Gas karbon monoksida CO yang masuk kedalam sistem pernapasan kita dapat menyebabkan kematian karena

Keracunan karbon monoksida tak boleh Anda sepelekan. Saat seseorang menghirup gas CO terlalu banyak, dampaknya bisa membahayakan kesehatan, hingga memicu kematian.

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Knalpot bisa menjadi sumber karbon monoksida

Karbon monoksida adalah zat berbahaya yang ada di sekitar kita. Tiap hari kita bisa terpapar gas tersebut lewat asap kendaraan bermotor. Jika terhirup terlalu banyak, gas ini dapat menyebabkan kematian.

Mengapa keracunan karbon monoksida berbahaya?

Karbon monoksida atau gas CO adalah gas yang tercipta dari hasil pembakaran bensin, kayu, batu bara, arang, dan berbagai jenis bahan bakar lainnya. Gas karbon monoksida juga tidak memiliki warna, rasa, dan bau sehingga sulit sekali dideteksi.Saat seseorang menghirup karbon monoksida terlalu banyak, sel darah merah dalam tubuh yang awalnya mengikat oksigen berganti menjadi mengikat karbon monoksida CO.Ketika jumlah karbon monoksida dalam darah sudah cukup banyak hal ini akan merusak jaringan dalam tubuh yang kekurangan oksigen dari darah merah. Akibatnya seseorang bisa mengalami kejang bahkan hingga kematian.Perlu diketahui, menghidupkan mesin dalam garasi tertutup adalah berbahaya, karena disana ada gas berbahaya hasil pembakaran bensin yang tidak sempurna.

Gejala keracunan karbon monoksida

Dengan mengetahui gejala-gejala keracunan karbon monoksida, Anda bisa mencegah mengalami komplikasi dari keracunan karbon monoksida yang serius. Meskipun ciri-cirinya tidak terlalu terlihat, tetapi terdapat beberapa gejala dari keracunan karbon monoksida yang bisa terjadi:Terkadang gejala dari keracunan gas CO dapat serupa dengan keracunan makanan atau flu. Namun, bila Anda mengalami keracunan karbon monoksida, Anda tidak akan mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh.Tanda-tanda dari keracunan karbon monoksida cenderung bertambah parah secara perlahan yang membuatnya kadang kali terlambat disadari. Umumnya, dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk mengalami keracunan karbon monoksida yang parah.Keracunan karbon monoksida yang parah mampu mengganggu pemikiran, konsentrasi, dan emosi. Oleh karenanya, penderita karbon monoksida kadang kala juga tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami keracunan karbon monoksida.

Penyebab keracunan karbon monoksida?

Keracunan karbon monoksida dapat ketika Anda menghirup asap yang diproduksi dari pembakaran mesin ataupun saat memanggang di tempat yang tertutup. Menghirup asap saat kebakaran juga berpotensi menimbulkan keracunan karbon monoksida.Umumnya, karbon monoksida timbul karena pembakaran minyak, arang, gas, dan kayu yang tidak sempurna. Salah satu keracunan gas CO yang biasanya sering didengar adalah karena asap atau gas mesin mobil yang mengumpul dalam mobil yang tertutup.Namun, tidak hanya asap atau gas dari mesin mobil, keracunan juga bisa terjadi di rumah melalui mesin-mesin, seperti penghangat ruangan, pemanas air, kompor, dan sebagainya.Keracunan gas CO yang umum terjadi di rumah adalah karena peralatan di rumah yang tidak dipasang dengan benar, tidak adanya ventilasi udara, dan ventilasi udara di rumah atau alat yang tidak dijaga dengan benar.

Baca Juga

Penyebab Meninggal Saat Tidur yang Dialami Cecep RezaIni 9 Penyebab Amnesia, Tidak Seperti di TelevisiSerba-Serbi Kedokteran Okupasi, Mulai dari Pendidikan hingga Peluang Kariernya

Bagaimana cara mencegah keracunan karbon monoksida?

Tentunya akan lebih baik untuk mencegah daripada mengobati karbon monoksida. Anda dapat mencegah keracunan karbon monoksida dengan menerapkan tips-tips berikut ini:Bila Anda memiliki mobil atau motor dan memasukkannya ke dalam garasi rumah, jangan menyalakan mesin mobil atau motor dengan pintu garasi yang tertutup dalam jangka waktu yang lama. Sebaiknya Anda menyalakan mobil atau motor dalam jangka waktu yang lama di luar rumah.Akan lebih baik jika Anda memasang detektor karbon monoksida di rumah, terutama di koridor atau kamar tidur. Jangan lupa untuk mengecek dan mengganti baterai dari detektor karbon monoksida yang dipasang setidaknya dua kali setahun.Selalu pastikan bahwa alat-alat atau mesin di rumah bekerja dengan baik dan memiliki ventilasi yang sesuai. Jangan membiarkan alat atau mesin menyala di rumah tanpa pengawasan.Bersihkan ventilasi udara di rumah jika terdapat kotoran atau puing-puing yang menghalangi sirkulasi udara melalui ventilasi.Saat menggunakan cairan kimia tertentu yang mengandung metilen klorida, seperti cat dan pembersih cat kuku, Anda perlu waspada karena senyawa tersebut dapat membentuk karbon monoksida ketika dihirup.Sebaiknya gunakan cairan kimia tersebut di luar rumah atau di ruangan dengan ventilasi udara yang baik. Selalu baca petunjuk penggunaan di kemasan dengan teliti dan lakukan sesuai dengan panduan yang diberikan.Jika seseorang mengalami tanda-tanda keracunan karbon monoksida, segera jauhkan penderita dari sumber karbon monoksida. Akan lebih baik jika Anda dapat membawanya keluar ruangan dan menghirup oksigen. Setelahnya, segera bawa penderita ke dokter.

penyakitpenyakit pernapasangangguan pernapasan

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carbon-monoxide/symptoms-causes/syc-20370642
Diakses pada 12 Desember 2019
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/carbon-monoxide-poisoning/
Diakses pada 12 Desember 2019

Varian terbaru dari Covid-19, AY.4.2, dinilai sebagai varian yang paling mudah menular. Meski begitu, varian ini dianggap dapat dicegah dengan vaksinasi.

Sindrom Turner adalah kondisi genetik karena perkembangan kromosom yang tidak sempurna. Penyakit ini hanya dialami oleh perempuan yang kehilangan salah satu kromosom X dalam dirinya. Sindrom Turner dapat terjadi pada sekitar 1 di tiap 2.000 perempuan.

22 Agu 2020|Azelia Trifiana

Sejak pandemi Covid-19, seluruh masyarakat diimbau untuk memakai masker terutama jika bepergian. Akan tetapi, terdapat berbagai mitos seputar penggunaan masker yang bisa membuat masyarakat keliru. Memahami fakta sebenarnya mengenai pemakaian masker akan membantu Anda lebih siap menghadapi era new normal.

16 Jun 2020|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang

Dijawab Oleh dr. Andre Zaini

Gas karbon monoksida CO yang masuk kedalam sistem pernapasan kita dapat menyebabkan kematian karena

Gas karbon monoksida CO yang masuk kedalam sistem pernapasan kita dapat menyebabkan kematian karena
Lihat Foto

freepik

Ilustrasi orang yang terpapar karbon monoksida

KOMPAS.com - Gas pencemar yang paling berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam darah adalah karbon monoksida. Bahkan, gas karbon monoksida disebut sebagai “pembunuh diam-diam”.

Gas karbon monoksida

Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang sangat berbahaya. Gas ini banyak ditemukan pada gas sisa pembakaran kendaraan bermotor, mesin, kompor, dan pembakaran lainnya.

Jika sampai terhirup dan berikatan dengan hemoglobin, karbon monoksida akan membentuk karboksihemoglobin. Hal ini akan menyebabkan sel darah merah tidak bisa membawa oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sel tubuh yang tidak mendapatkan suplai oksigen akan menyebabkan sel mati dan kegagalan jaringan. Inilah yang bisa memicu timbulnya gejala hingga menyebabkan kematian.

Dilansir dari National Health Services (NHS), gejala keracunan karbon monoksida ringan sangat mirip dengan gejala keracunan makanan atau flu biasa. Contohnya seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, dan sesak napas atau napas pendek. Gejala ini sangat umum sehingga biasanya orang tidak sadar bahwa ia sudah terkena keracunan karbon monoksida.

Keracunan jangka panjang akan menyebabkan gejala yang lebih kompleks, terutama gejala neurologis. Gejala yang mungkin muncul antara lain sulit berkonsentrasi, mudah merasakan perubahan emosi, gangguan mental, vertigo, dan detak jantung cepat.

Keracunan lebih parah bisa menyebabkan kejang, nyeri dada, serangan jantung, hingga hilang kesadaran. Bahkan jika seseorang terpapar karbon monoksida dengan kadar tinggi, kematian bisa terjadi dalam hitungan menit.

Baca juga: Bahaya Karbon Monoksida bagi Kesehatan

Cara mencegah keracunan karbon monoksida di rumah

Menurut Centers for Disease Prevention (CDC), terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah dalam rangka mencegah keracunan karbon monoksida.

  • Memasang detektor karbon monoksida jika rumah Anda berisiko terpapar karbon monoksida, seperti memiliki banyak mesin pemanas atau pembakaran.
  • Memanggil teknisi kulkas jika tercium bau gas dari kulkas. Ini bisa jadi tanda kebocoran karbon monoksida.
  • Jangan membakar dengan arang atau zat kimia di dalam rumah, ini berpotensi menyebabkan terkumpulnya karbon monoksida di dalam rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya