Cara menentukan harga jual makanan catering

Berapa pun total biaya pembuatan hidangan, biaya makanan harus berkisar 33% dari biaya menu. Sebagai contoh, jika harga hidangan sebesar $24, maka biaya makanan harus sekitar $8. Jika Anda membuat porsi yang lebih besar dengan harga menu tetap sama, maka biaya makanan Anda akan bertambah dan margin laba akan berkurang.

5. Pelanggan sensitif dengan angka

Mungkin tidak terlalu berpengaruh menambahkan satu atau dua dolar untuk menyesuaikan beberapa biaya yang bervariasi, namun perlu diketahui bahwa pelanggan sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Oleh karena itu, Anda pasti ingin seakurat mungkin dalam perhitugan biaya dapur terutama saat Anda menghitung harga menu pertama kalinya.

Menentukan harga menu yang tepat dan mencapai keseimbangan yang sempurna antara memuaskan pengunjung dan menghasilkan laba tidak selalu mudah. Namun, ini merupakan langkah penting dan diperlukan untuk keberhasilan bisnis Anda.

Menjual makanan memang tampak seperti suatu hal yang mudah. Namun untuk mendapatkan keuntungan, Anda perlu memperhitungkannya dengan matang. Oleh karena itu, Anda wajib memahami cara menentukan harga jual makanan yang baik dan benar sebelum memulai bisnis.

Dalam teori bisnis, terdapat 5 metode yang berbeda untuk menentukan harga produk. Namun teori tersebut kurang cocok jika diterapkan untuk bisnis kuliner karena berbagai faktor. Maka dari itu sebaiknya Anda perhatikan penjelasan di bawah ini untuk mengetahui metode yang tepat.

Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Tepat

Sebenarnya tidak ada metode yang saklek dan benar-benar tepat untuk menentukan harga sebuah makanan. Anda tetap memerlukan percobaan dalam menetapkan harga suatu produk dan melihat reaksi konsumen. Perhatikan juga berapa keuntungan yang didapatkan dari penetapan harga tersebut.

Anda dapat mengaplikasikan salah satu cara berikut untuk menentukan harga makanan dari bisnis F&B yang sedang dijalani. Cara-caranya adalah:

‍1. Menghitung persentase modal makanan

Cara menentukan harga jual makanan catering

Source: Ukirama

Metode pertama ini memperhitungkan seluruh modal untuk pembelian bahan baku kemudian membaginya dengan target persentase modal setiap makanan tersebut. Misalnya 30%, 40%, atau 50%.

Perhitungan ini umumnya dipakai untuk bisnis kuliner yang menjadikan harga makanan sebagai satu-satunya sumber penghasilan. Jadi, margin antara harga makanan dengan modal harus bisa menutupi semua kebutuhan operasional, termasuk sewa tempat, gaji pegawai, dan lain-lain.

Jadi, sebisa mungkin modal yang diperlukan untuk membuat satu porsi makanan tidak lebih dari 50% harga yang ditentukan. Tujuannya agar seluruh biaya operasional dapat ter-cover. Berikut ini langkah-langkah menentukan harga dengan metode persentase harga modal.

1. Hitung seluruh modal yang Anda perlukan untuk membuat produk makanan. Hitung semua hal yang harus dibeli. Meskipun Anda mendapatkan bahan baku secara gratis (misalnya mengambil dari kebun sendiri), barang tersebut harus tetap dihitung.

2. Nilai modal yang sudah dihitung pada langkah pertama kemudian dibagi dengan target persentase biaya. Misalnya 25%, 35%, atau 50%. Maka Anda akan mendapatkan satu angka yang akan menjadi harga produk makanan.

Masih bingung dengan teori di atas? Jangan khawatir karena di bawah ini akan diberikan contohnya. Misalnya Anda akan membuat sebuah usaha dessert box. 

Cara menentukan harga jual makanan catering

Baca Juga: Cara dan Contoh Pembukuan Penjualan Bagi Bisnis Kecil

2. Menentukan harga dengan metode titik harga

Metode titik harga atau rentang harga dikhususkan untuk Anda yang memulai bisnis di tengah persaingan ketat. Tentu Anda dituntut untuk memiliki harga kompetitif supaya produk makanan bisa laku. Jika memasang harga lebih tinggi pun, produk milik Anda harus punya value yang lebih.

Berikut empat langkah menentukan harga produk menggunakan metode titik harga.

1. Tentukan target pasar atau jenis konsumen yang Anda incar. Misalnya Anda ingin membuka sebuah tempat makan ayam geprek di dekat kampus. Ciptakan sesuatu yang akan mendorong mahasiswa untuk makan di tempat Anda. Jika rata-rata ayam geprek milik pesaing dijual dengan harga Rp 15.000, Anda tidak bisa menjual produk yang sama dengan harga lebih mahal.

2. Kenali titik harga pesaing. Contohnya ketika terjadi perang harga serba 10 ribu, jangan ragu untuk mempromosikan produk harga Rp 9.000. Namun Anda harus punya menu lain untuk meng-cover agar tak "bakar uang".

3. Berikan value lebih pada bisnis Anda. Misalnya ciptakan nuansa tempat yang menarik dan nyaman yang berbeda dari pesaing. Jika mendapatkan value yang lebih, pembeli tidak akan keberatan untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi.

4. Temukan harga bahan baku yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas. Dengan begitu, Anda akan tetap mendapatkan keuntungan sesuai target.

Ingin Menentukan Harga Jual Makanan dengan Lebih Mudah?

Cara menentukan harga jual makanan catering

Source: Arkieva

Dua cara yang sudah dijelaskan di atas mungkin menyulitkan Anda yang baru akan memulai bisnis makanan. Ada sebuah metode sangat mudah yang diperkenalkan oleh Chef Arnold, seorang juri di Masterchef Indonesia sekaligus pemilik beberapa brand makanan.

Pihaknya membeberkan caranya dalam menentukan harga makanan menggunakan rumus pembagian 0,3. Cara ini jelas lebih mudah dimengerti oleh orang awam, terlebih Chef tersebut menyampaikannya dengan bahasa yang ringan.

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan harga jual makanan ala Chef Arnold.

1. Hitung jumlah modal atau bahan baku yang Anda perlukan untuk membuat satu porsi hidangan. 

2. Selanjutnya, tambahkan dengan biaya untuk pembuatan packaging atau kemasan.

3. Setelah diketahui total modal untuk membeli bahan baku dan kemasan, bagi angka tersebut dengan 0,3. Itulah harga jual makanan yang ide

Supaya Anda lebih memahaminya, di sini ada contoh perhitungan untuk menentukan harga jual seblak. Untuk satu porsi seblak membutuhkan bahan baku berikut ini:

  • Satu buah telur ayam: Rp 2.000
  • Kerupuk: Rp 500
  • Bakso: Rp 1.000
  • Makroni: Rp 750
  • Mi keriting: Rp 250
  • Siomay: Rp 1.000
  • Sosis: Rp 750
  • Bumbu-bumbu: Rp 1.250

Modal yang diperlukan untuk bahan baku satu porsi seblak adalah Rp 7.500. Sementara untuk packing atau kemasan, Anda akan membutuhkan biaya Rp 500. 

Total modal yang dibutuhkan adalah Rp 8.000. Kemudian kalikan angka tersebut dengan 0,3. Didapatlah angka 26.666,66. Angka tersebut sebaiknya dibulatkan menjadi Rp 27.000. Sangat mudah, bukan?


Baca Juga:  Aplikasi Pesan Makanan Online yang Wajib Dicoba

Sampai di penghujung artikel, Anda tentu telah memahami cara menentukan harga jual makanan dengan perhitungan yang tepat. Kombinasikan juga metode di atas dengan trial and error sampai menemukan formula yang benar-benar tepat. Selamat mencoba!

Cara menentukan harga jual makanan catering


Cara menentukan harga jual makanan catering

3 Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Tidak Bikin Rugi – Usaha kuliner saat ini semakin diminati oleh sebagian besar masyarakat. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini.

Pasalnya, usaha kuliner merupakan usaha yang tak pernah mati. Lagi pula, semua manusia butuh makan dan suka sekali mencoba menu makanan yang baru.

Bagi Anda yang ingin membuka usaha kuliner atau katering, ada baiknya untuk mengetahui cara menentukan harga jual makanan yang benar agar tidak rugi di kemudian hari. Berikut di antaranya yang bisa Anda lakukan.

Cara menentukan harga jual makanan catering

1. Hitung Biaya Produksi dan Distribusi yang Rinci

Sebagai langkah awal cara menentukan harga jual makanan yang baik, Anda bisa menggunakan rumus Markup Pricing. Rumus ini cukup mudah dengan menambahkan berapa persentase dari pembelian bahan baku.

Cara menentukan harga jual makanan catering

Di sini, Anda harus jeli mengkalkulasi besaran modal yang diperlukan. Sebagai gambarannya, Anda bisa simak contoh perhitungannya sebagai berikut:

Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)

Contoh: Untuk usaha katering bahan bakunya diperlukan modal sebesar Rp20 ribu setiap porsinya. Lalu, markup yang Anda inginkan adalah 20%. Dari sini akan muncul berapa besaran harga per porsinya yakni:

Harga Jual = Rp20 ribu + (Rp20 ribu x 20%) = Rp30 ribu.

Dengan kata lain, Anda bisa menjual untuk tiap porsinya sebesar Rp30 ribu.

2. Cek Harga Makanan Milik Kompetitor

Ingat, dalam usaha di bidang kuliner, cara menentukan harga jual makanan juga harus memperhatikan harga milik kompetitor. Tujuannya adalah agar Anda bisa mendapatkan gambaran mengapa makanan kompetitor lebih digemari.

Cara menentukan harga jual makanan catering

Bisa jadi itu karena faktor harga jual di pasaran. Prinsip dasarnya sederhana, menjual makanan dengan harga murah akan mendatangkan pembeli atau pelanggan yang cukup besar. Dengan demikian, potensi pasar pun jadi lebih besar.

Satu hal yang perlu Anda tanamkan ketika akan menentukan harga jual dengan melakukan analisis kompetitor ini adalah jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

Sebab, jika harga terlalu tinggi dengan bahan baku yang cukup sama pelanggan potensial tentu akan meninggalkan usaha Anda.

Sebaliknya, jika harga yang dibuat terlalu rendah, maka potensi keuntungan yang didapat juga tidak begitu besar. Kemudian, Anda juga akan merusak harga pasaran yang ada. Oleh karena itu, Anda bisa mengambil jalan tengah.

Sebagai contoh gambarannya, kompetitor menjual makanan untuk satu porsi Rp10 ribu. Dari sini, Anda bisa menjual satu porsi sedikit lebih tinggi menjadi Rp12 ribu. Dengan catatan, tambahkan pula kelebihan makanan Anda dalam satu porsi.

Misalnya dengan menambahkan makanan pendukung tambahan atau menjualnya dalam bentuk paket tertentu seperti satu paket dengan minuman dan lainnya.

3. Tentukan Besaran Keuntungan yang Diambil

Setiap usaha memiliki tujuan utama, yakni mendapatkan keuntungan dari penjualan. Ini pun berlaku pada usaha kuliner dan katering. Cara menentukan harga jual makanan dan menentukan besaran keuntungan yang akan diambil bisa dengan menggunakan cara menentukan margin pricing.

Cara menentukan harga jual makanan catering

Ini bisa Anda lakukan jika harga jual sudah terbentuk. Menentukannya bisa dengan rumus berikut:

Margin = (Harga Jual – Harga Modal) / Harga Jual

Contohnya jika Anda menjual katering makanan bermodal Rp15 ribu dan menjual dengan harga Rp45 ribu  setiap porsinya. Jadi, margin keuntungannya adalah sebagai berikut:

Margin = (Rp45 ribu – Rp15 ribu) / Rp45 ribu = 0,78 (78%)

Jika angka tersebut terlalu besar, Anda pun bisa mengubahnya menjadi kurang dari 50%. Hal terpenting adalah menentukan besarannya secara perlahan dan jangan terlalu besar. 

Kesimpulan

Dari ulasan mengenai cara menentukan harga jual makanan di atas, kesimpulannya adalah sebagai seorang pemilik usaha, Anda harus jeli dalam menghitungnya.

Selain itu, jangan anggap remeh keberadaan kompetitor. Anda pun tak perlu merasa takut tersaingi, justru keberadaan kompetitor inilah yang menjadi semacam motivasi bagi Anda untuk lebih baik. Khususnya dalam menentukan harga jual makanan.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah setelah Anda mengetahui cara menentukan harga jual makanan, ketahuilah teknik promosinya. Untuk itu, Anda bisa mempromosikan usaha makanan melalui media sosial yang ada. Atau membuat promo khusus seperti potongan harga dan lain sebagainya.

Jangan lupa untuk memanfaatkan platform yang ada seperti daftar GoFood agar semakin mudah ditemukan oleh pembeli. Dengan GoFood, Anda bisa menjual makanan secara online, membuat promo menarik bagi pelanggan, mencatat laporan transaksi secara otomatis, dan banyak lagi!

Agar lebih optimal, manfaatkan layanan perangkat kasir GoBiz PLUS juga, ya! Dengan perangkat ini, usaha Anda bisa terima pembayaran kartu debit dan kartu kredit, terima pembayaran GoPay melalui QRIS, serta cetak struk instan tanpa perlu perangkat tambahan.

Cara menentukan harga jual makanan catering

Baca juga: Waroeng Steak & Shake: Siasat Usaha Sukses dengan 87 Cabang

Cukup menarik, bukan? Kini, saatnya Anda mempraktikkannya untuk mendapatkan keuntungan berlipat dari usaha kuliner yang dijalani. Selamat mencoba!

Jika Anda menyukai artikel ini silakan tinggalkan komentar dengan pilihan dibawah!

Read more about: