Di bawah ini merupakan contoh tradisi gereja di bidang peribadatan yaitu

By : Andy Gunardi

Gereja yang satu, kudus dan apostolik merupakan ciri-ciri atau sifat Gereja. Melalui empat ciri itu Gereja menyatakan bahwa yang insani dan yang ilahi bersatu di dalam diri Gereja. Empat ciri ini saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Gereja tidak berdiri dari dirinya sendiri, melainkan berkat karunia Roh Kudus, Kristus menjadikan Gereja.

Gereja yang Satu:

Kesatuan di dalam Gereja mendapatkan dasarnya dari kesatuan Tritunggal, yaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus. Allah Tritunggal kendati memiliki tiga pribadi, namun hakikatnya adalah Satu. Sama halnya dengan Gereja, kendati beraneka ragam, namun tetap Satu yaitu Gereja yang berkumpul dalam Tuhan Yesus Kristus. Roh Kudulah yang menyatukan Gereja.

Dalam konteks kehidupan kristiani, kita menyadari bahwa dosa menyebabkan terjadinya perpecahan dan pertengkaran, sebaliknya di mana ada kebajikan di sana ada perdamaian. Roh Kudus membimbing gerejaNya untuk senantiasa masuk lebih dalam menuju kebersatuan antara umat dan terlebih dengan Yesus Kristus.

Gereja yang Satu ini terdiri dari :

  • Pengakuan iman yang sama.
  • Perayaan ibadat bersama dan sakramen-sakramen.
  • Suksesi apostolik yang oleh tahbisan menegakkan kesepakatan sebagai saudara dan saudari dalam Kerajaan Allah.

Gereja yang Kudus:

Gereja menjadi Kudus karena Yesus Kristus adalah Kudus. Yesus telah mengasihi GerejaNya dan menyerahkan diri bagi Gereja untuk menguduskannya sehingga umat dipersatukan dengan Yesus menjadi Kudus. Pengudusan manusia di dalam Kristus merupakan tujuan semua karya di dalam Gereja.

Gereja Katolik

Kata katolik berarti mau merangkul semuanya. Gereja diutus oleh Kristus ke seluruh dunia. Setiap Gereja lokal bersama dengan uskup berusaha menterjemahkan keberadaan Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan situasi dan kehidupan konkret masyarakat. Wajah Gereja bukanlah semua harus sama dengan Gereja yang ada di Vatikan, melainkan beraneka ragam dan berbeda-beda. Adapun yang sama adalah isinya atau esensinya.

Gereja yang Apostolik

Gereja Katolik didirikan atas dasar para rasul memiliki tiga (3) macam arti:

1. Ia tetap dibangun atas dasar para rasul dan para nabi.

2. Dengan bantuan Roh Kudus yang tinggal di dalamnya ia menjaga ajaran, warisan iman, serta pedoman-pedoman sehat para rasul dan meneruskannya.

3. Ia tetap diajarkan, dikuduskan, dan dibimbing oleh para rasul sampai pada saat kedatangannya kembali Kristus. Mereka yang menggantikan para rasul adalah dewan uskup yang dibantu oleh para imam.

Contoh tradisi Gereja adalah paham Trinitas, pribadi Kristus, Bunda Allah, Maria diangkat ke Surga,dan juga Syahadat yang selalu menjadi bagian dalam Gereja Katolik.

Apa kegiatan Kristen?

Kegiatan keagamaan: Gereja adalah tempat ibadah agama kristen, adapun kegiatan di gereja yaitu paskah, natal, angkat sidi, kamis putih, jumat agung, sabtu suci.

Apa itu tradisi Apostolik?

Suksesi Apostolik atau Suksesi Rasuli merupakan cara di mana pelayanan Gereja Kristen diturunkan dari Para Rasul dalam suatu suksesi yang berkesinambungan, yang biasanya dihubungkan dengan sebuah klaim bahwa suksesi tersebut dilakukan melalui serangkaian uskup.

Apa itu tradisi Gereja?

Tradisi Gereja Katolik merupakan tradisi yang berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus.

Apa peran tradisi dalam Gereja Katolik?

Jawaban: Karena Gereja Katolik menganggap tradisi sebagai upacara sakral yang harus dianggap penting dalam ibadahnya, karena dengan memelihara tradisi, Gereja Katolik juga memelihara imannya dan setidaknya mengurangi pengaruh buruk dari dunia luar.

Apa yang disebut dengan tradisi?

Tradisi adalah kesamaan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun masih ada hingga kini dan belum dihancurkan atau dirusak. Tradisi dapat di artikan sebagai warisan yang benar atau warisan masa lalu.

Apa saja kegiatan orang Katolik?

Jawaban:

  • Paskah.
  • Natal.
  • Kamis Putih.
  • Jumat Agung.
  • Komuni.
  • Sabtu Suci, dll.

Apa peran kaum awam dalam kehidupan menggereja?

Kaum awam dapat menjalankan kerasulannya dengan kegiatan penginjilan dan pengudusan manusia serta meresapkan dan memantapkan semangat Injil ke dalam Tata Dunia sedemikian rupa sehingga kegiatan mereka sungguh- sungguh memberikan kesaksian tentang Kristus dan melayani keselamatan manusia.

Apa fungsi tradisi dalam Gereja?

Apa pengertian tradisi dari sudut pandang pemahaman Gereja Katolik?

Macam-macam Tradisi dalam Gereja Katolik Sudah kita ketahui bersama, bahwa Tradisi Gereja merupakan pengalaman iman jemaat Kristiani, atas hidup Kristus, dan persatuannya di dalam Roh Kudus yang telah diwariskan hingga kini. Pengalaman iman itu diungkapkan dalam tradisi yang resmi maupun tidak resmi.

Apakah yang dimaksud tradisi brainly?

Jawaban: Tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

KITAB SUCI DAN TRADISI Pola pikir orang Protestan pada umumnya demikian, bahwa Sola Scriptura sudah cukup merupakan ...

Posted by Tentang Katolik onTuesday, May 5, 2020

13.

13.1

Tujuan Kegiatan Gereja

Kegiatan di tingkat lingkungan, pasak, dan multipasak membawa para anggota Gereja bersama sebagai “kawan sewarga dari orang-orang kudus” (Efesus 2:19). Selain memberikan kegembiraan dan hiburan, kegiatan hendaknya membangun kesaksian, memperkuat keluarga, dan memupuk kesatuan dan pertumbuhan pribadi.

Kegiatan memperkuat para anggota dengan memberi mereka rasa memiliki dan dukungan kebersamaan. Kegiatan hendaknya menolong para anggota merasa terhubung dengan orang lain yang seusia mereka, dengan para pemimpin, dan dengan keluarga mereka. Kegiatan hendaknya juga menolong para anggota melihat bagaimana menjalankan Injil membawa “sukacita para orang suci” (Enos 1:3).

Kegiatan Gereja hendaknya direncanakan untuk memenuhi tujuan yang berpusat pada Injil. Selain tujuan umum yang disebutkan di atas, ini mencakup:

  1. Berperan serta dalam proyek pelayanan yang memberkati orang lain dan membangun hubungan masyarakat.

  2. Mengembangkan bakat dan apresiasi terhadap seni budaya.

  3. Meningkatkan kebugaran dan belajar sportivitas.

  4. Memperoleh pendidikan dan pelatihan kejuruan.

  5. Merayakan kejadian khusus dan memperingati peristiwa sejarah Gereja atau setempat.

  6. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

  7. Mengembangkan kemandirian.

  8. Berperan serta dalam pekerjaan misionaris, retensi, pengaktifan, pekerjaan bait suci, dan pekerjaan sejarah keluarga.

13.2

Merencanakan Kegiatan

13.2.1

Tanggung Jawab untuk Merencanakan Kegiatan

Sebelum merencanakan suatu kegiatan, para pemimpin mempertimbangkan kebutuhan rohani dan jasmani para anggota. Para pemimpin mencari bimbingan Roh untuk menentukan jenis kegiatan apa yang akan menolong memenuhi kebutuhan itu. Perencanaan yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan mencapai tujuan yang berpusat pada Injil dan memenuhi kebutuhan mereka yang berperan serta.

Di bawah arahan keuskupan, dewan lingkungan mengawasi perencanaan kegiatan lingkungan. Saat suatu kegiatan adalah untuk suatu organisasi atau kelompok khusus di lingkungan, kegiatan tersebut direncanakan di bawah arahan para pemimpin imamat atau pemimpin organisasi pelengkap yang bertanggung jawab untuk organisasi tersebut. Saat suatu kegiatan adalah untuk seluruh lingkungan, uskup boleh menugasi tanggung jawab untuk hal itu kepada satu atau lebih organisasi yang terwakili dalam dewan lingkungan. Dia juga boleh menugasi tanggung jawab atas suatu kegiatan kepada individu lain atau kepada komite, dengan bekerja di bawah arahan dewan lingkungan. Biasanya penugasan ini adalah sementara waktu untuk suatu kegiatan khusus.

Di bawah arahan presidensi pasak, dewan pasak mengawasi perencanaan kegiatan pasak. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan pasak, lihat 13.3.

13.2.2

Memperkuat Keluarga

Para pemimpin memastikan bahwa kegiatan memperkuat keluarga alih-alih bersaing dengannya. Beberapa kegiatan dapat berpusat pada keluarga, memberikan kepada keluarga kesempatan untuk berperan serta bersama. Kegiatan hendaknya mendukung orangtua dengan mengajar anak-anak mereka menjadi pengikut setia Kristus.

Para pemimpin memastikan bahwa kegiatan tidak terlalu banyak sehingga bisa memberikan beban yang berlebihan kepada para anggota.

13.2.3

Mengimbau Peran Serta

Mereka yang merencanakan kegiatan berusaha meminta peserta secara aktif terlibat, karena peran serta biasanya lebih bermanfaat daripada hanya mengamati. Satu cara untuk mengimbau peran serta adalah meminta para anggota menggunakan karunia, keterampilan, dan bakat mereka dalam kegiatan.

Mereka yang merencanakan kegiatan hendaknya melakukan upaya khusus untuk menjangkau para anggota baru, anggota yang kurang aktif, remaja, dewasa lajang muda, penyandang disabilitas, dan orang dari kepercayaan lain. Para pemimpin hendaknya sensitif terhadap keadaan khusus apa pun dari para peserta, seperti keterbatasan fisik, masalah keluarga, dan perbedaan budaya dan bahasa.

13.2.4

Standar

Kegiatan Gereja hendaknya mengikuti dan mengajarkan standar-standar Gereja. Itu hendaknya menyediakan lingkungan yang sehat di mana para peserta dapat mengembangkan persahabatan dengan orang-orang lain yang memiliki kepercayaan dan standar serupa. Kegiatan hendaknya meningkatkan dan menekankan hal-hal yang “bajik, indah, atau dikatakan baik atau layak dipuji” (Pasal-Pasal Kepercayaan 1:13). Kegiatan tidak boleh mencakup apa pun yang amoral atau tak senonoh atau yang menjadikan kejahatan tampak dapat diterima dan normal. Para pemimpin memastikan bahwa hiburan apa pun harus sesuai dengan ajaran-ajaran Juruselamat.

Pakaian dan cara berpakaian hendaknya bersahaja, berselera baik, dan pantas untuk kegiatan tersebut. Keuskupan atau presidensi pasak menentukan standar pakaian untuk kegiatan. Para pemimpin yang merencanakan suatu kegiatan boleh merekomendasikan standar pakaian yang selaras dengan asas-asas Injil.

Zat-zat yang bertentangan dengan Firman Kebijaksanaan tidak diizinkan dalam kegiatan Gereja atau di gedung dan halaman Gereja. Orang-orang yang secara jelas berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan lain tidak boleh diizinkan mengikuti kegiatan Gereja.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai standar Gereja, lihat Untuk Kekuatan Remaja.

13.2.5

Keselamatan

Lihat 13.6.20.

13.2.6

Keseimbangan dan Variasi

Para pemimpin hendaknya merencanakan suatu program kegiatan seimbang yang mencakup berbagai macam kegiatan. Para anggota hendaknya memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam kegiatan yang menarik minat mereka. Para anggota hendaknya juga memiliki kesempatan untuk mendukung orang lain dengan minat mereka. Merencanakan kalender tahunan menolong para pemimpin mencapai keseimbangan pelayanan, seni budaya, dan kegiatan jasmani tanpa menciptakan tuntutan waktu yang berlebihan kepada para anggota.

Alinea-alinea berikut memberikan beberapa contoh kegiatan yang bermanfaat.

Kegiatan pelayanan menyediakan kesempatan bagi para anggota untuk memperlihatkan kasih bagi mereka yang membutuhkan, baik mereka anggota Gereja atau bukan, dan merasakan sukacita menolong mereka. Kegiatan ini dapat mencakup mengunjungi yang sakit dan kesepian, memenuhi penugasan kesejahteraan, memperindah gedung dan pelataran Gereja, dan berperan serta dalam proyek-proyek masyarakat.

Kegiatan seni budaya memberikan kesempatan bagi para anggota untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Kegiatan ini juga memelihara kreativitas, rasa percaya diri, komunikasi, dan kerja sama. Kegiatan ini dapat mencakup pertunjukan bakat atau pertunjukan dansa, musik dan drama. Kegiatan ini juga dapat mencakup perayaan sejarah Gereja setempat atau umum.

Untuk informasi tentang kegiatan olahraga Gereja, lihat 13.6.21.

Kegiatan rekreasi dapat bervariasi menurut sumber-sumber yang tersedia di area itu. Kegiatan ini dapat mencakup peringatan sejarah, perkemahan, gerak jalan, atau kegiatan hobi. Kegiatan rekreasi sering kali dapat direncanakan sehingga keluarga dapat berperan serta bersama.

Sebagai individu, sebagai keluarga, dan sebagai kelompok Gereja, para anggota diimbau untuk berperan serta dalam kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan dan kebugaran mereka. Kegiatan ini dapat mencakup jalan kaki, joging, aerobik dan program gerak badan lainnya, kelas kesehatan, serta pelatihan kebugaran (lihat 13.6.25, item 2).

13.2.7

Menjadwalkan Kegiatan

Kegiatan Gereja hendaknya direncanakan sedini mungkin. Itu hendaknya dicantumkan pada kalender pasak dan lingkungan. Para pemimpin hendaknya tetap memberi tahu para orangtua mengenai kegiatan bagi anak-anak dan remaja.

Jika suatu kegiatan akan diadakan di gedung pertemuan atau fasilitas Gereja lainnya, pembuat rencana mencadangkan fasilitas itu lebih awal untuk menghindari konflik dengan kegiatan atau pertemuan lain. Setiap gedung pertemuan memiliki uskup agen yang ditugasi oleh presidensi pasak. Dia mengawasi penjadwalan fasilitas gedung pertemuan, meskipun dia biasanya menugasi orang lain untuk melakukan penjadwalan sebenarnya.

Senin malam dicadangkan untuk malam keluarga (lihat 13.6.10).

13.2.8

Mendanai Kegiatan

Para pemimpin memastikan bahwa biaya untuk kegiatan selaras dengan anggaran dan kebijakan keuangan terkini Gereja. Asas-asas berikut ini berlaku.

Kebanyakan kegiatan hendaknya sederhana dan berbiaya sedikit atau tanpa biaya. Pengeluaran harus disetujui oleh presidensi pasak atau keuskupan sebelum itu dilakukan.

Dana anggaran pasak dan lingkungan hendaknya digunakan untuk membayar semua kegiatan, program, dan perlengkapan. Para anggota hendaknya tidak membayar biaya untuk berperan serta. Mereka hendaknya juga tidak menyediakan materi, perlengkapan, biaya sewa atau biaya masuk, atau transportasi jarak jauh dengan biaya sendiri. Kegiatan di mana para anggota menyediakan makanan boleh diadakan jika melakukan itu tidak memberikan beban yang berlebihan kepada mereka.

Perkecualian yang mungkin terhadap kebijakan pendanaan dalam paragraf sebelumnya tercantum di bawah ini. Jika anggaran lingkungan tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar kegiatan-kegiatan berikut, para pemimpin dapat meminta para peserta untuk membiayai sebagian atau seluruhnya:

  1. Satu perkemahan tahunan Kepramukaan yang diperpanjang atau kegiatan serupa untuk para remaja putra.

  2. Satu perkemahan tahunan remaja putri atau kegiatan serupa.

  3. Satu perkemahan sehari tahunan atau kegiatan serupa untuk anak-anak Pratama berusia 8 hingga 11 tahun.

  4. Kegiatan opsional sebagaimana diuraikan dalam 13.5.

Jika dana dari peserta tidak mencukupi, uskup boleh mewenangkan satu kegiatan kelompok penggalangan dana tahunan yang mematuhi petunjuk dalam 13.6.8.

Dalam kasus apa pun biaya atau perjalanan untuk perkemahan tahunan atau kegiatan serupa hendaknya tidak berlebihan. Demikian juga kurangnya dana pribadi hendaknya tidak menghambat seorang anggota dari berperan serta.

Untuk pengecualian yang mungkin dalam mendanai acara multipasak atau area yang besar bagi para dewasa lajang muda, lihat 16.3.7.

Untuk petunjuk tentang mendanai perjalanan yang berhubungan dengan kegiatan, lihat 13.6.24.

13.2.9

Mendanai Perlengkapan dan Persediaan

Bila mungkin, peralatan dan perlengkapan yang lingkungan perlukan untuk perkemahan tahunan remaja dibeli dengan dana anggaran lingkungan. Jika dana ini tidak mencukupi, uskup boleh mewenangkan satu kegiatan penggalangan dana kelompok tahunan yang sesuai dengan petunjuk dalam 13.6.8.

Peralatan dan perlengkapan yang dibeli dengan dana Gereja, baik dari anggaran lingkungan atau pun kegiatan penggalangan dana, adalah hanya untuk penggunaan Gereja. Itu tidak untuk penggunaan pribadi dari individu atau keluarga.

Dana Gereja tidak boleh digunakan untuk membeli seragam bagi individu.

13.3

Kegiatan Pasak, Multipasak, dan Area

13.3.1

Petunjuk Umum

Sebagian besar kegiatan Gereja diadakan pada tingkat lingkungan. Meskipun demikian, para pemimpin setempat diimbau untuk mengadakan kegiatan pasak dan multipasak secara berkala saat kegiatan ini bisa lebih baik mencapai tujuan yang diuraikan dalam 13.1.

Kegiatan pasak dan multipasak terutama sekali bermanfaat bagi para remaja dan dewasa lajang muda. Kegiatan ini secara khusus penting di daerah di mana ada sedikit anggota muda atau di mana mereka jarang berhubungan dalam kelompok besar anggota. Kegiatan pasak dan multipasak yang terencana dengan baik dapat memberikan kepada para anggota muda rasa percaya diri dalam keanggotaan Gereja mereka, lingkaran persahabatan yang lebih luas, dan kesempatan bertemu pasangan pernikahan bait suci di masa depan.

Jika para dewasa lajang muda dapat berkumpul di waktu dan dengan biaya yang wajar, mereka hendaknya memiliki kegiatan multipasak yang bervariasi dan sederhana dengan frekuensi sedang. Acara-acara yang lebih besar bagi dewasa lajang muda juga dapat diadakan secara berkala.

Semua kegiatan pasak harus disetujui oleh presidensi pasak dan dikoordinasikan dalam pertemuan dewan pasak. Para pemimpin pasak memberi tahu para pemimpin lingkungan mengenai kegiatan pasak jauh sebelumnya. Mereka juga memastikan bahwa kegiatan pasak adalah tambahan kegiatan lingkungan alih-alih bersaing dengannya.

Jika presiden pasak merasa bahwa suatu kegiatan multipasak akan memberikan manfaat bagi para anggota pasak mereka, mereka dapat meminta izin dari seorang Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area. Peristiwa khusus seperti liburan atau peringatan peristiwa setempat yang penting bisa memberikan kesempatan untuk kegiatan seperti itu. Konferensi remaja (lihat 13.4), kegiatan pelayanan, kegiatan seni budaya, dan kegiatan olahraga atau rekreasi kesemuanya dapat diadakan pada tingkat multipasak. Kegiatan seperti itu sering kali dikoordinasikan dalam pertemuan dewan koordinasi.

Sebelum mengusulkan suatu kegiatan multipasak, presiden pasak menentukan apakah itu adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan yang telah mereka identifikasi. Presiden pasak juga mempertimbangkan biaya, waktu, dan perjalanan yang akan diperlukan untuk kegiatan itu. Selain itu, presiden pasak mempertimbangkan faktor keselamatan dan ketersediaan sumber-sumber yang diperlukan.

Seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area dapat menugasi Tujuh Puluh Area atau presiden pasak untuk menjadi ketua komite yang merencanakan dan melaksanakan kegiatan multipasak atau area. Presidensi pasak boleh memanggil para anggota pasak mereka untuk melayani dalam komite ini. Para anggota ini melaporkan kepada presidensi pasak mereka.

Pendanaan untuk sebagian besar kegiatan multipasak berasal dari dana anggaran dari pasak-pasak yang berpartisipasi. Pendanaan untuk kegiatan yang lebih besar, seperti perayaan budaya yang berhubungan dengan pendedikasian bait suci, bisa dari anggaran area atau kantor pusat Gereja jika disetujui.

Kegiatan pasak, multipasak, dan area hendaknya mematuhi standar Gereja dan kebijakan perjalanan Gereja (lihat 13.2.4 dan 13.6.24). Kegiatan ini menuntut kepemimpinan yang efektif, perencanaan yang cermat, dan sumber-sumber yang memadai.

13.3.2

Komite Kegiatan Pasak

Kegiatan pasak direncanakan menurut petunjuk dalam 13.2. Presidensi pasak boleh mengorganisasi komite kegiatan pasak untuk menolong dewan pasak dan para pemimpin organisasi pelengkap pasak merencanakan kegiatan pasak. Komite kegiatan pasak terdiri dari ketua (seorang anggota dewan tinggi), satu atau lebih direktur kegiatan pasak, dan para spesialis kegiatan pasak (jika diperlukan).

Selain menolong merencanakan kegiatan pasak, para anggota komite kegiatan pasak dapat menasihati, mendukung, dan memberi petunjuk kepada para pemimpin lingkungan dalam upaya mereka merencanakan kegiatan lingkungan.

Tidak seperti komite sementara yang merencanakan kegiatan lingkungan, komite kegiatan pasak biasanya merencanakan lebih dari sekadar satu kegiatan pasak.

Jika presidensi pasak mengorganisasi komite kegiatan pasak, mereka menugasi seorang anggota dewan tinggi menjadi ketua komite. Sewaktu ditentukan oleh presidensi pasak, ketua komite tersebut dapat diberi tanggung jawab berikut:

Dia mengoordinasikan dan menyokong kalender kegiatan pasak yang disetujui oleh presidensi pasak.

Dia mengawasi para anggota komite dalam menolong merencanakan kegiatan pasak.

Dia merekomendasikan anggaran kegiatan pasak secara terperinci kepada presidensi pasak sebelum awal setiap tahun. Anggaran ini tidak mencakup kegiatan yang direncanakan oleh organisasi pelengkap pasak.

Dia melayani sebagai sumber bagi para pemimpin organisasi pelengkap pasak saat mereka merencanakan kegiatan.

Dia memiliki daftar bakat dan minat terkini dari para anggota pasak. Dalam membuat dan memelihara daftar ini, dia bisa dibantu oleh para anggota dewan tinggi yang ditugasi untuk lingkungan-lingkungan di pasak. Dia boleh menggunakan formulir Survei Bakat dan Minat untuk tujuan ini.

Seorang anggota presidensi pasak atau seorang anggota dewan tinggi yang ditugasi boleh memanggil direktur kegiatan pasak. Mereka melayani dalam komite kegiatan pasak di bawah arahan ketua komite. Direktur kegiatan pasak boleh menolong merencanakan dan mengorganisasi kegiatan pelayanan, kegiatan seni budaya, kegiatan olahraga dan kebugaran, dan jenis kegiatan lainnya.

Seorang anggota presidensi pasak atau seorang anggota dewan tinggi yang ditugasi juga boleh memanggil spesialis komite kegiatan pasak. Spesialis ini tidak didukung atau ditetapkan. Mereka melayani di bawah arahan ketua komite kegiatan pasak.

13.4

Konferensi Remaja

Para remaja putra dan remaja putri yang berusia 14 hingga 18 tahun diundang untuk berperan serta bersama dalam suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang disebut konferensi remaja. Konferensi remaja biasanya diadakan sekali setiap tahun pada tingkat lingkungan atau pasak. Konferensi remaja tersebut juga boleh diadakan pada tingkat multipasak atau area.

Tujuan konferensi remaja adalah untuk menolong para remaja membangun iman kepada Yesus Kristus, memperkuat kesaksian mereka, mengembangkan bakat, mendapatkan teman baru, dan bergembira bersama remaja yang mempunyai kepercayaan dan standar yang serupa. Remaja juga dapat mempelajari keterampilan kepemimpinan sewaktu mereka membantu merencanakan konferensi remaja.

Konferensi remaja lingkungan direncanakan dan dilaksanakan oleh komite remaja keuskupan, di bawah arahan keuskupan. Keuskupan mendapatkan persetujuan dari presidensi pasak mengenai rencana untuk konferensi remaja lingkungan.

Konferensi remaja pasak direncanakan dan dilaksanakan oleh komite Imamat Harun–Remaja Putri pasak, di bawah arahan presidensi pasak. Remaja hendaknya diundang untuk membantu komite sebanyak mungkin dalam merencanakan konferensi remaja pasak. Presidensi pasak boleh mengundang remaja untuk menghadiri pertemuan komite sewaktu diperlukan.

Konferensi remaja akan didanai dari anggaran pasak atau lingkungan. Para anggota hendaknya tidak diminta membayar untuk konferensi remaja.

Sewaktu para pemimpin dan remaja merencanakan konferensi remaja, mereka hendaknya menaati kebijakan dalam bab ini dan petunjuk berikut:

  1. Pilihlah sebuah tema Injil, seperti tulisan suci, yang akan mengilhami remaja dan menolong mereka memahami apa yang diharapkan dari konferensi. Tema Kebersamaan tahunan dapat digunakan sebagai tema konferensi remaja. Keuskupan atau presidensi pasak hendaknya menyetujui tema tersebut.

  2. Rencanakan kegiatan seperti kebaktian, pertemuan kelompok, pengalaman pembelajaran, dan proyek pelayanan yang selaras dengan tema.

  3. Dapatkan persetujuan dari keuskupan atau presidensi pasak untuk semua pembicara dan kegiatan. Para pembicara hendaknya anggota Gereja yang mengajar dengan Roh. Para pembicara yang mengutamakan hiburan, dengan hanya sambil lalu merujuk pada Injil, hendaknya tidak dipilih. Para pembicara yang harus melakukan perjalanan jarak jauh hendaknya juga tidak dipilih. Lihat 21.1.20 untuk petunjuk lain mengenai pembicara.

  4. Hindari penjadwalan acara pada hari Minggu yang tidak sesuai dengan hari Sabat. Pertemuan kesaksian, pembahasan remaja keuskupan, atau pertemuan serupa diizinkan. Meskipun demikian, pertemuan sakramen tidak diadakan—dan sakramen tidak boleh dilaksanakan—di luar batas-batas lingkungan atau pasak di mana para pemimpin imamat mengetuai. Perkecualian apa pun untuk petunjuk ini harus disetujui oleh seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area. Kelompok-kelompok hendaknya tidak melakukan perjalanan ke atau dari konferensi remaja pada hari Minggu.

  5. Pastikan bahwa terdapat pengawasan orang dewasa yang memadai setiap waktu (lihat 13.6.2).

Para anggota keuskupan atau presidensi pasak diundang untuk menghadiri konferensi sebanyak mungkin. Presidensi Remaja Putra dan Remaja Putri diimbau untuk menghadiri seluruh konferensi.

13.5

Kegiatan Opsional

Unit-unit dapat mensponsori kegiatan-kegiatan opsional yang disajikan oleh entitas yang terkait dengan Gereja. Kegiatan-kegiatan semacam itu termasuk kelompok penampilan universitas Gereja, program-program remaja khusus, dan acara-acara kebudayaan yang besar secara berkala. Apabila diwenangkan oleh seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area, para anggota dapat dimintai biaya secukupnya untuk membiayai acara-acara seperti itu jika (1) program seluruhnya opsional, (2) biaya tidak memberatkan, dan (3) acara tidak digunakan untuk menggalang dana. Dana anggaran dapat digunakan untuk membantu mereka yang ingin menghadiri tetapi tidak mampu membayar.

13.6

Kebijakan dan Petunjuk

Para pemimpin memastikan bahwa kebijakan dan petunjuk berikut ditaati dalam semua kegiatan Gereja.

13.6.1

Pencegahan dan Tanggapan terhadap Kecelakaan

Lihat 13.6.20.

13.6.2

Pengawasan Orang Dewasa

Pengawasan oleh sejumlah orang dewasa yang bertanggung jawab dalam jumlah yang cukup hendaknya diberikan untuk kegiatan bagi anak-anak, remaja, dan dewasa lajang muda. Jumlah orang dewasa yang diperlukan ditentukan oleh besarnya kelompok, tingkat keterampilan kelompok (untuk kegiatan yang memerlukan keterampilan tertentu), kondisi lingkungan yang diantisipasi, dan tingkat tantangan secara keseluruhan dari kegiatan itu. Orangtua hendaknya diimbau untuk membantu.

13.6.3

Kegiatan Komersial atau Politik

Kegiatan yang akan menggunakan fasilitas Gereja untuk tujuan komersial atau politik apa pun tidak diizinkan. Untuk kebijakan mengenai penggunaan gedung Gereja dan properti lainnya, lihat 21.2.

13.6.4

Materi yang Dilindungi Hak Cipta

Lihat 21.1.12.

13.6.5

Peraturan Jam Malam

Kegiatan hendaknya mematuhi peraturan jam malam masyarakat.

13.6.6

Dansa dan Musik

Dalam semua dansa, pakaian, cara berpakaian, penerangan, gaya dansa, lirik, dan musik hendaknya berkontribusi pada suasana di mana Roh Tuhan dapat hadir (lihat Untuk Kekuatan Remaja). Mereka yang mengawasi dansa hendaknya secara hati-hati mengikuti kebijakan yang diuraikan di bawah.

Para pemimpin menggunakan formulir Kontrak Pertunjukan saat menyewa band, orkestra, atau disjoki. Kontrak ini menolong memastikan bahwa perilaku dan musik pantas untuk dansa Gereja. Mereka yang menyediakan musik hendaknya tidak menggunakan lirik yang tidak pantas dan hendaknya tidak berpakaian atau berbicara secara tidak sopan. Para pemimpin mengadakan audisi dan membuat perjanjian yang tegas dan jelas secara tertulis yang memastikan orang-orang yang menyediakan musik berkomitmen untuk mengikuti standar Gereja saat menyelenggarakan pertunjukan untuk kegiatan Gereja.

Irama musik, baik instrumentalia atau vokal, hendaknya tidak mengalahkan melodi. Volume hendaknya cukup rendah untuk memungkinkan dua orang yang sedang berdiri berdampingan dapat mendengar satu sama lain sewaktu mereka berbicara dalam percakapan yang normal.

Lampu hendaknya cukup terang bagi orang-orang untuk melihat ke seluruh ruangan. Penerangan lampu sorot dan penerangan lampu dengan cahaya bergerak yang mengundang gairah yang digetarkan sesuai irama tidak dapat diterima. Lampu di lantai, di sudut ruangan, atau dinding berlampu sorot dan dekorasi plafon adalah pantas.

13.6.7

Kebaktian bagi Peserta dalam Kegiatan

Program kebaktian singkat boleh diadakan sebagai bagian dari suatu kegiatan. Kebaktian umumnya mencakup doa, nyanyian pujian atau musik pilihan, kata-kata sambutan oleh seorang pemimpin, dan renungan rohani, kesaksian, atau tulisan suci oleh satu peserta atau lebih. Program seperti itu dapat menolong mengundang Roh dan menjaga kegiatan dalam perspektif.

13.6.8

Kegiatan Penggalangan Dana

Kegiatan penggalangan dana biasanya tidak disetujui karena pengeluaran untuk kegiatan pasak dan lingkungan dibayar dengan dana anggaran. Sebagai pengecualian, presiden pasak atau uskup boleh mewenangkan satu kelompok kegiatan penggalangan dana setiap tahunnya. Kegiatan semacam itu dapat diadakan untuk menggalang dana hanya untuk tujuan-tujuan berikut ini:

  1. Untuk menolong membayar biaya satu perkemahan tahunan atau kegiatan serupa sebagaimana diuraikan dalam 13.2.8.

  2. Untuk menolong membeli perlengkapan yang diperlukan unit untuk perkemahan tahunan sebagaimana diuraikan dalam 13.2.9.

Jika kegiatan penggalangan dana dilakukan, itu hendaknya memberikan nilai atau pelayanan yang berarti. Itu hendaknya merupakan pengalaman yang positif yang membangun persatuan.

Sumbangan untuk kegiatan penggalangan dana adalah sukarela. Para pemimpin imamat hendaknya berhati-hati untuk memastikan bahwa para anggota tidak merasa berkewajiban untuk berkontribusi.

Pasak dan lingkungan yang mensponsori kegiatan penggalangan dana itu hendaknya tidak mengiklankan atau meminta melampaui batas-batas wilayah mereka. Mereka juga hendaknya tidak menjual produk atau jasa dari pintu ke pintu.

Contoh kegiatan penggalangan dana yang tidak disetujui termasuk:

  1. Kegiatan yang akan dikenakan pajak.

  2. Kegiatan yang diisi dengan tenaga kerja yang dibayar, baik dengan karyawan atau pun kontrak.

  3. Hiburan yang karenanya pasak atau lingkungan membayar pemain untuk jasa mereka, ketika dikenakan biaya masuk, dan ketika maksud dari kegiatan itu adalah untuk menggalang dana.

  4. Penjualan barang atau jasa komersial, termasuk barang-barang penyimpanan makanan.

  5. Permainan untung-untungan, seperti undian, lotre, dan permainan bingo.

Pengecualian apa pun dari petunjuk ini harus disetujui oleh seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area.

Pengumpulan dana Friends of Scouting di Amerika Serikat akan berlanjut sebagai suatu pengumpulan dana yang terpisah dan sukarela.

13.6.9

Asuransi

Lihat 13.6.24.

Di banyak bagian dunia, jaminan asuransi kesehatan dan kecelakaan tersedia bagi para anggota Gereja melalui program yang disponsori perusahaan, pribadi, atau pemerintah. Jika jaminan seperti itu tersedia, para anggota bertanggung jawab untuk mengakses semua manfaat yang ada yang disediakan melaluinya jika mereka mengalami cedera pada saat kegiatan Gereja.

Di Amerika Serikat dan Kanada, Program Bantuan Medis Kegiatan Gereja menyediakan santunan medis dan perawatan gigi tambahan serta santunan kematian dan cacat anggota badan khusus. Program ini terutama dirancang untuk menambah, bukan menggantikan, asuransi kesehatan dan kecelakaan dari orang itu sendiri.

Para anggota yang merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan di negara-negara ini hendaknya memiliki banyak pengetahuan tentang Program Bantuan Medis Kegiatan Gereja, termasuk pembatasan dan keterbatasannya. Program ini diuraikan dalam Church Activity Medical Assistance Handbook, yang bisa didapatkan dengan menghubungi:

Deseret Mutual Benefit AdministratorsP.O. Box 45530Salt Lake City, UT 84145-0530Telepon: 1-801-578-5650 atau 1-800-777-1647

Posel:


Situs Jaringan: www.dmba.com/churchactivity

Jika memungkinkan, mereka yang mengawasi kegiatan hendaknya melindungi diri mereka sendiri dengan membawa sejumlah asuransi pertanggungjawaban yang wajar. Asuransi semacam itu mungkin tersedia melalui asuransi kepemilikan rumah atau polis lainnya.

13.6.10

Senin Malam

Senin malam dicadangkan untuk malam keluarga di seluruh Gereja. Kegiatan, pertemuan, pertemuan pembaptisan, permainan, atau praktik-praktik Gereja hendaknya tidak diadakan setelah pukul 18.00 pada hari Senin. Gangguan lainnya terhadap malam keluarga hendaknya dihindari. Pengecualian boleh dilakukan saat Malam Tahun Baru jatuh pada hari Senin (lihat 13.6.11).

Para pemimpin memastikan bahwa gedung Gereja dan fasilitas lainnya ditutup pada hari Senin malam. Resepsi dan kegiatan serupa lainnya tidak boleh diadakan di fasilitas Gereja pada hari Senin malam. Para anggota juga tidak dianjurkan mengadakan resepsi di fasilitas lain pada hari Senin malam.

Jika bisa dilakukan, para anggota mungkin dapat mengimbau para pemimpin masyarakat dan pemimpin sekolah untuk menghindari penjadwalan kegiatan pada hari Senin petang yang mengharuskan anak-anak atau orangtua jauh dari rumah.

13.6.11

Pesta Malam Tahun Baru

Jika Malam Tahun Baru jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau Senin, dan jika kegiatan Gereja direncanakan, para pemimpin hendaknya menaati petunjuk berikut.

Sabtu Presiden pasak menjadwalkan hari Minggu alternatif untuk menjalankan hari puasa. Dansa dan kegiatan serupa diakhiri pada tengah malam, tetapi hidangan dan minuman ringan atau makanan boleh disajikan sesudahnya. Para peserta hendaknya tidak melewati waktu yang pantas sehingga dapat berada dalam pertemuan-pertemuan hari Minggu.

Hari Minggu. (1) Dansa dan kegiatan serupa boleh direncanakan untuk hari Sabtu, 30 Desember, menggunakan petunjuk di alinea sebelumnya. (2) Alih-alih unit Gereja merencanakan kegiatan, keluarga dapat didorong untuk merayakan Malam Tahun Baru di rumah mereka. Kegiatan hendaknya sesuai untuk hari Sabat. (3) Pertemuan khusus dapat diadakan pada jam yang wajar pada hari Minggu malam.

Hari Senin. Semua keluarga diimbau untuk mengadakan malam keluarga mereka sebelum berperan serta dalam pertemuan publik. Hendaknya tidak ada kegiatan Malam Tahun Baru yang disponsori Gereja dijadwalkan sebelum pukul 21.00. Presiden pasak atau uskup boleh mewenangkan penggunaan gedung Gereja pada Senin malam dalam hal ini.

13.6.12

Kegiatan Menginap

Izin orangtua diperlukan untuk semua kegiatan menginap yang melibatkan remaja (lihat 13.6.13).

Kegiatan menginap untuk kelompok gabungan remaja putra dan remaja putri atau untuk kelompok dewasa lajang laki-laki dan perempuan tidak diwenangkan kecuali disetujui oleh presiden pasak dan uskup. Kegiatan seperti itu hanya sekali-sekali diadakan, seperti konferensi remaja atau kunjungan ke bait suci.

Dalam kegiatan menginap, para pemimpin mengatur akomodasi tidur sehingga peserta laki-laki dan perempuan tidak tidur dalam jarak berdekatan satu sama lain. Para pemimpin laki-laki dan perempuan harus menggunakan fasilitas tidur terpisah. Pasangan yang sudah menikah boleh berbagi tempat yang sama jika fasilitas yang layak tersedia.

Jika tinggal di dalam tenda, remaja tidak boleh tinggal di tenda yang sama dengan orang dewasa kecuali (1) orang dewasa itu adalah orangtua atau walinya atau (2) setidaknya ada dua orang dewasa di dalam tenda yang berjenis kelamin sama dengan remaja tersebut.

Jika para pemimpin orang dewasa dan remaja berbagi fasilitas menginap lainnya, seperti pondok, harus ada setidaknya dua orang dewasa di fasilitas tersebut, dan mereka harus berjenis kelamin sama dengan remaja tersebut.

Semua kegiatan menginap harus menyertakan setidaknya dua pemimpin orang dewasa.

Sejumlah pemimpin imamat orang dewasa yang cukup harus hadir setiap saat selama kegiatan menginap untuk memberikan dukungan dan perlindungan. Dalam kasus kegiatan Remaja Putri, para pemimpin imamat harus tinggal di fasilitas yang terpisah dari para remaja putri.

Para pemimpin mengisi formulir Rencana Kegiatan untuk semua kegiatan menginap.

Kegiatan menginap di gedung pertemuan atau pelataran gedung pertemuan Gereja tidak disetujui.

Kegiatan menginap di gedung komersial seperti mal atau gedung olahraga tidak disetujui. Dengan persetujuan dari para pemimpin imamat, dansa atau kegiatan lainnya dapat diadakan di gedung komersial setelah jam tutup jika kegiatan berakhir pada tengah malam.

13.6.13

Izin Orangtua

Orangtua atau wali hendaknya diberi tahu dan memberikan persetujuan saat remaja berperan serta dalam kegiatan Gereja. Persetujuan tertulis perlu jika kegiatan melibatkan perjalanan di luar area setempat (sebagaimana diputuskan oleh para pemimpin setempat) atau tinggal bermalam. Para pemimpin juga dapat meminta persetujuan tertulis untuk kegiatan lain jika mereka merasa itu tepat.

Orangtua dan wali memberikan persetujuan ini dengan menandatangani formulir Izin Orangtua atau Wali dan Keterangan Medis. Orang yang memimpin kegiatan hendaknya memperoleh formulir yang telah ditandatangani bagi setiap peserta untuk setiap kegiatan yang memerlukan persetujuan tertulis.

13.6.14

Peran Serta Remaja di bawah Usia 14 Tahun

Remaja di bawah usia 14 tahun biasanya tidak berperan serta dalam konferensi remaja atau dansa yang diadakan pada saat selain malam Kebersamaan yang dijadwalkan secara teratur.

Para anggota keuskupan atau presidensi pasak menentukan sejauh mana remaja di bawah usia 14 tahun dapat berperan serta dalam kegiatan lainnya. Para pemimpin mempertimbangkan faktor-faktor seperti jam-jam larut malam, pokok bahasan, sifat kegiatan, dan kedewasaan peserta.

13.6.15

Pemeranan tentang Ketuhanan

Allah Bapa dan Roh Kudus tidak boleh diperankan dalam pertemuan, drama, atau musik.

Jika Juruselamat diperankan, itu harus dilakukan dengan kekhidmatan dan martabat yang tinggi. Hanya para anggota pria dengan karakter pribadi yang baik hendaknya dipertimbangkan untuk bagian tersebut. Orang yang memerankan Juruselamat hendaknya tidak menyanyi dan menari. Saat berbicara, dia hendaknya hanya menggunakan kutipan langsung dari tulisan suci yang diucapkan oleh Juruselamat.

Pada akhir pertunjukan, orang tersebut hendaknya tidak mengenakan kostum di serambi atau tempat lain. Dia hendaknya segera berganti pakaian biasa.

Juruselamat hendaknya tidak boleh diperankan oleh anak-anak dalam dramatisasi kecuali adegan kelahiran Yesus Kristus.

13.6.16

Doa dalam Kegiatan

Semua kegiatan hendaknya dibuka dan, jika pantas, ditutup dengan doa.

13.6.17

Menyewa Fasilitas Non-Gereja untuk Kegiatan

Ketika fasilitas Gereja tidak memadai untuk suatu kegiatan pasak atau multipasak, fasilitas bisa disewa dengan persetujuan dari uskup atau presiden pasak dan dari perwakilan sarana fisik Gereja.

Unit setempat boleh diminta untuk memperlihatkan bukti asuransi pertanggungjawaban saat menyewa atau menggunakan fasilitas yang tidak dimiliki oleh Gereja. Uskup atau presiden pasak bisa mendapatkan sertifikat yang memperlihatkan bukti asuransi dari Divisi Manajemen Risiko di kantor Gereja atau dari kantor administrasi yang ditunjuk. Permohonan hendaknya mencakup nama dan alamat pemohon (biasanya pemilik fasilitas), uraian dan lokasi fasilitas, batas pertanggungjawaban yang disyaratkan, dan informasi terkait lainnya. Para pemimpin hendaknya merencanakan jauh sebelumnya agar memiliki waktu untuk mempersiapkan dan mengirimkan sertifikat.

13.6.18

Laporan tentang Perundungan

Jika seorang pemimpin mengetahui adanya perundungan fisik, seksual, atau emosional terhadap seseorang pada saat kegiatan Gereja, dia hendaknya segera menghubungi uskup. Petunjuk bagi uskup tersedia di Buku Pegangan 1, 17.3.2.

13.6.19

Ketaatan Hari Sabat

Tidak ada acara olahraga yang disponsori Gereja (seperti pertandingan, latihan, atau perjalanan) atau acara rekreasi (seperti perkemahan atau gerak jalan) dijadwalkan pada hari Minggu. Hendaknya juga tidak ada kelompok remaja dan perjalanan lainnya ke atau dari perkemahan atau konferensi remaja pada hari Minggu.

Saat risiko keamanan atau biaya perjalanan menjadi masalah serius, para pemimpin dapat menjadwalkan beberapa kegiatan remaja pada hari Minggu. Kegiatan seperti itu hendaknya terpisah dari jadwal pertemuan hari Minggu dan tetap menjaga semangat hari Sabat.

13.6.20

Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan serta Tanggapan dan Pelaporan Kecelakaan

Kegiatan hendaknya memiliki risiko cedera atau sakit yang minimal bagi para peserta. Kegiatan hendaknya juga memiliki risiko kerusakan yang minimal terhadap properti. Selama kegiatan, para pemimpin hendaknya melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan. Dengan melakukan perencanaan secara efektif dan mengikuti tindakan-tindakan pencegahan untuk keselamatan, para pemimpin dapat meminimalkan risiko kecelakaan.

Kegiatan-kegiatan hendaknya mencakup pelatihan yang sesuai dan pengawasan yang semestinya. Kegiatan-kegiatan hendaknya juga sesuai dengan usia dan tingkat kedewasaan peserta.

Para pemimpin hendaknya siap terhadap keadaan darurat yang mungkin terjadi. Mereka hendaknya juga mengetahui terlebih dahulu bagaimana menghubungi aparat hukum dan layanan darurat setempat.

Jika kecelakaan atau cedera terjadi pada properti Gereja atau selama kegiatan yang disponsori Gereja, para pemimpin menaati petunjuk berikut, jika berlaku:

  1. Memberikan pertolongan pertama. Jika seseorang memerlukan perawatan medis lebih dari sekadar pertolongan pertama yang sederhana, hubungi layanan medis darurat, uskup atau presiden pasak, dan orangtua, wali, atau sanak keluarga terdekat.

  2. Dalam kasus orang hilang atau kematian, segera beri tahu otoritas penegak hukum setempat dan bekerja sama sepenuhnya dengan mereka.

  3. Sediakan dukungan emosional.

  4. Jangan mendorong atau mencegah tindakan hukum melawan Gereja, dan jangan membuat komitmen atas nama Gereja.

  5. Kumpulkan dan simpan nama dan informasi saksi, laporkan mengenai apa yang telah terjadi, dan foto-foto.

Uskup atau presiden pasak hendaknya segera diberi tahu jika:

  1. Kecelakaan, cedera, atau penyakit terjadi di properti Gereja atau selama kegiatan yang disponsori Gereja.

  2. Seseorang yang berperan serta dalam kegiatan yang disponsori Gereja hilang.

  3. Kerusakan pada properti pribadi, umum, atau Gereja terjadi selama kegiatan yang disponsori Gereja.

Jika seseorang mengalami cedera serius atau hilang, jika properti rusak parah, atau jika tindakan hukum diancamkan atau diantisipasi, presiden pasak (atau uskup di bawah arahannya), segera mengambil salah satu tindakan berikut:

  1. Di Amerika Serikat atau Kanada, dia memberi tahu Divisi Manajemen Risiko di kantor pusat Gereja (1-801-240-4049 atau 1-800-453-3860, pesawat 2-4049; setelah jam kerja atau pada akhir pekan, telepon 1-801-240-1000 atau 1-800-453-3860, dan operator akan menghubungi seseorang dengan segera).

  2. Di luar Amerika Serikat dan Kanada, dia memberi tahu kantor area.

Para pemimpin juga melaporkan cedera dan kerusakan yang melibatkan sarana atau properti Gereja kepada manajer sarana.

Para pemimpin hendaknya meninjau penerapan Program Bantuan Medis Kegiatan Gereja jika cedera terjadi selama kegiatan, acara, atau penugasan yang disponsori Gereja. Untuk informasi mengenai asuransi, lihat 13.6.9.

Presiden pasak (atau uskup di bawah arahannya) merujuk pertanyaan tentang isu keselamatan atau tuntutan terhadap Gereja ke Divisi Manajemen Risiko atau kantor area.

13.6.21

Olahraga

Kegiatan olahraga Gereja memberikan kesempatan untuk kegiatan fisik, penemanan, dan sportivitas yang sehat. Penekanan dalam olahraga Gereja adalah pada partisipasi, sportivitas, dan pengembangan keterampilan, bukan kompetisi. Semua anggota tim hendaknya memiliki kesempatan teratur untuk bermain.

Presidensi pasak menyetujui peraturan untuk kegiatan olahraga yang disponsori di pasak mereka. Jika kegiatan olahraga area atau multipasak diadakan, seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area menyetujui peraturan untuk semua unit yang berpartisipasi. Peraturan yang digunakan di sekolah setempat dan kegiatan olahraga masyarakat boleh dikonsultasikan.

Jika kegiatan olahraga multipasak diadakan, itu dikelola oleh spesialis olahraga yang dipanggil oleh presiden pasak agen oleh seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area. Turnamen olahraga area tidak disetujui.

Para peserta dalam kegiatan olahraga yang disponsori Gereja tidak harus anggota Gereja. Meskipun demikian, mereka hendaknya tinggal di dalam batas-batas wilayah pasak dan setuju untuk mengikuti standar dan kebijakan Gereja.

Presidensi pasak menetapkan petunjuk yang memerinci batasan usia pemain yang boleh berperan serta dalam olahraga Gereja. Petunjuk ini hendaknya mempertimbangkan budaya setempat, tempat secara geografis, sistem sekolah, dan peraturan yang mengatur organisasi olahraga. Keputusan seperti itu hendaknya dibuat sebelum awal suatu musim sehingga setiap orang yang terlibat memahami usia dan peraturan untuk memenuhi syarat.

Organisasi olahraga sekolah, negara bagian, provinsi, dan nasional sering kali menetapkan peraturan tentang bermain dalam tim sekolah dan tim Gereja dalam musim olahraga yang sama. Para pemimpin Gereja dan peserta dalam olahraga Gereja memastikan bahwa mereka mengikuti peraturan ini. Melanggar hal itu dapat mengakibatkan kehilangan hak memenuhi syarat untuk tim sekolah dan individu.

Di Amerika Serikat dan Kanada, seseorang yang adalah anggota tim olahraga sekolah secara umum tidak memenuhi syarat untuk berperan serta dalam olahraga yang sama pada musim yang sama dalam program olahraga Gereja. Tim sekolah mencakup mereka yang bergabung dengan sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, serta perguruan tinggi dan universitas, termasuk program diploma. Petunjuk ini tidak berlaku bagi mereka yang berperan serta dalam olahraga internal sekolah. Jika dua jadwal bermain bersamaan atau tumpang tindih, itu dianggap berada dalam musim yang sama. Para pemimpin mendorong remaja yang bermain dalam tim sekolah untuk membantu program olahraga Gereja dengan cara selain sebagai pemain.

Seragam tim hendaknya sederhana, tidak mahal, bersahaja, dan pantas untuk kegiatan. Kaus berwarna atau kaus bolak-balik biasanya memadai. Seragam hendaknya dibayar dari anggaran pasak atau lingkungan.

Penyampaian penghargaan atau piala kepada tim atau individu tidak dianjurkan.

13.6.22

Kegiatan yang Dikenai Pajak

Para pemimpin memastikan bahwa kegiatan tidak membahayakan status Gereja yang bebas pajak. Untuk petunjuk, lihat 21.2.

13.6.23

Kunjungan ke Bait Suci

Kunjungan ke bait suci diorganisasi pada tingkat lingkungan atau pasak dalam distrik bait suci yang ditetapkan. Kunjungan lingkungan atau pasak yang diorganisasi ke bait suci di luar distrik bait suci yang ditetapkan tidak dianjurkan. Kunjungan semacam itu akan memerlukan persetujuan dari presidensi pasak. Kunjungan ke bait suci dengan menginap juga memerlukan persetujuan dari presidensi pasak.

Kunjungan ke bait suci harus mematuhi kebijakan perjalanan dalam 13.6.24. Kunjungan ke bait suci dengan menginap juga harus mematuhi kebijakan dalam 13.6.12.

13.6.24

Perjalanan

Para anggota yang melakukan perjalanan dalam kelompok yang disponsori Gereja hendaknya memperoleh persetujuan dari uskup atau presiden pasak. Perjalanan untuk kegiatan hendaknya tidak memberikan beban yang berlebihan kepada para anggota.

Perjalanan jarak jauh untuk kegiatan tidak dianjurkan. Jika seorang presiden pasak atau uskup merasa bahwa perjalanan seperti itu bisa dibenarkan, dia dengan penuh doa mempertimbangkan potensi manfaat rohani dari kegiatan itu, biaya perjalanan, dan dampak pada keluarga sebelum menyetujuinya.

Jika perjalanan jarak jauh untuk suatu kegiatan disetujui, para anggota hendaknya tidak menanggungnya dengan biaya mereka sendiri. Bagian-bagian signifikan dari tunjangan anggaran pasak atau lingkungan hendaknya juga tidak disimpan dari satu tahun ke tahun berikutnya untuk menutupi biaya perjalanan.

Praktik perjalanan dan petunjuk penerapan petunjuk di bagian ini hendaknya konsisten di antara unit-unit dalam dewan koordinasi yang sama. Para presiden pasak boleh membahas dan menyetujui mengenai konsistensi umum dalam praktik perjalanan selama pertemuan dewan koordinasi.

Para pemimpin mengisi formulir Rencana Kegiatan untuk kegiatan yang melibatkan perjalanan di luar area setempat.

Jika kegiatan Gereja untuk remaja melibatkan perjalanan di luar daerah setempat atau tinggal bermalam, orangtua hendaknya memberi izin tertulis bagi anak-anak mereka untuk berperan serta (lihat 13.6.13)). Pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab harus tersedia (lihat 13.6.2).

Jika memungkinkan, kelompok Gereja hendaknya menggunakan transportasi komersial yang berlisensi dan dilindungi oleh asuransi pertanggungjawaban.

Saat perjalanan kelompok Gereja menggunakan kendaraan penumpang pribadi, setiap kendaraan hendaknya dalam kondisi beroperasi secara aman, dan setiap orang hendaknya menggunakan sabuk pengaman. Setiap sopir hendaknya orang dewasa yang memiliki surat izin mengemudi dan bertanggung jawab. Semua kendaraan dan pengemudi hendaknya dilindungi dengan asuransi yang memadai.

Organisasi Gereja tidak boleh memiliki atau mendapatkan mobil atau bus untuk perjalanan kelompok.

Seorang pria dan seorang wanita hendaknya tidak melakukan perjalanan berdua untuk kegiatan, pertemuan, atau penugasan Gereja kecuali mereka sudah menikah satu sama lain atau keduanya lajang.

13.6.25

Kegiatan yang Tidak Disetujui

Unit Gereja tidak boleh mensponsori kegiatan berikut. Para pemimpin, orangtua, dan orang lain yang merencanakan atau berperan serta dalam kegiatan Gereja hendaknya mengetahui pembatasan ini.

  1. Kegiatan yang memiliki risiko cedera atau penyakit yang tinggi atau yang memerlukan biaya atau perjalanan yang tidak wajar (lihat 13.6.20 dan 13.6.24).

  2. Program latihan yang mengandung musik, lirik, pakaian, atau unsur lain yang tidak selaras dengan standar Gereja.

  3. Kegiatan yang melibatkan pemakaian topeng, kecuali dalam produksi drama.

  4. Pesta dansa bagi wanita yang memulai debutnya, pesta perkenalan, atau kegiatan-kegiatan yang mencakup pemilihan raja dan ratu.

  5. Kegiatan lain apa pun yang tidak selaras dengan petunjuk dalam bab ini.

Jika uskup memiliki pertanyaan tentang apakah suatu kegiatan pantas, dia meneruskannya kepada presiden pasak. Presiden pasak bisa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area.