Berapa lama pendidikan tni al 2021

Jadwal Penerimaan Calon Tamtama PK TNI AL Gel II TA 2022 

1. Sosialisasi  dan Publikasi : 27 Juni s.d. 10 Juli 2022

2. Pendaftaran online : 11 Juli s.d. 11 Agustus 2022

3. Validasi : 10 Juli s.d. 11 Agustus 2022

4. Laporan Animo akhir : 11 Agustus 2022

5. Seleksi Tingkat Daerah : 12 Agustus s.d. 19 September 2022

6. Sidang Pantukhir Daerah : 20 September 2022

7. Rakor Pemanggilan Seleksi Tingkat Pusat : 21 September 2022

8. calon tiba di Panpus Malang : 19 Oktober 2022

9. Pemeriksaan dan pemanggilan Pusat :21 s.d. 29 Oktober 2022

10. Rakorset Tingkat Pusat : 31 Oktober 2022

11. Prasidang Komisi Pantukhir : 1 November 2022

12. Sidang Komisi Pantukir Pusat : 2 November 2022

Rabu, 27 Oktober 2021 - 02:30 WIB

Salah seorang prajurit TNI AL mencium kaki ibunya usai mengikuti Pendidika Pertama Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 Satdik I Kodiklatal TA 2021 di Kepulauan Riau.Foto/Istimewa

JAKARTA - Tangis haru kegembiraan pecah usai acara penutupan Pendidikan Pertama Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 Satdik I Kodiklatal TA 2021. Ratusan prajurit muda TNI AL ini tak kuasa menahan tangis di hadapan orang tua dan keluarganya di lapangan Hang Tuah, Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (26/10/2021).

Tangisan kegembiraan ini pecah setelah Kepulauan Riau mencetak sejarah baru lahirkan prajurit-prajurit tangguh TNI AL. Acara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 Satdik I Kodiklatal TA 2021 dipimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Yudo Margono melantik mantan siswa Satdik I Tanjung Uban menjadi prajurit Bintara TNI AL dengan pangkat Sersan Dua. Kemudian Tamtama dengan pangkat Kelasi dua. Baca: Rebut Pantai Musuh di Dabo Singkep, KSAL Apresiasi Kemampuan SSAT Marinir

Untuk mendapatkan pangkat tersebut, mereka menempuh pendidikan selama 6 bulan dengan Tahap Pendidikan Dasar Prajurit (Diksarrit) 3 bulan, tahap Dasar Golongan (Sargol) 1 bulan dan tahap Dasar Golongan Lanjutan (Sargolan) selama 2 bulan. TNI AL dalam usaha mencetak prajurit yang tangguh dan professional menyelenggarakan program pendidikan untuk Bintara dan Tamtama yang berada di bawah Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) dengan beberapa Satuan Pendidikan (Satdik) yang tersebar di seluruh Indonesia yakni Satdik 1 di Tanjung Uban, Satdik 2 di Makassar dan Satdik 3 di Sorong.Pada Pendidikan Pertama Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 di Satdik 1 Tanjung Uban telah mencetak sebanyak 245 prajurit dengan rincian prajurit Bintara sebanyak 100 personel dan Tamtama sebanyak 145 personel yang memprioritaskan wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat. Sementara itu Satdik 2 di Makassar yang direncanakan akan ditutup dalam waktu dekat telah mencetak prajurit Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 sebanyak 249 prajurit dengan rincian prajurit Bintara sebanyak 99 personel dan Tamtama sebanyak 150 personel yang memprioritaskan wilayah Sulawesi dan Kalimantan timur.

Sedangkan Pendidikan Pertama Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan ke-41 di Satdik 3 Sorong telah mencetak sebanyak 249 prajurit dengan rincian prajurit Bintara sebanyak 100 personel dan Tamtama sebanyak 149 personel yang memprioritaskan di wilayah Papua dan sekarang tengah melaksanakan On the Job Training (OJT) di Komando Latihan (Kolat) Komando Armada (Koarmada) III.

Diunggah pada : 7 Juli 2021 19:14:47 348

Berapa lama pendidikan tni al 2021

Jatim Newsroom - Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menggelar Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) TNI Angkatan Laut  Angkatan 52. Diktukba yang diikuti 900 prajurit itu dibuka Komandan Kodiklatal, Laksdya TNI Nuhidayat di Lapangan Samudera, Pusat Latihan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Puslatdiksarmil) Juanda, Sidoarjo, Rabu (7/7/2021).

Adapun 900 prajurit TNI AL yang menjadi peserta Diktukba adalah prajurit dari berbagai Kotama TNI AL  di seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari Korps Pelaut, Korps Marinir, Korps Teknik, Elektronika, Suplai, Kesehatan, Khusus dan Pomal.

Komandan Kodiklatal menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa untuk mengikuti Diktukba TNI Angkatan Laut Angkatan ke-52 TA 2021. Selama mengikuti pendidikan, ia meminta para siswa harus menunjukkan yang terbaik karena para siswa adalah prajurit terpilih yang siap dididik untuk menjadi bintara TNI AL yang bermoral, profesional dan berani.

Ia menekankan kepada para siswa agar membangun kemampuan yang dimiliki untuk meraih standar kompetensi kelulusan siswa yang dipersyaratkan oleh lembaga. Meliputi aspek sikap, kejuangan, akademis dan kesamaptaan jasmani serta memupuk jiwa korsa diantara siswa.

Pendidikan pembentukan bintara TNI AL ini akan berlangsung selama lima bulan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama pendidikan dasar golongan di Pusladiksarmil selama dua bulan. Sedangkan tahap ke dua pendidikan dasar golongan lanjutan di Pusdik-pusdik sesuai kejuruan masing-masing selama tiga bulan.

"Tujuan pendidikan ini adalah untuk mendidik, membentuk dan membekali para siswa agar menjadi Bintara TNI AL yang bermoral, professional dan pola tindak yang mencerminkan prilaku Bintara TN AL yang profesional, modern dan tangguh," ujarnya.

Sementara itu, Komandan Brigif 2 Marinir Pasmar 2 Kolonel Marinir Rudi Harto Marpaung yang turut hadir dalam pembukaam Diktukba TNI AL menjelaskan bahwa Brigif 2 Marinir mengirimkan 16 prajuritnya utnuk mengikuti pendidikan. Dengan rincian 11 personel infanteri, satu personel komunikasi dan empat personel kesehatan. (sug/s)

Berapa lama pendidikan tni al 2021

Berapa lama pendidikan tni al 2021
Lihat Foto

ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO

Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut berbaris usai Pemecahan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di Lapangan Tembak Internasional FX. Soepramono, Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019). Kegiatan yang melibatkan 1.474 prajurit Korps Marinir itu berhasil memecahkan rekor MURI dengan 'Menembak oleh Petembak Terbanyak'.

KOMPAS.com - Menjadi tentara termasuk salah satu cita-cita banyak anak-anak Indonesia. 

Mereka yang ingin menjadi tentara dapat mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, diperlukan kerja keras agar dapat lolos seleksi menjadi anggota TNI. 

Terdapat tiga matra di TNI, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Pada artikel kali ini, Kompas.com akan lebih banyak membahas soal matra AL.

Di TNI AL, terdapat salah satu unit yang cukup disegani, yakni Korps Marinir yang selalu menjadi andalan.

Mereka berada di garis depan, merebut pantai yang dikuasai musuh. Menusuk dari laut sebagai ujung tombak operasi amfibi.

Baca juga: Spesifikasi Peluncur Roket RM-70 MLRS Vampire Alutsista Korps Marinir TNI AL

Bagi Anda yang penasaran, atau berminat menjadi bagian Korps Marinir TNI AL, berikut Kompas.com sajikan pendidikan prajurit Marinir:

Disarikan dari Majalah Cakrawala edisi 450 Tahun 2021 terbitan Dinas Penerangan TNI AL, Korps Marinir TNI AL terbentuk pada 15 November 1945.

Dituliskan bahwa prajurit tangguh terbentuk lewat latihan keras. Marinir jelas bukan untuk mereka yang lemah.

Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) adalah lembaga pendidikan pencetak prajurit Korps Marinir.

Kodikmar melaksanakan Pendidikan Lanjutan Perwira Marinir, Pendidikan Infanteri Marinir, Pendidikan Artileri Marinir, Pendidikan Kavaleri Marinir, dan Pendidikan Bantuan Tempur Marinir.

Selain itu, melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin operasi amfibi tingkat taktik dan operasi pertahanan pantai.

Kodikmar juga mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pusat-pusat pendidikan di lingkungan Kodikmar, membina kekuatan termasuk sarana dan pra-sarana pendukung organiknya.

Bermarkas di Gunung Sari, Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Kodikmar berada di bawah naungan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal).

Di sini latihan keras sudah menunggu para calon prajurit Marinir.

Baca juga: Spesifikasi Tank Amfibi PT 76 Buatan Rusia, Kendaraan Tempur Senior Marinir TNI AL

JAKARTA - Untuk menjadi prajurit TNI (Tentara Negara Indonesia) di 3 matra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, ada beberapa tahapan pendidikan yang bisa ditempuh. Setiap tahap memerlukan syarat-syarat yang wajib dipenuhi saat melakukan pendaftaran.

Untuk lulusan SMP atau sederajat, dapat mengikuti Sekolah Calon Tamtama (Secata). Masa pendidikan selama empat bulan dan dilanjutkan dengan tiga bulan pendidikan kecabangan yaitu infanteri, kavaleri, penerbang, pelaut, dan lain sebagainya. Lulus dari Secata, peserta didik akan memperoleh pangkat Prajurit Dua (Prada).

Sedangkan bagi tamatan SMU, bisa mengikuti Sekolah Calon Bintara (Secaba) yang berlangsung selama lima bulan. Mereka yang lulus Secaba akan menyandang pangkat Sersan Dua. Dari Secaba, perwira Bintara bisa meneruskan ke pendidikan lanjutan untuk mendapatkan pangkat yang lebih tinggi, yakni Sekolah Calon Perwira (Secapa). Pangkat yang diperoleh lulusan Secapa adalah Letnan Dua.

BACA JUGA:Sah! Mayjen TNI Agus Subiyanto Jabat Wakil KSAD   

Selain Secaba, lulusan SMU juga bisa mendaftar Akademi TNI, yaitu Akademi Militer (TNI AD), Akademi Angkatan Laut (TNI AL), Akademi Angkatan Udara (TNI AU). Pendidikan di Akademi TNI ini seperti masa kuliah pada umumnya, yakni 4 tahun. Lulusan Akademi TNI akan mendapat pangkat Letnan Dua.

Letnan Dua merupakan pangkat terendah dalam jenjang perwira pertama di dunia kemiliteran Indonesia. Dari sinilah karier keperwiraan ditekuni hingga naik ke jenjang perwira menengah dan selanjutnya ke perwira tinggi. Masing-masing jenjang memiliki pangkat mulai dari yang rendah sampai pangkat tertinggi, dengan penyebutan yang berbeda sesuai matranya.

Seleksi

Berikut berbagai seleksi yang diterapkan dalam setiap tahap pendidikan TNI.

TNI Angkatan Darat

1. Seleksi Akademi Militer (Akmil)

• Pengecekan awal yang berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap I, jasmani (postur) dan penentuan mengikuti tes psikologi.

• Uji tingkat Panda (panitia daerah) berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap II, tes jasmani, litpers (tes penelitian personel) berupa tes teori NKRI dan ideologi dasar negara, tes psikologi dan ujian tes sidang Panda.

• Uji tingkat pusat berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap III, tes jasmani, litpers, uji psikologi II (lapangan), uji akademik, uji sidang pusat.

2. Seleksi Bintara TNI AD

• Administrasi

• Kesehatan

• Jasmani

• Litpers

• Psikologi

3. Seleksi Tamtama TNI AD

• Administrasi

• Kesehatan (Garjas A, B, Renang dan Postur)

• Mentai Ideologi

• Psikologi

TNI Angkatan Laut

1. Seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL)

• Seleksi tingkat daerah berupa pemeriksaan kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), Urin. Terdapat juga pemeriksaan psikologi, pemeriksaan mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan administrasi pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan, tes akademik, pemeriksaan kesehatan jiwa, uji kesamaptaan jasmani. Terdapat juga pemeriksaan jasmani, pemeriksaan psikologi, pemeriksaan administrasi dan pantukhir.

2. Seleksi Bintara TNI AL

• Seleksi tingkat daerah berupa kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), dan Urin. Terdapat juga test psikologi, mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, administrasi dan pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan jiwa, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan jasmani, uji akademik, pemeriksaan administrasi, pantukhir pusat.

3. Seleksi Tamtama TNI AL

• Seleksi tingkat daerah berupa kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), dan urin. Terdapat juga test psikologi, mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, administrasi dan pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan umum dan jiwa, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan administrasi, pantukhir pusat.

TNI Angkatan Udara

1. Seleksi Akademi Angkatan Udara (AAU)

• Seleksi tingkat daerah berupa seleksi administrasi, pemeriksaan kesehatan I, pengujian kesamptaan jasmani dan postur, penelitian personel (litpers), pemeriksaan psikologi, skrinin pom, pemeriksaan kesehatan I, pemeriksaan administrasi II, kesehatan III, sidang tingkat Panda.

• Seleksi tingkat pusat berupa tes psikologi, kesehatan (ketum dan keswa), penelitian personel, kesamptaan jasmani, skrining pom, administrasi, akademis, sidang tingkat Panpus.

2. Seleksi Bintara TNI AU

• Seleksi tingkat daerah berupa seleksi administrasi I, pemeriksaan kesehatan I, uji kesamaptaan jasmani dan postur, penelitian personel. Terdapat juga skrining pom, pemeriksaan psikologi, pemeriksaan kesehatan II, administrasi II, sidang tingkat Panda.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan administrasi, skrining pom, penelitian personel, kesamaptaan jasmani, pemeriksaan kesehatan (kesum dan keswa), pemeriksaan psikologi CAT, tes potensi akademik.

3. Seleksi Tamtama TNI AU

• Seleksi tingkat daerah berupa pemeriksaan administrasi I, pemeriksaan kesehatan II, pengujian kesamptaan jasmani dan postur. Terdapat juga penelitian personel, pemeriksaan psikologi, skrining pom, pemeriksaan kesehatan II, pemeriksaan administrasi II, sidang tingkat daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa psikologi, pemeriksaan kesehatan (kesum dan keswa), penelitian personel, kesamaptaan jasmani, skrining pom, administrasi dan sidang pemilihan tingkat pusat.

*dilansir dari berbagai sumber

Maria Alexandra Fedho/ Litbang MPI

  • #tni
  • #Seleksi TNI
  • #Rekrutmen TNI
  • #Pendidikan TNI