Show October 1, 2021 Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi dilapangan dan faktor penentu proses selanjutnya. Pemanenan dan penanganan panen buah cabai perlu diperhatikan agar dapat mempertahankan mutu sehingga dapat memenuhi spesifikasi yang diminta konsumen. Penanganan yang kurang hati-hati akan berpengaruh terhadap mutu dan penampilan produk yang berdampak kepada pemasaran. Di dataran rendah, tanaman cabai dapat dipanen pertama kali pada umur 70 – 75 hari setelah tanam, sedangkan waktu panen pertama didataran tinggi biasanya lebih lambat yaitu mulai umur 4 – 5 bulan setelah tanam. Pemanenan dilakukan 3 – 4 hari sekali atau paling lama 1 minggu, dipanen setelah buahnya sebagian berwarna merah. Panen dilakukan terus menerus sampai tanaman berumur 6 – 7 bulan (lebih kurang 20 kali panen), tergantung pada keadaan pertanamannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabai adalah :
Pemanenan buah cabe di Indonesia umumnya dilakukan dengan tangan. Panen awal dan lamanya waktu panen tanaman cabe tergantung kepada jenis dan varietasnya, varietas berumur genjah, sedang atau dalam. Umumnya, varietas yang sama yang ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi
menunjukkan panen awal yang berbeda. Tanaman cabe yang ditanam di dataran rendah lebih cepat dipanen dibandingkan dengan tanaman cabe yang ditanam di dataran tinggi.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98880/penanganan-panen-pada-tanaman-cabai/ Cabe Hijau Keriting pada dasarnya merupakan jenis dari golongan cabe merah keriting yang panen dini saat cabe masih berwarna hijau. Panen cabe terlalu dini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi cuaca buruk di lokasi budidaya cabe merah keriting,lokasi pengiriman barang yang terlalu jauh dan kenaikan harga cabe dipasaran. Cabe jenis ini memiliki permukaan kulit buah tipis,tidak mulus melainkan bergelombang atau keriting dengan bentuk buah yang panjang serta berdiameter lebih kecil dibandingkan buah cabai besar. Budidaya Cabe Hijau Keriting : Kesesuaian Tumbuh Untuk tumbuh dengan optimal tanaman cabe hijau keriting mengingikan tanah yang gembur,subur dan mengandung bahan organik di ketinggian dibawah 1400 m dpl serta curah hujan 800-2000 mm/tahun. Penyinaran matahari secara penuh dengan suhu ideal sekitar 24-280 °Celcius Serta dejarat keasamaan (pH) sekitar 6-7. Pengadaan Benih Cabe Faktor keberhasilan dalam budidaya cabe hijau keriting dipengaruhi oleh kualitas benih itu sendiri. Perbanyakan dapat dilakukan dengan cara generatif (benih) yang dapat dibuat sendiri atau membeli langsung benih yang telah siap tanam. Terdapat jenis varietas cabe unggul yang dapat kita temui, keberadaan disetiap distributor benih di kios-kios pertanian,apabila perbanyakan cabe membuat sendiri, dianjurkan untuk memilih indukan sehat,produktifitas tinggi dan resisten terhadap hama dan penyakit. Pengolahan Lahan Dapat dilakukan dengan secara manual (cangkul) atau mesin (pembajakan) lahan dicangkul pada kedalaman ± 30 cm. Untuk Lahan tegalan,pengolahan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur,ratakan dan bersihkan, kemudian membuat bedengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-50 cm,dengan jarak lubang tanam 50 x 70 cm. Sedangkan jenis lahan sawah cukup dengan mencangkul atau dibajak dilanjutkan dengan membuat sejumlah bedengan lebar 1,5 m dan untuk setiap jarak bedengan sekitar 50 cm dengan lebar 50cm dengan jarak lubang tanam 50 x 40 cm. Penanaman Cabe hijau keriting dimulai dengan mempersiapkan bibit cabe berumur ± 3 minggu (21-24 hari) dari bedengan persemaian ke lokasi penanaman. Waktu tanam cabe idealnya saat memasuki awal musim penghujan kondisi cerah dipagi hari, dengan cara memasukkan bibit pada tiap lubang tanam yang telah dibuat dan telah terlepas dari polybag,selanjutnya lakukan penyiraman secukupnya agar kelembabannya tetap terjaga. Pemeliharaan Tanaman Dimulai dengan kegiatan penyiraman,hal ini tanaman cabe tidak tahan terhadap kekeringan jenuh dan kondisi lahan tergenang, oleh karena itu penentuan waktu musim tanam bisa menjadi kunci faktor keberhasilan dalam budidaya. Kebutuhan jumlah air pada massa pertumbuhan vegetatif berkisar 250 ml dan mengalami peningkatan setiap 2 harinya mejadi 450 ml pada masa pembungaan dan pembuahan. Kegiatan penyiraman dapat dilakukan dengan alat berupa gembor setiap 2 minggu sekali. Kegiatan Penyulaman bibit cabe bertujuan menganti bibit cabe mati dilokasi budidaya dengan tanaman bibit cabe baru yang sehat. Penyulaman baiknya dilakukan pada pagi atau sore hari yang dilakukan pada minggu 1-2 apabila telah diketahui kondisi tanaman. Kegiatan Pemasangan Ajir, tanaman cabe membutuhkan serta memerlukan sejumlah ajir atau tongkat kayu yang berfungsi sebagai penopang supaya tanaman cabe dapat berdiri tegak. Tahapan pemasangan ajir dengan menancapkan ajir pada jarak minimal 4 cm dari pangkal batang pada hari ke 7 setelah tanam dilakukan. Pemangkasan Berfungsi mengoptimalkan pertumbuhan cabang agar dapat berproduksi secara optimal dengan memotong tunas yang tumbuh diketiak daun, tunas bunga pertama atau bunga kedua yang dilakukan sekitar 17-21 HST di dataran rendah atau sedang, 25-30 HST di dataran tinggi dan daun-daun yang telah tua kira-kira 75 HST. Pemupukan Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali yaitu jenis pupuk daun yang sesuai misalnya Complesal special tonic sedangkan,untuk bunga dan buah dapat diberikan pupuk kemiral red pada umur 35 HST. Pemupukan dapat juga melalui akar dengan mencampurkan pupuk Urea, TSP, KCL dengan perbandingan 1:1:1 dengan dosis 10 gr/tanaman yang dilakukan dengan cara ditugal diantara dua tanaman dalam satu baris. Pemupukancara ini dilaksanakan pada umur 50-65 HST dan pada umur 90-115 HST. Pengendalian Hama dan Penyakit Faktor penghambat dalam peningkatan produksi cabe adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Terdapat jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman cabe antara lain; Ulat Grayak (Spodoptera litura), Kutu Daun (Myzus persicae Sulz), Lalat Buah (Bactrocera dorsalis), Trips (Thrips sp), Bercak Daun (Cercospora capsici heald et walf), Antraknosa, Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum (E.F) Sm), Layu Fusarium (Fusarium oxysporium F. sp. Capsici schlecht), Rebah Semai (Phytium debarianum Hesse dan Rhizoctonia soloni Kuhu) Panen Waktu panen baiknya dilakukan pada pagi hari hal ini karena, bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan. Pemanenan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe dapat disimpan lebih lama. Cabe dipanen saat umur 75 – 85 hst, ditandai dengan buahnya yang padat dan warna hijau (panen dini) dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar. Ditulis Oleh: Antonius Manggalatung, SP Penyuluh Pertanian, BPP Sa’dan, Kabupaten Toraja Utara Sumber : https://tanipedia.co.id/panduan-teknis-lengkap-budidaya-cabe-hijau-keriting-baik-dan-benar/ Berapa lama buah cabe jadi merah?Pemanenan budidaya cabe
Budidaya cabe merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.
Apakah cabai hijau bisa menjadi merah?Perubahan warna cabai hijau ke merah tersebut memiliki nama ilmiah yang berasal dari 'zat pektin' yang mengatur pada perubahan warna. Zat pektin pada cabai ini akan membuatnya menjadi tua tentu mengalami perubahan warna. Pada cabai sendiri perubahan warna dapat terjadi karena intensitas sinar matahari.
Bagaimana Cabe berubah jadi merah?Perubahan Warna Cabai Hijau ke Cabai Merah
Ternyata proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai satu ini seperti proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman lainnya, atau disebut sebagai proses dormansi biji.
Mengapa cabai hijau dapat berubah menjadi merah?Mukhlis mengatakan, pada dasarnya cabai memiliki satu warna yaitu hijau. Lalu, bagaimana warna hijau itu bisa berubah menjadi merah? "Warna merah tersebut, secara ilmiah berasal dari zat pektin yang bisa mengatur warna dari hijau ke merah. Merahnya cabai itu tidak bisa kita lihat.
|