Show
Rumusrumus.com – Hallo pengguna setia web ini, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pertanyaan mengenaiContoh Ancaman Di Bidang Ekonomi ? Nah untuk itu, agar kalian mengetahui apa jawaban atas pertanyaan ini simaklah penjelasan dibawah ini secara rinci dan semoga membantu anda didalam menjawab pertanyaan yang mungkin ada di benak anda. Pendahuluan :Indonesia merupakan negara yang cukup besar dan kaya akan sumber daya alam yang begitu melimpah, tentu Indonesia mempunyai daya tarik sendiri bagi negara lain yang ada di dunia. Oleh karenanya, kita sebagai warga negara harus tetap bersiap serta waspada akan segala bentuk ataupun kemungkinan terjadinya ancaman baik dari ancaman dari dalam negara (internal) maupun ancaman dari luar negara (eksternal). Pembahasan :Berikut beberapa contoh ancaman dibidang ekonomi ialah “ 1. Ancaman Internal
2. Ancaman Eksternal
Demikianlah pembahasan artikel mengenai Contoh Ancaman Di Bidang Ekonomi di atas, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca. Baca Juga :
Ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat mengancam nilai luhur bangsa Indonesia antara lain terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia adalah segala sesuatu yang mengancam keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia dan menghambat tumbuh dan berkembangnya bangsa dan negara Indinesia. Bingkai Bhinneka Tunggal Ika berarti melihat keragamaman masyarakat Indonesia sebagai kekuatan dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia dapat terjadi kapan saja, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Tanpa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia, maka ancaman dan hambatan tersebut semakin besar dan bisa saja menghancurkan keberadaan bangsa dan negara Indonesia di masa datang. Baca Juga: Contoh ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus menjadi tantangan integrasi nasional diantaranya adalah: Kurangnya kesadaran penghargaan terhadap kemajemukan masyarakat Indonesia Menghargai keberagaman suku bangsa merupakan upaya untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam integrasi bangsa. Kurangnya toleransi Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini. Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia. Toleransi tumbuh dengan kesadaran bahwa keanekaragaman suku, agama, ras dan bahasa terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang mempengaruhinya, juga dengan kondisi ruang dan waktunya yang berbeda termasuk prasangka, keinginan dan kepentingannya. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar Dinamika perubahan fenomena global, regional, nasional yang sedemikian cepat dan dinamis telah menghadirkan berbagai ancaman kontemporer yang bersifat asimetris, proxy dan hibrid (campuran) serta IT yang lebih sulit untuk diantisipasi. Ancaman tersebut muncul sebagai akibat dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Informasi di era Revolusi Industri 4.0. Indonesia, khususnya di daerah Natuna Kepulauan Riau tepatnya Laut Cina Selatan berpotensi menjadi tempat konflik baru. Berada di sisi utara pulau Kalimantan, Laut Cina Selatan menjadi jaringan konflik klaim wilayah kompleks yang saling tumpang tindih antara Tiongkok, Taiwan, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei. Potensi konflik, ancaman dan ganguan dari luar negeri ini perlu diwaspadai oleh Indonesia. Ketimpangan sosial dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan Ketimpangan sosial adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketidakseimbang di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama berkaitan dengan perbedaan penghasilan yang sangat tinggi antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah. Menurut penjelasan di edukasi.kemdikbud.go.id, ketimpangan sosial dapat diartikan oleh masyarakat sebagai bentuk ketidakadilan dalam status dan kedudukan di masyarakat. Sehingga ketimpangan kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan gejala yang timbul di masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan wilayah tertentu. Ketimpangan sosial bertolak belakang dengan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagiSeluruh Rakyat Indonesia.” Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berarti seluruh masyarakat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi individu yang memiliki akses ke faktor-faktor ekonomi dengan prinsip kesetaraan, akses pendidikan yang memadai, dan terutama penghidupan yang layak bagi masyarakat.
Lihat Foto KOMPAS.com – Berbagai persoalan selalu bermunculan dan dapat mengancam suatu negara, termasuk Indonesia. Salah satu ancaman yang kerap muncul dan harus diwaspadai adalah ancaman di bidang ekonomi. Ancaman di bidang ekonomi di Indonesia berkaitan erat dengan globalisasi perekonomian. Adanya globalisasi ini menyebabkan penghapusan terhadap batasan dan hambatan terkait arus modal, barang dan jasa. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Namun, sebaliknya, produk global juga dapat masuk ke dalam negeri dan menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia. Ancaman-ancaman ini harus segera diatasi jika tidak ingin berdampak luas dan menghambat pertumbuhan Indonesia. Berikut beberapa kasus ancaman di bidang ekonomi di Indonesia. Baca juga: Upaya Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Berbagai Bidang Banjir barang imporKedatangan barang-barang impor akan menyebabkan semakin terdesaknya produk lokal, terutama tradisional. Akibatnya, barang-barang produksi lokal kalah bersaing. Tak hanya itu, impor berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap produk luar. Akibatnya, produk dalam negeri tidak lagi diminati. Contohnya, produk pakaian impor dan hasil pertanian yang semakin membanjiri pasar Indonesia dan dijual dengan harga murah. Banyak produk lokal yang akhirnya tidak laku karena dianggap lebih mahal. Perekonomian yang dikuasai asingSemakin mudahnya asing menamkan modal di Indonesia membuat perekonomian di negara ini juga dapat dengan mudah dikuasai. Banyaknya proyek pembangunan nasional yang modalnya berasal dari asing menjadi ancaman bagi Indonesia. Tak hanya itu, banyak juga perusahaan dalam negeri yang sahamnya sebagian besar dimiliki asing. Ini akan membuat Indonesia dijajah secara ekonomi oleh negara atau investor asing. Baca juga: Kejagung Temukan Barang Impor yang Dicap sebagai Produk Dalam Negeri |