Fungsi berpakaian menurut qur an surat al a raf 7 226 adalah untuk

Apakah Anda sedang mencari pengertian berpakaian dalam pandangan islam, adab berpakaian dalam pandangan islam, fungsi berpakaian dalam pandangan islam, dan dalil tentang berpakaian dalam pandangan islam, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah!

Fungsi berpakaian menurut qur an surat al a raf 7 226 adalah untuk

Pengertian Berpakaian Dalam Pandangan Islam

Pakaian menurut Islam telah dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Pakaian tidak sekadar memenuhi ketentuan misal menutup aurat. Pakaian menjadi cermin karakter dan akhlak penggunanya.
“Sewajarnya seseorang itu menggunakan pakaian yang sesuai aturan. Pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang muslim yang sebenarnya,” tulis portal resmi Provinsi Sumatera Barat.

Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian ketika beribadah dan beraktivitas. Islam hanya menyatakan pakaian harus bersih, menutup aurat, sopan, dan sesuai akhlak seorang muslim.

Fungsi Berpakaian Dalam Pandangan Islam

Islam merupakan agama yang memerintahkan umat-umatnya untuk memperhatikan kehidupan jasmani dan rohani, salah satunya dari tata cara berbusana. Busana atau pakaian sendiri menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia untuk menutupi tubuh mereka yang tidak boleh dipandang orang lain.

Di dalam ajaran Islam, pakaian bukan hanya sekedar penutup aurat, melainkan juga agar pemakainya terlihat indah, rapi dan anggun.  Dengan demikian kita juga bisa melihat pentingnya busana dalam memberikan pengaruh terhadap kepribadian penggunanya. 

Fungsi pakaian menurut Islam secara umum yakni untuk mengangkat derajat, harta dan martabat seorang manusia, baik di mata Allah maupun manusia lainnya. Dalam ilmu Islam juga mengajarkan bahwa pakaian memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai penutup aurat dan sebagai sesuatu untuk memperindah diri.

Bagi yang mau tahu lebih dalam tentang fungsi pakaian menurut Islam, Yuk langsung saja simak pembahasannya berikut!

1. Pakaian sebagai Penutup Aurat

Bukan hal asing lagi di telinga kita bahwa Islam sangat mewajibkan umatnya untuk mengenakan busana yang menutup aurat. Bahkan seringkali menjadi perdebatan, khususnya wanita yang tidak berbusana yang menutup aurat sebagaimana mestinya dan dianggap seperti “berpakaian tapi telanjang”.

Di dalam Al Quran Surat Al-Araf Ayat 26 sudah menegaskan bahwa berpakaian yang menutup aurat merupakan wujud menjaga martabat dan kehormatan diri. Dengan demikian mereka yang sengaja berpakaian tidak menutup aurat dianggap telah merusak kehormatannya. 

Dalam Qs. al-A’raf: 26 juga menjelaskan bahwasanya aurat adalah cela atau aiba yang harus ditutup dengan berbusana sesuai syariat Islam. Dosa besar bagi setiap orang yang masih berpakaian tidak menutup aurat, baik pria maupun wanita.

Jadi, buat para muslim dan muslimah pilihlah jenis pakaian yang menurut aurat. Aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuh, kecuali bagian wajah dan kedua telapak tangan. Sementara pada pria aurat meliputi bagian tubuh dari pusar hingga lutut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat berbusana agar sesuai dengan fungsi pakaian menurut Islam, meliputi:

  • Busana yang Tebal/ Tidak Transparan

Kenakanlah pakaian yang berbahan tebal sehingga tidak tembus pandang ke kulit tubuh. Sesuai yang tercantum dalam QS An-Nur Ayat 31 bahwa seorang wanita hendaknya menutupi bagian dadanya dengan kain kerudung dan janganlah menampakannya kecuali di depan suami atau ayah mereka.

  • Busana yang Tidak Memperlihatkan Lekuk Tubuh

Khususnya bagi muslimah, janganlah menggunakan pakaian yang ketat sehingga tampak lekuk-lekuk bagian tubuh. Kamu bisa menggunakan model baju longgar atau rangkap sehingga dapat menutupi lekukan tubuh.

  • Busana yang Tidak Berlebihan

Agama Islam juga melarang umatnya mengenakan pakaian yang berlebihan. Busana yang berlebihan cenderung menunjukkan keriyaan (kesombongan) yang tentunya bukan ajaran dalam Islam. Baca Juga:  Hikmah Tahun Baru Islam

2. Pakaian sebagai Penghias Diri

Fungsi pakaian menurut Islam lainnya yakni sebagai penghias diri agar terlihat lebih indah dan rapi. Tidak heran jika kita ingin membeli baju yang bagus untuk menunjang penampilan dan terlihat menarik di mata orang lain. 

Memilih model dan jenis busana yang tepat, lengkap beserta aksesorisnya juga akan meningkatkan daya tarik kita di hadapan orang di sekitar. Terlebih Allah SWT merupakan zat yang mencintai keindahan, sehingga perhatikanlah penampilan kalian. Ibarat seperti kata pepatah bahwa kebersihan sebagian dari iman. 

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman yang semakin modern, pakaian memang menjadi bagian penting dalam peradaban kehidupan manusia. Namun di mata Islam, pakaian bukan hanya sekedar pertimbangan sosial saja melainkan sebagai bentuk ketakwaan dan keyakinan kepada Allah. 

Secara tidak langsung, mengenakan busana yang sempurna turut menjaga kehormatan seorang manusia diamanpun mereka berada. Eksistesinya mampu menunjukkan kepribadian penggunanya. Kendati demikian, kembali lagi bahwa seorang muslim sebaiknya tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan busana. Hal yang paling penting dan utama yakni menutup aurat. 

3. Pakaian sebagai Pelindung Badan

Fungsi yang ketiga yakni pakaian sebagai pelindung badan dari segala hal yang tidak diinginkan. Meliputi pakaian sebagai pelindung dari panas matahari, dinginnya udara malam, gigitan serangga dan hal lainnya. 

Bayangkan ketika kita beraktivitas sehari-hari dengan telanjang, tentu badang akan mudah kotor dan mudah terserang berbagai penyakit. Seperti yang tercantum dalam QS An-Nahl Ayat 81, berpakaianlah sesuai kondisi dan situasi di lingkungan sekitar kalian agar tubuh bisa terlindungi dengan maksimal.

Melihat fungsinya sebagai pelindung badan, bisa kita lihat bahwa ada banyak jenis model pakaian agar bisa dipilih sesuai kebutuhan penggunanya. Bahan pakaiannya pun juga ada bermacam-macam, seperti katun yang dapat menyerap keringat, bahan polyester yang tidak mudah kusut, bahan denim yang tahan lama dan masih banyak lainnya.

Muslim maupun muslimah memiliki hak untuk menentukan sendiri jenis busana seperti apa yang nyaman untuk mereka, asalkan tetap sesuai dengan ketentuan dalam Islam, yakni menutupi aurat. Seperti bahan sifon yang sekarang sedang populer, kainnya tipis dan transparan. Jika kamu ingin mengguhnakannya maka bisa memilih model yang ada rangkap atau dalamannya. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pakaian menurut Islam yakni sebagai penutup aurat, penghias diri dan sebagai pelindung badan. Jadi, buat para muslim dan muslimah diwajibkan untuk mengenakan busana yang sesuai dengan syariat agar tidak menjadi dosa.

Adab Berpakaian Dalam Pandangan Islam

1. Menutup Aurat

Adab berpakaian dalam Islam yang pertama tentu saja sebisa mungkin pakaian tersebut menutup aurat. Hal ini merupakan salah satu prinsip pertama dan sangat dasar. Aurat sendiri memang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Aurat laki-laki sendiri berada di antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat dari perempuan ada pada seluruh badan kecuali kedua telapak tangan serta wajah.

Perintah untuk menutup aurat sudah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendekati pohon yang oleh Allah SWT dilarang untuk mendekatinya.

Hal tersebut terdapat dalam surah al-A’raf ayat 22 yang memiliki arti, “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.”3 dari 7 halaman

2. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir

Selanjutnya adalah dengan tidak menggunakan pakaian yang menyerupai orang kafir. Pakaian tersebut dapat disebut menyerupai orang kafir apabila suatu pakaian memang menjadi ciri khas dari orang kafir. Mengenai hal tersebut juga telah di jelaskan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, di shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152).4 dari 7 halaman

3. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Ada sebuah Hadist menjelaskan mengenai hal ini. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhu, beliau berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

Selain itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

“Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 10/226, Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid 861/2, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 3063).

Maka dari itu, selalu pertimbangan jenis dari pakaian yang akan dikenakan, agar tidak menyerupai lawan jenis, mengingat hal tersebut sangat dibenci oleh Allah dan Nabinya.5 dari 7 halaman

4. Tidak Transparan

Jangan sampai umat muslim memakai pakaian yang transparan atau tembus pandang. Dengan menggunakan jenis pakaian tersebut justru akan memperlihatkan bentuk tubuh. Sebisa mungkin membeli dan menggunakan pakaian yang memiliki bahan cukup tebal.

Mengenai hal ini, sudah dijelaskan dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim no: 2128 dengan isi sebagai berikut:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”6 dari 7 halaman

5. Awali dari Kanan

Saat akan memakai pakaian dan melakukan segala urusan, hendaknay untuk mendahulukannya dari sebelah kanan. Seperti yang di jelaskan oleh riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ’anha dimana dia berkata:

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari no. 168).7 dari 7 halaman

6. Doa Sebelum Berpakaian

Islam selalu mengajarkan berbagai hal disertai dengan doa dan tuntunannya. Bahkan untuk urusan mengenakan pakaian juga telah disiapkan doanya. Sebelum mengenakan pakaian ada baiknya membaca doa beriikut:

Bismillaahi, Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu wa’a’uu dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu

Artinya:

“Dengan nama-Mu ya Allah aku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan apa yang ada padanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ada padanya.”

Jadi, setelah mengetahui adab berpakaian dalam Islam di atas, ada baiknya sebagai umat muslim untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Dalil Tentang Berpakaian Dalam Pandangan Islam

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A’raf  : 26-27).

Diriwayatkan dari :

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ. (رواه النسائي)   

dari ‘Amru bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Makanlah dan bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan sombong.” (HR. an-Nasa’i (no.2512), Syaikh al-Albani menghasankannya (Shahih Sunan an-Nasa’i (no.2399)), Ahmad (no.6656), Ibnu Majah (no.3605) dan hadits diatas pun diriwayatkan oleh al-Bukhari secara mu’allaq di awal kitab al-Libas).

—————-#—————-

Baca juga Perjudian Dalam Islam: Pengertian, Dalil, Jenis dan Hukumnya

Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang pengertian berpakaian dalam pandangan islam, adab berpakaian dalam pandangan islam, fungsi berpakaian dalam pandangan islam, dan dalil tentang berpakaian dalam pandangan islam. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Agama berikutnya. Dapatkan informasi-informasi menarik mengenai hosting terbaik, jasa pembuatan website dan website gratis, Software VPN terbaik, tempat wisata favorit, jasa iklan google, harbolnas, HP Terbaik 2 jutaan, tips investasi emas, tips investasi pada forex tanpa trading, asuransi mobil, dan Indonesia culture.