Cara memasak tempe untuk diabetes

Cara memasak tempe untuk diabetes

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia, dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebesar 50% konsumsi kedelai di Indonesia diolah menjadi tempe, sisanya dijadikan kecap, tauco, tahu, dan lain-lain. Meski harganya murah, tempe memiliki khasiat yang tak bisa diremehkan.

Menjaga kadar gula garah
Penderita diabetes umumnya memiliki masalah dengan sumber protein hewani. Protein dan serat dalam tempe mampu menjaga kadar gula darah, sehingga tempe baik untuk dikonsumsi penderita diabates.

Mencegah penuaan dini

Tempe mengandung mineral besi, zinc, dan tembaga, serta isoflavon, yaitu antioksidan yang mampu menghentikan pembentukan radikal bebas, serta antioksidan faktor 2 yang memiliki sifat isoflavon paling kuat dibanding isoflavon pada kedelai yang tidak difermentasi. Antioksidan faktor 2 ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri micrococcus luteus dan coreyne bacterium. Mengonsumsi tempe dalam jumlah yang cukup secara teratur dapat mencegah penuaan dini.

Antikanker
Yaitu dengan adanya genisteiun dan fitoestrogen. Riset dari Universitas Nort Carolina menemukan dua zat yang ada di dalam tempe tersebut dapat mencegah kanker payudara dan kanker prostat.

Mencegah anemia dan osteoporosis
Tempe mengandung vitamin larut air, yaitu vitamin B kompleks beruba B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, B6, dan B12, sehingga menjadi satu-satunya sumber vitamin B12 yang potensial dari bahan pangan nabati. Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikorgram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin B12 sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya. Tempe juga mengandung vitamin larut lemak, yakni A, D, E, dan K. Kandungan mineral zat besi di dalma tempe dapat mencegah anemia. Kandungan kalsiumnya dapat mencegah osteoporosis.

Mentralkan efek sterol dalam tubuh
Proses fermentasi pada tempe meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Asalm lemak tidka jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh. Sederhananya, tempe dapat menurunkan kolesterol dalam darah.

Menyembuhkan diare
Dianggap penyakit tak serius, diare kerap mengakibatkan dehidrasi yang bahkan bisa berakhir dengan kematian pada bayi dan balita. Di Indonesia, diare menempati urutan ke-3 sebagai penyakit yang paling sering dialami oleh balita. Kandungan antibiotik di dalam tempe mampu menghentikan diare dengan cepat. Bubur tempe merupakan bentuk olahan tempe yang baik untuk menyembuhkan diare pada balita.




Immanuella Rachmani
Foto: Wijayanti Kusumawardini

  • Lifestyle

  • Fit

Senin, 10 Januari 2022 - 14:04 WIB

VIVA – Siapa sangka, tempe dan oncom yang murah meriah memiliki banyak kandungan yang menyehatkan. Salah satunya, tempe dan oncom kaya akan probiotik atau bakteri baik. 

Probiotik tersebut bertanggung jawab atas sejumlah manfaat sehat, di antaranya menyehatkan pencernaan, mencegah kanker, bahkan baik untuk penyandang diabetes. Benarkah demikian? 

Spesialis gizi klinik, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, SpGK, membenarkan hal tersebut. Menurut dia, oncom dan tempe cenderung aman dikonsumsi penderita diabetes. 

"Fakta pasti. Karena urusannya berbeda. Jadi kalau diabetes itu justru yang kita inginkan seluruh tubuh optimal kerjanya. Nah, salah satu yang menunjang adalah kalau saluran cernanya juga sehat. Makanya probiotik itu penting sekali," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 10 Januari 2022. 

Selain aman bagi penyandang diabetes, dokter Juwalita turut mengungkapkan bahwa dua makanan asli Indonesia itu juga dapat membantu menurunkan kolesterol, asal pengolahannya benar. 

"Fakta tapi bisa jadi mitos. Fakta, kalau di dalam penelitian pada hewan coba, tempe yang diberikan dia di-steam dulu bukan digoreng, jadi hasilnya bagus. Tetapi kalau digoreng akan berbeda lagi," ungkapnya. 

Menurut Juwalita, tempe dan oncom yang diolah dengan cara di-steam berarti tidak menambahkan kalori di dalamnya. 

Jakarta - Racikan nasi ini paling cocok untuk penderita diabetes, karena 30%nya terdiri dari tempe yang dibakar. Aroma sangit tempe bakar akan menyatu dengan cabai, bawang putih dan kencur yang wangi. Tentu saja rasanya gurih-gurih pedas. Bisa disantap dengan tumis sayuran atau lalap sayuran segar.

Bahan:
200 g nasi putih
100 g tempe yang bagus, potong-potong, bakar
Haluskan:
2 buah cabai merah
2 buah cabai rawit
1 siung bawang putih
1 m kencur
1/2 sdt terasi
1 sdt garam

Cara membuat:

  • Aduk nasi, tempe bakar dan bumbu halus selagi nasi masih hangat hingga terampur rata.
  • Taruh di piring saji.
  • Sajikan dengan lalap sayuran atau tumis sayuran.

Untuk 2 orang

(dev/)

Apakah penderita diabetes boleh makan tempe goreng?

Dosen IPB University dari Fakultas Teknologi Pertanian Made Astawan mengungkapkan bahwa tempe adalah salah satu makanan yang baik bagi penderita diabetes.

Apakah boleh tempe di rebus?

Kukus atau Rebus Terlebih Dahulu Selain itu tempe juga dapat menjadi lebih lembut dan dapat menyerap terhadap bumbu.

Apakah tempe bisa menurunkan kadar gula darah?

Secara turun-temurun tempe telah dipercaya masyarakat sebagai salah satu alternatif pengendalian gula darah meskipun masih sedikit publikasi ilmiah mekanisme tempe sebagai antihiperglikemik Kandungan isoflavon cialam tempe diduga berperan penting dalam proses pengendalian gula darah; beberapa penelitian telah ...

Apakah penderita diabetes boleh makan tempe tahu?

Protein nabati sangat baik untuk penderita diabetes karena mengandung lemak sehat serta serat. Jadi, tentunya penderita diabetes boleh makan tahu!