Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Diperbarui tanggal 6/Nov/2022

kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 6 November 2022 / dikunjungi: 296 kali

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan lainnya. Teks eksplanasi berasal dari pertanyaan penulis terkait ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ suatu fenomena terjadi. Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau budaya (Priyatni, 2014:82).  Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi fakta yang terjadi di sekitar dan memiliki struktur isi yang umum, judul, pembuka, inti, dan penutup. Pembuka teks eksplanasi berupa pernyataan umum definisi fenomena yang dijelaskan, konteks, atau karakteristik umum. Pada bagian inti, teks eskplanasi menjelaskan proses terjadinya sesuatu atau menjawab mengapa sesuatu terjadi. Bagian penutup teks eksplanasi dapat berupa simpulan atau opini penulis terkait dengan fenomena yang dijelaskan.

Menulis teks eksplanasi merupakan sebuah komponen yang dibelajarkan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan menulis teks eksplanasi ini merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa mengenai teks tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi siswa mengenai teks eksplanasi baik struktur, isi, maupun kebahasaan yang dituliskan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Judul dituliskan untuk menggambarkan fenomena yang hendak dijelaskan.
  2. Penjelasan umum menuliskan tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena alam maupun fenomena sosial. Dituliskan dan dijelaskan tentang penjelasan umum yang tertera pada teks yang digunakan.
  3. Deretan penjelas dituliskan untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada fenomena alam maupun sosial. Berisi suatu penjelasan sebab akibat yang ditimbulkan dari bencan alam.
  4. Interpretasi (Opsional) merupakan teks penutup yang bersifat pilihan, bukan keharusan. Maka, ketika menuliskan interpretasi atau penutup dari suatu teks tersebut tidak diharuskan. dalam interpretasi boleh dituliskan boleh juga tidak.

Dilihat dari bahasanya, teks eksplanasi juga memiliki kekhasan yang membedakannya dengan teks-teks yang lain. Ciri bahasa pada teks eksplanasi menurut Priyatni (2014:85) antara lain:

  1. Memuat istilah;
  2. Struktur kalimatnya menggunakan kata sambung yang menunjukkan hubungan sebab akibat;
  3. Menjelaskan kondisi (menjelaskan fenomena bukan menceritakan masa lalu);
  4. Penggunaan konjungsi urutan/sekuen.

Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi

Berikut langkah-langkah dalam menyusun teks eksplanasi menurut Priyatni (2014:85):

  1. Menentukan objek atau fenomena alam yang akan ditulis dalam bentuk teks eksplanasi.
  2. Mengumpulkan data-data atau informasi tentang objek atau fenomena alam tersebut.
  3. Menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangka karangan.
  4. Mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi.
  5. Memberi judul teks eksplanasi.
  6. Memeriksa ketepatan pilihan kata, ejaan, struktur kalimat dalam teks eksplanasi.

Struktur Teks Eksplanasi
Menurut Mahsun (2013:68) teks eksplanasi memiliki beberapa struktur, yaitu:

  1. Pernyataan Umum, berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
  2. Deretan Penjelas, berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri dari lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah fenomena yang terjadi.
  3. Interpretasi (Opsional), teks penutup yang bersifat pilihan (bukan keharusan). Teks penutup yang dimaksud adalah tesk yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut:

  1. Fokus pada hal umum (generic) bukan partisipan manusia (nonhuman participans) misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.
  2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
  3. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional kata kerja aktif.
  4. Umumnya menggunakan konjungsi waktu , seperti: jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, kemudian, dan lainnya.
  5. Menggunakan kalimat pasif.
  6. Teks eksplanasi sendiri ditulis bahwa sesuatu yang dipaparkan atau dijabarkan dan diinformasikan tersebut bersifat benar adanya, karena sifatnya ilmiah sehingga terdapat bukti yang harus valid.

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Ilustrasi menulis, teks. (Image by Free-Photos from Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang terjadinya suatu proses peristiwa atau fenomena. Di dalam teks tersebut terdapat pernyataan yang menjadi penyebab timbulnya suatu fenomena.

Sesuai namanya, teks ini akan menerangkan tentang sebuah proses. Proses tersebut ada yang merupakan fenomena alam, budaya, suatu kejadian, sosial, dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Tujuan utama teks eksplanasi ialah untuk memberikan informasi yang detail dan akurat kepada orang lain, terkait suatu fenomena.

Suatu kejadian baik kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi dalam kehidupan, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses.

Suatu kejadian yang terjadi tersebut, tidak hanya untuk diamati dan rasakan saja, tetapi bisa juga untuk dipelajari. Mengapa dan bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri teks eksplanasi, struktur, kaidah kebahasaan dan contohnya, dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Rabu (24/11/2021).

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Ylanite

a. Isinya faktual/benar adanya

Isi teksnya bersifat benar adanya sesuai kenyataan atau apa adanya, jadi tidak berdasarkan opini penulis.

b. Bersifat ilmiah

Menjelaskan objek atau peristiwa yang dapat dipelajari menggunakan ilmu pengetahuan atau isinya termasuk karya ilmiah.

c. Bersifat informatif

Isinya berupa informasi mengenai objek atau fenomena yang diberikan kepada orang lain atau pembaca.

d. Memuat hal umum

Sebagian besar pembahasannya memuat fenomena umum, sosial, dan objek lain, lalu dijelaskan secara detail dengan bahasa yang mudah dimengerti.

e. Terdapat Sequence Makers

Dalam teks eksplanasi terdapat sequence makers atau penyampaian urutan, misalnya kesatu, kedua, ketiga, dan sebagainya.

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Ilustrasi menulis, mengetik. (Photo created by stories on Freepik)

Pernyataan Umum

Dalam bagian ini berisi pernyataan secara umum mengenai suatu topik yang akan dijelaskan proses terjadinya atau suatu proses keberadaan.

Sebab Akibat

Pada bagian sebab akibat berisi mengenai detail penjelasan suatu proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.

Interpretasi

Pada bagian interpretasi berisi tentang kesimpulan mengenai suatu topik yang telah dijelaskan.

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Ilustrasi mengetik. /Copyright unsplash.com

Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut:

1. Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (non human participants), misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.

2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.

3. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).

4. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya: jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.

5. Menggunakan kalimat pasif.

6. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Ilustrasi menulis, mengetik. (Photo by rishi on Unsplash)

                                                                       Putus Sekolah

Kasus putus sekolah merupakan satu di antara fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek kependidikan dan menjadi masalah di masyarakat atau kalangan pelajar. Seperti sebuah penyakit yang menyerang kronik segi kehidupan masyarakat. Sudah banyak tindakan yang dilakukan dalam penanganan masalah ini, tetapi belum juga tuntas. Di Indonesia, kasus putus sekolah mencapai angka yang cukup tinggi. Khususnya di daerah daerah yang terpencil.

Ada beberapa faktor yang sangat mendasar yang menjadi penyebab terjadinya putus sekolah. Putus sekolah biasanya terjadi karena faktor ekonomi orang tua. Kurangnya ekonomi orang tua yang dikarenakan tidak adanya penghasilan tetap atau tidak adanya pekerjaan menyebabkan anak menjadi tidak punya biaya untuk sekolah dan mereka terpaksa ikut bekerja membantu orang tua mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan.

Faktor lain yang menyebabkan putus sekolah, antara lain faktor internal, dari dalam diri anak sendiri yang tidak punya semangat untuk mengenyam pendidikan, malas ke sekolah karena minder sehingga tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, sering di-bully karena tidak mampu membayar biaya sekolah sehingga membuat psikologis anak menjadi terganggu. Faktor eksternal, yaitu keluarga dan lingkungan.

Keluarga merupakan aspek terpenting dalam mendukung tumbuhnya psikologis anak. Kurangnya perhatian orang tua membuat anak menjadi urakan dan nakal. Selain itu lingkungan dan pergaulan yang terlalu bebas membuat anak menjadi ikut ikutan tidak aturan. Kenakalan remaja paling utama memang disebabkan oleh orang tua atau keluarga.

Akibat terjadinya putus sekolah, menimbulkan berbagai persoalan sosial bagi yang mengalaminya. Anak putus sekolah sering melakukan tindak kriminal yang tidak jarang membuat masyarakat resah. Mencuri, merampok, dan mencopet menjadi kebiasaan sehari-hari. Selain itu, bertambahnya pengangguran akibat putus sekolah menyebabkan kekacauan sosial karena pengemis dan gelandangan meningkat pesat.

Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa kasus putus sekolah dapat dikatakan masalah serius yang harus segera ditangani. Sebab, masa depan bangsa dan negara berada di tangan pemuda, para pelajar. Pemerintah diharapkan bisa lebih tegas lagi dalam menyikapi masalah ini. Begitu pun dengan orang tua serta para tenaga pendidikan, harus bisa memberikan motivasi belajar dan pengawasan pada anak anak.

Sumber: Kemdikbud

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah

Berikut ini yang bukan merupakan ciri kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah