Pertumbuhan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia seolah seperti pedang bermata dua. Di satu sisi hal ini memiliki kelebihan, dimana dapat dijasikan sebagai modal utama untuk mendongkrak pembangunan bangsa. Sementara di sisi lain, pertumbuhan yang pesat ini masih belum mampu diimbangi oleh jumlah lapangan kerja yang tersedia. Alhasil, pengangguran pun tak terhindarkan. Bagaimana cara mengatasi pengangguran? Show Di Indonesia saat ini, merujuk pada laporan Kontan, diketahui bahwa jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang atau sekitar 7,07% dari seluruh angkatan kerja. Sebelumnya, pada Agustus 2019 jumlah pengangguran hanya 7,10 juta orang atau mencapai 5,23% dari total angkaran kerja. Meski begitu, pengangguran yang menjadi masalah bagis etiap negara ini bukannya tidak dapat diselesaikan. Pun meski tidak mungkin untuk dihindari. Setidaknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pengangguran, diantaranya: 1. Pengangguran siklis Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pengangguran siklis adalah meningkatkan daya beli masyarakat melalui pendirian atau pembuatan proyek berskala masif; mengoptimalkan tenaga kerja/SDM yang ada agar tidak terjadi kelebihan karyawan yang berpotensipada pemutusan hubungan kerja; dan meningkatkan kemampuan, keahlian serta keterampilan tenaga kerja agar dapat diserap pasar tenaga kerja. 2. Pengangguran struktural Bentuk atau upaya yang dapat dilakukan guna mengurangi atau menghilangkan pengangguran struktural antara lain: (Baca juga: Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja)
3. Pengangguran Friksional Bentuk atau upaya yang dapat diambil guna mengatasi pengangguran friksional antara lain:
4. Pengangguran musiman Upaya atau usaha yang dapat ditempuh dalam rangka mengatasi pengangguran musiman adalah:
Pengangguran menjadi tolak ukur untuk kemajuan suatu negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran dikelompokkan sebagai angkatan kerja dan pekerja. Para pekerja (employment) berada di usia produktif dan sudah mendapatkan pekerjaan. Pekerja ini dibagi menjadi dua, yaitu pekerja penuh dan setengah menganggur. Pekerja penuh bekerja minimum 40 jam per minggu, pekerjaan sesuai keahlian, dan mendapatkan upah minimum regional (UMR). Sedangkan pekerja setengah menganggur disebabkan karena pendapatan di bawah UMR, produktivitas menurun, serta bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Cara Mengatasi Pengangguran Menurut Para Ahli1. Soemitro DjojohadikusumoJumlah pengangguran bisa dikurangi dengan membuka lapangan pekerjaan. Menurut Soemitro Djojohadikusumo, cara mengatasi pengangguran dilakukan dengan pengembangan industri. Jenis industri yang menyerap banyak tenaga kerja atau padat karya, membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Contoh pekerjaan padat karya seperti pembuatan jalan, saluran air, jembatan, dan bendungan. 2. John Maynard KeynesJohn Maynard menjelaskan tentang jumlah pengangguran tidak dapat dihapuskan tetapi bisa dikurangi. Menurut John pemerintah bisa melakukan upaya menurunkan jumlah pengangguran seperti:
Cara Mengatasi PengangguranPengangguran bisa diatasi melalui berbagai cara. Berikut cara mengatasi pengangguran, mengutip dari buku Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kurikulum 2013:
Demikianlah cara mengatasi pengangguran yang bisa dilakukan suatu negara, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Ilustrasi salah contoh pekerja yang mengalami pengangguran musiman adalah para petani. Foto: iStockPengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Salah satu cara mengatasi pengangguran musiman adalah memberikan informasi yang jelas tentang adanya lowongan pekerjaan pada bidang lain. Secara umum, pengangguran musiman adalah kondisi menganggur karena keadaan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang mengakibatkan seseorang harus berhenti dari pekerjaannya. Untuk memahami lebih jelas mengenai pengangguran musiman, simak selengkapnya di bawah ini. Pengertian dan Contoh Pengangguran MusimanPengangguran secara umum adalah kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja, tetapi belum beruntung mendapatkan kesempatan untuk bekerja atau belum mendapat pekerjaan. Salah satu jenis pengangguran yang disebabkan oleh faktor penyebabnya adalah pengangguran musiman. Pengangguran musiman terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. Dikutip dari Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi oleh Eeng Ahman dan Epi Indriani, pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi sewaktu-waktu. Artinya, mereka hanya menganggur pada musim tertentu, sedangkan pada musim lainnya sibuk bekerja. Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Ada waktu yang tidak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim yang satu ke musim lainnya. Salah satu contoh dari pengangguran musiman adalah petani pada sektor pertanian. Pada musim tanam, para petani akan sibuk. Setelah itu, mereka akan menganggur menunggu padi tumbuh besar dan siap dipanen. Dalam keadaan ini, para petani adalah penganggur musiman. Cara Mengatasi Pengangguran MusimanIlustrasi petani yang mencari lowongan pekerjaan saat mengalami pengangguran musiman. Foto: iStockDikutip dari Ekonomi Publik oleh Rita Yunus dan Anas Iswanto Anwar, pengangguran musiman dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.
Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian Negara dan IndividuPengangguran dapat menimbulkan masalah ekonomi, politik, dan sosial bagi negara yang memiliki tingkat pengangguran tinggi. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada masalah ekonomi dan sosial bagi individu yang mengalaminya. Dikutip dari Get Success Persiapan Ujian Nasional Ekonomi untuk SMA/MA oleh Ima Rahmawati, dampak pengangguran terhadap perekonomian terbagi menjadi dua, yaitu dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu negara dan individu yang mengalaminya. Berikut penjelasannya. 1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian Suatu Negara
2. Dampak Pengangguran terhadap Individu
|