Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Saat berolahraga, latihan keseimbangan kerap dikesampingkan. Banyak orang lebih suka latihan beban atau latihan kardiovaskular dibandingkan melatih keseimbangan. Padahal jika dibandingkan dengan latihan-latihan tersebut, latihan keseimbangan tubuh juga sama pentingnya. Selain meningkatkan keseimbangan tubuh itu sendiri, latihan ini juga memiliki segudang manfaat lain.

Meningkatkan Respon Tubuh

Saat melakukan olahraga ringan, terkadang tubuh bisa kehilangan keseimbangan. Jika ini terjadi, secara otomatis tubuh akan berusaha untuk menyeimbangkan diri secepat mungkin. Jika tidak, bisa dipastikan tubuh akan jatuh bahkan terluka. Latihan keseimbangan mendorong tubuh untuk mengalami situasi hampir jatuh seperti ini dalam intensitas yang cukup tinggi. Tubuh akan didorong untuk menyeimbangkan diri dengan cepat. Reaksi cepat yang terus dilatih ini pun akan berdampak pada respon tubuh. Hasilnya, kemampuan tubuh untuk merespon jadi meningkat.

Meningkatkan Kesadaran Tubuh

Body awareness adalah perasaan tentang bagaimana tubuh berorientasi terhadap ruang. Kesadaran tubuh ini juga kerap dikenal dengan istilah proprioception dan berperan besar dalam menilai situasi sekitar, khususnya yang terkait dengan aktivitas fisik yang membutuhkan keterampilan. Dengan melakukan latihan keseimbangan tubuh, kesadaran tubuh akan ruang akan semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kesadaran tubuh, kemungkinan untuk salah perhitungan hingga mengakibatkan cedera juga jadi semakin kecil.

Meningkatkan Koordinasi

Beberapa aktivitas fisik membutuhkan gerakan anggota tubuh yang tersinkronisasi dengan baik. Sinkronisasi inilah yang membuat setiap anggota tubuh dapat saling mengisi dan mendukung satu sama lain. Latihan keseimbangan membutuhkan koordinasi semua anggota tubuh. Tanpa koordinasi menyeluruh, tubuh akan sulit menyeimbangkan diri hingga terjatuh. Selama proses latihan, koordinasi tubuh ini akan terus dilatih. Inilah yang kemudian meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh.

Meningkatkan Kekuatan Persendian

Setiap tulang dalam tubuh, khususnya yang berhubungan dengan anggota gerak dihubungkan oleh sendi. Persendian ini memiliki andil besar saat bergerak. Saat ada masalah pada persendian, anggota gerak seperti lengan dan kaki akan terasa sulit untuk digerakkan. Bahkan tidak jarang sendi terasa sakit.

Latihan keseimbangan tubuh tidak hanya sebatas menjaga keseimbangan. Kekuatan otot dan persendian juga dilatih secara bersamaan. Latihan ini pun banyak melibatkan pergelangan kaki, lutut, pinggul dan bahu. Selama latihan, stabilitas sendi meningkat. Tidak hanya itu, persendian juga semakin kuat seiring dengan latihan dan olahraga ringan yang dilakukan.

Baik untuk Kesehatan Jangka Panjang

Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan koordinasi tubuh biasanya akan mengalami penurunan. Hal yang sama juga terjadi pada keseimbangan tubuh. Usia yang semakin senja membuat tubuh begitu mudah kehilangan keseimbangan. Jika sudah demikian, beraktivitas termasuk olahraga ringan jadi cukup menyulitkan.

Memasukkan latihan keseimbangan ke dalam daftar latihan rutin akan sangat membantu untuk mengantisipasi masalah di atas. Melatih keseimbangan secara rutin akan membantu menjaga tubuh agar tidak mudah jatuh. Bahkan meski usia sudah tidak lagi muda, risiko terjatuh bisa menurun tajam.

Manfaat latihan keseimbangan di atas sebenarnya dapat diperoleh dengan melakukan olahraga ringan. Gerakan seperti mengayunkan satu kaki ke depan, berdiri dengan satu kaki, berjalan dengan benda di atas kepala, berjalan dalam garis lurus, mengangkat satu kaki ke belakang dan menahan tubuh dengan satu tangan dapat membantu meningkatkan keseimbangan tubuh.

Gerakan-gerakan tersebut bisa dilakukan tanpa peralatan khusus. Kamu bahkan bisa melakukannya di dalam rumah selama masa pembatasan fisik. Meski sedang di rumah saja, olahraga tetap harus dilakukan. Latihan keseimbangan pun bisa menambah variasi olahraga saat sedang berada di rumah.

Latihan ini baik untuk perkembangan motorik Si Kecil

Mengasah kemampuan motorik memang penting, tapi jangan lupakan juga mempraktikkan cara melatih keseimbangan tubuh anak, ya Moms.

Latihan keseimbangan tubuh perlu terus dilatih untuk menguatkan core mengasah konsentrasi, kekuatan otot, dan proses sensori tubuh balita agar perkembangan motoriknya lebih lancar.

Menurut Kid Sense Child Development, dengan keseimbangan yang baik maka tubuh balita bisa berfungsi dengan efektif di segala posisi, bergerak lebih luwes, dan tidak gampang cedera saat berolahraga dan beraktivitas.

Yuk, ajak Si Kecil mencoba beberapa latihan balita berikut agar keseimbangan tubuhnya semakin baik.

Baca Juga: 6 Jenis Imunisasi Ibu Hamil serta Waktu yang Tepat untuk Diberikan

Cara Melatih Keseimbangan

Bayi di bawah usia 3 tahun masih belum memiliki keseimbangan yang baik. Karenanya, ketika Si Kecil berjalan atau berlari kecil, mereka masing sering jatuh.

Moms bisa mengatasinya dengan cara melatih keseimbangan tubuh Si Kecil agar organ geraknya semakin optimal.

Berikut ini cara melatih keseimbangan yang bisa Moms lakukan di rumah:

1. Berdiri dengan Satu Kaki

Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Foto: romper.com

Walau gerakannya terlihat sederhana, cara melatih keseimbangan yang satu ini tidak semua langsung bisa melakukannya lho, Moms.

Jadi untuk awal sebaiknya dilakukan di dekat dinding agar Si Kecil bisa sedikit berpegangan bila perlu.

Setelah terbiasa, secara bertahap tantang anak untuk melakukannya dengan menjauhi dinding sedikit demi sedikit sampai akhirnya dia tidak perlu berpegangan.

Alternatif lainnya, Moms bisa memintanya berdiri dengan satu kaki di lantai dan satu kaki di atas bangku pendek setinggi 10-15 cm. Setelah terbiasa, Moms bisa mengganti bangku dengan bola kecil.

2. Yoga

Moms pasti tahu kalau yoga dapat melatih kelenturan tubuh dan membuat pikiran tenang, tapi beberapa pose yoga juga ternyata cocok dijadikan latihan balita lho, Moms.

Jadi tidak ada salahnya Moms sesekali mengajak buah hati lmempraktikkan cara melatih keseimbangan tubuh dengan pose pohon, kucing, sapi, gunung, pesawat, atau downward-facing dog.

Baca Juga: 12 Manfaat Kulit Sapi untuk Kesehatan, Mengobati Sakit Maag Hingga Menurunkan Berat Badan

3. Main Jingkat

Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Foto: familiesmagazine.com.au

Permainan tradisional Indonesia yang juga dikenal dengan nama sondah, engklek, dan hopscotch ini juga bisa jadi cara melatih keseimbangan tubuh balita yang menyenangkan, Moms.

Dalam permainan ini, balita harus menggunakan keseimbangannya untuk melompat dengan satu kaki dan mendarat dengan sukses di kotak yang sudah diberi nomor.

4. Dance & Freeze

Setiap balita pasti suka menari dengan diiringi lagu kesukaannya. Dengan menari, anak akan belajar mengoordinasikan mata, telinga, pinggul, tangan dan kaki untuk menyelaraskannya dengan alunan musik.

Untuk latihan cara melatih keseimbangan tubuh, berikan tantangan pada Si Kecil untuk langsung membeku alias berhenti bergerak saat musik berhenti.

Selain melatih keseimbangan, dengan mengajaknya menari, Moms bisa tahu apakah Si Kecil berbakat dalam menari sehingga bisa diajak masuk sanggar tanpa harus dipaksa.

Baca Juga: Alergi Kucing: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatannya

5. Loncat Batu

Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Foto: momjuction.com

Batu pijakan di kebun atau halaman rumah juga bisa jadi sarana latihan balita.

Moms bisa menantang buah hati untuk berpindah ke setiap pijakan tanpa menyentuh tanah untuk melatih keseimbangannya.

Latihan keseimbangan balita ini juga bisa dilakukan di dalam rumah dengan bantuan hula hoop atau lembaran kardus, tapi pastikan permukaan lantai aman dan tidak licin ya, Moms.

6. Berjinjit

Cara melatih keseimbangan lainnya yang tidak kalah seru adalah berjalan jinjit.

Berjalan jinjit bisa menguatkan otot kaki tibialis anterior yang berperan penting saat anak berlari atau melompat, serta melatih anak mengkoordinasikan antara mata dengan kakinya.

Sebuah penelitian BMC Musculoskeletal Disorders membuktikan bahwa, anak-anak yang berlatih berjalan jinjit memiliki kemungkinan 3 kali lebih tinggi terhindar dari nyeri sendi di masa remaja.

Agar latihan lebih seru, Moms bisa menggunakan balok sepanjang 1 meter dengan lebar sebesar ukuran satu kaki. Nantinya, tuntunlah Si Kecil melewati balok tersebut.

Kemudian, pelan-pelan Moms bisa melepasnya agar Si Kecil bisa belajar menyeimbangkan langkahnya sendiri.

Baca Juga: 5 Prosedur Pasang Behel hingga Jenis dan Biayanya yang Harus Diketahui

7. Baby Gym Ball

Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Foto: istockphoto.com

Gym ball atau bola keseimbangan bukan hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.

Latihan senam anak ini mampu melatih keseimbangan tubuh dan juga fleksibilitas tubuh Si Kecil. Hal ini sangatlah penting terutama saat mempersiapkan anak untuk mampu berdiri, melompat, berlari dengan sikap sempurna.

Tak hanya itu, gerakan gym ball untuk anak juga mampu memperkuat otot punggung dan perut. Maka, Si Kecil pun terbiasa dalam gerakan berlari hingga melompat.

8. Berjalan di Atas Garis

Cara melatih keseimbangan anak lainnya adalah berjalan di atas garis lurus.

Dalam melakukan cara ini diperlukan bahan dan alat seperti kertas warna, gunting, dan solatip. Mulanya kertas warna digunting sehingga berbentuk persegi panjang.

Kemudian, kertas berbagai warna tersebut ditempelkan pada lantai secara berjajar menjadi garis lurus.

Setelah itu ajak Si Kecil untuk berjalan perlahan-lahan diatas kertas warna tersebut. Apabila berjalan keluar garis, tidak masalah. Moms ajak anak untuk mengulangnya kembali, agar anak dapat menjaga keseimbangannya.

Manfaat melakukan cara ini adalah mampu mengordinasikan kedua kaki, menstimulasi motorik kasar anak, dan dapat mengingat tentang beragam warna.

Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Bau Pesing pada Kasur dengan Bahan Alami, Yuk Coba!

9. Memetik Buah

Gerakan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh di atas air adalah

Foto: familyeducation.com

Pada hari libur, ajaklah Si Kecil berkunjung ke kebun dan mintalah ia untuk memetik buah dari pohon yang tidak terlalu tinggi untuk dijangkau.

Cara melatih keseimbangan ini terlihat sederhana, tetapi ini bermanfaat untuk melatih fungsi motorik kasar dan halus.

Tanpa sadar, Si Kecil akan berjinjit dalam waktu yang cukup lama dan melatih fokusnya untuk mengambil buah.

10. Bela Diri

Olahraga bela diri bukan hanya mengajarkan Si Kecil melindungi diri, tetapi juga sebagai cara melatih keseimbangannya.

Gerakan menendang dalam latihan bela diri bermanfaat untuk memperkuat otot paha dan selangkangan anak, sehingga akan lebih kuat ketika berjalan dan berlari.

Untuk balita, gerakan menendang dan menonjok yang diajarkan tidak menekankan pada intensitas dan kekuatan, tapi lebih melatih posisi tubuh yang benar sehingga Si Kecil pun akan memiliki postur dan keseimbangan tubuh yang baik.

Melansir Journal of Teaching in Physical Education latihan bela diri pada ada terbukti meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan disiplin diri yang kuat hingga mengembangkan keterampilan fisik dan pengalaman langsung.

Baca Juga: Mengenal 5 Penyebab Polihidramnion, Kondisi Air Ketuban Berlebihan

Jadikan latihan keseimbangan tubuh balita sebagai aktivitas yang seru dan menyenangkan agar anak tidak bosan melakukannya!

Kira-kira, aktivitas apalagi yang bisa dilakukan sebagai cara melatih keseimbangan anak ya, Moms?

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3070692/
  • https://www.researchgate.net/publication/259580986_Teaching_Self-Defense_to_Middle_School_Students_in_Physical_Education
  • https://eyaslanding.com/10-ways-to-improve-child-balance/
  • https://empoweredparents.co/balancing-activities-for-preschoolers/


Page 2

Artikel tentang anak 2-3 tahun memaparkan ragam kesehatan anak dalam rentang usia 2-3 mulai dari nutrisi hingga perkembangan Si Kecil

Moms tak usah khawatir, karena segala informasi yang tersedia di sini berdasarkan dari sumber penelitian dan ilmu yang telah terbukti kebenarannya.

Bahkan tak jarang pula para ahli yang turut memberikan informasi di dalamnya. Selain membahas kesehatan, di artikel ini juga akan membahas perihal perlengkapan dan mainan yang tepat bagi anak usia 2-3 tahun. .

Di rentang usia ini anak biasanya tengah melewati masa-masa emas dan cukup melelahkan bagi orang tua.

Hal ini dikarenakan antara usia 2 dan 3 tahun, balita akan mengembangkan keterampilan penting dan menunjukkan lebih banyak tentang kepribadian unik mereka.

Sehingga hal yang perlu orang tua siapkan adalah pasokan nutrisi yang stabil selama tahap ini akan membantu mendorong pembelajaran mereka.

Selain itu, orang tua juga perlu menyediakan energi yang mereka butuhkan untuk tetap aktif dan memantau kegiatan Si Kecil.

Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun

Perkembangan balita akan terasa lebih cepat berlalu diantara ulang tahun kedua dan ketiga mereka.

Di masa usia ini mereka belajar tentang diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain dan dunia di sekitar mereka. Selain itu, di usia ini juga Moms bisa mengetahui tingkah lakunya.

Salah satu hal yang bisa Moms temui di anak usia 2 tahun adalah apakah mereka kidal atau atau kidal.

Kondisi ini akan ditentukan ketika mereka berada di dalam kandungan, tetapi perlu beberapa saat untuk mengetahuinya, karena anak-anak umumnya menggunakan kedua tangan sama seperti bayi.

Pada usia antara 2 dan 3 tahun, Moms juga mungkin melihat tanda-tanda bahwa anak mengembangkan keterampilan dan beberapa perkembangan seperti:

1. Perkembangan Emosional

Tak hanya orang tua, anak usia 2-3 tahun juga akan mengalami banyak emosi sambil juga belajar tentang perasaan orang lain.

Maka dari itu tak jarang anak di rentang usia ini mengalami tantrum. Temper tantrum adalah hal yang wajar, karena anak-anak seringkali tidak tahu bagaimana mengungkapkan kata-kata untuk emosi 'besar' seperti frustasi, marah, malu, bersalah, dan malu.

2. Berbicara

Perkembangan selanjutnya yang terjadi di usia anak antara 2-3 tahun adalah kemampuan berbicara.

Di saat usia 2 tahun, balita mungkin dapat menggunakan kalimat 2-3 kata dan mengatakan 'saya', 'kamu' atau kata lainnya.

Pada usia 3 tahun, balita biasanya dapat menggunakan kalimat 3-5 kata, atau bahkan lebih. Di usia ini juga anak mulai belajar bagaimana bergiliran ketika berbicara dan mungkin dapat melakukan percakapan singkat dengan orang lain.

3. Cara Berpikir

Faktanya ternyata anak di rentang usia 2-3 tahun mulai memahami konsep seperti waktu dan kebalikannya, lho. Misalnya, besar atau kecil dan siang atau malam.

Anak juga mulai menunjuk bagian tubuh berdasarkan apa yang mereka lakukan, mengurutkan benda, dan mencocokkan bentuk dan warna.

4. Bermain dan Belajar

Bermain itu penting karena begitulah cara anak-anak belajar. Perkembangan yang terjadi di rentang usia ini adalah anak lebih suka bermain dengan orang lain.

5. Keterampilan Sehari-hari

Sekitar rentang usia ini, balita tertarik untuk melakukan lebih banyak hal untuk diri mereka sendiri.

Misalnya, anak mungkin dapat mencuci tangan sendiri, mencuci diri saat mandi, makan sendiri, dan berpakaian sendiri.

6. Bergerak

Pada usia ini, balita dapat berlari dan mungkin akan jarang jatuh. Anak di usia 2-3 tahun mulai berjalan naik turun tangga sendiri.

Kemudian mereka juga sekarang lebih baik dalam melempar, menendang dan menangkap bola, bahkan mungkin berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik.

Nutrisi yang Dibutuhkan Anak 2-3 Tahun

Perkembangan di masa usia 2-3 tahun membutuhkan pasokan nutrisi yang stabil. Zat besi dan vitamin D adalah dua nutrisi yang penting untuk tahap ini.

Zat besi adalah mineral yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan berkontribusi pada perkembangan otak anak.

Umumnya Zat Besi ditemukan dalam daging, ikan berminyak dan telur, juga tersedia dari sumber nabati, termasuk kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau tua.

Namun sayangnya, lebih dari 50% balita di bawah usia 3 tahun tidak mendapatkan jumlah zat besi yang direkomendasikan setiap hari, jadi setiap orang tua perlu menyadari nutrisi penting ini.

Cobalah untuk memastikan bahwa Si Kecil setidaknya mengonsumsi satu makanan kaya zat besi setiap hari.

Jumlah zat besi harian yang direkomendasikan untuk balita usia 1-3 tahun adalah 6,9 mg.

Selain Zat Besi, anak usia 2-3 tahun juga sangat membutuhkan asupan Vitamin D. Vitamin D penting untuk perkembangan tulang yang sehat.

Ini membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang penting untuk pertumbuhan tulang anak yang berusia 2 tahun.

Beberapa sumber makanan vitamin D termasuk daging, ikan berminyak dan sereal.

Untuk memastikan asupan Si Kecil memenuhi kebutuhan VItamin D, Moms bisa memasukkan beberapa makanan tersebut ke asupan setiap harinya.

Memasukkan mereka ke dalam makanan anak Anda secara teratur dapat membantu meningkatkan asupannya.

Selain itu, memberikan anak susu pertumbuhan adalah cara lain yang baik untuk melengkapi nutrisi mereka. Karena beberapa jenis susu ini umumnya diperkaya dengan vitamin D serta nutrisi penting lainnya.

Yuk, ketahui lebih lengkap mengenai artikel anak 2-3 mulai dari kesehatan, nutrisi hingga perkembangannya di Orami!


Page 3

Artikel tentang anak 3-5 tahun memaparkan informasi beragam seputar anak dalam rentang usia 3-5 mulai dari kesehatan, nutrisi hingga perkembangan Si Kecil

Moms tak usah khawatir, karena segala informasi yang tersedia di sini berdasarkan dari sumber penelitian dan ilmu yang telah terbukti kebenarannya.

Bahkan tak jarang pula para ahli yang turut memberikan informasi di dalamnya. Selain membahas kesehatan, di artikel ini juga akan membahas perihal perlengkapan dan mainan yang tepat bagi anak usia 3-5 tahun.

Berbeda dengan rentang usia 2-3 tahun, di usia 3-5 tahun anak dikategorikan sebagai anak preschool atau usia siap sekolah.

Maka dari itu, di rentang usia ini anak-anak akan belajar kemandirian fisik. Mereka mulai berpakaian, memberi makan dan toilet sendiri sementara juga mulai mengembangkan keterampilan sosial dan berteman.

Selain itu, di usia ini pula Si Kecil akan berubah menjadi sosok yang lebih suka berbicara. Jadi Moms dan Dads perlu lebih aktif, ya.

Mereka akan berbicara terus-menerus dan mengajukan banyak pertanyaan karena secara kognitif rentang perhatian mereka meningkat.

Kemampuan Anak Usia 3-5 Tahun

Setelah beberapa perkembangan yang disebutkan di atas, anak usia 3-5 tahun memiliki beberapa kemampuan baru yang mereka kuasai.

Mungkin di rentang usia ini Si Kecil memiliki keterampilan seperti mengenal warna, menunjukkan kasih sayang, senang bermain dengan anak-anak lain bahkan bekerja sama dengan teman sebaya.

Bahkan di rentang usia 3-5 tahun anak akan berubah menjadi sosok yang lebih mandiri dan akan mulai lebih fokus pada kegiatannya.

Seperti yang disinggung sebelumnya, anak di rentang usia ini lebih ingin mengeksplorasi dan bertanya tentang hal-hal di sekitar mereka.

Hal ini pula yang menyebabkan interaksi mereka dengan keluarga dan orang-orang di sekitar mereka semakin intens karena cara berpikir mereka yang kian berkembang.

Selain itu, mungkin di tahap ini juga anak-anak mulai dapat mengendarai sepeda roda tiga atau roda empat. Jadi mungkin Moms harus menjaganya lebih ketat lagi.

Tips Mengasuh Anak Usia 3-5 Tahun

Mengalami masa-masa yang tengah aktif-aktifnya sebagai orangtua Moms perlu mengetahui jenis atau tips mengasuh anak usia 3-5, seperti:

  • Lanjutkan kegiatan membacakan cerita pada anak
  • Biarkan anak membantu dengan tugas-tugas sederhana
  • Dorong anak untuk bermain dengan anak-anak lain. Ini membantunya mempelajari nilai berbagi dan persahabatan
  • Bersikaplah jelas dan konsisten saat mendisiplinkan anak
  • Jelaskan dan tunjukkan perilaku yang orangtua harapkan darinya
  • Bantu anak mengembangkan keterampilan bahasa yang baik dengan berbicara kepadanya dalam kalimat lengkap dan menggunakan kata-kata "dewasa"
  • Bantu dia menggunakan kata dan frasa yang benar
  • Bantu anak melalui langkah-langkah untuk memecahkan masalah ketika dia marah
  • Beri anak pilihan sederhana dalam jumlah terbatas (misalnya, memutuskan apa yang akan dikenakan, kapan harus bermain, dan apa yang harus dimakan untuk camilan)
  • Jauhkan televisi dari kamar tidur anak
  • Tetapkan batas waktu layar untuk anak tidak lebih dari 1 jam per hari untuk menonton atau bermain gadget
  • Pastikan anak mendapatkan jumlah tidur yang disarankan setiap malam: Untuk anak-anak prasekolah 3-5 tahun, 10–13 jam per 24 jam (termasuk tidur siang)

Nutrisi yang Dibutuhkan Anak 3-5 Tahun

Waktu anak berusia 3-5 tahun adalah periode pertumbuhan sosial, intelektual, dan emosional yang cepat.

Sehingga anak-anak pada usia ini membutuhkan makanan dengan gizi seimbang.

Mereka harus makan dari masing-masing kelompok makanan: biji-bijian, sayuran, buah-buahan, susu dan daging.

Sebagai orang tua, penting untuk selalu menawarkan pilihan makanan yang berbeda untuk anak dan memberikan contoh yang baik tentang makan sehat.

Umumnya, anak rentang usia 3-5 tahun harus makan antara 1200-1600 kalori per hari. Namun ini akan bervariasi berdasarkan jenis kelamin, berat dan tinggi, serta tingkat aktivitas.

Dengan begitu, orang tua mungkin harus mendiskusikan kalori keseluruhan dengan dokter atau ahli gizi untuk menemukan jumlah kalori yang tepat.

Berikut ini contoh jumlah asupan yang dibutuhkan oleh anak dengan kategori usia 3-5 tahun, antara lain:

  • 2,5-4 porsi sayuran dan kacang-kacangan per hari
  • 1-1,5 porsi buah per hari
  • 2 porsi daging, ikan, telur atau kacang-kacangan per hari
  • 2 porsi susu, yoghurt, keju per hari

Selain memperhatikan jumlah nutrisi, Moms juga harus memperhatikan tekstur atau ukuran makanan untuk mencegah Si Kecil mengalami kesulitan makan atau tersedak.

Dengan begitu, Moms mungkin perlu menghindari atau memperhatikan beberapa kondisi, seperti:

  • Makanan licin seperti anggur utuh, potongan besar daging, hot dog, permen, dan obat batuk
  • Makanan kecil dan keras seperti kacang-kacangan, biji-bijian, popcorn, keripik, pretzel, wortel mentah, dan kismis
  • Selalu potong makanan menjadi potongan-potongan kecil dan perhatikan anak saat mereka makan

Tak hanya itu, jika anak memiliki beberapa alergi makanan, Moms juga penting untuk mengawasi apa yang mereka makan. Jadi ada baiknya bagi Moms untuk mencegah timbulnya alergi pada Si Kecil.

Beberapa alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah susu, telur, kacang tanah, kedelai, gandum, ikan, dan kerang.

Maka dari itu, sebagai orang tua Moms perlu mengetahui kesehatan serta kebutuhan nutrisi Si Kecil memantau perkembangannya di usia-usia rentan seperti fase balita.

Pastikan untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil dengan memberikan asupan yang seimbang dan menjaga kebersihan akan mainan dan benda-benda yang kerap digunakan oleh anak.

Yuk, temukan artikel lengkap soal kesehatan, perkembangan serta kebutuhan anak balita hanya melalui Orami Parenting!