Berikan penjelasan tentang konklusi dalam tahapan bentuk atau kerangka cerita drama

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama

Istilah untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil Tonil kemudian berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII.Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara. Sandi artinya rahasia, sedangkan wara (warah) artinya pengajaran. Maka istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Sementaran itu, pengertian drama modern dan tradisional harus dibedakan. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog, sedangkan drama tradisional menggunakan improvisasi dalam dialognya

Dalam sebuah drama didalamnya terdapat struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Teori Aristoteles menjelaskan bahwa di dalam sebuah cerita yang di pentaskan dalam sebuah drama terdapat struktur di dalamnya, seperti Eksposisi, Komplikasi, Klimaks,Resolusi dan Konklusi. itulah struktur-struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Selain itu ada teori lain yang mengemukakan mengenai struktur dramatic dalam drama, salah satunya teori Gustav Freytag. Penjelasan beliau mengenai struktur dramatic dalam drama hampir sama dengan teori yang di kemukakan oleh Aristoteles.

Dalam menganalis sebuah cerita dalam drama Gustav Freytag mengusulkan metode bagaimana menganalisis plot cerita yang dikembangkan dari konsep Aristoteles mengenai kesatuan tindakan. Hingga pada akhirnya tercipta teori baru yang dikenal sebagai Freytag's Triangle atau Freytag Piramida.

Piramida Freytag merupakan modivikasi teori Aristoteles dengan menambahkan aksi yang meninggi dan aksi menurun di dalam strukturnya. Dalam teori piramida Freytag ini mengungkapkan struktur yang membentuk jalannya sebuah cerita dalam drama yaitu Exposition, rising action, climax, falling action, denouement.


Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Drama ?

Bagaimana Struktur Piramida Freytag yang terdapat dalam drama Muslihat Karya Mabruroh ?


Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas telaah dramaMemberi wawasan lebih luas mengenai drama

Mengetahui unsur intrinsic dan ekstrinsik yang terkandung dalam drama Muslihat karya Mabruroh


Page 2

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama

Istilah untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil Tonil kemudian berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII.Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara. Sandi artinya rahasia, sedangkan wara (warah) artinya pengajaran. Maka istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Sementaran itu, pengertian drama modern dan tradisional harus dibedakan. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog, sedangkan drama tradisional menggunakan improvisasi dalam dialognya

Dalam sebuah drama didalamnya terdapat struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Teori Aristoteles menjelaskan bahwa di dalam sebuah cerita yang di pentaskan dalam sebuah drama terdapat struktur di dalamnya, seperti Eksposisi, Komplikasi, Klimaks,Resolusi dan Konklusi. itulah struktur-struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Selain itu ada teori lain yang mengemukakan mengenai struktur dramatic dalam drama, salah satunya teori Gustav Freytag. Penjelasan beliau mengenai struktur dramatic dalam drama hampir sama dengan teori yang di kemukakan oleh Aristoteles.

Dalam menganalis sebuah cerita dalam drama Gustav Freytag mengusulkan metode bagaimana menganalisis plot cerita yang dikembangkan dari konsep Aristoteles mengenai kesatuan tindakan. Hingga pada akhirnya tercipta teori baru yang dikenal sebagai Freytag's Triangle atau Freytag Piramida.

Piramida Freytag merupakan modivikasi teori Aristoteles dengan menambahkan aksi yang meninggi dan aksi menurun di dalam strukturnya. Dalam teori piramida Freytag ini mengungkapkan struktur yang membentuk jalannya sebuah cerita dalam drama yaitu Exposition, rising action, climax, falling action, denouement.


Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Drama ?

Bagaimana Struktur Piramida Freytag yang terdapat dalam drama Muslihat Karya Mabruroh ?


Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas telaah dramaMemberi wawasan lebih luas mengenai drama

Mengetahui unsur intrinsic dan ekstrinsik yang terkandung dalam drama Muslihat karya Mabruroh


Berikan penjelasan tentang konklusi dalam tahapan bentuk atau kerangka cerita drama

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama

Istilah untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil Tonil kemudian berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII.Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara. Sandi artinya rahasia, sedangkan wara (warah) artinya pengajaran. Maka istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Sementaran itu, pengertian drama modern dan tradisional harus dibedakan. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog, sedangkan drama tradisional menggunakan improvisasi dalam dialognya

Dalam sebuah drama didalamnya terdapat struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Teori Aristoteles menjelaskan bahwa di dalam sebuah cerita yang di pentaskan dalam sebuah drama terdapat struktur di dalamnya, seperti Eksposisi, Komplikasi, Klimaks,Resolusi dan Konklusi. itulah struktur-struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Selain itu ada teori lain yang mengemukakan mengenai struktur dramatic dalam drama, salah satunya teori Gustav Freytag. Penjelasan beliau mengenai struktur dramatic dalam drama hampir sama dengan teori yang di kemukakan oleh Aristoteles.

Dalam menganalis sebuah cerita dalam drama Gustav Freytag mengusulkan metode bagaimana menganalisis plot cerita yang dikembangkan dari konsep Aristoteles mengenai kesatuan tindakan. Hingga pada akhirnya tercipta teori baru yang dikenal sebagai Freytag's Triangle atau Freytag Piramida.

Piramida Freytag merupakan modivikasi teori Aristoteles dengan menambahkan aksi yang meninggi dan aksi menurun di dalam strukturnya. Dalam teori piramida Freytag ini mengungkapkan struktur yang membentuk jalannya sebuah cerita dalam drama yaitu Exposition, rising action, climax, falling action, denouement.


Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Drama ?

Bagaimana Struktur Piramida Freytag yang terdapat dalam drama Muslihat Karya Mabruroh ?


Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas telaah dramaMemberi wawasan lebih luas mengenai drama

Mengetahui unsur intrinsic dan ekstrinsik yang terkandung dalam drama Muslihat karya Mabruroh


Berikan penjelasan tentang konklusi dalam tahapan bentuk atau kerangka cerita drama

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 4

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama

Istilah untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil Tonil kemudian berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII.Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara. Sandi artinya rahasia, sedangkan wara (warah) artinya pengajaran. Maka istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Sementaran itu, pengertian drama modern dan tradisional harus dibedakan. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog, sedangkan drama tradisional menggunakan improvisasi dalam dialognya

Dalam sebuah drama didalamnya terdapat struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Teori Aristoteles menjelaskan bahwa di dalam sebuah cerita yang di pentaskan dalam sebuah drama terdapat struktur di dalamnya, seperti Eksposisi, Komplikasi, Klimaks,Resolusi dan Konklusi. itulah struktur-struktur yang membangun sebuah cerita dalam drama. Selain itu ada teori lain yang mengemukakan mengenai struktur dramatic dalam drama, salah satunya teori Gustav Freytag. Penjelasan beliau mengenai struktur dramatic dalam drama hampir sama dengan teori yang di kemukakan oleh Aristoteles.

Dalam menganalis sebuah cerita dalam drama Gustav Freytag mengusulkan metode bagaimana menganalisis plot cerita yang dikembangkan dari konsep Aristoteles mengenai kesatuan tindakan. Hingga pada akhirnya tercipta teori baru yang dikenal sebagai Freytag's Triangle atau Freytag Piramida.

Piramida Freytag merupakan modivikasi teori Aristoteles dengan menambahkan aksi yang meninggi dan aksi menurun di dalam strukturnya. Dalam teori piramida Freytag ini mengungkapkan struktur yang membentuk jalannya sebuah cerita dalam drama yaitu Exposition, rising action, climax, falling action, denouement.


Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Drama ?

Bagaimana Struktur Piramida Freytag yang terdapat dalam drama Muslihat Karya Mabruroh ?


Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas telaah dramaMemberi wawasan lebih luas mengenai drama

Mengetahui unsur intrinsic dan ekstrinsik yang terkandung dalam drama Muslihat karya Mabruroh


Berikan penjelasan tentang konklusi dalam tahapan bentuk atau kerangka cerita drama

Lihat Edukasi Selengkapnya