Jakarta - Ketika berolahraga, detak jantung akan terpacu lebih tinggi dari kondisi normal. Level detak jantung tersebut harus diperhatikan dengan baik agar tak membahayakan kesehatan. Pertanyaannya, berapa detak jantung maksimal yang aman untuk setiap orang? Melansir berbagai sumber, ada metode dasar penghitungan detak jantung maksimal berdasarkan usia. Rumus mendapatkan angka detak jantung maksimal yaitu 220 dikurangi usia dalam durasi per menit. Misal, jika seseorang berusia 30 tahun maka detak jantung maksimalnya berarti 220-30 sama dengan 190 beats per minutes (bpm). Show
Angka maksimal tersebut tidak berarti harus tercapai ketika berolahraga. Ada target detak jantung yang menjadi batas aman ketika berolahraga agar jantung tak bekerja terlalu lelah hingga berisiko fatal. Target detak jantung dapat dihitung dengan menggunakan metode angka cadangan detak jantung (heart rate reserve). Langkah pertama dalam perhitungan, yaitu ukur detak jantung normal saat beristirahat, biasanya berkisar antara 60-100 bpm. Untuk mendapatkan angka cadangan detak jantung, kurangi detak jantung maksimal dengan detak jantung saat istirahat. Sebagai contoh, jika orang berusia 30 tahun memiliki angka detak jantung maksimal 190 dan detak jantung saat beristirahat 70, maka cadangan detak jantungnya 190-70 sama dengan 120 bpm. Mengacu pada American Heart Association, target detak jantung untuk olahraga ringan sampai sedang sebaiknya dipatok 50-70% dari angka maksimal. Kisaran ini berlaku bagi orang-orang yang baru mulai berolahraga atau kondisi tubuh kurang bugar. Namun, apabila sudah terbiasa berolahraga dengan intensitas tinggi dan memiliki kebugaran tubuh baik, targetnya bisa ditingkatkan hingga 70-85% dari maksimal. Cara perhitungan target detak jantung, dimulai dengan mengalikan cadangan detak jantung dengan persentase yang dipilih, lalu hasil perkalian tersebut ditambahkan dengan detak jantung saat beristirahat. Berikut ini simulasi perhitungan untuk orang berusia 30 tahun dengan angka cadangan detak jantung 120 bpm. (Kalikan cadangan detak jantung dengan 50%) 120 x 50% = 60, kemudian ditambahkan detak jantung saat istirahat 70 bpm, sehingga didapatkan target detak jantung 130 bpm. (Kalikan cadangan detak jantung dengan 70%) 120 x 70% 84, ditambahkan detak jantung saat istirahat 70 bpm, maka target deak jantungnya 154 bpm. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka target detak jantung untuk olahraga ringan sampai sedang adalah 130-154 bpm. Target detak jantung untuk olahraga intensitas tinggi tinggal mencari perhitungan dengan variabel 70% dan 85%. Agar olahraga semakin optimal dan baik untuk tubuh, kamu mesti memantau detak jantung secara berkala. Hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan Samsung Galaxy Watch 3 yang memiliki sistem pengukuran detak jantung. Informasi detak jantung ditampilkan lewat layar digital, membuat pengguna dapat mengetahui detak jantung secara real-time selama berolahraga. Di samping itu, Galaxy Watch 3 juga memiliki built-in oxygen measurement untuk menginformasikan level oksigen dalam aliran darah. Untuk informasi seputar produk ini cek selengkapnya di sini. (prf/ega) Mengetahui cara menghitung denyut nadi maksimal sangatlah dibutuhkan. Denyut nadi biasanya bisa Moms rasakan jika menyentuh bagian bawah pergelangan tangan atau leher bagian bawah. Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri atau pembuluh darah bersih yang mengembang lalu berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Hasil pemeriksaan denyut nadi bisa berbeda-beda dikarenakan banyak hal. Hal ini mulai dari faktor usia seseorang, aktivitas yang dilakukan, gaya hidup yang dijalankan, tingkat stres, trauma, hingga adanya penyakit tertentu pada tubuh. Baca Juga: 12 Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Termasuk Menjaga Kesehatan Jantung! Mengapa Harus Tahu Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal?Foto: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal (www.health.harvard.edu) Foto: health.harvard.edu Salah satu alasan mengapa Moms harus mengetahui cara menghitung denyut nadi maksimal adalah supaya bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, dan kekuatan detak jantung. Jadi, kalau denyut nadi lemah bisa menjadi pertanda kalau kesehatan jantung kurang baik. Denyut nadi bisa menunjukkan tingkat kebugaran tubuh dari pemiliknya. Jika denyut nadi lemah, tandanya tubuh kurang fit atau dalam kondisi yang kurang baik. Tak jauh berbeda, jika denyut nadi terlalu kencang, bisa menjadi deteksi dari adanya penyakit yang saat ini sedang Moms alami. Menurut sebuah jurnal penelitian yang berjudul The Relationship Between Maximum Heart Rate in a Cardiorespiratory Fitness Test and in a Maximum Heart Rate Test dijelaskan bahwa denyut nadi maksimal adalah batasan paling maksimal dari denyut nadi yang dimiliki oleh seseorang. Denyut nadi sendiri akan menjadi lebih kencang setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang agak berat. Baca Juga: Ketahui Manfaat Embun Pagi untuk Ekosistem dan Kesehatan Manusia Cara Menghitung Denyut Nadi NormalFoto: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal (amazonaws.com) Foto:amazonaws.com Untuk cara menghitung denyut nadi normal, Moms hanya perlu melakukan hal-hal yang ada di bawah ini dengan baik, yaitu:
Baca Juga: Begini Cara Kerja dan Biaya Kateterisasi Jantung Cara Menghitung Denyut Nadi MaksimalFoto: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal (www.fitness19.com) Foto: fitness19.com Lantas bagaimana cara menghitung denyut nadi maksimal? Tentu saja caranya berbeda dengan mengukur denyut nadi normal. Untuk cara menghitung denyut nadi maksimal, Moms bisa menggunakan dua rumus yang diberikan.: 1. Rumus dengan UsiaRumus usia yakni dengan mengurangi angka 220 dengan usia Moms saat ini. Jadi, kalau usia Moms saat ini 30 tahun, maka perhitungannya akan menjadi 220-30 = 190. Dari hasil cara menghitung denyut nadi maksimal ini, Moms akan mengetahui kalau angka 190 kali per menit ini sudah menjadi batas denyut nadi maksimal setelah Moms selesai berolahraga atau melakukan kegiatan berat. Baca Juga:Detak Jantung Janin Lemah, Apa Penyebabnya? 2. Rumus dengan PersentaseCara menghitung denyut nadi maksimal lainnya adalah dengan mengalikan denyut nadi normal dengan persentase 50-85% yang hasilnya akan ditambah dengan denyut nadi normal Moms. Cara menghitung denyut nadi maksimal ini digunakan tanpa mengetahui umur, tapi Moms harus mengetahui denyut nadi normal terlebih dahulu. Jadi, misalkan saja denyut nadi Moms 100 kali per menit, perhitungannya adalah 100x85% = 85. Setelah itu, tambahkan angkanya menjadi 85+100=185. Jadi, denyut nadi maksimal Moms adalah 185. Jika melebihi angka ini, ada kemungkinan kondisi jantung berarti kurang bagus. Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati Berapa Denyut Nadi Normal dan Denyut Nadi Maksimal?Foto: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal (drweil.com) Foto: drweil.com Jika Moms tak ingin pusing menerapkan cara menghitung denyut nadi maksimal, langsung cek saja denyut nadi normal dan denyut nadi maksimal yang ada di bawah ini, yaitu:
Baca Juga: Manfaat Minum Cokelat, Jaga Kesehatan Jantung dan Tingkatkan Mood! Tips Menjaga agar Denyut Nadi NormalFoto: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal (www.mdanderson.org) Foto:www.mdanderson.org Supaya denyut nadi bisa normal dan tidak melebihi batas maksimal, tentu saja ada beberapa tips yang bisa Moms jalani setiap harinya. 1. Menjaga Pola MakanHal pertama untuk menjaga agar denyut nadi tetap normal dan dalam batas maksimal adalah dengan selalu menjaga pola makan. Sebaiknya, hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, memiliki kandungan gula yang tinggi, hingga makanan berpengawet. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Ambil contoh, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan atau daging putih, kacang-kacangan, hingga biji-bijian. Baca Juga:Menu Makanan Sehat Sehari-hari agar Tubuh Sehat dan Bugar 2. Aktif BergerakFoto: Melakukan Aktivitas Fisik (post.healthline.com) Foto: healthline.com Usahakan untuk selalu aktif beraktivitas setiap harinya. Dengan aktif beraktivitas, maka semua organ tubuh akan terlatih, terutama otot jantung. Jika otot jantung kuat, detak jantung juga akan normal, begitu pula dengan denyut nadi Moms. 3. Menjaga Berat BadanBerat badan menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi denyut nadi. Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas bisa menyebabkan denyut nadi berdetak lebih kencang. Oleh karena itu, selalu kontrol berat badan Moms tetap ideal sehingga denyut jantung menjadi normal. 4. Kelola Masalah Kesehatan dengan BaikFoto: Mengelola Stress (shawellnessclinic.com) Foto: shawellnessclinic.com Mengelola masalah kesehatan dengan baik sangatlah diperlukan untuk bisa menjaga denyut nadi tetap stabil dan dalam batas maksimal. Masalah kesehatan ini tidak hanya dari segi masalah kesehatan fisik saja, tetapi juga mental. Hindari stres, rasa cemas yang berlebihan, dan hal-hal yang sifatnya negatif supaya denyut nadi tetap stabil. Baca Juga: Cari Tahu Cara Mengukur Nadi Normal Bayi Berikut Ini! 5. Tidur dan Istirahat yang CukupHal terakhir yang perlu Moms lakukan adalah tidur dan beristirahat yang cukup. Dengan begitu, kondisi organ tubuh juga bisa berfungsi dengan baik dan normal sebagaimana mestinya. Jika kekurangan tidur, tubuh juga akan mengalami penurunan metabolisme sehingga menyebabkan Moms mudah sakit dan lelah. Itulah cara menghitung denyut nadi maksimal beserta dengan tips menjaganya agar tetap stabil. Semoga informasi di atas bisa berguna untuk Moms, ya! Sumber
|