparent.com/video-cara-pemasangan-kb-iud id.theasianparent.com/kb-spiral id.theasianparent.com/keluhan-menggunakan-kb-iud-dan-cara-mengatasinya
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan |