Ilustrasi saluran pernapasan KOMPAS.com - Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas dalam proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Dalam buku Anatomi Tubuh Manusia (2008) karya Daniel S Wibowo, udara yang diisap pada waktu menarik napas (inspirasi) biasanya masuk melalui hidung. Kemudian, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. Setelah itu udara pernapasan masuk ke dalam rongga hidung kiri dan kanan. Rongga hidung dipisahkan oleh sekat atau septum nasi. Septum ini dibentuk oleh tulang di bagian sebelah dalam dan oleh tulang rawan di sebelah luar. Baca juga: Gangguan Sistem Pernapasan Manusia Karena terbuat dari tulang rawan, hidung masih bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan. Namun, jika gerakan terlalu kasar, sekat atau septum akan bergeser dari tempatnya (deviatio septi). Hal ini menyebabkan timbulnya gejala hidung tersumbat. Deviatio juga dapat terjadi pada seseorang yang terkena pukulan keras, sehingga harus dilakukan operasi pencabutan tulang rawan. Bagian saluran pernapasanSaluran pernapasan dalam manusia terbagi menjadi dua, yaitu: Saluran pernapasan bagian atasDalam buku Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pernapasan (2012) karya Arif Muttaqin, saluran pernapasan bagian atas terbagi menjadi sebagai berikut:
JATENG | 22 Desember 2021 15:08 Reporter : Ayu Isti Prabandari Merdeka.com - Seperti diketahui, sistem pernapasan dalam tubuh didukung oleh beberapa organ yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Mulai dari sistem pernapasan atas yang terdiri dari hidung, mulut, faring, dan epiglottis, hingga sistem pernapasan bawah seperti laring, trakea, hingga paru-paru. Berbagai organ penyusun sistem pernapasan ini saling berhubungan, sehingga udara yang masuk melalui hidung dapat diteruskan dengan organ lain hingga diproses dalam paru-paru. Dari berbagai organ yang ada, terdapat salah satu bagian dalam sistem pernapasan yang memiliki peranan penting, yaitu katup epiglotis. Katup epiglotis sering disebut juga dengan katup napas. Ini merupakan lipatan tulang rawan yang berbentuk daun yang terletak di belakang lidah atau di bagian atas laring. Fungsi katup epiglotis ini tidak lain menutup tenggorokan saat makan, sehingga makanan tidak terhirup dan masuk ke saluran pernapasan. Sebagai salah satu organ penting, maka fungsi katup epiglotis ini harus dijaga dengan baik. Sebab, organ ini mempunyai risiko gangguan yang mengancam sistem kerjanya. Seperti gangguan pembengkakan epiglotis yang menghambat masuknya udara ke paru-paru. Jika kondisi ini terjadi, tentu penderita akan kesulitan untuk bernapas hingga bisa menimbulkan risiko kematian. Melansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum fungsi katup epiglotis dalam sistem pernapasan dan risiko gangguan kesehatannya yang perlu Anda waspadai. 2 dari 4 halaman
©usnews.com Katup epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak di belakang lidah, di bagian atas laring, atau kotak suara. Fungsi katup epiglotis ini tidak lain untuk menutup tenggorokan saat makan, sehingga makanan tidak terhirup atau masuk ke saluran pernapasan. Selain itu, fungsi katup epiglotis ini juga membantu beberapa aspek produksi suara dalam bahasa tertentu. Tidak salah jika katup epiglotis atau katup napas merupakan organ yang memainkan peranan penting dalam saluran pernapasan dan kemampuan bicara. Dengan begitu, fungsi katup epiglotis perlu dijaga dengan baik agar dapat mendukung sistem kerja pernapasan dan sistem fungsi lainnya. Salah satu gangguan yang perlu diwaspadai adalah epiglotitis yaitu kondisi pembengkakan pada katup epiglotis. Berbagai gejala dan penyebab akan dijelaskan lebih lengkap pada halaman selanjutnya. 3 dari 4 halaman
Setelah mengetahui fungsi katup epiglotis, berikutnya Anda perlu memahami risiko kesehatan yang dapat menyerang salah satu organ penting dalam sistem pernapasan ini. Risiko kesehatan yang rentan terjadi pada katup epiglotis adalah gangguan pembengkakan yang disebut juga dengan istilah epiglotitis. Dalam kondisi ini, tutup tulang waran yang menutupi tenggorokan mengalami pembengkakan sehingga bisa menghambat aliran udara masuk ke paru-paru. Sejumlah faktor dapat menyebabkan epiglotis membengkak, seperti luka bakar akibat cairan panas, cedera tenggorokan, dan berbagai infeksi lainnya. Gejala epiglotitis yang muncul pada anak-anak dan orang dewasa pun berbeda sehingga perlu diperhatikan. Gejala epiglotitis pada anak-anak. Pada anak-anak, tanda dan gejala epiglotitis dapat berkembang dalam hitungan jam, meliputi:
Gejala epiglotitis pada orang dewasa Untuk orang dewasa, tanda dan gejala dapat berkembang lebih lambat yaitu hingga selama berhari-hari. Berikut beberapa tanda dan gejala epiglotitis pada orang dewasa yang perlu diperhatikan:
4 dari 4 halaman
Setelah mengetahui fungsi katup epiglotis dan kondisi umum dari gangguan epiglotitis, terakhir tidak kalah penting untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dan faktor risiko yang perlu diwaspadai. Secara umum, penyebab epiglotitis berasal dari infeksi atau cedera. Berikut penjelasan lengkapnya: Infeksi Infeksi yang menyebabkan pembengkakan pada katup epiglotis adalah bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Infeksi ini juga bertanggung jawab pada sejumlah gangguan serius, termasuk meningitis. Biasanya, infeksi Hib dapat menyebar melalui droplet saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Dalam hal ini, setiap orang dapat menyimpan bakteri Hib di hidung dan tenggorokan, meskipun belum menunjukkan gejala sama sekali. Selain Hib, epiglotitis pada orang dewasa juga bisa dipengaruhi oleh infeksi bakteri dan virus lain, seperti:
Cedera Cedera fisik, seperti pukulan langsung ke tenggorokan, juga dapat menyebabkan epiglotitis. Cedera ini dapat terjadi ketika Anda minum minuman yang sangat panas atau kaustik. Minuman yang terlalu panas, dapat menyebabkan katup epiglotis mengalami peradangan dan selanjutnya berkembang menjadi gangguan pembengkakan. Epiglotitis akibat cedera juga dapat terjadi ketika Anda menelan benda asing dan merokok obat-obatan seperti kokain crack. Faktor risiko Selain beberapa penyebab tersebut, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko orang terkena epiglotitis, yaitu sebagai berikut:
|